Anda di halaman 1dari 4

Partai – Partai Pada Masa Orde Baru

1. Partai Golkar

Pada awal berdirinya partai Golkar hanya dikenal dengan nama Golkar saja tanpa
ada tambahan kata partai. Akan tetapi dalam beberapa tahun terakhir pada era
reformasi namanya ditambahkan dengan kata Partai. Golkar merupakan satu dari tiga
partai politik pada masa orde baru yang aktif, yang pada awalnya didirikan sebagai
Sekretariat Bersama Golongan Karya atau Sekber Golkar. Awal kemunculan Golkar
adalah pada akhir masa pemerintahan Presiden Soekarno yaitu pada tahun 1964 yang
didirikan oleh Angkatan Darat.

Pendirian Golkar dilakukan untuk menandingi keberadaan Partai Komunis


Indonesia di bidang politik tanah air. Pada masa – masa awal berdirinya Sekretariat
Golkar memiliki anggota sejumlah 61 organisasi fungsional dan kemudian
dikelompokkan dalam 7 kelompok induk organisasi atau KINO, yaitu:

a. Koperasi Serbaguna Gotong Royong (Kosgoro)


b. Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI)
c. Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR)
d. Organisasi Profesi
e. Ormas Pertahanan Keamanan (Hankam)
f. Gerakan Karya Rakyat Indonesia (GAKARI)
g. Gerakan Pembangunan

Sekber Golkar kemudian berubah menjadi Golkar saja dan mengikuti Pemilihan
Umum. Golkar kemudian berkembang menjadi partai politik pada masa orde baru
yang besar dan memiliki banyak pengikut atau massa sehingga menjadi kekuatan
politik baru di Indonesia. Bisa dikatakan bahwa pada saat itu Soeharto adalah
kekuatan utama di belakang Golkar ditambah dengan jajaran birokrasi dan ABRI.
Besarnya kekuatan Golkar dibuktikan dengan kemenangan mayoritas di hampir setiap
pemilu serta parlemen sejak tahun 1971,1977, 1982, 1987, 1992, dan 1997.
Sejarah Partai Golkar sangat mendominasi sebagai partai politik pada masa orde
baru termasuk dalam pemerintahan yang memegang peranan penting, namun Golkar
1
bukanlah partai yang mendasarkan dirinya pada kaderisasi dan juga berbasis massa.
Karena itulah Golkar dulu tidak disebut sebagai Partai melainkan sebagai satu
dolongan. Kekuasaan Golkar yang memiliki lambang pohon beringin dan warna
kuning sebagai logo partainya ini berlangsung hampir di segala bidang di masa orde
baru. Banyak jabatan penting termasuk eksekutif, legislatif, yudikatif dan bahkan
mencapai jajaran lembaga struktur daerah diisi oleh orang – orang Golkar.

2. Partai Demokrasi Indonesia (PDI)

Partai politik pada masa orde baru ini masih memiliki benang merah dengan masa
pemerintahan orde lama. Didirikan pada tanggal 10 Januari 1973, pada awalnya PDI
berpusat di Jawa Timur dan Jawa Tengah dengan basis massa yang besar dan
merupakan gabungan dari lima partai politik yaitu PNI, Parkindo, Partai Katolik,
IPKI dan Murba. Massa paling banyak berasal dari golongan atau dari PNI yang juga
didirikan oleh Soekarno.

IPKI adalah salah satu partai yang digabungkan dengan PDI. IPKI sangat anti
kepada PKI dan berlawanan dengan partai Murba yang dibubarkan oleh Presiden
pada tanggal 21 Desember 1965. PDI memiliki komitmen tinggi terhadap Pancasila
sebagai prinsip dasar perjuangannya yang pada awal pendirian di tahun 1973
dipimpin oleh Mohammad Isnaeni. Tujuan dalam sejarah partai PDI berdasarkan
anggaran dasarnya adalah:

a. Menegakkan kemerdekaan dan kedaulatan NKRI secara penuh sebagai


negara kesatuan dan negara hukum yang demokratis.
b. Perwujudan masyarakat adil makmur dengan memajukan
kesejahteraan umum dan juga mencerdaskan kehidupan bangsa.
c. Perwujudan masyarakat adil makmur dengan memajukan
kesejahteraan umum dan juga mencerdaskan kehidupan bangsa.

1
https://sejarahlengkap.com/indonesia/kemerdekaan/pasca-kemerdekaan/partai-politik-pada-masa-orde-baru
Pokok Usaha PDI adalah untuk mendidik, mencerdaskan dan menyadarkan rakyat
untuk menjadi insan Pancasila yang sejati, mempersiapkan konsepsi – konsepsi yang
bernilai dalam segala bidang kegiatan masyarakat, bangsa dan negara juga dalam dan
luar negeri, memperjuangkan terlaksananya konsepsi diatas dan berpartisipasi secara
aktif dan efektif dalam melaksanakan pembangunan yang demokratis juga seimbang
dan progresif. PDI berkembang dengan sangat dinamis dan memiliki semangat untuk
memulihkan nama Soekarno.

Hal ini ditunjukkan pada masa kepemimpinan Soerjadi di tahun 1986 dengan
memasukkan Megawati Soekarnoputri dan Guruh Soekarnoputra melalui pendekatan
intensif terhadap keluarga Soekarno. Hasilnya PDI mendapatkan sambutan luar biasa
di Pemilu 1987 terutama dari para Sukarnois atau kaum PNI, juga dari golongan
pemilih pemula. Dalam Kongres Luar Biasa PDI pada tahun 1993 Megawati terpilih
menjadi Ketua Umumnya secara aklamasi namun saat itu pemerintahan Soeharto
merasa tidak puas dengan hasil tersebut. Sehingga Megawati dilengserkan pada
Kongres PDI 1996 dan digantikan oleh Soerjadi sebagai Ketua Umum, dan pada
tanggal 27 Juli 1996 kantor DPD PDIP direbut oleh kelompok Soerjadi dari
pendukung Megawati.

3. Partai Persatuan Pembangunan (PPP)

Partai politik pada masa orde baru berikutnya adalah Partai Persatuan
Pembangunan atau biasa disingkat PPP. Partai ini terdiri dari empat partai besar yang
berbasis agama Islam dan berdiri sejak tanggal 5 Januari 1973. Gabungan partai Islam
ini yaitu Partai Nadhlatul Ulama, Partai Muslimin Indonesia (Parmusi), Partai
Syarikat Islam Indonesia (PSII) dan Partai Islam Perti. PPP kemudian berhasil
menjadi kekuatan baru yang berbasis pada kekuatan massa Islam. PPP didirikan oleh
lima orang yang merupakan empat pimpinan dari partai Islam yang bergabung
dengan tambahan satu orang kelompok persatuan pembangunan yaitu:

a. Idham Chalid Ketua Umum PB Nadhlatul Ulama


b. Mohammad Syafaat Mintaredja SH, Ketua Umum Parmusi
c. Anwar Tjokroaminoto Ketua Umum PSI
d. Masykur Ketua Kelompok Persatuan Pembangunan dari DPR
Warna partai ini adalah hijau dengan lambang Ka’bah, yang pada saat itu warna
partai dianggap sebagai sesuatu yang sensitif karena bisa menjadi representasi dari
perjuangan partai tersebut. Sayangnya dalam sejarah partai PPP tidak menjadi partai
yang besar pada masa orde baru bahkan hingga terjadi beberapa faktor penyebab
runtuhnya orde baru, kerusuhan Mei 1998 dan sejarah peristiwa Trisakti 1998.

Anda mungkin juga menyukai