Anda di halaman 1dari 6

NAMA : KHAIRUNNISA ASFARINI

NIM : 180502045

KELAS : 4 B/ PS

JAWABAN UAS EKONOMI INTERNASIONAL

1. Jelaskan menurut pendapat anda, apa yang dimaksud dengan studi ekonomi
internasional? Dan mengapa studi ekonomi internasional sekarang menjadi
sangat penting?
 Sebelum mempelajari ekonomi internasional, sudah semsestinya kita lebih
dulu menelaah apa itu ekonomi internasional dan bagaimana kedudukan
ekonomi internsional itu dalam Ilmu Ekonomi. Secara garis besar, Ilmu
Ekonomi dibagi menjadi tiga bagian, antara lain:
a. Ilmu ekonomi deskriptif, dimana ilmu ekonomi ini menerangkan dan
menguraikan fenomena-fenomena ekonomi yang ada.
b. Ilmu ekonomi teori, yaitu ilmu ekonomi yang mempelajari tentang
proses kehidupan ekonomi secara teoritis.
c. Ilmu ekonomi terapan, yakni ilmu ekonomi yang mempelajari
penerapan dasar-dasar umum dari analisis yang diberikan oleh
ekonomi teori.
 Berdasarkan pembagian ilmu diatas, maka ilmu ekonomi internasional
menurut materi pembahsannya dapat dikatakan meliputi ketiga bagian ilmu
ekonomi tersebut. unsur-unsur ekonomi deskritif dapat kita jumpai dalam bab-
bab seperti International Monetari Fund, World Bank, atau International
Bank for Reconstruction and Development, World Trade Organization, dan
Association of Southeast Asian Nations. Unsur-unsur ekonomi teori dapat kita
temukan melalui bab-bab antara lain: Keunggulan Absolut yang dikemukakan
oleh Adam Smith, Keunggulan Komparatif yang dikemukakan oleh David
Ricardo maunpun John Stuart Mill. Sedangkan ekonomi terapan dapat kita
jumpai pada masalah-masalah yang berkaitan dengan kebijakan internasional
atau kebijakan ekonomi luar negeri.
 Dari pendapat di atas, disimpulkan bahwa studi ilmu ekonomi internasional
merupakan suatu bidang studi yang mempelajari implikasi-implikasi
perdagangan internasional baik barang maupun jasa dan investasi atau
keuangan internasional.
 Mengapa sekarang studi ilmu ekonomi internasional menjadi sangat penting?
Menurut saya, karena di dunia ini bukan hanya tediri dari satu negara saja,
tetapi banyak negara dengan kebijakan-kebijakan internasionalnya masing-
masing, batasan politik cenderung memisahkan pasar yang akan menyebabkan
perbedaan harga, serta tiap-tiap negara memiliki mata uangnya sendiri-sendiri.
2. Jelaskan pengaruh ekonomi internasional terhadap ekonomi nasional Indonesia
baik secara makro maupun mikro ekonomi?
a. Dalam aspek makro, dilihat dari segi Supply dan Demand. Dilihat dari dua segi
tersebut, kseimbangan ekonomi dapat dirumuskan sebagai suaatu keseimbangan
antara jumlah barang maupun jasa yang ditawarkan dengan jumlah barang yang
diminta. Seperti halnya supply dan deand di Indonesia, jika permintaan akan
kebutuhan yang di produkis semakin tinggi, maka titik keseimbangan suply dan
demand akan semakin bergeser ke tingkat yang lebih tinggi dan kemampuan
aspek produksi akan meningkat seiring berjalannya waktu. Sebaliknya, apabila
permintaan akan kebutuan yang di prduksi semakin rendah, maka titik
keseimbangan akan semakin bergeser ke tingkat yang rendah dan berpengaruh
buruk pada aspek supply dan demand negara.
b. Dalam aspek mikro, perusahaan memerlukan input, baik dari dalam maupun luar
negeri. Input yang digerakkan secara langsung maupun tidak langsung akan
dipengaruhi oleh fluktuasi kurs valas (forex rate). Sebaliknya, perusahaan akan
memasarkan produk di dalam negeri maupun luar negeri, variable yang
menentukan besarnya revenue yang akan diperoleh adalah P dan Q produk yang
dihasilkan dan terjual. Inipun akan dipengaruhi oleh fluktuasi kurs valas (forex
rate). Tingkat keuntungan atau profit perusahaan akan ditentukan oleh selisih
antara total revenue dan total cost.
3. Jelaskan dampak perdagangan ekonomi internasional terhadap kegiatan
produksi, konsumsi dan investasi?
 Dampak perdagangan ekonomi internasional terhadap kegiatan produksi,
konsumsi dan investasi antara lain: dapat saling membantu memenuhi
kebutuhan antarnegara dimana—terjalinnya hubungan antar negara yang
bersangkutan, memudahkan suatu negara memenuhi barang-barang kebutuhan
yang belum mampu diproduksi sendiri. Mereka dapat saling membantu
mengisi kekurangan dari setiap negara, sehingga kebutuhan masyarakat
terpenuhi. Dapat meningkatkan produktivitas usaha, menguraingi
pengangguran dan menambah pendapatan devisa negara.
4. Jelaskan model kurva
 Bila impor (M) naik maka supply total dalam negeri akan bertambah, sehingga
supply bergeser ke kanan bawah (St1). Dalam hal ini, bila demand tetap maka
harga akan turun menjadi P1, dan produk yang beredar dalam negeri akan naik
menjadi Q2, sedangkan titik keseimbangan bergeser dari E0 ke E1.
 Sebaliknya, bila demand luar negeri atau ekspor (X) naik, maka kurva demand
akan bergeser ke kanan atas (Dt). Bila supply tetap maka harga akan naik
menjadi P2 dan produksi dalam negeri akan naik menjadi Q2, sedangkan titik
keseimbangan bergeser dari E0 ke E2.
 Dengan demikian, terbukti bahwa kegiatan ekonomi internasional (X dan M)
akan mempengaruhi ekonomi nasional melalui harga dan jumlah produksi
dalam negeri.
5. Jelaskan dan berikan contoh perbedaan antara teori absolute advantage,
comparatve advantage, dan Hecksecher-Ohlin H-O?
 Teori Absolute Advantage lebih mendasarkan pada besaran/variabel riil bukan
moneter sehingga sering dikenal dengan nama teori murni (pure theory)
perdagangan internasional. Murni dalam arti bahwa teori ini memusatkan
perhatiannya pada variabel riil seperti misalnya, nilai suatu barang diukur
dengan banyaknya tenaga kerja yang dipergunakan untuk menghasilkan
barang. Makin banyak tenaga kerja yang digunakan akan makin tinggi nilai
barang tersebut (Labor Theory of value). Teori absolute advantage Adam
Smith yang sederhana menggunakan teori nilai tenaga kerja, Teori nilai kerja
ini bersifat sangat sederhana sebab menggunakan anggapan bahwa tenaga
kerja itu sifatnya homogeny  serta merupakan satu-satunya factor produksi.
Dalam kenyataannya tenaga kerja itu tidak homogen, factor produksi tidak
hanya satu dan mobilitas tenaga kerja tidak bebas. dapat dijelaskan dengan
contoh sebagai berikut: Misalnya hanya ada 2 negara, Amerika dan Inggris
memiliki faktor produksi tenaga kerja yang homogen menghasilkan dua
barang yakni gandum dan pakaian. Untuk menghasilkan 1 unit gandum dan
pakaian Amerika membutuhkan 8 unit tenaga kerja dan 4 unit tenaga kerja. Di
Inggris setiap unit gandum dan pakaian masing-masing membutuhkan tenaga
kerja sebanyak 10 unit dan 2 unit

 Menurut teori cost comparative advantage (labor efficiency), suatu Negara


akan memperoleh manfaat dari perdagangan internasional jika melakukan
spesialisasi produksi dan mengekspor barang dimana Negara tersebut dapat
berproduksi relative lebih efisien serta mengimpor barang di mana negara
tersebut berproduksi relative kurang/tidak efisien. Contohnya, Indonesia
memiliki keunggulan absolute dibanding Cina untuk kedua produk diatas,
maka tetap dapat terjadi perdagangan internasional yang menguntungkan
kedua Negara melalui spesialisasi jika Negara-negara tersebut memiliki cost
comparative advantage atau labor efficiency. Berdasarkan perbandingan Cost
Comparative advantage efficiency, dapat dilihat bahwa tenaga kerja Indonesia
lebih effisien dibandingkan tenaga kerja Cina dalam produksi 1 Kg gula ( atau
hari kerja ) daripada produksi 1 meter kain ( hari bkerja) hal ini akan
mendorong Indonesia melakukan spesialisasi produksi dan ekspor gula.
Sebaliknya tenaga kerja Cina ternyata lebih effisien dibandingkan tenaga kerja
Indonesia dalam produksi 1 m kain ( hari kerja ) daripada produksi 1 Kg gula (
hari kerja) hal ini mendorong cina melakukan spesialisasi produksi dan ekspor
kain.
 Teori Heckscher-Ohlin (H-O) menjelaskan beberapa pola perdagangan dengan
baik, negara-negara cenderung untuk mengekspor barang-barang yang
menggunakan faktor produksi yang relatif melimpah secara intensif. Menurut
Heckscher-Ohlin, suatu negara akan melakukan perdagangan dengan negara
lain disebabkan negara tersebut memiliki keunggulan komparatif yaitu
keunggulan dalam teknologi dan keunggulan faktor produksi. Contohnya,
Titik A, B, C berada pada isocost yang sama ($600) dengan kombinasi
input/faktor produksi yang berbeda, yaitu: A (25 TK, 10 M); B (15 TK, 12 M);
C (40 TK, 5 M). Sementara itu titik D berada pada isocost ($400). Titik B, C
dan D berada pada satu isoquant yang sama yaitu sebanyak 100 unit pakaian.
Titik produksi optimal, terjadi ketika isocost dan isoquant bersinggungan. Jadi
dengan kombinasi biaya minimal dapat diproduksi sejumlah produk tertentu. .
Titik D dengan kombinasi 20 TK dan 5 Mesin adalah titik optimal karena
dengan isocost $ 400 dapat diproduksi 100 unit pakaian. Untuk titik B dan C,
dengan jumlah produk 100 unit dibutuhkan biaya lebih besar yakni pada
isocost $ 600

6. A. Absolute advantage. merupakan teori yang dikemukakan oleh Adam Smith.


Menurutnya, suatu negara dapat disebut memiliki keunggulan mutlak dari negara lain
jika negara tersebut memproduksi barang atau jasa yang tidak dapat diproduksi oleh
negara lain. Misalnya, Indonesia memproduksi keris  dan tidak memproduksi satelit
pemancar. Sebaliknya, Jepang memproduksi satelit pemancar dan tidak memproduksi
keris. Dengan demikian, perdagangan internasional akan terjadi di antara keduanya
bila Indonesia dan Jepang bersedia bertukar satelit pemancar dan keris. Teori absolut
advantage (Keunggulan Mutlak) ini didasarkan pada beberapa asumsi pokok antara
lain: Faktor produksi yang digunakan hanya tenaga kerja saja. Kualitas barang yang
diproduksi kedua negara sama. Pertukaran dilakukan secara barter atau tanpa uang.
Biaya transpor ditiadakan. Comparative Advantage atau keunggulan
komparatif terjadi jika dua negara atau lebih dapat sama-sama beruntung dari
perdagangan tersebut. Jika suatu negara secara efisien dalam menghasilkan suatu
barang, negara tersebut dapat berdagang dengan negara yang kurang efisien, selama
mereka memiliki tingkat perbedaan efisiensi yang relatif besar. Teori ini berawal dari
gambaran David Ricardo yang dijelaskan dalam buku “On the Principles of Political
Economy and Taxation” pada tahun 1817 dalam sebuah contoh antara Inggris dan
Portugal. Menurutnya, perdagangan internasional terjadi bila ada perbedaan
keunggulan antarnegara. Ia berpendapat bahwa keunggulan komparatif akan tercapai
jika suatu negara mampu memproduksi barang dan jasa lebih banyak dengan biaya
yang lebih murah daripada negara lainnya. Sebagai contoh, Cina dan Jepang sama-
sama memproduksi kopi dan teh. Cina mampu memproduksi kopi secara efisien dan
dengan biaya yang murah, tetapi tidak mampu memproduksi teh secara efisien dan
murah. Sebaliknya, Jepang mampu dalam memproduksi teh secara efisien dan dengan
biaya yang murah, tetapi tidak mampu memproduksi kopi secara efisien dan murah.
Dengan demikian, Cina memiliki keunggulan dalam memproduksi kopi dan Jepang
memiliki keunggulan dalam memproduksi teh. Perdagangan akan saling
menguntungkan jika kedua negara bersedia bertukar kopi dan teh. Dalam teori
keunggulan komparatif, suatu negara dapat meningkatkan standar kehidupan dan
pendapatannya jika negara tersebut melakukan spesialisasi produksi barang atau jasa
yang memiliki produktivitas dan efisiensi tinggi. Tampak kontras perbedaan pada
kedua konsep keuntungan diatas. Adam Smith berpendapat bahwa tidak mungkin
semua bangsa menjadi kaya secara serentak, jika mengikuti Merkantilisme, karena
ekspor dari salah satu negara adalah impor bagi negara tujuan. Bahkan, semua negara
akan bisa untung secara serentak jika mereka mempraktekkan perdagangan bebas dan
spesialisasi sesuai dengan keuntungan absolut mereka. Smith juga menyatakan bahwa
kesejahteraan para bangsa tergantung pada barang-barang dan jasa-jasa yang tersedia
bagi warga negara. 

B. manfaat dari materi ini kita dapat mengetahui teori keunggulan absolut dan
keunggulan komparatif antara dua negara.

Anda mungkin juga menyukai