Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak bisa lepas dari kegiatan komunikasi.
Kenyataannya memang komunikasi secara mutlak merupakan bagian integral dari kehidupan
kita, tidak terkecuali anda yang berstatus sebagai bidan, yang tugasnya sehari-hari selalu
berhubungan dengan orang lain maka komunikasi adalah sarana yang memudahkan bidan
melaksanakan peran dan fungsinya dengan baik.
Tidak jarang pasien membuat ulah yang bermacam-macam, dengan maksud mencari
perhatian orang disekitarnya bentuk dari kompensasi ini bisa berupa teriak-teriak, gelisah, mau
lari, menjatuhkan barang atau alat-alat yang berada disekitarnya. Disinilah dengan komunikasi
mempunyai andil yang sangat besar. Dengan menunjukkan perhatian yang sepenuhnya sikap
ramah bertutur kata yang lembut diharapkan seorang bidan mampu bekerja sama dengan pasien
dalam memberikan asuhan kebidananan. Sebagai figur tokoh yang rendah hati dan selalu
membina warga kearah kemajuan-kemajuan dan tulus, ternyata mampu menggerakkan hati
masyarakat untuk mengikuti dasar dan nasihat-nasihatnya. Suatu hal yang sangat membanggakan
tentunya, karena bidan tersebut telah menerapkan komunikasi masa untuk mencapai tujuan
selama ini.

B. Rumusan Masalah
Dalam penyusunan makalah ini, penulis merumuskan masalah-masalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian komunikasi?
2. Apa saja unsur-unsur komunikasi
3. Apa saja komponen-komponen yang terdapat pada komunikasi
4. Bagaimana proses komunikasi?
5. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi komunikasi?
6. Apa saja bentuk komunikasi?

1
C. Tujuan Penulisan
Dalam penulisan makalah ini, penulis bertujuan:
1. Dapat mengetahui pengertian komunikasi
2. Dapat mengetahui unsur-unsur komunikasi
3. Dapat mengetahui komponen-komponen dalam komunikasi
4. Dapat mengetahui proses komunikasi
5. Dapat mengetahui faktor yang mempengaruhi komunikasi
6. Dapat mengetahui bentuk komunikasi

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Komunikasi
Komunikasi merupakan bagian integral kehidupan manusia, apapun statusnya
dimasyarakat. Sebagai makhluk sosial, kegiatan sehari-hari selalu berhubungan dengan orang
lain dalam upaya pemenuhan kebutuhan hidup.
Secara umum, komunikasi merupakan seni penyampaian informasi (pesan, ide, sikap,
atau gagasan) dari komunikator atau penyampaikan berita, untuk mengubah serta membentuk
perilaku komunikan atau penerima berita (pola, sikap, pandangan, dan pemahamannya), ke pola
dan pemahaman yang dikehendaki bersama.

Beberapa ahli menyampaikan pengertian atau definisi komunikasi.

1. Taylor (1993) mengemukakan komunikasi adalah proses pertukaran informasi


atau proses yang menimbulkan dan meneruskan makna atau arti berarti dalam
komunikasi terjadi penambahan pengertian antara pemberi informasi dengan
penerima informasi sehingga mendapatkan pengetahuan.

2. Burgess (1988) mengemukakan komunikasi adalah proses penyampaian


informasi, makna, dan pemahaman dari pengirim pesan kepada penerima pesan.
Hal ini berarti penerusan informasi dari pengirim pesan kepada penerima pesan
dalam komunikasi.

3. Yuwono (1985) mengemukakan komunikasi adalah kegiatan mengajukan


pengertian yang diinginkan dari pengirim informasi kepada penerima informasi
dan menimbulkan tingkah laku yang diinginkan penerima informasi.

4. Human Relation at Work, Keith Davis mengemukakan komunikasi adalah proses


lewatnya informasi dan pengertian seseorang ke orang lain.

5. Oxford Dictionary (1956) mengemukakan komunikasi adalah pengiriman atau


tukar-menukar informasi,ide dan seebagainya.

B. Komponen Komunikasi

3
Komponen komunikasi merupakan unsur penting yang terdiri atas lima unsur meliputi
unsur dasar komunikasi, sumber dan sasaran, metode komunikasi, bentuk komunikasi, dan
teknik komunikasi, yang secara keseluruhan akan membentuk jaringan komunikasi.

1. Unsur dasar komunikasi


Dalam komunikasi, setidaknya harus ada komunikator, pesan, saluran
komunikasi, metode komunikai, komunikan, lingkungan dan umpan balik

 Komunikator

Komunikator adalah orang yang mau berkomunikasi dengan orang lain, disebut
juga pembawa berita/pengirim berita/sumber berita. Komunikator bisa individu,
keluarga ataupun kelompok yang mengambil inisiatif penyelenggaraan komunikasi
dengan individu atau kelompok lain. Dalam proses komunikasi, pengirim berita
menggunakan gagasan yang diwujudkan dalam lambang yang berbentuk kata,kata
yang kemudian disampaikan dengan menggunakan media yang berbentuk ucapan,
gerak tangan, telepon. Penyampaian langsung dengan cara tatap muka dan dengan
saluran telepon walaupun kedua penyampaian pesan tersebut dilaksanakan secara
langsung, namun ada perbedaan mendasar yang dapat memengaruhi makna
komunikasi. Perbedaannya adalah ketika komunikator berbicara dengan komunikan,
indra yang aktif adalah pendengaran. Para pembicara hanya mampu mendengarkan
suara tanpa melihat ekspresi wajah atau sikap dua belah pihak. Pembicaraan yang
berlangsung dengan menggunakan komunikasi kebahasaan dengan jalinan lisan,
sedangkan proses komunikasi langsung dengan cara tatap muka selain menggunakan
komunikasi kebahasaan dengan jalinan lisan, juga dapat dipahami komunikasi
pengiring yang sifatnya nonverbal, misalnya bahasa kial, bahasa sikap, yang semuanya
akan memperjelas isi pesan.

 Pesan

Unsur kedua yang tidak kalah penting adalah pesan. Pesan atau amanat adalah
berita yang disampaikan oleh komunikator melalui lambang atau gerakan, Sedangkan
berita adalah cerita atau keterangan mengenai kejadian atau peristiwa yang hangat dan
akurat. Kedua sarana, yaitu komunikator dan pesan, lazim digunakan bersama dalam
komunikasi. Artinya, komunikasi akan berlangsung jika ada komunikator dan pesan.
Sedangkan unsur lain seperti saluran komunikasi, metode komunikasi, lingkungan, dan
umpan balik merupakan faktor pendukung. Pesan adalah berita yang disampaikan oleh
komunikator melalui lambang atau gerakan.

4
 Saluran komunikasi

Saluran komunikasi adalah sarana untuk menangkap lambang yang


kemudian diterjemahkan dalam bentuk persepsi yang memberi makna terhadap
suatu stimulus atau rangsangan. Persepsi adalah tanggapan atau penerimaan
langsung dari sesuatu atau satu proses seseorang mengetahui beberapa hal
melalui pancaindera, Saluran komunikasi itu meliputi pendengaran (lambang
berupa suara), penglihatan (lambang berupa sinar, pantulan sinar atau gambar),
penciuman (lambang yang berupa baubauan), dan rabaan (lambang berupa
rangsangan perabaan).

 Metode Komunikasi

Metode komunikasi terdiri atas informative communication (informasi),


persuasive communicntion (metode mendidik), dan coersive/instructive
communication (metode instruktif). Metode komunikasi adálah cara yang teratur
dan terpiklr baik untuk mencapai maksud komunikasi, yang merupakan cara
kerja persisten untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai
tujuan yang ditentukan.

 Komunikan

Dalam proses komunikasi, selain unsur di atas, untuk mewujudkan kegiatan


komunikasi perlu dilengkapi dengan keberadaan komunikan. Komunikan adalah
pihak Iain yang diajak berkomunikasi, yang merupakan sasaran dalam kegiatan
komunlkasi atau orang yang menerima berita atau Iambang.

 Umpan balik

Komunikasi dinyatakan berhasil apabila komunikan mampu memberikan


umpan balik yang berbentuk tanggapan atau respons. Umpan balik adalah arus
umpan balik dalam rangka proses berlangsungnya komunikasi. Umpan balik
merupakan hasil atau akibat yang berbalik-guna bagi rangsangan atau dorongan
untuk bertindak lebih lanjut atau merupakan tanggapan langsung dari
pengamatan sebagai hasil kelakuan individu terhadap individu Iain. Jenis umpan
balik berdasarkan sikap komunikan terdiri atas empat macam jenis umpan balik,
antara Iain zero umpan balik, umpan balik positif, umpan balik netral, dan
umpan balik negatif. Zero umpan balik berarti tidak ada kejelasan umpan ballk
dari komunikan, komunikasi bersifat dingin yang disebabkan pesan kurang
jelas, Iambang bahasa yang digunakan tidak dipahami, dan waktu ataupun
tempat tidak tepat sehingga komunikasi menjadi tidak bermakna. Umpan balik
positif adalah umpan balik dari komunikan dapat dimengerti oleh komunikator.

5
Komunikan berpartisipasi memenuhi ajakan komunikator. Terjadi persetujuan
antara komunikator dengan komunikan. Umpan balik netral adalah tanggapan
Yang disampaikan öleh komunikan tidak mempunyai relevansi dengan pesan
Yang disampaikan„ Umpan balik negatif adalah umpan balik Yang disampaikan
Oleh komunikan tidak mendukung komunikator. Komunikasi bersifat tidak ada
persetujuan dan dapat bersifat kritik Secara sederhana dapat dikatakan bahwa
umpan balik merupakan kebalikan dari proses stimulis-respons.

2. Sumber dan sasaran komunikasi

Sumber komunikasi adalah komunikator yangberperan dalam membentuk


kesamaan persepsi dengan pihak lain yang dalam hal ini adalah sasaran,
memformulasikan pesan, menggunakan Iambang, dan menginterpretasikan pesan
dalam pola pemahaman kontekstual.

Sasaran adalah penerima pesan yang menerjemahkan pesan disesuaikan dengan


pengalaman dan pengertian dari komunikan.

3. Metode Komunikasi

Ada tiga metode dálam komunikasi, yaitu informasi komunikasi, komunikasi


persuasif, dan komunikasi instruktif. Informasi komunikasi adalah metode yang dipakai
untuk menyampaikan informasi secara umum. Dengan cara memberikan penerangan,
keterangan, pemberitahuan tentang sesuatu yang keseluruhan maknanya menunjang
amanat atau isi berita. Sifat informasi komunikasi adalah menerangkan dan penerangan
ini harus bersifat edukatif, stimulatif, dan persuasif. Keuntungan komunikasi informatif
adalah mencapai jumlah sasaran yang cukup besar. Kelemahannya adalah isi pesan
tidak tajam dan kurang mengikat komunikan. Kornunikasi persuasif adalah metode
komunikasi yang bersifat membujuk secara halus agar sasaran menjadi yakin. Biasanya
dalam bentuk ajakan dengan cara memberi alasan dan prospek baik yang meyakinkan.
Misalnya, memberi motivasi untuk mengikuti program keluarga berencana dengan
penggunaan alat kontrasepsi. Asumsi yang berkembang adalah keluarga berencana
dapat mewujudkan keluarga kecil sejahtera dan bahagia. Keuntungan komunikasi
persuasif adalah menyadarkan komunikan untuk mengadakan penilaian terhadap
informasi yang disampaikan sehingga dapat menentukan sikap untuk mengikuti ajakan
komunikator. Kelemahannya adalah membutuhkan jangka waktu yang relatif lama
karena perlu kegiatan tambahan berupa pemblnaan secara terus-menerus.
Komunikasi instruktif adalah metode komunikasi berupa arahan atau perintah
untuk melakukan suatu tugas atau melaksanakan pekerjaan. Misalnya, minum obat satu
tablet tiga kali sehari yang diperintahkan dokter terhadap pasiennya. Keuntungan

6
komunikasi instruktif adalah lebih menunjukkan keberhasilan sesuai dengan tujuan
dalam jangka waktu yang lebih cepat. Kelemahannya adalah bersifat otoriter.

4. Bentuk Komunikasi

Pelaksanaan kegiatan komunikasi pada prinsipnya disesuaikan dengan


kebutuhan sasaran yang akan membuat jalinan komunikasi. Jaringan komunikasi
yang disesuaikan dengan kebutuhan akan mewujudkan bentuk komunikasi yang
menggambarkan proses dan pelaksanaan komunikasi tersebut.
Bentuk komunikasi yang terjadİ berdasarkan kebutuhan terdiri atas
komunikasi pribadi komunikasi kelompok, dan komunikasi massa.

 Komunikasi pribadi
Komunikasi pribadi terdiri atas komunikasi intrapribadi dan komunikasi
antarpribadi. Komunikasi intrapribadi adalah komunikasi yang terjadi dalam
diri individu. Komunikasi tersebut akan membantu seseorang atau individü
agar tetap sadar akan kejadian di sekitamya. Misalnyaı bila kita sedang
melamunı berarti kita sedang mâlakukan komunİkasİ İntrapribadi. Komunikasi
antarpribadi adalah komunikasi antara dua orang dan terjadİ kontak langsung
dalam bentuk percakapan. Bentuk komunikasi tersebut juga disebut dialog
komunikasi. Pelaksanaan komunikasi antarpribadi dapat berlangsung dengan
cara berhadapan. muka atau melalui media komunikasi, antara Iain dengan
menggunakan pesawat telepon atau radio komunikasi. Sifat komunikasi itu dua
arah atau timbal balik, disebut juga komunikasi dua arah karena komunikator
dan komunikan saling bertukar fungsi.Komunikasi antarpribadi disebut efektif
bila akhirnya menghasilkan perubahan sikap pada orang yang terlibat ddlam
komunikasi tersebut. Keadaan komunikator dan komunikan dalam posisi
seimbang dan mempunyai kebersamaan. Dalam proses komunikasi
antarpribadi, kemampuan komunikator diperlukan untuk mengekspresikan diri
pada peranan orang Iain yang disebut empati. Un tuk mencapai keberhasilan
dalam komunikasi dengan tatap muka, maka didukung dengan penggunaan
komunikasi kebahasaan, bahasa kial, dan bahasa sikap.Ketiga peran bahasa
tersebut dilaksanakan secara gabungan, kadang disertai dengan berpelukan
sehingga muncul mkeserasian dalam komunikasi antar pribadi

Misalnya:
1) Penggunaan komunikasi kebahasaan
Komunikator menggunakan kata-kata menunjukkan kesediaan untuk
berkomunikasi, “Saya senang dapat berjumpa dengan anda."
2) Penggunaan bahasa kial
Komunikator menggunakan bahasa kinl dengan gerakan tangan
atau gerakan tubuh, "komunikator mengajak berjabat tangan, atau
membungkukkan tubuh."
7
3) Penggunaan bahasa sikap.
Komunikator mengekspresikan perasaan senang dengan memandang
penuh perhatian dan senyum dikulum.

 Komunikasi antarkelompok
Komunikasi antarkelompok adalah komunikasi antara seseorang
(komunikator) dengan sejumlah orang yang berkumpul bersama dalam kelompok.
Dalam komunikasi antarkelompok, ada dua tahap aktivitas untuk melaksanakan
pendekatan; tahap pertama adalah tahap gagasan dan tahap kedua adalah tahap
emosional sosial. Tahap gagasan adalah tahapan ketika individu dalam kelompok
saling mengungkapkan gagasannya, berkomunikasi untuk membahas dan
memecahkan masalah yang dihadapi. Modal utama dalam komunikasi ini adalah
keinginan bersama. Pada tahap emosional sosial, anggota kelompok saling
menenggang rasa untuk membina persatuan dan keutuhan antarpribadi. Dalam
kelompok. Pada tahapan ini kelompok menyadari tanggung jawab serta perjuangan
bersama, mengorbankan tujuan dan kepentingan pribadi, Sifat komunikasi tersebut
seperti pada komunikasi antarpribadi, tetapi dalam skala yang lebih besar.
Ada dua bentuk kelompok yang ada dalam komunikasi antarkelompok, yaitu
kelompok kecil dan kelompok besar, Kelompok kecil adalah kelompok dengan
anggota yang jumlahnya terbatas, bersifat formal, terorganisasi, dan biasanya
terlembagakan, sedangkan pada kelompok besar, jumlah anggota banyak.

 Komunikasi massa
Komunikasi massa adalah komunikasi umum bukan komunikasi pribadi, pesan
yang disampaikan tidak ditujukan pada satu orang saja, tetapi bagi semua orang
atau anggota khalayak. Komunikasi massa menyampaikan informasi, gagasan, dan
sikap kepada komunikan yang beragam dalam jumlah banyak dengan
menggunakan media yang meliputi surat kabar, radio, TV, film, dan lain-lain.
Sifat komunikasi massa adalah umum, heterogen, nonpribadi, dan menimbulkan
keserempakan dengan paham yang sama.

Misalnya:
Pemberian informasi tentang penggunaan garam iodium dalam makanan yang
merupakan salah satu upaya pencegahan gondok endemik dan kretinisme.

5. Teknik Komunikasi
Ada berbagai teknik komunikasj di antaranya adalah jurnalisme, hubungan
masyarakat, periklanan, pameran persahabatan, propaganda, dan ikian masyarakat.

 Jurnalisme
Jurnalisme adalah teknik komunikasi yang digunakan dalam bidang
kewartawanan, mencakup kegiatan mengumpulkan, me nulis, mengedit, dan
8
menerbitkan berita dalam surat kabar atau majalah. Teknik İni kadang-kadang
dalam penyampaian berita tidak berdasarkan kebenaran, dan sengaja
mengeksploitasi sesuatu untuk merebut perhatian dan minat pembaca dengan
muslihat dan membangkitkan emosi tanpa disertai fakta.

 Hubungan Masyarakat
Teknik komunikasi hubungan masyarakat adalah publikasi yang disajikan
dalam acara khusus atau penyiaran khusus kepada masyarakat yang datang
berkunjung

Misalnya:
Penyajian komunikasi pada kelompok yang sama seperti pada acara tembang
kenangan. Pada acara tersebut, yang hadir adalah masyarakat atau kelompok
masyarakat yang ingin menikmati tembang kenangan.

 Periklanan (Advertising)
Periklanan adalah komunikasi dalam bentuk ajakan atau penawaran yang
merupakan komunikasi satu arah.

Misalnya:
Tayangan televisi dalam bentuk iklan, ajakan terhadap suami untuk
mendampingi istri yang akan melahirkan. "SIAGA" (suami siap antaristri dan jaga).

 Pameran Persahabatan
Pameran persahabatan adalah bentuk penyampaian informasi dengan
menunjukan atau memperlihatkan hasil karya, hasil bumi, hasil pertanian yang telah
dicapai.
Misalnya:
Pameran hasil daerah di PRPP, Jakarta Fair, dll.
 Propaganda
Propaganda adalah penerangan (paham, pendapat, dsb) yang benar atau salah
yang dikembangkan dengan tujuan meyakinkan orang agar menganut suatu
aliran, sikap, atau arah tindakan tertentu; biasanya disertai dengan janji-janji
muluk.
Misalnya:
Penawaran penggunaan HRT (hormon suli terapi) yang digunakan pada
perempuan menopause, untuk mencegah munculnya gangguan dan gejala akibat
penurunan hormone esterogen.

 Iklan Masyarakat

9
Iklan masyarakat adalah penyiaran tentang suatu kegiatan individu atau
kelompok masyarakat tertentu kepada khalayak melalui berbagai media massa.
Misalnya:
Kegiatan imunisasi masal (bulan imunisasi anak sekolah).

C. Proses Komunikasi
Komunikasi merupakan suatu proses yang mempunyai komponen dasar  sebagai berikut :

Pengirim pesan, penerima pesan  dan  pesan

Semua fungsi manajer melibatkan  proses komunikasi. Proses komunikasi dapat dilihat pada
skema dibawah ini :  

Diagram Proses Komunikasi

1. Pengirim pesan (sender) dan isi pesan/materi


Pengirim pesan adalah orang yang mempunyai ide  untuk disampaikan kepada seseorang
dengan harapan   dapat dipahami oleh orang yang menerima pesan sesuai dengan yang
dimaksudkannya. Pesan adalah informasi yang akan disampaikan  atau diekspresikan  oleh
pengirim pesan.  Pesan dapat verbal atau non verbal dan pesan akan efektif bila diorganisir
secara baik dan jelas.
      Materi pesan dapat berupa :
10
a. Informasi
b. Ajakan
c. Rencana kerja
d. Pertanyaan dan seb
2.  Simbol/ isyarat
Pada tahap ini pengirim pesan membuat kode atau simbol sehingga pesannya dapat      
dipahami oleh  orang lain. Biasanya seorang manajer menyampaikan pesan dalam bentuk kata-
kata, gerakan anggota badan, (tangan, kepala, mata dan bagian muka lainnya). Tujuan 
penyampaian pesan adalah untuk mengajak, membujuk, mengubah sikap, perilaku atau
menunjukkan arah tertentu.

3. Media/penghubung
Adalah alat untuk penyampaian pesan seperti ; TV, radio surat kabar,  papan
pengumuman, telepon dan lainnya. Pemilihan media ini dapat dipengaruhi oleh isi pesan  yang
akan disampaikan, jumlah penerima pesan, situasi dsb.

4. Mengartikan kode/isyarat
Setelah  pesan diterima  melalui indera (telinga, mata dan seterusnya) maka  si penerima
pesan  harus dapat mengartikan  simbul/kode dari pesan tersebut, sehingga dapat dimengerti
/dipahaminya.

5.Penerima pesan
Penerima pesan adalah orang yang dapat memahami pesan  dari sipengirim  meskipun
dalam bentuk code/isyarat  tanpa mengurangi arti pesan  yang dimaksud oleh pengirim

6. Balikan (feedback)
Balikan adalah isyarat atau tanggapan yang berisi  kesan dari penerima pesan dalam
bentuk verbal maupun nonverbal. Tanpa balikan seorang pengirim pesan tidak akan tahu dampak
pesannya terhadap sipenerima pesan Hal ini penting  bagi manajer atau pengirim pesan untuk
mengetahui apakah pesan sudah diterima dengan pemahaman yang benar dan tepat. Balikan
dapat disampaikan oleh penerima pesan atau orang lain yang bukan penerima pesan. Balikan
11
yang disampaikan oleh penerima pesan pada umumnya merupakan balikan langsung  yang
mengandung pemahaman atas pesan tersebut dan sekaligus merupakan apakah pesan itu akan
dilaksanakan atau tidak
Balikan yang diberikan oleh orang lain  didapat dari pengamatan pemberi balikan  terhadap
perilaku maupun ucapan penerima pesan. Pemberi balikan  menggambarkan perilaku penerima
pesan  sebagai reaksi  dari pesan  yang diterimanya. Balikan bermanfaat untuk memberikan
informasi, saran yang dapat menjadi bahan pertimbangan dan membantu untuk menumbuhkan 
kepercayaan serta keterbukaan diantara komunikan, juga balikan dapat memperjelas persepsi.

7. Gangguan
Gangguan bukan merupakan bagian dari proses komunikasi  akan tetapi mempunyai
pengaruh dalam  proses komunikasi, karena pada setiap situasi hampir selalu ada hal yang
mengganggu kita. Gangguan adalah  hal yang  merintangi atau menghambat  komunikasi 
sehingga penerima salah menafsirkan pesan  yang diterimanya.

D. Faktor yang Mempengaruhi Komunikasi


Ada banyak faktor yang memengaruhi penaßiran seseorang dalam mengirim dan
menerima pesan dalam komunikasi. Potter & Perry (1987) mengindikasikan ada tujuh faktor
yang dapat memengaruhi berlangsungnya proses komunilasi.

Faktor pertama adalah persepsi. Persepsi merupakan pantulan "perasaan jiwa" seseorang
terhadap suatu stimulus tertentu yang terjadi di lingkungannya, baik yang ada dalam diri individu
yang bersangkutan maupun yang di luar dirinya atau di hadapannya (Potter & Perry, 1987).
Masing-masing orang akan merasakan, menginterpretasikan, dan memahami lingkungannya.
secara berbeda. Persepsİ biasanya terbentuk melaluİ tujuan dan harapan individu. Perbedaan
persepsi dapat menjadİ batu sandungan untuk mencapaİ komunİkasİ yang efektif Padahal,
persepsİ seseorang sangat sulİt untuk diubah terutama yang telah mengakar lama dalam pİkİran
dan terjadİ pada pengalaman yang sama. Persepsİ seseorang sangat dipengaruhi oleh latar
belakang pendidikan yang dİpunyaİ, budaya, sosİal ekonomi, ras, jenİs kelamİn, dan juga
pengalaman yang mereka alami sebelumnya.
Faktor kedua adalah nilaİ, yaİtu keyakİnan seseorang tentang nilaİ suatu İde atau tingkah
laku (Potter & Perry, 1987). Menilaİ suatu ting kah laku atau İde berartİ menemukan apakah İtü
semua cocok untuk orang lain atau tidak. Nilaİ yang dimiliki seseorang akan mencermİnkan
kebutuhan atau keİngİnan yang dimiliki, budaya dan refleksi sosial yang disandangnya, termasuk
pola hubungan atau İnteraksi dengan orang lain. Nilaİ masİng-masİng orang sangat bervarİasİ
dan akan berubah dân berkembang setİap saat. Seseorang yang memilikİ sistem nilaİ yang ber
12
kembang baik akan mempermudah cara dia menentukan keputusan untuk suatu tindakan tertentu.
Nilai juga akan mencerminkan apa yang seseorang pertimbangkan penting dalam hidupnya.
Perbedaan pengalaman dan harapan akan membentuk nilai yang beragam pula. Nilai akan
memengaruhi bagaimana seseorang mampu mengekspresikan ide-idenya dan juga bagaimana
individu dapat menginterpretasikan ide-ide yang datang dari orang lain. Sehingga konflik nilai
bisa saja terjadi jika nilai yang dimiliki seseorang menjadi berbeda dengan yang dimiliki orang
lain.
Faktor ketiga adalah emosi yang memengaruhi jalannya komunikasi dimaknai sebagai
perasaan subjektif seseorang tentang kejadian dan memengaruhi bagaimana individu
menggunakan kapasitas yang dimiliki dan bagaimana dia berhubungan dengan orang lain (Potter
& Perry, 1987). Dalam hal ini, perawat harus mampu memfasilitasi proses komunikasi sehingga
emosi tidak akan bercampur dengan optimalisasi tindakan keperawatan yang sedang diberikan.
Bagai manapun, perawat harus mampu menunjukkan empati. Biasanya dalam kasus ini jaringan
pen- dukung komunikasi diperlukan antara perawat dan pasien untuk mengekspresikan
kemungkinan terjadinya gangguan emosl.
Faktor keempat adalah latar belakang sosiobudaya. Budaya yang dipunyai seseorang
akan membentuk pandangan umum dan persepsi yang dimilikinya tentang dunia tempat mereka
tinggal. Bahasa, gerak-isyarat (gesture), dan Sikap seseorang akan mencerminkan budaya yang
dimilikinya (cultural Origins). Dalam kapasitas ini, seorang perawat harus mampu menerima
perbedaan latar belakang budaya pasien dan perawat harus mampu bertukar kebudayaan yang
dimilikinya dengan bentuk budaya yang melekat pada pasien.
Faktor kelima adalah pengetahuan seseorang yang j uga sangat menentukan berhasil tidaknya
suatu proses komunikasi. Perbedaan tingkat pengetahuan membuat proses komunikasi semakin
sulit. Pengetahuan merupakan hasil dari perkembangan dan pendidikan. Oleh karena itu, wajar
jika semakin tinggi perkembangan dan pendidikan seseorang akan semakin kompleks pula
bahasa Yang dipakai dalam proses komunikasi. Dalam kasus ini, pemakaian bahasa Yang lazim
digunakan.sangat membantu dalam mengomunikasikan atau menjembatani perbedaan yang
terjadi.
Faktor keenam adalah peran dan pola hubungan yang dipunyai seseorang. Ada seseorang
yang berkomunikasi dengan orang Iain menggunakan pola peran dan hubungan Yang tepat
sesuai dengan peran dan pola hubungan yang dipunyai lawan bicaranya. Akan tetapi, dapat pula
terjadi peran dan pola hubungan di antara mereka sangat berbeda. Jika demikian keadaannya,
konflik komunikasi kemungkinan besar bisa terjadi. Karenanya, beberapa strategi dapat
digunakan Untuk mengeliminasi perbedaan tersebut misalnya dengan menentukan secara tepat
kapan menggunakan komunikasi secara formal dan kapan secara informal, misalnya dengan
siapa kita bicara. Artinya, kita harus mampu mengidentifikasi peran dan pola hubungan seperti
yang dimiliki lawan bicara kita. Sehingga, komunikasi yang efektif. dapat dicĺptakan ketika
pelaku komunikasi menyadari pola peran dan hubungan yang dimiliki masing-masing.
Faktor ketujuh adalah kondisi lingkungan. Kondisi lingkungan bisa berupa fisik dan non-
fisik atau méntal-psikologi. Proses komunikasi akan menjadi lebih efektif jika dilakukan pada
kondisi yang nyarnan dan kondusif. Kebisłngan atau dan pembatasan hak pribadi
kemungkinan dapat menyebabkan kebingungan, tekanan dan ketidaknyamanan dalam
komunikasi. Sehingga lingkungan yang membłngungkan akan jelas-Jelas menganggu
komunikasi.

13
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Secara umum, Komunikasi merupakan seni penyampaian informasi (pesan, ide, sikap,
atau gagasan) dari komunikatoor atau penyampaikan berita, untuk mengubah serta membentuk
perilaku komunikan atau penerima berita (pola, sikap, pandangan, dan pemahamannya), ke pola
dan pemahaman yang dikehendaki bersama.
Komponen komunikasi merupakan unsur penting yang terdiri atas lima unsur meliputi
unsur dasar komunikasi, sumber dan sasaran, metode komunikasi, bentuk komunikasi, dan
teknik komunikasi, yang secara keseluruhan akan membentuk jaringan komunikasi
Dalam komunikasi, setidaknya harus ada komunikator, pesan, saluran komunikasi,
metode komunikasif komunikan, lingkunganj dan umpan balik

14
15

Anda mungkin juga menyukai