PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak bisa lepas dari kegiatan komunikasi.
Kenyataannya memang komunikasi secara mutlak merupakan bagian integral dari kehidupan
kita, tidak terkecuali anda yang berstatus sebagai bidan, yang tugasnya sehari-hari selalu
berhubungan dengan orang lain maka komunikasi adalah sarana yang memudahkan bidan
melaksanakan peran dan fungsinya dengan baik.
Tidak jarang pasien membuat ulah yang bermacam-macam, dengan maksud mencari
perhatian orang disekitarnya bentuk dari kompensasi ini bisa berupa teriak-teriak, gelisah, mau
lari, menjatuhkan barang atau alat-alat yang berada disekitarnya. Disinilah dengan komunikasi
mempunyai andil yang sangat besar. Dengan menunjukkan perhatian yang sepenuhnya sikap
ramah bertutur kata yang lembut diharapkan seorang bidan mampu bekerja sama dengan pasien
dalam memberikan asuhan kebidananan. Sebagai figur tokoh yang rendah hati dan selalu
membina warga kearah kemajuan-kemajuan dan tulus, ternyata mampu menggerakkan hati
masyarakat untuk mengikuti dasar dan nasihat-nasihatnya. Suatu hal yang sangat membanggakan
tentunya, karena bidan tersebut telah menerapkan komunikasi masa untuk mencapai tujuan
selama ini.
B. Rumusan Masalah
Dalam penyusunan makalah ini, penulis merumuskan masalah-masalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian komunikasi?
2. Apa saja unsur-unsur komunikasi
3. Apa saja komponen-komponen yang terdapat pada komunikasi
4. Bagaimana proses komunikasi?
5. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi komunikasi?
6. Apa saja bentuk komunikasi?
1
C. Tujuan Penulisan
Dalam penulisan makalah ini, penulis bertujuan:
1. Dapat mengetahui pengertian komunikasi
2. Dapat mengetahui unsur-unsur komunikasi
3. Dapat mengetahui komponen-komponen dalam komunikasi
4. Dapat mengetahui proses komunikasi
5. Dapat mengetahui faktor yang mempengaruhi komunikasi
6. Dapat mengetahui bentuk komunikasi
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Komunikasi
Komunikasi merupakan bagian integral kehidupan manusia, apapun statusnya
dimasyarakat. Sebagai makhluk sosial, kegiatan sehari-hari selalu berhubungan dengan orang
lain dalam upaya pemenuhan kebutuhan hidup.
Secara umum, komunikasi merupakan seni penyampaian informasi (pesan, ide, sikap,
atau gagasan) dari komunikator atau penyampaikan berita, untuk mengubah serta membentuk
perilaku komunikan atau penerima berita (pola, sikap, pandangan, dan pemahamannya), ke pola
dan pemahaman yang dikehendaki bersama.
B. Komponen Komunikasi
3
Komponen komunikasi merupakan unsur penting yang terdiri atas lima unsur meliputi
unsur dasar komunikasi, sumber dan sasaran, metode komunikasi, bentuk komunikasi, dan
teknik komunikasi, yang secara keseluruhan akan membentuk jaringan komunikasi.
Komunikator
Komunikator adalah orang yang mau berkomunikasi dengan orang lain, disebut
juga pembawa berita/pengirim berita/sumber berita. Komunikator bisa individu,
keluarga ataupun kelompok yang mengambil inisiatif penyelenggaraan komunikasi
dengan individu atau kelompok lain. Dalam proses komunikasi, pengirim berita
menggunakan gagasan yang diwujudkan dalam lambang yang berbentuk kata,kata
yang kemudian disampaikan dengan menggunakan media yang berbentuk ucapan,
gerak tangan, telepon. Penyampaian langsung dengan cara tatap muka dan dengan
saluran telepon walaupun kedua penyampaian pesan tersebut dilaksanakan secara
langsung, namun ada perbedaan mendasar yang dapat memengaruhi makna
komunikasi. Perbedaannya adalah ketika komunikator berbicara dengan komunikan,
indra yang aktif adalah pendengaran. Para pembicara hanya mampu mendengarkan
suara tanpa melihat ekspresi wajah atau sikap dua belah pihak. Pembicaraan yang
berlangsung dengan menggunakan komunikasi kebahasaan dengan jalinan lisan,
sedangkan proses komunikasi langsung dengan cara tatap muka selain menggunakan
komunikasi kebahasaan dengan jalinan lisan, juga dapat dipahami komunikasi
pengiring yang sifatnya nonverbal, misalnya bahasa kial, bahasa sikap, yang semuanya
akan memperjelas isi pesan.
Pesan
Unsur kedua yang tidak kalah penting adalah pesan. Pesan atau amanat adalah
berita yang disampaikan oleh komunikator melalui lambang atau gerakan, Sedangkan
berita adalah cerita atau keterangan mengenai kejadian atau peristiwa yang hangat dan
akurat. Kedua sarana, yaitu komunikator dan pesan, lazim digunakan bersama dalam
komunikasi. Artinya, komunikasi akan berlangsung jika ada komunikator dan pesan.
Sedangkan unsur lain seperti saluran komunikasi, metode komunikasi, lingkungan, dan
umpan balik merupakan faktor pendukung. Pesan adalah berita yang disampaikan oleh
komunikator melalui lambang atau gerakan.
4
Saluran komunikasi
Metode Komunikasi
Komunikan
Umpan balik
5
Komunikan berpartisipasi memenuhi ajakan komunikator. Terjadi persetujuan
antara komunikator dengan komunikan. Umpan balik netral adalah tanggapan
Yang disampaikan öleh komunikan tidak mempunyai relevansi dengan pesan
Yang disampaikan„ Umpan balik negatif adalah umpan balik Yang disampaikan
Oleh komunikan tidak mendukung komunikator. Komunikasi bersifat tidak ada
persetujuan dan dapat bersifat kritik Secara sederhana dapat dikatakan bahwa
umpan balik merupakan kebalikan dari proses stimulis-respons.
3. Metode Komunikasi
6
komunikasi instruktif adalah lebih menunjukkan keberhasilan sesuai dengan tujuan
dalam jangka waktu yang lebih cepat. Kelemahannya adalah bersifat otoriter.
4. Bentuk Komunikasi
Komunikasi pribadi
Komunikasi pribadi terdiri atas komunikasi intrapribadi dan komunikasi
antarpribadi. Komunikasi intrapribadi adalah komunikasi yang terjadi dalam
diri individu. Komunikasi tersebut akan membantu seseorang atau individü
agar tetap sadar akan kejadian di sekitamya. Misalnyaı bila kita sedang
melamunı berarti kita sedang mâlakukan komunİkasİ İntrapribadi. Komunikasi
antarpribadi adalah komunikasi antara dua orang dan terjadİ kontak langsung
dalam bentuk percakapan. Bentuk komunikasi tersebut juga disebut dialog
komunikasi. Pelaksanaan komunikasi antarpribadi dapat berlangsung dengan
cara berhadapan. muka atau melalui media komunikasi, antara Iain dengan
menggunakan pesawat telepon atau radio komunikasi. Sifat komunikasi itu dua
arah atau timbal balik, disebut juga komunikasi dua arah karena komunikator
dan komunikan saling bertukar fungsi.Komunikasi antarpribadi disebut efektif
bila akhirnya menghasilkan perubahan sikap pada orang yang terlibat ddlam
komunikasi tersebut. Keadaan komunikator dan komunikan dalam posisi
seimbang dan mempunyai kebersamaan. Dalam proses komunikasi
antarpribadi, kemampuan komunikator diperlukan untuk mengekspresikan diri
pada peranan orang Iain yang disebut empati. Un tuk mencapai keberhasilan
dalam komunikasi dengan tatap muka, maka didukung dengan penggunaan
komunikasi kebahasaan, bahasa kial, dan bahasa sikap.Ketiga peran bahasa
tersebut dilaksanakan secara gabungan, kadang disertai dengan berpelukan
sehingga muncul mkeserasian dalam komunikasi antar pribadi
Misalnya:
1) Penggunaan komunikasi kebahasaan
Komunikator menggunakan kata-kata menunjukkan kesediaan untuk
berkomunikasi, “Saya senang dapat berjumpa dengan anda."
2) Penggunaan bahasa kial
Komunikator menggunakan bahasa kinl dengan gerakan tangan
atau gerakan tubuh, "komunikator mengajak berjabat tangan, atau
membungkukkan tubuh."
7
3) Penggunaan bahasa sikap.
Komunikator mengekspresikan perasaan senang dengan memandang
penuh perhatian dan senyum dikulum.
Komunikasi antarkelompok
Komunikasi antarkelompok adalah komunikasi antara seseorang
(komunikator) dengan sejumlah orang yang berkumpul bersama dalam kelompok.
Dalam komunikasi antarkelompok, ada dua tahap aktivitas untuk melaksanakan
pendekatan; tahap pertama adalah tahap gagasan dan tahap kedua adalah tahap
emosional sosial. Tahap gagasan adalah tahapan ketika individu dalam kelompok
saling mengungkapkan gagasannya, berkomunikasi untuk membahas dan
memecahkan masalah yang dihadapi. Modal utama dalam komunikasi ini adalah
keinginan bersama. Pada tahap emosional sosial, anggota kelompok saling
menenggang rasa untuk membina persatuan dan keutuhan antarpribadi. Dalam
kelompok. Pada tahapan ini kelompok menyadari tanggung jawab serta perjuangan
bersama, mengorbankan tujuan dan kepentingan pribadi, Sifat komunikasi tersebut
seperti pada komunikasi antarpribadi, tetapi dalam skala yang lebih besar.
Ada dua bentuk kelompok yang ada dalam komunikasi antarkelompok, yaitu
kelompok kecil dan kelompok besar, Kelompok kecil adalah kelompok dengan
anggota yang jumlahnya terbatas, bersifat formal, terorganisasi, dan biasanya
terlembagakan, sedangkan pada kelompok besar, jumlah anggota banyak.
Komunikasi massa
Komunikasi massa adalah komunikasi umum bukan komunikasi pribadi, pesan
yang disampaikan tidak ditujukan pada satu orang saja, tetapi bagi semua orang
atau anggota khalayak. Komunikasi massa menyampaikan informasi, gagasan, dan
sikap kepada komunikan yang beragam dalam jumlah banyak dengan
menggunakan media yang meliputi surat kabar, radio, TV, film, dan lain-lain.
Sifat komunikasi massa adalah umum, heterogen, nonpribadi, dan menimbulkan
keserempakan dengan paham yang sama.
Misalnya:
Pemberian informasi tentang penggunaan garam iodium dalam makanan yang
merupakan salah satu upaya pencegahan gondok endemik dan kretinisme.
5. Teknik Komunikasi
Ada berbagai teknik komunikasj di antaranya adalah jurnalisme, hubungan
masyarakat, periklanan, pameran persahabatan, propaganda, dan ikian masyarakat.
Jurnalisme
Jurnalisme adalah teknik komunikasi yang digunakan dalam bidang
kewartawanan, mencakup kegiatan mengumpulkan, me nulis, mengedit, dan
8
menerbitkan berita dalam surat kabar atau majalah. Teknik İni kadang-kadang
dalam penyampaian berita tidak berdasarkan kebenaran, dan sengaja
mengeksploitasi sesuatu untuk merebut perhatian dan minat pembaca dengan
muslihat dan membangkitkan emosi tanpa disertai fakta.
Hubungan Masyarakat
Teknik komunikasi hubungan masyarakat adalah publikasi yang disajikan
dalam acara khusus atau penyiaran khusus kepada masyarakat yang datang
berkunjung
Misalnya:
Penyajian komunikasi pada kelompok yang sama seperti pada acara tembang
kenangan. Pada acara tersebut, yang hadir adalah masyarakat atau kelompok
masyarakat yang ingin menikmati tembang kenangan.
Periklanan (Advertising)
Periklanan adalah komunikasi dalam bentuk ajakan atau penawaran yang
merupakan komunikasi satu arah.
Misalnya:
Tayangan televisi dalam bentuk iklan, ajakan terhadap suami untuk
mendampingi istri yang akan melahirkan. "SIAGA" (suami siap antaristri dan jaga).
Pameran Persahabatan
Pameran persahabatan adalah bentuk penyampaian informasi dengan
menunjukan atau memperlihatkan hasil karya, hasil bumi, hasil pertanian yang telah
dicapai.
Misalnya:
Pameran hasil daerah di PRPP, Jakarta Fair, dll.
Propaganda
Propaganda adalah penerangan (paham, pendapat, dsb) yang benar atau salah
yang dikembangkan dengan tujuan meyakinkan orang agar menganut suatu
aliran, sikap, atau arah tindakan tertentu; biasanya disertai dengan janji-janji
muluk.
Misalnya:
Penawaran penggunaan HRT (hormon suli terapi) yang digunakan pada
perempuan menopause, untuk mencegah munculnya gangguan dan gejala akibat
penurunan hormone esterogen.
Iklan Masyarakat
9
Iklan masyarakat adalah penyiaran tentang suatu kegiatan individu atau
kelompok masyarakat tertentu kepada khalayak melalui berbagai media massa.
Misalnya:
Kegiatan imunisasi masal (bulan imunisasi anak sekolah).
C. Proses Komunikasi
Komunikasi merupakan suatu proses yang mempunyai komponen dasar sebagai berikut :
Semua fungsi manajer melibatkan proses komunikasi. Proses komunikasi dapat dilihat pada
skema dibawah ini :
3. Media/penghubung
Adalah alat untuk penyampaian pesan seperti ; TV, radio surat kabar, papan
pengumuman, telepon dan lainnya. Pemilihan media ini dapat dipengaruhi oleh isi pesan yang
akan disampaikan, jumlah penerima pesan, situasi dsb.
4. Mengartikan kode/isyarat
Setelah pesan diterima melalui indera (telinga, mata dan seterusnya) maka si penerima
pesan harus dapat mengartikan simbul/kode dari pesan tersebut, sehingga dapat dimengerti
/dipahaminya.
5.Penerima pesan
Penerima pesan adalah orang yang dapat memahami pesan dari sipengirim meskipun
dalam bentuk code/isyarat tanpa mengurangi arti pesan yang dimaksud oleh pengirim
6. Balikan (feedback)
Balikan adalah isyarat atau tanggapan yang berisi kesan dari penerima pesan dalam
bentuk verbal maupun nonverbal. Tanpa balikan seorang pengirim pesan tidak akan tahu dampak
pesannya terhadap sipenerima pesan Hal ini penting bagi manajer atau pengirim pesan untuk
mengetahui apakah pesan sudah diterima dengan pemahaman yang benar dan tepat. Balikan
dapat disampaikan oleh penerima pesan atau orang lain yang bukan penerima pesan. Balikan
11
yang disampaikan oleh penerima pesan pada umumnya merupakan balikan langsung yang
mengandung pemahaman atas pesan tersebut dan sekaligus merupakan apakah pesan itu akan
dilaksanakan atau tidak
Balikan yang diberikan oleh orang lain didapat dari pengamatan pemberi balikan terhadap
perilaku maupun ucapan penerima pesan. Pemberi balikan menggambarkan perilaku penerima
pesan sebagai reaksi dari pesan yang diterimanya. Balikan bermanfaat untuk memberikan
informasi, saran yang dapat menjadi bahan pertimbangan dan membantu untuk menumbuhkan
kepercayaan serta keterbukaan diantara komunikan, juga balikan dapat memperjelas persepsi.
7. Gangguan
Gangguan bukan merupakan bagian dari proses komunikasi akan tetapi mempunyai
pengaruh dalam proses komunikasi, karena pada setiap situasi hampir selalu ada hal yang
mengganggu kita. Gangguan adalah hal yang merintangi atau menghambat komunikasi
sehingga penerima salah menafsirkan pesan yang diterimanya.
Faktor pertama adalah persepsi. Persepsi merupakan pantulan "perasaan jiwa" seseorang
terhadap suatu stimulus tertentu yang terjadi di lingkungannya, baik yang ada dalam diri individu
yang bersangkutan maupun yang di luar dirinya atau di hadapannya (Potter & Perry, 1987).
Masing-masing orang akan merasakan, menginterpretasikan, dan memahami lingkungannya.
secara berbeda. Persepsİ biasanya terbentuk melaluİ tujuan dan harapan individu. Perbedaan
persepsi dapat menjadİ batu sandungan untuk mencapaİ komunİkasİ yang efektif Padahal,
persepsİ seseorang sangat sulİt untuk diubah terutama yang telah mengakar lama dalam pİkİran
dan terjadİ pada pengalaman yang sama. Persepsİ seseorang sangat dipengaruhi oleh latar
belakang pendidikan yang dİpunyaİ, budaya, sosİal ekonomi, ras, jenİs kelamİn, dan juga
pengalaman yang mereka alami sebelumnya.
Faktor kedua adalah nilaİ, yaİtu keyakİnan seseorang tentang nilaİ suatu İde atau tingkah
laku (Potter & Perry, 1987). Menilaİ suatu ting kah laku atau İde berartİ menemukan apakah İtü
semua cocok untuk orang lain atau tidak. Nilaİ yang dimiliki seseorang akan mencermİnkan
kebutuhan atau keİngİnan yang dimiliki, budaya dan refleksi sosial yang disandangnya, termasuk
pola hubungan atau İnteraksi dengan orang lain. Nilaİ masİng-masİng orang sangat bervarİasİ
dan akan berubah dân berkembang setİap saat. Seseorang yang memilikİ sistem nilaİ yang ber
12
kembang baik akan mempermudah cara dia menentukan keputusan untuk suatu tindakan tertentu.
Nilai juga akan mencerminkan apa yang seseorang pertimbangkan penting dalam hidupnya.
Perbedaan pengalaman dan harapan akan membentuk nilai yang beragam pula. Nilai akan
memengaruhi bagaimana seseorang mampu mengekspresikan ide-idenya dan juga bagaimana
individu dapat menginterpretasikan ide-ide yang datang dari orang lain. Sehingga konflik nilai
bisa saja terjadi jika nilai yang dimiliki seseorang menjadi berbeda dengan yang dimiliki orang
lain.
Faktor ketiga adalah emosi yang memengaruhi jalannya komunikasi dimaknai sebagai
perasaan subjektif seseorang tentang kejadian dan memengaruhi bagaimana individu
menggunakan kapasitas yang dimiliki dan bagaimana dia berhubungan dengan orang lain (Potter
& Perry, 1987). Dalam hal ini, perawat harus mampu memfasilitasi proses komunikasi sehingga
emosi tidak akan bercampur dengan optimalisasi tindakan keperawatan yang sedang diberikan.
Bagai manapun, perawat harus mampu menunjukkan empati. Biasanya dalam kasus ini jaringan
pen- dukung komunikasi diperlukan antara perawat dan pasien untuk mengekspresikan
kemungkinan terjadinya gangguan emosl.
Faktor keempat adalah latar belakang sosiobudaya. Budaya yang dipunyai seseorang
akan membentuk pandangan umum dan persepsi yang dimilikinya tentang dunia tempat mereka
tinggal. Bahasa, gerak-isyarat (gesture), dan Sikap seseorang akan mencerminkan budaya yang
dimilikinya (cultural Origins). Dalam kapasitas ini, seorang perawat harus mampu menerima
perbedaan latar belakang budaya pasien dan perawat harus mampu bertukar kebudayaan yang
dimilikinya dengan bentuk budaya yang melekat pada pasien.
Faktor kelima adalah pengetahuan seseorang yang j uga sangat menentukan berhasil tidaknya
suatu proses komunikasi. Perbedaan tingkat pengetahuan membuat proses komunikasi semakin
sulit. Pengetahuan merupakan hasil dari perkembangan dan pendidikan. Oleh karena itu, wajar
jika semakin tinggi perkembangan dan pendidikan seseorang akan semakin kompleks pula
bahasa Yang dipakai dalam proses komunikasi. Dalam kasus ini, pemakaian bahasa Yang lazim
digunakan.sangat membantu dalam mengomunikasikan atau menjembatani perbedaan yang
terjadi.
Faktor keenam adalah peran dan pola hubungan yang dipunyai seseorang. Ada seseorang
yang berkomunikasi dengan orang Iain menggunakan pola peran dan hubungan Yang tepat
sesuai dengan peran dan pola hubungan yang dipunyai lawan bicaranya. Akan tetapi, dapat pula
terjadi peran dan pola hubungan di antara mereka sangat berbeda. Jika demikian keadaannya,
konflik komunikasi kemungkinan besar bisa terjadi. Karenanya, beberapa strategi dapat
digunakan Untuk mengeliminasi perbedaan tersebut misalnya dengan menentukan secara tepat
kapan menggunakan komunikasi secara formal dan kapan secara informal, misalnya dengan
siapa kita bicara. Artinya, kita harus mampu mengidentifikasi peran dan pola hubungan seperti
yang dimiliki lawan bicara kita. Sehingga, komunikasi yang efektif. dapat dicĺptakan ketika
pelaku komunikasi menyadari pola peran dan hubungan yang dimiliki masing-masing.
Faktor ketujuh adalah kondisi lingkungan. Kondisi lingkungan bisa berupa fisik dan non-
fisik atau méntal-psikologi. Proses komunikasi akan menjadi lebih efektif jika dilakukan pada
kondisi yang nyarnan dan kondusif. Kebisłngan atau dan pembatasan hak pribadi
kemungkinan dapat menyebabkan kebingungan, tekanan dan ketidaknyamanan dalam
komunikasi. Sehingga lingkungan yang membłngungkan akan jelas-Jelas menganggu
komunikasi.
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Secara umum, Komunikasi merupakan seni penyampaian informasi (pesan, ide, sikap,
atau gagasan) dari komunikatoor atau penyampaikan berita, untuk mengubah serta membentuk
perilaku komunikan atau penerima berita (pola, sikap, pandangan, dan pemahamannya), ke pola
dan pemahaman yang dikehendaki bersama.
Komponen komunikasi merupakan unsur penting yang terdiri atas lima unsur meliputi
unsur dasar komunikasi, sumber dan sasaran, metode komunikasi, bentuk komunikasi, dan
teknik komunikasi, yang secara keseluruhan akan membentuk jaringan komunikasi
Dalam komunikasi, setidaknya harus ada komunikator, pesan, saluran komunikasi,
metode komunikasif komunikan, lingkunganj dan umpan balik
14
15