Anda di halaman 1dari 6

NAMA : M.

Imam Mas’ud

NIM : 33030170009

KELAS : HUKUM ACARA PIDANA / B


DOSEN : Muhammad Fahmi Rois, S.SY., M.H.

1. Apa tugas dan kewenangan polisi, jaksa, advokad dan hakim dalam penyelesaian
perkara pidana?
Polisi: memiliki kewenangan untuk melakukan penyidikan, dan penyelidikan,
melakukan penangkapan, penahanan, pengeledahan, penyitaan, dan lainnya.
Jaksa : melakukan penuntutan, melaksanakan penetapan hakim, dan putusan
pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum tetap, melakukan pengawasan
terhadap putusan pidana bersyarat,putusan pidana pengawasan.
Advokat : memberikan konsultasi hukum yang mencangkup informasi mengenai
hak-hak korban dan proses peradilan, mendampingi korban di tingkat pengadilan,
dan pemeriksaan dalam sidang pengadilan.
Hakim : menyelenggarakan perkara mulai dari menerima, memeriksa, sampai
dengan mengadili perkara yang masuk di pengadilan.

2. Jelaskan proses (urutan) penyelesaian perkara perdata sejak terjadinya tindak


pidana sampai eksekusi putusan?
Penyelidikan : serangkaian tindakan penyelidik untuk mencari dan menemukan
suatu peristiwa yang diduga sebagai tindak pidana guna menentukan dapat atau
tidaknya dilakukan penyidikan menurut cara yang diatur dalam undang-undang.
Penyidikan : serangkaian tindakan penyidik dalam hal dan menurut cara yang
diatur dalam undang-undang ini untuk mencari serta mengumpulkan bukti yang
dengan bukti itu membuat terang tentang tindak pidana yang terjadi dan guna
menemukan tersangkanya.
Pra Penuntutan & Penuntutan : tindakan penuntut umum untuk memberi petunjuk
dalam rangka penyempurnaan penyidikan oleh penyidik. Sedangkan Penuntutan
adalah tindakan penuntut umum untuk melimpahkan perkara pidana ke pengadilan
negeri yang berwenang dalam hal dan menurut cara yang diatur dalam undang-
undang ini dengan permintaan supaya diperiksa dan diputus oleh hakim di sidang
pengadilan.
Pembacaan Dakwaan : Surat dakwaan merupakan suatu surat atau akte yang
memuat suatu perumusan dari tindak pidana yang didakwakan. Surat dakwaan,
dibuat oleh penuntut umum setelah ia menerima berkas perkara dan hasil
penyidikan yang lengkap dari penyidik.
Eksepsi : salah satu istilah yang digunakan dalam
proses hukum dan peradilan yang berarti penolakan/keberatan yang disampaikan
oleh seorang terdakwa, disertai dengan alasan-alasannya bahwa dakwaan yang
diberikan kepadanya dibuat tidak dengan cara yang benar dan tidak menyangkut
hal tentang benar atau tidak benarnya sebuah tindak pidana yang didakwakan.
Pembuktian : tahap yang memiliki peranan penting bagi hakim untuk menjatuhkan
putusan.
Pembacaan Surat Tuntutan : Surat Tuntutan diajukan pleh penuntut umum setelah
pemeriksaan di sidang pengadilan dinyatakan selesai, penuntut umum mengajukan
tuntutan pidana.
Pledoi (Pembelaan) : terdakwa dan atau penasihat hukum mengajukan
pembelaannya yang dapat dijawab oleh penuntut umum, dengan ketentuan bahwa
terdakwa atau penasihat hukum selalu mendapat giliran terakhir.
Putusan Hakim : pernyataan hakim yang diucapkan dalam sidang pengadilan
terbuka, yang dapat berupa pemidanaan atau bebas atau lepas dari segala tuntutan
hukum dalam hal serta menurut cara yang diatur dalam undang-undang.

3. Dalam urutan proses pemeriksaan persidangan antara perkara pidana dan perkara
perdata terdapat perbedaan dalam urutan agenda persidangannya, terletak dimana
perbedaannya? Menurut anda kenapa berbeda?
- Cara mengadili:Dalam perkara Perdata cara mengadili perkara yaitu dimuka
pengadilan perdata oleh hakim perdata. Pidana mengatur cara mengadili perkara
pidana dimuka pengadilan pidana oleh hakim pidana
- Pelaksanaan : Pada acara perdata inisiatif datang dari pihak yang berkepentingan
dan dirugikan sedangkan pada acara pidana inisiatif datang dari jaksa penuntut
umum
- Penuntutan : dalam acara perdata penuntutan datang dari pihak yang dirugikan.
Penggugat berhadapan langsung dengan tergugat dan dsini tidak ada seorang jaksa
Dalam acara pidana penuntutan datang dari jaksa penuntut umum selaku yang
mewakili negara dan berhadapan dengan terdakwa , di pidana terdapat seorang
jaksa
- Alat-alat bukti : ada 5 alat pembuktian perdata yaitu tulisan, saksi, persangkaan,
pengakuan dan sumpah. Sedangkan di pidana yaitu, pemgakuan saksi, keterangan
ahli, surat, pengakuan dan petunjuk tidak ada sumpah
- Penarikan Kembali Perkara: Perbedaan peradilan perdata dan pidana berikutnya
adalah terkait masalah penarikan kembali suatu perkara yang sudah masuk proses
peradilan. Pada peradilan perdata, anda selaku penggugat dapat menarik kembali
suatu perkara. Hal ini dapat dilakukan selama hakim belum memberikan putusan
akhir dari perkara tersebut. Namun, hal ini tidak dapat dilakukan pada perkara
pidana. Kasus yang sudah masuk proses peradilan tidak dapat anda tarik kembali.

4. Perkara seperti apa yang dapat diajukan praperadilan? Kapan dapat diajukan
praperadilan?
Perkara yang dapat diajukan praperadilan :
 Jika Seseorang yang ditangkap
 Ditahan
 Dituntut dan
 Diadili tanpa alasan yang berdasarkan Undang – Undang atau kekeliruan
menganai orangnya atau hukum yang diterapkannya.

Praperadilan dapat diajukan sebelum perkara masuk dalam persidangan, dengan


ketentuan : jika penahanan, penangkapan, penyidikan, penghentian penuntutan,
penyitaan barang bukti tidak sesuai dengan ketentuan undang-undang,

5. Jelaskan mengenai acara pemeriksaan cepat, acara pemeriksaan singkat dan acara
pemeriksaan biasa?
- Acara pemeriksaan cepat adalah pemeriksaan acara yang di percepat
apabila terdapat kepentingan penggugat yang cukup mendesak dan
penggugat memohon kepada pengadilan agar di percepat dengan dilakukan
hakim tunggal.
- Pemeriksaan cepat adalah pemeriksaan yang dilakukan karena adanya
perlawanan penggugat tentang gugatannya yang tidak diterima atau tidak
berdasar ( dilakukan terhadap perlawanan )
- Acara pemeriksaan biasa adalah pemeriksaan dengan acara biasa diawali
dengan pemeriksaan persiapan, pengadilan memeriksa dan memutus
sengketa dengan 3 orang hakim.

6. Jelaskan macam-macam surat dakwaan dan berikan contohnya!


- Surat dakwaan biasa : Surat dakwaan yang disusun dalam rumusan “tunggal”.
Surat dakwaan berisi satu dakwaan saja.
- Surat dakwaan alternatif : Dalam surat dakwaan ini terdapat beberapa dakwaan
yang disusun secara berlapis, lapisan yang satu merupakan alternatif dan bersifat
mengecualikan dakwaan pada lapisan lainnya. Contohnya Pertama: Pencurian
(Pasal 362 KUHP)atauKedua: Penadahan (Pasal 480 KUHP)
- Surat dakwaan subsidair : Sama halnya dengan dakwaan alternatif, dakwaan
subsidair juga terdiri dari beberapa lapisan dakwaan yang disusun secara berlapis
dengan maksud lapisan yang satu berfungsi sebagai pengganti lapisan
sebelumnya. Contohnya : Pembunuhan berencana (Pasal 340 KUHP) ,Subsidair:
Pembunuhan (Pasal 338 KUHP)
- Surat dakwaan kumulasi :
Pasal 141
Penuntut umum dapat melakukan penggabungan perkara dan membuatnya dalam
satu surat dakwaan, apabila pada waktu yang sama atau hampir bersamaan ia
menerima beberapa berkas perkara dalam hal:
beberapa tindak pidana yang dilakukan oleh seorang yang sama dan kepentingan
pemeriksaan tidak menjadikan halangan terhadap penggabungannya;
beberapa tindak pidana yang bersangkut-paut satu dengan yang lain;
beberapa tindak pidana yang tidak bersangkut-paut satu dengan yang lain, akan
tetapi yang satu dengan yang lain itu ada hubungannya, yang dalam hal ini
penggabungan tersebut perlu bagi kepentingan pemeriksaan.
Pasal 142
Dalam hal penuntut umum menerima satu berkas perkara yang memuat beberapa
tindak pidana yang dilakukan oleh beberapa orang tersangka yang tidak termasuk
dalam ketentuan Pasal 141, penuntut umum dapat melakukan penuntutan terhadap
masing-masing terdakwa secara terpisah.
- Dakwaan kombinasi : Kombinasi Disebut dakwaan kombinasi, karena di dalam
bentuk ini dikombinasikan/digabungkan antara dakwaan kumulatif dengan
dakwaan alternatif atau Subsidair. Contohnya : Pembunuhan berencana (Pasal 340
KUHP); Subsidair: Pembunuhan biasa (Pasal 338 KUHP).

7. Dalam proses pemeriksaan perkara pidana, ada yang disebut dengan tahap
pembuktian. Jelaskan apa yang dimaksud dibawah ini :
- Pembuktian adalah ketentuan ketentuan yang berisi tentang pedoman dan
sesuai dengan undang-undang untuk membuktikan kesalahan yang
didakwakan terhadap terdakwa.
- Alat-alat bukti perkara pidana adalah suatu hal yang dimana mendukung
sebagai penguat untuk membuktikan kesalahan kepada yang didakwakan. Ada
5 alat bukti pidana yaitu : Keterangan saksi, Keterangan ahli, Surat, Petunjuk,
Dan pengakuan dari terdakwa.

- Kekuatan alat bukti : Kekuatan alat bukti sangat membantu para penyidik
dalam menyelidiki suatu perkara pidana karena tanpa adanya alat bukti, suatu
perkara tidak bisa diselesaikan secara singkat.

8. Agenda akhir dari pemeriksaan persidangan adalah putusan, putusan harus


memenuhi syarat susunan dan isi putusan, coba sebutkan apa saja? Dan jelaskan
mengenai bentuk-bentuk amar putusan!
Syarat dan isi putusan :
- Semua putusan pengadilan hanya sah dan mempunyai kekuatan hukum
apabila diucapkan di sidang terbuka untuk umum.
- Pengadilan memutus perkara dengan hadirnya terdakwa kecuali dalam hal
undang-undang ini menentukan lain.
- Dalam hal terdapat lebih dari seorang terdakwa dalam satu perkara, putusan
dapat diucapkan dengan hadirnya terdakwa yang ada.
- Segera sesudah putusan pemidanaan diucapkan, bahwa hakim ketua sidang
wajib memberitahukan kepada terdakwa tentang segala apa yang menjadi
haknya.

Deklarator yaitu penjelasan atau penetapan tentang sesuatu hak atau titel
maupun status. Putusan deklarator berisi pernyataan atau penegasan tentang
suatu keadaan atau kedudukan hukum semata-mata.
Konstitutif yaitu putusan yang memastikan suatu keadaan hukum, baik yang
bersifat meniadakan suatu keadaan hukum maupun yang menimbulkan
keadaan hukum baru.

Kondemnator yaitu putusan yang memuat amar yang menghukum salah satu
pihak yang berperkara. Putusan yang bersifat kondemnator merupakan bagian
yang tidak terpisah dari amar deklaratif atau konstitutif.

9. Dalam hal terpidana tidak menerima / keberatan atas suatu putusan maka jalan
yang dapat ditempuh adalah upaya hukum, jelaskan mengenai bentuk-bentuk
upaya hukum dan tenggang waktunya!
- Hukum Banding : upaya hukum yang dilakukan jika putusan yang
disahkan oleh pengadilan merugikan terdakwa atau terdapat kekeliruan
pada putusan tersebut yang dimana jika ingin menhajukan banding maka
tenggang waktu 14 hari setelah putusan dijatuhkan
- Hukum Kasasi : upaya hukum yang dapat diminta oleh salah satu atau
kedua belah pihak yang berperkara terhadap suatu putusan pengadilan
tinggi, para pihak dapat mengajukan kasasi apabila tidak puas dengan
putusan pengadilan tinggi kepada MA , tenggang waktu nya 14 hari
setelah putusan jatuhkan
- Peninjauan Kembali :adalah hak terdakwa atau penuntut umum untuk
tidak menerima putusan pengadilan yang berupa perlawanan / banding /
kasasi atau hak terpidana untuk mengajukan peninjauan kembali. Dengan
tenggan waktu 14 hari setelah putusan verstek dijatuhkan.

10. Jelaskan mengenai pemeriksaan perkara koneksitas!


Pemeriksaan koneksitas atau peradilan koneksitas merupakan mekanisme yang
diterapkan terhadap tindak pidana dimana terdapat penyertaan baik turut serta
(deelneming) atau secara bersama-sama (made dader) yang melibatkan pelaku
orang sipil dan pelaku orang yang berstatus sebagai militer

Anda mungkin juga menyukai