Anda di halaman 1dari 2

TUGAS LEMAK DAN MINYAK

IRFANDI ALY ANDARI


CGA 117 046

1. Wet rendering adalah proses rendering dengan penambahan sejumlah air selama
berlangsungnya proses tersebut. Cara ini dikerjakan pada ketel yang terbuka atau
tertutup dengan menggunakan temperatur yang tinggi serta tekanan 40 sampai 60
pound tekanan uap (40-60 psi). Peralatan yang digunakan adalah autoclave atau
digester. Contoh :
Proses ekstraksi minyak dari buah kelapa yang dilakukan dengan metode wet
rendering dimulai dengan menambahkan air ke dalam 500 gram kelapa yang telah
diparut.Penambahan air dilakukan dengan 2 perlakuan yaitu 1:1 dan 1:2
perbandingan kelapa parut dan air. Penambahan air dilakukan sedikit demi sedikit
seiring dengan pemerasan pada kelapa parut untuk mengeluarkan seluruh
kandungan gizi, terutama minyak yang terdapat dalam butiran daging buah kelapa
yang sudah halus. Santan yang diperoleh kemudian diukur dengan menggunakan
gelas ukur.Santan kemudian didiamkan selama 2 jam untuk memisahkan krimnya.
Dry rendering adalah cara rendering tanpa penambahan air selama proses
berlangsung. Dry rendering dilakukan dalam ketel yang terbuka dan diperlengkapi
dengan steam jacket serta alat pengaduk. Contoh :
Proses ekstraksi lemak jeroan patin dengan cara dry rendering yang pertama Lemak
jeroan patin dihaluskan menggunakan blender, selanjutnya ditimbang dan
dimasukkan dalam wadah saringan dan dipanaskan dalam oven di rak bagian atas
dengan variasi suhu 50, 60, 70, 80°C selama 1, 2, dan 3 jam. Minyak yang
terekstrak ditampung dalam wadah aluminium yang diletakkan di rak bawah dari
oven, selanjutnya disaring dan dimasukkan dalam botol kaca gelap, kemudian
dikarakterisasi yang meliputi pengukuran rendemen, analisis bilangan peroksida,
asam lemak bebas, nilai anisidin dan nilai total oksidasi. Minyak ikan dengan
kualitas terbaik dari hasil ekstraksi tersebut dibandingkan dengan ekstraksi
menggunakan pemanasan kompor (yang biasa dilakukan masyarakat) dengan cara
sampel diletakkan dalam wajan dan dipanaskan di kompor gas sampai minyak
terekstrak semua selama 5-8 menit, disaring, dipres, dan dihitung rendemen,
dianalisis parameter oksidasi.
TUGAS LEMAK DAN MINYAK
IRFANDI ALY ANDARI
CGA 117 046

2. Penggunaan pelarut heksana memiliki kelebihan dan kekurangan. Salah satu


kekurangan dari pelarut heksana yaitu menimbulkan efek negatif berupa penyakit
dan pencemaran udara. Pelarut heksana merupakan materi yang mudah terbakar dan
memiliki biodegradabilitas yang rendah. Oleh karena itu diperlukan alternatif yang
lebih aman. Etanol dan isopropil alkohol dapat digunakan sebagai alternatif
heksana, mengingat heksana merupakan materi yang sangat mudah terbakar dan
biodegradabilitasnya rendah, beresiko menimbulkan penyakit dan menyebabkan
pencemaran udara. Untuk menghasilkan ekstraksi lemak yang sempuma, sejumlah
lemak harus ditambahkan

Anda mungkin juga menyukai