TUGAS AKHIR
Disusun Oleh
Nurul Hafizah
NPM : EE215112009
JAKARTA
2020
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
pemerintah Indonesia, kondisi sosial dan ekonomi masyarakat juga mengalami perubahan
terutama tentang sistem nilai yang dianut dan cara pandang masyarakat. Masyarakat lebih
menuntut pelayanan yang lebih baik dan sesuai dengan kebutuhannya, sehingga mereka
lebih teliti dan kritis dalam memilih segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
serta berusaha memenuhi harapan konsumen dengan cara memberikan pelayanan yang
lebih memuaskan daripada yang dilakukan pesaing. Dengan demikian, hanya perusahaan
yang berkualitas yang dapat bersaing dan menguasai pangsa pasar. Semakin tinggi tingkat
persaingan dalam usaha mengharuskan pihak manajemen selalu dapat melakukan inovasi
perusahaan harus bisa memilih bentuk kebijaksanaan maupun teknologi yang paling tepat
pada dasarnya berpusat pada upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen serta
dimata konsumen.
mendongkrak pangsa pasar suatu perusahaan. Perusahaan asuransi dewasa ini diwarnai
oleh persaingan yang ketat dimana perusahaan harus selalu siap bersaing dengan
usahanya. Hal ini disadari karena tingginya persaingan maka diperlukan adanya strategi
semaksimal mungkin sehingga konsumen tidak hanya merasa puas, tetapi sangat puas.
Pada dasarnya, kepuasan dan ketidakpuasan konsumen atas produk akan berpengaruh
pada pola perilaku selanjutnya. Hal ini ditunjukkan konsumen setelah terjadi proses
kemungkinan untuk kembali membeli produk yang sama. Kepuasan konsumen yang
diperoleh dari pengalaman langsung memberi efek keyakinan yang besar. Oleh Karena
itu, setiap perusahaan asuransi perlu berupaya memahami nilai-nilai yang diharapkan
konsumen, dan atas dasar itu kemudian berusaha memenuhi harapan tersebut semaksimal
mungkin.
Dewasa ini, dalam kegiatan pelayanan dikenal istilah pelayanan prima, yang
artinya adalah kepedulian kepada pelanggan dengan memberikan layanan terbaik untuk
pelanggan.
Intensitas persaingan yang semakin meningkat menuntut persaingan dalam
dunia bisnis. Tujuan dasar bisnis tidak lagi berupa laba, melainkan penciptaan dan
konsumen yang puas, karyawan yang layak dan laba besar. Bagaimanapun konsumen
merupakan tujuan utama suatu perusahaan, selain itu tugas lain perusahaan itu sendiri
asuransi atau pertanggungan merupakan perjanjian antara dua belah pihak atau lebih,
dimana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan menerima premi
atau kehilangan keuntungan yang diharapkan. tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga
yang mungkin akan di derita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak
pasti untuk memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya
adalah lembaga keuangan bukan non bank, sehingga dalam hal ini tidak bersentuhan
langsung dengan perputaran perekonomian Negara seperti halnya lembaga keuangan bank
yang menjadi salah satu instrument kebijakan moneter. Sehingga peran asuransi syariah
masyarakat. Melalui akad yang sesuai dengan syariah yaitu akad yang tidak mengandung
gharar, maysir, riba, risywah. Potensi yang tinggi tersebut dapat memberikan manfaat bagi
dipertegas oleh Direktur Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) bahwa masyarakat
Indonesia saat ini belum sadar akan fungsi asuransi. Khusunya asuransi jiwa syariah.
Padahal lembaga keuangan syariah memiliki keunggulan bukan hanya aspek hukum
Ekonomi Indonesia.
bergerak di bidang jasa, asuransi bumibutera sendiri sudah tidak asing lagi dimata
masyarakat Indonesia, karena asuransi Bumiputra salah satu asuransi yang sudah terkenal,
melindungi atau tolong menolong di antara sejumlah orang atau pihak tertentu melalui
investasi dalam bentuk aset maupun tabarru’ yang memberikan pola pengembalian untuk
menghadapi risiko tertentu melalui akad (perikatan) yang sesuai dengan syariah.
asuransi besar yang sudah beroperasi semenjak tahun 1912 di negara Indonesia yang salah
satu cabangnya berada di cempaka putih. Asuransi syariah terlahir karena kebutuhan
masyarakat Islam yang menginginkan keadilan dalam ekonomi sesuai dengan prinsip
syariah dan persaingan yang sangat besar antar perusahaan asuransi serupa. Dalam
perusahaan asuransi konvensional membuka unit baru berbasis syariah guna menarik
minat banyak nasabah. Dalam hal ini apakah pihak asuransi jiwa bumiputera telah
memberikan pelayanan yang baik bagi nasabah, dan prosedur pelayanan prima yang di
terapkan oleh cutomer service sudah tepat untuk menarik dan memuaskan pihak nasabah
KEPUASAN NASABAH”
B. Fokus Pengamatan
dalam pengamatan ini. Adapun rumusan masalah dalam pengamtan ini adalah sebagai
berikut:
2. Apa saja kendala yang dihadapi customer service dalam penerapan prosedur
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan fokus pengamatan di atas, maka tujuan penulisan ini adalah sebagai
berikut:
D. Manfaat Penulisan
Adapun manfaat yang ingin dicapai oleh penulis adalah manfaat yang dapat
disumbangkan setelah penulisan tersebut dilakukan dan diungkapkan secara spesifik, yaitu
1. Aspek Akademis
Syariah yang dapat bermanfaat bagi Sivitas Akademik, dan diharapkan hasil
pengamatan ini dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan ilmu pengetahuan
dibidang perbankan.
2. Aspek Penulis
Syariah dan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar A.Md.
3. Aspek Kebijakan
pelayanan prima bagi nasabah. Serta dapat dijadikan sebagai acuan referensi bagi
A.Tinjauan Literatur
a.Pengertian Asuransi
yang berkaitan dengan finansial, resiko merupakan suatu hal yang tidak dapat dihindari.
Salah satu hal yang dapat meminimalisir resiko tersebut adalah dengan asuransi. Asuransi
disisihkan untuk menutupi kerugian akibat berbagai resiko yang didapat. Terdapat
usaha Perasuransian Bab 1 pasal 1 Asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara
dua pihak atau lebih, dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada
atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung,
yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau memberikan suatu pembayaran
“asuransi merupakan suatu alat untuk mengurangi risiko keuangan, dengan cara
pengumpulan unit-unit exposure dalam jumlah yang memadai, untuk membuat agar
kerugian individu dapat diperkiarakan. Kemudian kerugian yang dapat diramalkan itu
dipikul merata oleh mereka yang bergabung”.
Menurut Rianto (2012:212), “asuransi merupakan sebuah mekanisme
perlindungan terhadap pihak tertanggung apabila mengalami resiko di masa yang akan
datang dimana pihak tertanggung akan membayar premi guna mendapatkan ganti rugi dari
pihak penanggung”.
b.Jenis-jenis Asuransi
berdasarkan kejadian yang tidak dikehendaki. Berikut ini merupakan penjelasan mengenai
b) Anuitas (annuity) adalah produk asuransi yang menjamin aliran pendapatan seumur
hidup. Produk ini biasanya lebih banyak digunakan oleh pihak yang memiliki
kesehatan yang semakin hari semakin mengalami kenaikan dan 12 mahal, oleh
tertanggung mengalami kematian tetapi tidak ada peningkatan kas. Semakin tua
e) Asuransi jiwa penuh, merupakan produk asuransi yang memiliki dua ciri, yaitu
membayar sejumah nilai tertentu pada saat kematian pihak tertanggung dan
kombinasi antara asuransi jiwa berjangka dan penuh. Dengan premi yang sama
dengan asuransi jiwa penuh, manfaat yang diberikan akan semakin besar karena
sebagian premi akan digunakan untuk membeli asuransi jiwa berjangka dan sisanya
1. Fungsi asuransi
a) Transfer risiko Dengan membayar premi yang relatif kecil, sesorang atau
b) Kumpulan Dana Premi yang diterima akan dihimpun oleh perusahaan asuransi
2. Manfaat Asuransi
asuransi jiwa, asuransi kerugian, dan asuransi kesehatan. Asuransi kerugian adalah
asuransi yang melindungi harta benda, misalnya rumah beserta isinya, apartemen,
mobil, dan lain-lain. Asuransi mobil ditujukan untuk melindungi dari berbagai macam
ancaman bahaya yang tidak terduga, misalnya tabrakan, pencurian beberapa mobil,
atau bahkan mobil itu sendiri yang dicuri. Dengan asuransi, kita dapat mengendarai
kehidupan dan turut memikirkan serta berusaha untuk memperkecil kerugian yang
mungkin timbul akibat terjadi risiko dalam melaksanakan kegiatan usaha, baik
sebagai berikut :
a) Dari segi Ekonomi Tujuannya : Mengurangi ketidakpastian dari hasil usaha yang
dilakukan oleh sesorang atau perusahaan dalam rangka memenuhi kebutuhan atau
mencapai tujuan. Tekniknya : Dengan cara menghilangkan risiko pada pihak lain
dan pihak lain tersebut mengombinasikan sejumlah risiko yang cukup besar,
kerugian.
b) Dari Segi Hukum Tujuannya : Memindahkan risiko yang dihadapi oleh suatu objek
atau suatu kegiatan bisnis kepada pihak lain. Tekniknya : Melalui pembayaran
premi oleh tertanggung kepada penanggung dalam kontrak ganti rugi (polis
c) Dari segi Tata Niaga Tujuannya : Membagi risiko yang dihadapi kepada semua
(perusahaan asuransi), yang akan membagi risiko kepada seluruh peserta asuransi
yang ditanganinya.
d) Dari segi kemasyarakatan Tujuannya : Menanggung kerugian secara bersama-sama
risiko dan hasil ramalan itu dipakai sebagai dasar untuk membagi risiko kepada
Dalam dunia asuransi ada 6 macam prinsip dasar yang harus dipenuhi, yaitu:
harta benda (objek) yang dapat diasuransikan (insurable). Objek yang diasuransikan juga
harus legal dan tidak melanggar hukum serta masuk dalam kategori layak.
Apabil suatu saat terjadi musibah atau masalah yang mengakibatkan objek yang
bersangkutan menjadi rusak maka pihak yang mengasuransikan akan mendapatkan ganti
rugi finansial
Suatu tindakan untuk mengungkapkan secara akurat dan lengkap, semua fakta-
fakta material (material fact) mengenai sesuatu yang akan diasuransikan baik diminta
diasuransikan.
Prinsip asuransi yang satu ini juga menjelaskan tentang risiko-risiko yang dijamin
rangkaian kejadian. ketentuan klaim dalam prinsip asuransi ini adalah apabila objek yang
akan dilakukan pihak perusahaan asuransi adalah mencari penyebab utama aktif dan
efisien yang dapat menggerakan suatu rangkaian perustiwa tanpa terputus yang mana
4.Indemnity (Ganti Rugi)
yang ia miliki sesaat sebelum terjadinya kerugian (KUHD pasal 252, 253 dan dipertegas
6.Contribution (Kontribusi)
Yaitu bila pihak tertanggung mengasuransikan suatu objek ke beberapa perusahaan
asuransi, maka akan ada apa yang dinamakan kontribusi dalam pemberian proteksi dari
e. Definisi Pelayanan Prima (Excellent Service)
Pelayanan prima adalah suatu pola layanan terbaik dalam manajemen modern
yang mengutamakan kepedulian terhadap pelanggan. Layanan prima di dalam dunia bisnis
care pada dasarnya adalah sama, hanya berbeda pada konsep pendekatannya saja.
memenuhi standar kualitas yang sesuai dengan harapan dan kepuasan pelanggan.
Sehingga dalam pelayanan prima terdapat dua elemen penting yang saling berkaitan
yaitu pelayanan dan kualitas.
“Pelayanan prima (pelayanan yang unggul) adalah suatu sikap atau cara
karyawan dalam melayani pelanggan secara memuaskan. Secara garis besar ada 4 (empat)
unsur pokok dalam konsep ini, yaitu kecepatan, ketepatan, keramahan, dan kenyamanan.
Komponen yang berjumlah 4 (empat) tersebut merupakan satu kesatuan pelayanan yang
terintegrasi, artinya pelayanan atau jasa menjadi tidak excellent bila ada salah satu atau
lebih komponen yang kurang. Disamping itu, keempat komponen ini akan lebih bermakna
bila didukung oleh suatu strategi pelayanan yang tepat, karena strategi pelayanan
merupakan arah dan pedoman bagi organisasi untuk memberikan pelayanan terbaiknya”.
pelaku bisnis terdapat dalam buku pelayanan prima (Barata, 2003: 27):
2. Layanan prima adalah melayani pelanggan dengan ramah, tepat, dan cepat.
3. Layanan prima adalah pelayanan dengan mengutamakan kepuasan pelanggan.
6. Layanan prima adalah keperdulian kepada pelanggan untuk memberikan rasa puas.
a. Efektif
Pelayanan yang diberikan oleh organisasi publik harus efektif, artinya lebih
mengutamakan pada pencapaian apa yang telah menjadi tujuan dan sasaran dari organisasi
publik.
b. Efisiensi
Pelayanan yang diberikan harus efisien. Yang dimaksud dengan efisien berkenaan dengan:
(1) Persyaratan pelanyanan hanya dibatasi pada hal – hal berkaitan langsung dengan
persyaratan dengan produk pelayanan yang berkaitan. (2) Di cegah adanya pengulangan
lain yang terkait. (3) Sederhana, Mengandung arti prosedur maupun tata cara pelayanan
diselenggarakan dengan mudah, cepat, tepat, tidak berbelit – belit, mudah dipahami dan
mudah dilaksanakan oleh masyarakat yang meminta pelayanan. (4) Kejelasan dan
Kepastian Mengandung arti kejelasan dan kepastian mengenai: posedur atau tata cara
memberikan pelayanan, rincian biaya atau tarif pelayanan dan tata cara pembayarannya,
Jadwal waktu penyelesaian pelayanan. (5) Keterbukaan , mengandung arti prosedur atau
tata cara persyaratan, satuan kerja / pejabat penanggung jawab pemberi pelayanan, waktu
penyelesaian, rincian waktu / tarif serta hal – hal lain yang berkaitan dengan proses
pelayanan wajib diinformasikan secara terbuka agar mudah diketahui dan dipahami oleh
masyarakat, baik diminta maupun tidak diminta, (6) Ketepatan Waktu. Kriteria ini
waktu yang telah ditentukan (7) Responsif Pelayanan yang diberikan bersifat responsif,
artinya cepat menanggapi apa yang menjadi masalah, kebutuhan dan aspirasi pelanggan
tuntutan, keinginan, serta aspirasi pelanggan yang dilayani yang senantiasa bersifat
dinamis.
menyelaraskan konsep-konsep:
1. Sikap (Attitude)
pelanggan, yang meliputi penampilan yang sopan dan serasi, berpikir posotif, sehat
pemahaman atas saran dan kritiknya, yang meliputi mendengarkan dan memahami
3. Tindakan (Action)
Tindakan (Action) adalah berbagai kegiatan nyata yang harus dilakukan dalam
memberikan layanan kepada pelanggan, yang meliputi mencatat setiap pesanan para
4. Kemampuan (Ability)
5. Penampilan (Appearance)
Penampilan (Appearance) adalah penampilan seseorang baik yang bersifat fisik saja
maupun fisik atau non fisik, yang mampu merefleksikan kepercayaan diri dan
yang bermuara pada peningkatan keuntungan perusahaan. Selalin itu, pelayanan prima
satu dengan yang lain telah mendorong perusahaan untuk meningkatkan mutu
pelayanannya. Selain didorong oleh kompetisi dan pencitraan oleh konsumen, standar
mutu pelayanan bermanfaat memberikan indikator bagi konsumen untuk menilai kualitas
suatu pelayanan prima. Untuk itu, diperlukan komitmen yang kuat dari segala pihak dalam
a. Kejelasan
Kejelasan prosedur merupakan salah satu aspek penting dari komitmen implementasi
pelayanan prima dalam suatu bank. Prinsip ini sejalan dengan prinsip Transparansi pada
tata kelola perbankan yang baik (Good Banking Governance). Kejelasan prosedur dapat
b. Konsistensi
Sejalan dengan konsep GBG, pelayanan yang dilakukan oleh banker harus dijalankan
secara konsisten sesuai standar mutu pelayanan yang berlaku. Konsep kewajaran dan
prima.
3. Komunikasi
pelayanan.
Yaitu berkaitan dengan waktu tunggu dan waktu proses. Dalam melayani nasabah,
seorang pegawai bank dituntut untuk cekatan dalam bekerja, mulai dari persiapan awal,
melayani setiap nasabah dengan cepat dan tepat, hingga selesai. Jangan membiarkan
nasabah menunggu tanpa adanya suatu alasan yang jelas, hal tersebut akan menyebabkan
2. Akurasi pelayanan
Berkaitan dengan reliabilitas pelayanan, yaitu berkaitan dengan keandalan atau
kemampuan perusahaan atau dalam hal ini adalah bank untuk memberikan pelayanan
sesuai dengan yang diajnjikan secara akurat dan terpercaya, sehingga diharapkan akan
Dalam melayani nasabah hendaknya selalu bersikap sopan dan hormat, karena dengan
demikian maka nasabah akan merasa lebih dihargai. Selain itu dalam bersikap,
berbicara, dan melayani nasabah selalu lemah lembut dan ramah tamah, sehingga dapat
menarik minat tamu dan nasabah merasa betah berhubungan dengan pihak bank.
4.Tanggung Jawab
Dalam hal ini, pegawai harus mematuhi segala ketentuan yang berlaku. Selain itu,
pegawai mempunyai rasa tanggung jawab terhadap pekerjaannya dari mulai menerima
nasabah sampai nasabah merasa puas terhadap pelayanan yang diberikan. Jangan sampai
nasabah merasa kecewa karena kelalaian pegawai, misalnya melayani nasabah sambil
mengobrol dengan pegawai lain, hal tersebut dapat menjadikan pandangan yang negatife
5. Kelengkapan
Kelengkapan dalam hal ini, yaitu dalam ketersediaan sarana dan prasarana yang
digunakan dalam proses pelayanan, sehingga dalam proses pelayanan dapat berjalan
yang mudah dijangkau, waktu tunggu yang tidak terlalu lama, dan saluran komunikasi
7. Variasi Pelayanan
Variasi model pelayanan berkaitan dengan inovasi untuk memberikan pola-pola baru
8. Kenyamanan
Dalam melayani hendaknya pegawai berperilaku baik, misalnya dengan sikap ramah,
simpatik, sopan, dan menghindari tindakan yang dapat membuat nasabah merasa tidak
muka cemberut, nada bicara yang keras dan kasar, penampilan yang sembarangan dan
hal– hal lain yang dapat mengganggu kenyamanan nasabah. Sedapat mungkin
menciptakan suasana yang kondusif agar tercipta suasana yang tenang dan nyaman.
9. Pelayanan Pribadi
Berkaitan dengan fleksibilitas pelayanan, dalam hal ini pegawai senantiasa memberikan
pengertian dan sifat suka mengalah kepada nasabah. Misalnya, dilarang untuk berdebat
dengan nasabah atau berusaha menyanggah pendapat nasabah secara kasar dan tidak
sopan, saat nasabah berbicara dengarkan baik– baik dan beri perhatian penuh, perhatikan
dan berilah tanggapan yang dapat membantu nasabah untuk memperoleh apa yang
diinginkan.
10. Atribut Pendukung dasar, seperti lingkungan yang bersih dan rapi, ruang tunggu yang
Pelayanan prima dapat ditampilkan dalam banyak jenis. Berikut ini disajikan
Pelayanan prima melalui lisan pada umumnya dilakukan oleh pegawai front liner
organisasi publik yang pada umumnya mereka bersentuhan langsung dengan pelanggan
eksternal. Namun demikian, pelayanan prima secara internal pun dapat dilakukan dengan
membiasakan pegawai untuk berkata – kata yang positif, inspiratif, dan saling
memotivasi.
Pelayanan prima melalui tulisan merupakan salah satu bentuk pelayanan yang paling
Pelayanan dalam bentuk perbuatan dilakukan oleh pegawai – pegawai yang memiliki
k. Pengertian Kualitas
Kualitas merupakan salah satu indikator penting bagi perusahaan untuk dapat
eksis di tengah ketatnya persaingan dalam industri. Kualitas didefinisikan sebagai totalitas
dari karakteristik suatu produk yang menunjang kemampuannya untuk memuaskan
“Kualitas adalah perpaduan antara sifat dan karakteristik yang menentukan sejauh mana
keluaran dapat memenuhi persyaratan kebutuhan pelanggan, jadi pelanggan yang
menentukan dan menilai sampai seberapa jauh sifat dan karakteristik tersebut memenuhi
kebutuhannya”.
“kualitas pelayanan adalah tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas
tingkat keunggulan tersebut untuk memenuhi keinginan pelanggan”.
dikenal dengan SERQUAL (service quality) yang digunakan oleh pelanggan untuk
kepada pihak eksternal. Penampilan dan kemampuan sarana dan prasarana fisik
perusahaan yang dapat diandalkan serta keadaan lingkungan sekitarnya merupakan salah
satu cara perusahaan jasa dalam menyajikan kualitas layanan terhadap pelanggan. Dapat
meliputi fasilitas fisik (gedung, buku, rak buku, meja dan kursi, dan sebagainya),
apa yang dijanjikan secara akurat dan terpercaya. Kinerja harus sesuai dengan harapan
pelanggan yang tercermin dari ketepatan waktu, pelayanan yang sama untuk semua
jasa dengan cepat dan tepat dengan penyampaian informasi yang jelas. Mengabaikan dan
membiarkan pelanggan menunggu tanpa alasan yang jelas menyebabkan persepsi yang
perusahaan untuk menumbuhkan rasa percaya para pelanggan kepada perusahaan. Hal
kepada pelanggan dalam bahasa dan penggunaan kata yang jelas sehingga para
pelanggan dapat dengan mudah mengerti apa yang diinformasikan pegawai serta
dengan cepat dan tanggap menyikapi keluhan dan komplain dari para pelanggan.
memberikan kredibilitas yang baik bagi perusahaan pada masa yang akan datang.
c. Keamanan (Security), adanya suatu kepercayaan yang tinggi dari pelanggan akan
e. Sopan santun (Courtesy), dalam pelayanan adanya suatu nilai moral yang dimiliki
m. Standar Pelayanan
yang wajib ditaati oleh pemberi dan atau penerima pelayanan. Berdasarkan Peraturan
Nomor 15 Tahun 2014 Tentang Pedoman Standar Pelayanan, sebagaimana diatur dalam
a. Persyaratan
d. Biaya/tariff
e. Produk pelayanan
f. Penanganan pengaduan, saran,dan masukan, (Dalam buku Agus Fanar, 2009: 56)
n. Kepuasan Pelanggan
Kepuasan pelanggan adalah kemampuan perusahaan untuk dapat mengenali,
memenuhi dan memuaskan kebutuhan pelanggan dengan baik, merupakan strategi pada
setiap perusahaaan. Kepuasan pelanggan telah menjadi konsep sentral dalam wacana
bisnis.
B. KERANGKA PENGAMATAN
Fenomena Masalah
keramahan, sikap empati, dan sikap masih kurang tanggap dengan apa yang diinginkan
Landasan Teori
1. Teori Asuransi
Fokus Pengamatan
Nasabah ?
2. Apa saja kendala yang dihadapi customer service dalam penerapan prosedur
3. Apa saja solusi yang dilakukan untuk menyelesaikan kendala dalam penerapan
C. METODE PENGAMATAN
1. Pendekatan Pengamatan
pengamatan ini adalah Pendekatan kualitatif berbentuk survei yang dimaksudkan untuk
keinginan, ide-ide, dan tipe informasi lain yang diperlukan untuk kepentingan
pengamatan”.
a) Data Primer
Merupakan data yang diperoleh dari responden yang diamati dan dicatat oleh penulis
mengenai Identitas responden, jenis kelamin, umur, jenis pekerjaan, jumlah penghasilan,
dan tanggapan nasabah mengenai pelayanan dan fasilitas yang diberikan oleh PT Asuransi
b) Data Sekunder
Cempaka Putih mengenai sejarah, visi misi, struktur organisasi , produk dan jasa serta
Merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan untuk memperoleh data primer
dengan melakukan pengamatan langsung pada lokasi perusahaan dengan tujuan untuk
memperoleh data dan informasi yang diperlukan, dengan cara sebagai berikut :
a) Observasi
Pengumpulan data dari hasil observasi atau dengan melihat secara nyata objek
pengamatan.
b.) Interview
Pengumpulan data yang dilakukan dengan cara bertatap muka bertanya langsung
dengan narasumber.
c) Populasi
Populasi adalah keseluruhan fakta dari hal yang diteliti. Populasi dalam pengamatan
d) Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi yang dianggap dapat mewakili keseluruhan
untuk diamati. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam pengamatan ini
yaitu costomer service dan supervisor di PT Asuransi Jiwa Bumiputera, hal tersebut
dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu : adanya keterbatasan waktu dan biaya,
adanya keterbatasan tenaga, dan keterbatasan jumlah responden yang bersedia
BAB III
Asuransi jiwa bersama 1912 adalah perusahan asuransi jiwa nasional milik
bangsa Indonesia yang pertama dan tertua. Didirikan pada tanggal 12 februari 1912 di
digagas dan didirikan oleh mas ngabehi dwidjosewojo, seorang guru di Yogyakarta yang
juga sekretaris beodi oetomo sebuah organisasi yang mempelopori gerakan kebangkitan
nasional, dua orang guru lainya yaitu mas karto hadi soebroto dan mas adimidjojo turut
soepadmo dan m.darmowidjojo, kelima pendiri yang juga anggota O.L.MIJ.PGHB ini
lima tokoh tersebut dianggap madal awal perusahan, dengan syarat uang pertanggungan
(UP) tidak akan dibayarkan ke pada ahli waris pemegang polis yang meninggal sebelum
tiga tahun penuh. para pengurus saat itu tidak mengharapkan honorarium sehingga mereka
namanya menjadi O.L.Mij.boemi poetera, yang sekarang dikenal dengan AJB Bumiputera
1912 pada tahun 1912, Perusahaan pindah ke Yogyakata. Pada tahun 1934 Perusahaan
berkembangnya AJB Bumiputera 1912, maka pada tahun 1958 secara bertahap kantor
pusat dipindahkan ke Jakarta, Dan pada tahun 1959 secara resmi kantor pusat AJB
yang amat sulit, antara lain pada masa penjajahan, masa revolusi, dan masa-masa krisis
ekonomi seperti sanering ditahun 1965 dan krisis moneter yang dimulai pada pertengahan
tahun 1997.
Indonesia yang berbentuk mutual atau usaha bersama, Artinya pemilik pemilik perusahaan
adalah para pemegang polis, bukan pemegang saham. Jadi Perusahaan tidak berbentu PT
atau Koperasi. Hal ini dikarenakan premi yang diberikan kepada perusahaan sekaligus
dianggap sebagai modal. Badan perwakilan anggota yang merupakan perwakilan para
pemegang polis ikut serta menentukan garis- garis besar haluan perusahaan, memilih dan
perusahaan yang jaringannya tersebar seluruh penjuru tanah air dan melakukan hubungan
perusahaan asuransi jiwa yang bertaraf internasional dan juga merupakan perusahaan
2002, diawali dengan memenangkan tender dari pemerintah untuk mencover Asuransi
Perjalanan Haji wilayah Indonesia pada tahun 2003 (Ketua Konsorsium dengan kuota
85%). Salah satu alasan AJB Bumiputera 1912 terpilih adalah karena merupakan satu-
satunya perusahaan asuransi di mana kantor cabangnya tersebar luas diseluruh wilayah
Indonesia yang jumlahnya lebih dari 600 kantor cabang. Selain itu juga pengalamannya
yang hampir seratus tahun di dunia perasuransian menjadikan perusahaan ini banyak
Pada tahun 2003 program asuransi yang khusus menangani jama’ah haji disebut
Asuransi Perjalanan Haji dimana masa berlakunya adalah selama 40 hari dengan premi
setiap orang sebesar Rp.150.000,00. Dari premi-premi tersebut terkumpul dana Rp.10,4
Milyar dari seluruh kantor cabang di Indonesia. Program ini merupakan jaminan jika
dan sebagainya) maka ahli waris mendapat santunan sebesar Rp.44 juta. Sedangkan jika
meninggal dunia biasa (karena sakit bawaan, darah tinggi) maka ahli waris mendapat
Dari program asuransi perjalanan haji ini Bumiputera 1912 membayar klaim 556
jamaah haji meninggal dengan dana sebesar Rp 5,4 Milyar. Sehingga keuntungan bersih
perusahaan sebesar Rp.5 Miliyar. Laba Rp.5 Miliyar inilah merupakan modal awal untuk
Menteri Agama Asuransi Perjalanan Ibadah Haji tidak hanya dilakukan Asuransi Jiwa
Syariah Bumiputera 1912, tetapi juga perusahaan asuransi (syari’ah) lainnya. Pengalaman
dan kepercayaan terhadap Asuransi Jiwa Syariah Bumiputera 1912 selain dipercaya
mencover Asuransi Perjalanan Haji juga mencover seluruh debitur Bank Syari’ah
Mandiri.
Asuransi Jiwa Syariah AJB Bumiputera 1912 Kantor cabang cempaka putih
mulai berdiri pada tahun 2005 dan memperoleh sertifikat ISO 9001-2000 dari SGS
Asuransi Jiwa Syariah AJB Bumiputera 1912 diketuai oleh DR. Hc. KH. Sahal Mahfudh
dengan anggota Prof. DR. H. Ahmad Sukarja, SH.,MA dan Drs. H. Fattah Wibisono,MA.
Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera KC. Cempaka Putih yang beralamat JL Let.
3. Visi, Misi, Nilai dan Budaya Asuransi Jiwa Syariah Bumiputera 1912
a. Visi
berkualitas kelas dunia (word class business) berbasis sharia framework governance
b. Misi
masyarakat.
2) Menyediakan pelayanan yang unggul terhadap pelanggan internal dan pelanggan
c. Nilai
Nilai yang terkandung dalam asuransi jiwa bersama Bumiputera syariah ialah
d. Budaya
budaya yang di terapkan dalam asuransi jiwa bersama Bumiputera syariah ialah
Struktur organisasi dalam asuransi jiwa syariah cempaka putih adalah sebagai
berikut:
Agency Director
Agency Manager
Peg. Administrasi
Waka Lah
1) Maysir : Judi/untung-untungan
3) Meskipun baru membayar sudah memiliki nilai tunai sampai dengan 60%.
4) Boleh mengambil nilai tunai sampai dengan 50% tanpa dikenakan bunga
5) Saat ini hasil investasi (mudharabah) di atas deposito bunga bank konvensional.
Bunga deposito rata-rata 5,8% masih dipotong pajak 20%. Mudharabah saat ini
6) Pembagian nisbah bagi hasil 70% untuk nasabah. 30% untuk Bumiputera.
d. Pengelolaan keuangan Keuangan dikelola sendiri oleh divisi syariah (tidak ikut campur
3) Murabahah
B. Hasil Pengamatan
Syariah adalah :
1. Wawancara
pelanggan.
c. Macam-macam pelanggan/nasabah
1. Pelanggan eksternal
polis
pelanggan/nasabah
waktu
para pesaingnya
berikut :
sungguh
manis
istimewa
sendiri
berikut :
(ULAS)
Yaitu petugas yang bertugas digaris depan dan langsung
kertas yang berisi penjelasan tentang nama serta data tertanggung dan
atau pemegang polis dan atau pemegang polis, benefit produk, uang
tersebut.
Jika calon pemegang polis sudah mengerti dan setuju dengan sales
dalam aplikasi.
Layanan memeriksa hasil entry SPAJ dalam aplikasi dan berkas SPAJ
Customer service melayani nasabah atau pemegang polis ahli waris saat
KPPA Syariah.
Customer service akan menarik data daftar premi lanjutan yang jatuh
lanjutan.
Pemegang polis yang membayar premi melalui transfer bank akan dicek
pemegang polis.
h. Sikap yang harus dimiliki oleh customer service
sebagai berikut :
2. Jujur
5. Kreatif
8. Berpenampilan menarik
yang biasa dihadapi saat memberikan pelayanan prima, yaitu saat menerima
saat nasabah ingin mengajukan untuk pengajuan klaim, nasabah sering kali
polis agar mengerti dan memahami prosedur-prosedur yang harus diikuti oleh
service selalu bersikap sopan dan melayani sepenuh hati apapun yang
C. Pembahasan
Syariah adalah :
Putih telah sesuai dengan peraturan yang ada baik secara tata cara
yang biasa dihadapi saat memberikan pelayanan prima, yaitu saat menerima
saat nasabah ingin mengajukan untuk pengajuan klaim, nasabah sering kali
permasalahan yang sedang dihadapi, customer service dengan sepenuh hati tak
agar penyelesaian tidak berlaur-larut, dan customer service selalu bersikap sopan