Anda di halaman 1dari 6

SOP PERAWATAN PALIATIF

Disusun untuk Memenuhi Tugas Laporan Individu Profesi Ners Departemen Medikal

Oleh:
Ni Putu Nita Kartika Dewi
NIM. 190070300111038
KELOMPOK 2B

PROGRAM PROFESI NERS


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2020
TATA LAKSANA PERAWATAN PALIATIF
PENGERTIAN
Perawatan yang diberikan pada pasien dengan penyakit yang tidak mungkin disembuhkan atau
dalam tahap terminal (kanker stadium lanjut, kegagalan organ, penyakit syaraf stdium lanjut,
kelainan metabolism stadium lanjut, dan HIV/AIDS) yang merupakan respon terhadap masalah
bio-spiko-sosial dan spiritual sehingga dapat memberikan rasa nyaman dan aman bagi pasien
TUJUAN
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk petugas dalam menangani pasien terminal.
PRINSIP PELAYANAN PALIATIF PASIEN KANKER

 (Menghilangkan nyeri dan gejala fisik lain


(rasinoal: membantu pasien dalam mengalihkan gejala yang dirasakan dengan relaksasi
yang meningkatkan rasa nyaman pada pasien)
 Menghargai kehidupan dan menganggap kematian sebagai proses normal
(rasional: memberikan pengertian tentang proses kehidupan yang nantinya akan semua
mengalami kematian, serta peningkatan koping positif pada pasien)
 Tidak bertujuan mempercepat atau menghambat kematian
(rasional: menghindari keinginan yang negative pada pasien setelah diberikan konseling,
yang bertujuan membangun semangat serta selalu berfikiran positif untuk kehidupan)
 Mengintegrasikan aspek psikologis, sosial dan spiritual
(rasional: Dungan dari berbagai aspek membantu pasien dalam meningkatkan motivasi dan
meningkatkan koping positif)
 Memberikan dukungan agar pasien dapat hidup seaktif mungkin
(rasional: bertindak aktif akan membantu pasien merasakan hal yang sama saat masih
sehat sehingga tidak selalu berfikir jika sakit tidak dapat melakukan apa-apa)
 Memberikan dukungan kepada keluarga sampai masa dukacita
(rasional: pesiapan serta adanya dungkungan untuk keluarga dapat membantu penerimaan
bagi keluarga saat kehilangan anggota keluarga yang sakit)
 Menggunakan pendekatan tim untuk mengatasi kebutuhan pasien dan keluarganya
(rasional: penggunaan tim dapat mempercepat dan memudahkan penugasana atau
intervensi)
 Menghindari tindakan yang sia sia Pada pelayanan paliatif, pasien memiliki peran yang
penting dalam membuat keputusan yang akan diambil.
(rasional: memeberikan sesuai dengan kebutuhan pasien sehingga informasi yang
disampaikan tidak sia-sia)

INDIKASI PELAYANAN PALIATIF PELAYANAN PALIATIF DIMULAI SEJAK DIAGNOSIS


KANKER DITEGAKKAN BILA DIDAPATKAN SATU ATAU LEBIH KONDISI DI BAWAH INI :
a. Nyeri atau keluhan fisik lainnya yang tidak dapat diatasi
b. Stres berat sehubungan dengan diagnosis atau terapi kanker
c. Penyakit penyerta yang berat dan kondisi sosial yang diakibatkannya
d. Permasalahan dalam pengambilan keputusann tentang terapi yang akan atau sedang
dilakukan
e. Pasien/keluarga meminta untuk dirujuk ke perawatan paliatif
f. Angka harapan hidup < 12 bulan (ECOG > 3 atau kanofsky < 50%, metastasis otak, dan
leptomeningeal, metastasis di cairan interstisial, vena cava superior sindrom, kaheksia, serta
kondisi berikut bila tidak dilakukan tindakan atau tidak respon terhadap tindakan yaitu:
kompresi tulang belakang, bilirubin ≥2,5 mg/dl, kreatinin ≥3 mg/dl ). *tidak berlaku pada
pasien kanker anak
g. Pada pasien kanker stadium lanjut yang tidak respon dengan terapi yang diberikan .
Langkah-langkah dalam pelayanan paliatif :

1. Menentukan tujuan perawatan dan harapan pasien


2. Membantu pasien dalam membuat Advanced care planning (wasiat atau keingingan
terakhir)
3. Pengobatan penyakit penyerta dan aspek sosial yang muncul
4. Tata laksana gejala ( sesuai panduan dibawah )
5. Informasi dan edukasi perawatan pasien
6. Dukungan psikologis, kultural dan sosial
7. Respon pada fase terminal: memberikan tindakan sesuai wasiat atau keputusan
keluarga bila wasiat belum dibuat, misalnya: penghentian atau tidak memberikan
pengobatan yang memperpanjang proses menuju kematian (resusitasi, ventilator, cairan,
dll)
8. Pelayanan terhadap pasien dengan fase terminal

(Rasional: pemberian paliatif care dapat diberikan sesuai dengan kebutuhan pasien dimana
perawat mampu membantu hal yang pasien butuhkan dengan metode konseling, serta tidak
memberatkan atau menambah beban pada pasien)

PROSEDUR
1. Asuhan Keperawatan yang diberikan menggunakan pendekatan proses keperawatan:
a. Pengkajian (rasional: pelaksanaan pengkajian untuk mengidentifikasi kebutuhan pasien
dalam hal perawatan paliatif)
Data yang di kumpulkan melalui wawancara diperoleh dari pasien, keluarga dan
caregiver. Kesiapan keluarga dan caregiver dalam merawat anggota keluarga yang sakit
termasuk fasilitas yang di perlukan di rumah dan adanya layanan rujukan yang terdekat.
Pengkajian pasien paliatif kanker meliputi pengkajian pemenuhan kebutuhan pasien dan
kesiapan keluarga dalam menerima proses kehilangan yang akan terjadi (kematian)
b. Merumuskan Diagnosis Keperawatan (rasional: mempersempit masalah dengan
diagnosis keperawatan dan dapat memperioritaskan yang pasien butuhkan segera)
Masalah yang terjadi pada pasien paliatif kanker sangat kompleks meliputi aspek bio-
psiko-sosial-spiritual, seperti gangguan psikologis, nyeri, adanya luka kanker, gangguan
nutrisi, gangguan mobilisasi sampai pada masalah kenyataan yang harus di hadapi
pasien yaitu proses kematian dan masalah terhadap keluarga yang akan
ditinggalkannya.
c. Rencana tindakan (rasional: perencaan dilakukan untuk acuan bagi perawat saat
dipasien agar jalannya perawatan terstruktur dan mendaptkan hasil yang maksimal).
Mengacu kepada keluhan pasien dan masalah menjelang akhir kehidupan. Kriteria di
sesuaikan dengan kondisi pasien secara objektif dan menyiapkan pasien dan keluarga
saat kematian dan pada saat fase berduka
d. Tindakan Keperawatan (rasional: suatu implementasi yang dilakukan oleh perawat
dalam perawatan paliatif sesuai dengan yang sudah didaptkan saat pengkajian)
Tindakan keperawatan pada pasien terminal, bertujuan meningkatkan quality of life
sehingga pasien dapat menghadapai kematiannya dalam keadaan bebas nyeri, bebas
sesak dan dalam keadaan beriman serta adanya penerimaan keluarga
e. Evaluasi (rasional: untuk mengetahui hasil dari Tindakan keperawatan apakah sudah
efektif atau belum dan memilih mana yang perlu dilanjutkan)
Evaluasi dilakukan terhadap tindakan perawatan yang telah di lakukan :
1) Penerimaan keluarga
2) Pelaksanaan pesan-pesan pasien sebelum meninggal
3) Proses berduka keluarga
2. Intervensi Keperawatan pada pasien dalam keadaan terminal:
a) Sebelum kematian (fase persiapan) rasional: membantu keluarga menentukan
keputusan untuk persiapan kematian keluarga yang sakit)
1) Diskusikan dengan keluarga, apakah pasien akan meninggal di rumah, rumah sakit,
hospice referral, do not resusitation (DNR)
2) Kolaborasi dengan tim kesehatan lain pada saat pasien mengeluh tidak nyaman
dengan kondisi fisiknya (dyspnea, nyeri,fatigue) dan emosional (depresi,
dependency)
3) Dengarkankeluhan pasien pada saat pasien tersebut menunjukkan bahwa belum
terselesaikan yang akan menghambat kematian
4) Anjurkan anggota keluarga untuk berbicara dengan pasien, dengan kalimat yang
merefleksikan perasaan cinta dan kasih sayang.
5) Support keluarga untuk menunjukkan kasih sayang kepada pasien, menyentuh
pasien, dan membiarkan mereka tahu bahwa mereka akan di tinggal.
6) Bicarakan dengan keluarga tentang kematian.
b) Ketika kematian terjadi (rasional: memberikan dukungan pada keluarga untuk
menyelesaikan perawatan jenazah pasien)
Selama proses Dying, perawat harus menenangkan keluarga dan merawat jenazah
pasien.
c) Setelah kematian (rasional: menyediakan kebutuhan keluarga terkait pemakaman
jenazah)
1) Perawat membantu menyiapkan pemakaman sesuai dengan kebutuhan dengan
memperhatikan kepercayaan dan budaya pasien
2) Perawat mensuport keluarga dalam melewati masa berduka (breavement). Bila
Perawat menghubungi keluarga seminggu setelah kematian

KESIMPULAN: menyediakan layanan bagi pasien dan keluarga untuk perawatan paliatif yang
dibutuhkan oleh pasien dan keluarga pasien dengan penyakit keganasan sedini mungkin
DAFTAR PUSTAKA
WHO (2007). WHO guide for effective programmes : Palliative Care. ed. Geneva, World Health
Organization 2. Palliative Expert Group, 2005, Therapeutic Guidelines Palliative Care, version 2,
Therapeutic Guideline Limited, Melbourn 3. NCCN Guidelines Version 2.2011

Anda mungkin juga menyukai