Anda di halaman 1dari 1

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori Umum
Analisis kuantitatif suatu obat dapat dilakukan dengan cara klasik (metode
volumetri/titrimetri). Analisis volumetri adalah suatu cara analisis kuantitatif
dengan mengukur secara teliti volume larutan yang diketahui konsentrasinya
yang dapat bereaksi sempurna dengan zat yang akan ditentukan kadarnya
(Cartika, 2016). Tujuan utama dari analisis volumetri adalah untuk mengetahui
kuantitas dari setiap komponen yang menyusun analit, analisis volumetri
menghasilkan data numerik yang memiliki satuan tertentu. Data hasil analisis
volumetria umumnya dinyatakan dalam satuan volume, satuan berat, maupun
satuan konsentrasi dengan menggunakan metode analisis tertentu (Ibnu dkk,
2005).
Berikut adalah hal-hal yang diperlukan dalam analisis secara volumetri :
1. Alat pengukur volume seperti buret, pipet volum, dan labu ukur.
2. Neraca analitik untuk menimbang bahan yang akan diselidiki atau senyawa
baku untuk membuat larutan baku.
3. Senyawa yang digunakan sebagai larutan baku atau untuk pembakuan harus
senyawa dengan kemurnian yang tinggi (Cartika, 2016).
Berdasarkan cara titrasi, metode volumetri dikelompokkan menjadi 2 yaitu:
1. Titrasi langsung
Cara ini dilakukan dengan menitrasi langsung zat yang akan ditetapkan
kadarnya. Perhitungan didasarkan pada kesetaraan langsung larutan titer
dengan zat uji. Contoh pada metode Iodimetri.
2. Titrasi tidak langsung / titrasikembali Dilakukan dengan cara penambahan
titran dalam jumlah berlebih, kemudian kelebihan titran dititrasi dengan larutan
titran lain. Dengan cara ini umumnya dilakukan titrasi blanko (tanpa zat uji),
perhitungan didasarkan pada kesetaraan tidak langsung larutan titer dengan
zat uji. Contoh pada metode iodometri (lihat uraian metode iodometri)
(Cartika, 2016)..
Berdasarkan jenis reaksinya, titrasi dikelompokkan menjadi empat macam
yaitu:
1. Titrasi asam basa.
2. Titrasi pengendapan.
3. Titrasi kompleksometri.
4. Titrasi oksidasi reduksi (Cartika, 2016).

Anda mungkin juga menyukai