Anda di halaman 1dari 9

PERTEMUAN KE-3

BAB II
KETENTUAN DAN TEKNIK PENULISAN

A. Ketentuan Umum
Beberapa ketentuan umum yang harus dipenuhi oleh setiap mahasiswa dalam format
penulisan skripsi Fakultas Hukum Universitas Pamulang meliputi beberapa hal, yaitu :
1. Kertas yang digunakan untuk pengetikan menggunakan kertas putih jenis HVS 80 gram
ukuran A4.
2. Jenis huruf yang digunakan Times New Roman dengan ukuran huruf (Font size) 12.
3. Batas pengetikan (Margins)
a. Batas atas (Top Margins) 4 cm
b. Batas Bawah (Bottom Margins) 3 cm
c. Batas kiri (Left Margins) 4 cm
d. Batas Kanan (Right Margins) 3 cm
e. Batas Header 2 cm
f. Batas Footer 2 cm
4. Spasi dan paragraf
a. Spasi yang digunakan pada penulisan Bab I sampai dengan Bab V, adalah 2 spasi.
b. Pada bagian abstrak, spasi yang digunakan adalah 1 spasi. Abstrak berisikan garis
besar / rangkuman isi skripsi.
c. Bagian kata pengantar menggunakan 1 ½ spasi.
d. Awal paragraf (Paragraph Identation) = 1 tab atau 7 ketukan dari kiri.
5. penomoran meliputi :
a. Bagian awal
Bagian awal skripsi yang meliputi Lembar Persetujuan dosen, abstrak, kata
pengantar, daftar isi dan daftar lampiran. Penomoran ditulis pada bagian tengah
bawah dengan menggunakan angka romawi kecil (i, ii, iii, dst).
b. Bagian Isi/Bab
Penomoran setiap halaman ditulis pada kanan atas dan pada setiap Bab penomoran
ditulis di tengah bawah halaman.
c. Bagian akhir
Penomoran bagian akhir skripsi meliputi : daftar pustaka dan lampiran-lampiran
ditulis pada Bab skripsi yaitu pada tengah halaman bawah.

B. Ketentuan Khusus
Sedangkan ketentuan khusus yang harus dijalankan dalam penulisan skripsi meliputi :
1. Pengetikan Bab dan Judul Bab menggunakan huruf besar yang tebal (Bold), dan
diletakkan di tengah-tengah kertas (Aligment Center).
2. Penomoran Bab, sub bab, dan sub dari sub bab.
a. Penomoran Bab menggunakan angka romawi besar (I, II, III dst)
b. Penomoran sub bab menggunakan huruf besar (A, B, C, dst)
c. Penomoran sub dari sub bab menggunakan angka (1, 2, 3, dst)
d. Jika didalam sub dari sub bab masih terdapat perincian, penomoran menggunakan
huruf latin kecil (a, b, c, dst)
e. Apabila di dalam perincian tersebut masih terdapat perincian, penomoran
menggunakan angka yang diberi tanda kurung tutup; 1), 2), 3), dst.
Secara lebih detail penjelasan penomoran Bab, Sub Bab, dan sub dari sub bab dapat
dilihat pada contoh dibawah ini :

Gambar 2.1.

BAB I
PENDAHULUAN

A. Sub Bab
1. Sub dari sub bab.
a. Rincian sub dari sub bab
1) ………………………
(a) ……………………..

3. Pengetikan naskah pada setiap alinea ditulis sejajar dengan judul sub bab atau sub dari
sub bab.
Gambar 2.2.
Contoh Pengetikan Naskah

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian


Memperhatikan adanya tingkat kesulitan yang cukup signifikan usaha
meningkatkan kedisiplinan mahasiswa, terutama yang berhubungan dengan
berpakaian rapi berkerah dan harus bersepatu……….dst.
Kondisi diatas menunjukkan bahwa kehadiran intelektual muslim masih
sebatas wacana bagi generasi muda yang seharusnya menjadi pelopor
………..dst.
Dst……………………….

4. huruf tebal dan huruf miring.


a. Penulisan huruf tebal digunakan untuk menuliskan bab, judul bab dan sub bab.
b. Sedangkan penulisan huruf miring digunakan untuk menuliskan kata-kata atau
kalimat yang berbahasa asing.

5. Huruf kapital (besar)


Penulisan huruf kapital (besar)ditulis pada setiap :
a. Bab dan judul bab
b. Setiap huruf awal dalam kalimat pada sub bab, kecuali “dan” dan “yang”.
c. Setiap huruf awal dalam kalimat pada judul tabel,
d. Serta nama-nama lain yang dianggap penting.
6. kutipan
Pembuatan kutipan foot note yaitu catatan yang ditempatkan pada bagian bawah
halaman yang bersangkutan, atau seringkali disebut catatan kaki (foot note).
7. Nomor catatan kaki (foot note). ditempatkan didalam teks dengan angka secara
berurutan, yang diletakkan setengah spasi di atas akhir kata atau kalimat yang
dikehendaki.
8. Nomor catatan kaki (foot note). dengan catatan kakinya harus berada dalam satu
halaman yang sama.
9. Jarak antara baris di dalam catatan kaki adalah satu spasi.
10. Penulisan catatan kaki pada baris pertama, dimulai pada ketukan keenam dari garis
margin kiri. Sedangkan baris kedua tetap pada margin yang telah ditentukan.
11. Ukuran huruf pada catatan kaki adalah 10.
12. Ketentuan penulisan catatan kaki secara berurutan sama dengan penulisan daftar
pustaka

Gambar 2.3.
Contoh penulisan catatan kaki

Kegiatan ini lebih difokuskan pada proses yang sederhana dengan


mengurangi kompleksitas proses ke dalam sub proses kegiatan dan kemudian
memperbaikinya. Kegiatan-kegiatan ini mampu menciptakan budaya dan
mendorong para operator untuk terus mencoba secara berkesinambungan
setiap proses atau pekerjaan mereka1.

1
Hilman Hadikusuma, Pengantar Ilmu Hukum Adat Indonesia, Mandar Maju,
Bandung, 2003. hal…

- Untuk menghindari pengulangan pada catatan kaki digunakan sejumlah ketentuan yaitu :
(a) Ibid, singkatan dari ibidem, yang berarti “pada tempat yang sama”. Singkatan ini
digunakan untuk menuliskan catatan kaki yang sama dengan ketentuan bahwa diantara
kedua catatan kaki itu tidak ada sumber catatan kaki lainnya yang menyelinginya.
Contoh :
2
Ibid, hal. 120.
(b) Op. Cit., singkatan dari Opera Citato, yang berarti “dalam karangan yang telah
disebut”. Singkatan ini digunakan untuk menunjuk sumber catatan yang sama, tetapi
telah diselingi oleh sumber catatan yang lain. Nama pengarang harus dicantumkan
sebelum kata op cit.
Contoh :
Hilman Hadikusuma, Op. Cit. hal. 14-17
Catatan : catatan ketiga merupakan catatan yang dikutip dari sumber lain.
(c) Loc. Cit singkatan dari Loco Citato yang berarti “pada tempat yang telah dikutip”.
Singkatan ini digunakan untuk menunjuk halaman yang sama pula, yang telah
disebutkan dan telah diselingi oleh sumber catatan kaki lain.
Contoh :
Hilman Hadikusuma. hal. Loc. Cit
Apabila untuk satu orang pengarang digunakan dua atau lebih dari dua judul
kutipan, maka setelah Loc. Cit dicantumkan judul buku secara singkat.
Contoh :
Hilman Hadikusuma. hal. Loc. Cit.
(d) Istilah et.al., singkatan dari et all yang berarti “dan lain-lain” istilah ini digunakan untuk
menuliskan sebuah sumber catatan kaki yang pengarangnya lebih dari satu orang.
Penyajian Lampiran.
Ketentuan Penyajian Lampiran diletakan sesudah daftar kepustakaan.
Penulisan Daftar Kepustakaan
a. Daftar pustaka diurut berdasarkan huruf abjad nama pengarang.
b. Untuk setiap huruf abjad yang sama, diurutkan lagi berdasarkan huruf kedua dari
huruf pertama nama pengarang.
Contoh : Abdul Hamid, “..........Ahmad Rodoni,”...............
c. Ketentuan penulisan daftar pustaka secara berurutan yaitu :
1) Nama pengarang (tanpa gelar), koma.
2) Judul buku ditulis dengan huruf miring (Italic), koma.
3) Nama daerah tempat penerbit, kemudian tanda koma.
4) Penerbit, kemudian tanda koma.
5) Edisi buku dan cetakan keberapa, kemudian tanda koma.
6) Tahun kemudian titik.
7) Nama pengarang dari luar negeri, ketentuannya adalah; nama belakangnya
(biasanya Family name) ditulis didepan, kemudian nama depannya. Jika buku
tersebut dikarang oleh lebih dari satu orang, maka untuk nama pengarang
selanjutnya ditulis seperti adanya.
8) Khusus untuk pengarang dari dalam negeri, jika nama belakang pengarang
tersebut sudah pasti adalah nama marga, maka ketentuannya sama dengan
ketentuan pada penulisan nama pengarang dari luar negeri.
d. Jarak antara baris pertama dengan baris kedua jika satu buku kutipan lebih dari satu
baris, berjarak 1 spasi.
e. Baris kedua dimulai pada ketukan ke-7
f. Jarak antara satu judul buku dengan judul buku lainnya adalah 2 spasi.
g. Setiap huruf awal dari seluruh kalimat pada daftar pustaka ditulis dengan huruf kapital
(huruf besar).
Daftar pustaka merupakan rangkuman sumber-sumber bacaan yang digunakan dalam suatu
tulisan.
CONTOH BEBERAPA PENULISAN DAFTAR PUSTAKA :

Afzalur Rahman, Economic doktrines of Islam, Doktrin Ekonomi Islam, jilid 3,


terjemahan soeroyo dan Nastangin, PT. Dana Bhakti Wakaf, Yogyakarta, 1995.

Arief Shidarta, Karakter Penalaran Hukum Dalam Konteks Indonesia, Utomo,


Bandung, 2006.

Ala’Eddin Khasofa, Transactions in Islamic Law, A.S. Noorden, kuala Lumpur,


2000.

Andre Ata Ujan, Keadilan dan Demokrasi (Telaah Filsafat Politik John Rawls),
Kanisius, Yogyakarta, 1999.

Agus Yudha Hernoko, Hukum Perjanjian Asas Proporsionalitas Dalam Kontrak


Komersial, Cet ke-2, Kencana Prenadamedia Group, Jakarta, 2011.

Abd. Shomad, Hukum Islam Penormaan Prinsip Syariah Dalam Hukum


Indonesia, Cet ke-2, Kencana Prenadamedia Group, Jakarta, 2012.

Abdul Kadir Muhammad, Perjanjian Baku Dalam Praktik Perusahaan


perdagangan, Citra Aditya, Bandung, 1992.

Ahmad Rofiq, Hukum Islam di Indonesia, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1998.

Algra, N.E. et al., Kamus Istilah Hukum Fockema Andreae, Belanda-Indonesia,


Bina Cipta, Jakarta, 1983.

Burhan Ashshofa, Metode Penelitian Hukum, Rineka Cipta, Jakarta, 2007.

Black Henry Campbell, Black’s Law Dictionary, West Publishing Co., St. Paul-
Minnessota, 1990.

C.S.T. Kansil, Pengantar Ilmu Hukum dan Tata hukum Indonesia, Jakarta, Balai
Pustaka, 1989.
E. Sumaryono, Etika Hukum Relevansi Teori Hukum Kodrat Thomas Aquinas,
Kasianus, Yogyakarta, 2002.

Fathurrahman Djamil, Penerapan Hukum Perjanjian Dalam Transaksi Di


Lembaga Keuangan Syariah, Sinar Grafika, Jakarta, 2012.
_________________, Hukum Ekonomi Islam Sejarah, Teori dan konsep, Sinar
Grafika, jakarta, 2015.

Hermansyah, Hukum Perbankan Nasional Indonesia, Cet ke-7, Kencana


Prenada Media Group, Jakarta, 2005.

Hennie Van Groeuning, Zamir Iqbal, Risk Analysis for Islamic Banking,
AnalisisResiko Perbankan Syariah, Terjemahan Yulianti Abbas, Salemba empat,
Jakarta, 2011.

Harun Nasution, Islam ditinjau dari Berbagai Aspeknya, UI Press, Jakarta, 1985.

Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah Deskripsi dan Ilustrasi,
Ekonisia, Yogyakarta, 2012.

Hasbi Ash-Shiddieqy, Fakta Keangungan Syariat Islam, Bulan Bintang, Jakarta,


1975.

Idri, Hadis Ekonomi Dalam Persfektif Hadis Nabi, Cet ke-1, Kencana
Prenadamedia Group, Jakarta, 2015.

Ibnul Qayyimal-Jaujiyyah, I’lam Al-Muwaqqin’ an Rabbil’ Alamin, Juz III, Dar


al-Fikr, Kairo, 1982.

____________________ , I’lam al-Muwaqi’in an Rabbi Al-Alamin, Dar al-Fikr,


Beirut, 1955.

Johanes Ibarahim dan Lindawaty Sewu, Hukum Bisnis dalam Persepsi Manusia
Modern, Refika Aditama, 2003.

J. Supranto, Metode Penelitian Hukum dan Statistik, Cet ke-1, Rineka Cipta,
Jakarta, 2003.

J. van Kaan dan J.H. Beekhuis, Pengantar Ilmu Hukum, Ghalia Indonesia, Jakarta,
1990.

L.J. van Apeldoorn, Pengantar Ilmu Hukum, Cet. xxx, Pradnya Paramita, Jakarta,
2004.

John Rawls, A Theory of Justice, Revised Edition, The Belknap Press of Harvard
University Press of Cambridge, Massachusetts, 1999.

M. Umer Chaptra, Islam and the Ekonomic Challenge, Leicester, The Islamic
Foundation, 1992 M.
Morris. L. Cohen & Kent C. Olson, Legal Research. West Publishing Company,
st. Paul, Minn, 1992.

Muhammad Syarif Chaudhry, Sistem Ekonomi Islam Prinsip Dasar, Terjemahan


Suherman Rosyidi, Cet ke-2, Kencana Prenadamedia Group, 2014.

M. Cholil Nafis, Teori Hukum Ekonomi Syariah, Kajian Komprehenshif Tentang


Teori Hukum Ekonomi Islam, Penerapannya dalam Fatwa Dewan syariah Nasional
dan Penyerapannya ke Dalam Peraturan Perundang-undangan, UI Press, Jakarta,
2011.

Mukhtar, Bimbingan Skripsi, Tesis dan Artikel Ilmiah Panduan Penelitian


Kualitatif lapangan dan Perpustakaan, Cet ke-3, Gaung Persada Press, Jakarta, 2010.

Neni Sri Imaniyati, Hukum Ekonomi dan Ekonomi Islam, Mandar Maju, Bandung,
2000.

Penner et al, introduction to jurisprudence and legal theory (commentary and


materials), Butterworth, London, 2002.

Philipus M. Hardjon, Pengkajian Ilmu Hukum Dogmatik (normatif), (Universitas


Hukum Airlangga, Surabaya, 1994.

Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum, Cet ke-9, Kencana Prenadamedia


Group, Jakarta, 2014.

Robert Watt, Concise Legal Research, 4th ed.,The Federation Press, NSW, 2001.

Richard K. Neumann Jr. Legal Reasoning ang Legal Writing (structure, and style)
Aspen Law & Business, New York, 2001.

Sutanto Leo, Kiat Jitu Menulis Skripsi, Tesis, dan Disertasi, Erlangga, Jakarta,
2013.

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, Bandung,


Alfabeta, 2007.

Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Peranan dan Penggunaan Perpustakaan Di


dalam Penelitian Hukum, Jakarta Pusat, Dokumentasi Fakultas Hukum
Universitas Indonesia, 1986.

_______________, Penelitian Hukum Normatif Suatu Tinjauan Singkat, Rajawali


Karya Ilmiah/Jurnal :

Amirudin K, Perbankan Syariah dalam Persfektif Hukum, Jurnal Al-Risalah,


Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Alaudin, Vol. 11 No. 1 May, 2011, Fakultas
Syariah dan Hukum UIN Alaudin.

Abulhasan M. Sadeq dan Aidit Ghazali, Reading In Islamic Ekonomic Thought,


Selangor Darul Ehsan, Longman Malaysia, 1992.

Chandra Warsito, The Image Of Financial Institutions as Islamic Bank in


Mediation Service Quality and Customer Satisfaction on Customer Loyalty in
Purwokerto, (Jurnal Al-Iqtishad, Vol VII (2), Faculty Syariah and Law Syarif
Hidayatullah State Islamic University, 2015.

Hamsir, Investigation Authorities Of Financial Services Aurhority In Syariah


Banking, (Jurnal Dinamika Hukum, Vol 15(1), Faculty of Law Jenderal Soedirman
University,2015.

Ihyaul Ulum, Intellectual Capital Perfomance Sektor Perbankan Di Indonesia,


Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol. 10 No. 2, November, 2008.

Muchtar Ahmad, Kajian Ekonomi Islam dan Nilai Islam, Ulumul Qurán, No. 4
Vol. 11, 1999.

Muhammad Syafie Antonio, Bank Syariah, dari Teori dan Praktik, Gema Insani
Press, Jakarta, 2001.

Muhammad Amin Suma, Ekonomi Syariah Sebagai Alternatif Sistem Ekonomi


Konvensional, Jurnal Hukum Bisnis, XX, 2002.

___________________, Islam Mengahalalkan yang Baik dan Mengharamkan


yang Buruk, Jurnal halal LPPOM MUI, No. 104 November-Desember Tahun, 2013.

Rahman, Developing Customer Oriented Service a Case Study, Managing Service


Quality, Vol. 14 No. 5, 2004.

Rachmad Hidayat, Effect Of Service Quality,Customer Trust and Customer


Religius Commitment On Customer Satisfaction and Loyalty Of Islamic Bank in East
Java, (Jurnal Al-Iqtishad, Vol VII (2), Faculty Syariah and Law Syarifhidayatullah
State Islamic University, 2015.

Anda mungkin juga menyukai