Anda di halaman 1dari 3

X

Bagaimana tafsir yang ada tentang ayat mata oleh kita dari kalangan manusia,
di atas‫ و‬mari kita simak bersama-sama : yaitu syaithon dari jenis manusia.

Ibnu Katsir juga mengutip sebuah hadits Setelah kita mengetahui makna syaithon
dari Al-Imam Ahmad meriwayatkan dari yang sesungguhnya, maka kita bisa
Abu Dzar RA. , sebuah kisah rasulullah membuat kesimpulan, bahwa syaithon
Shallallahu ‘alaihi wa sallam, Ia berkata: itu juga bisa berasal dari kalangan
Aku datang kepada Nabi Shallallahu manusia.
‘alaihi wa sallam dan beliau berada di
masjid. Akupun duduk. Dan beliau Baiklah, kita kembali pada 2 hadits di
menyatakan: “Wahai Abu Dzar apakah atas. Marilah kita bahas tentang makna
kamu sudah shalat?” Aku jawab: dibelenggunya syaithon.
“Belum.” Beliau mengatakan: “Bangkit
dan shalatlah.” Akupun bangkit dan Para ‘Ulama berbeda pendapat tentang
shalat, lalu aku duduk. Beliau berkata: makna dibelenggunya syaitan, pendapat
“Wahai Abu Dzar, berlindunglah kepada tersebut ialah:
Allah dari kejahatan setan manusia dan
jin.” Abu Dzar berkata: “Wahai 1. Bahwasanya yang dibelenggu
Rasulullah, apakah di kalangan manusia adalah kepala-kepalanya, sementara
ada setan?” Beliau menjawab: “Ya.” yang dibawahnya masih bisa
“Inilah jalan-jalan hadits ini. Dan semua berkeliaran, namun karna bukan
jalan-jalan hadits tersebut menunjukkan kepalanya syetan, maka
kuatnya hadits itu dan keshahihannya.” pengaruhnya jadi lebih kecil, untuk
lebih jelasnya kita simak kembali
Ternyata, syaithon bukan hanya dari hadits dibawah ini:
kalangan makhluq yg ghaib, yang tidak
tampak oleh mata kita, yaitu jenis jin, “Apabila datang awal malam dari bulan
tetapi ada juga dari syaithon jenis Ramadhan, syaithon- syaithon dan jin-jin
manusia. Silahkan simak ayat yang lain yang sangat jahat dibelenggu, pintu-
lagi : pintu neraka ditutup tidak ada satu
pintupun yang terbuka, sedangkan pintu-
pintu surga dibuka tidak ada satu
ِ َّ‫ ِمنَ ْال ِجنَّ ِة َو الن‬. ‫اس‬
‫اس‬ ِ َّ‫ُور الن‬ ُ ‫الَّ ِذي يُ َو ْس=== ِوسُ فِي‬
ِ ‫ص===د‬
“Dari kejahatan (bisikan) syaithon yang pintupun yang ditutup. Dan seorang
biasa bersembunyi, yang membisikkan penyeru menyerukan: ‘Wahai orang yang
(kejahatan) ke dalam dada manusia, dari menginginkan kebaikan kemarilah.
(golongan) jin dan manusia.” (QS. An- Wahai orang-orang yang menginginkan
Nas: 4-6). kejelekan tahanlah.’ Dan Allah (SWT)
memiliki orang-orang yang dibebaskan
Nah, semakin jelas lagi, bahwa syaithon dari neraka, yang demikian itu terjadi
bisa berasal dari jenis yang tampak kasat pada setiap malam.” (HR. At-Tirmidzi
dan Ibnu Majah)
X

Perhatikan kata2 : “..syaithon- syaithon dari kalangan manusia tetap berkeliaran


dan jin-jin yang sangat jahat tidak dibelenggu. Demikian pula jiwa
dibelenggu,..” Pertanyaannya adalah, yang memerintahkan kepada kejelekan,
siapakah yang dibelenggu? jawabannya teman-teman duduk yang jelek dan tabiat
adalah : “..syaithon- syaithon dan jin-jin yang memang senang dengan fitnah dan
yang sangat jahat dibelenggu,..” jawaban pertikaian. Semua ini tetap ada di tengah
tersebut sesuai hadits kedua tersebut di manusia, tidak terbelenggu kecuali jin-
atas. jin yang sangat jahat. (Ijabatus Sa`il ‘ala
Ahammil Masa`il, hal. 163)
Kesimpulannya, tidak semua syaithon di
belenggu, tetapi hanya syaithon dari Sekarang saatnya kita membuat sebuah
jenis jin yang “sangat jahat” saja yg kesimpulan penting : “Ternyata tidak
dibelenggu.. sedangkan syaithon yang semua syaithon dibelenggu, hanya
tidak sangat jahat dan syaithon dari “syaithon- syaithon dari jin-jin yang
kalangan jenis manusia? ternyata tidak. sangat jahat dibelenggu,..” sedangkan
syaithon dari jenis yang tidak sangat
Beberapa pendapat ulama yang jahat dan syaithon dari kalangan manusia
menjelaskan hal tersebut : masih berkeliaran..

Imam Al Qurthubi berkata : Kita bisa menyaksikan sendiri saat di


‫المصفد بعض الش=ياطين وهم الم=ردة الكلهم كم=ا تق=دم‬ bulan Ramadhan, masjid-masjid ramai,
‫في بعض الرواي======================================================ات‬ orang-orang ramai pula yg membaca Al
bahwa yang dibelenggu itu hanyalah Quran di bulan tersebut, ramai pula
sebagian ssyaithon, yaitu para pembesar ibadah Qiyamul Lail di bulan tersebut,
setan bukan seluruhnya, sebagaimana banyak manusia dari kalangan kaum
telah disebutkan sebelumnya pada muslimin yang rajin bershodaqoh,
sebagian riwayat hadits. (Fathul Bari itu dikarenakan, syaithon yang sangat
4/114) jahat dan super jahat telah dibelenggu..
akibatnya, godaan untuk bermalas2an
Asy-Syaikh Muqbil bin Hadi Al-Wadi‘i dalam beribadah akan semakin kecil
rahimahullahu, agar jangan sampai pula.
engkau mengatakan: “Kami
mendapatkan beberapa perselisihan dan 2. Bahwasannya syetan dibelenggu
fitnah di bulan Ramadhan (lalu oleh orang yang benar-benar
bagaimana dikatakan setan-setan itu menjaga puasanya.
dibelenggu sementara kejahatan tetap
ada?. Karna saat seseorang berpuasa, dia
” Kita jawab bahwa yang dibelenggu menahan lapar dan haus bahkan
adalah syaithon dari kalangan jin yang menahan marah, maka pada saat itu
sangat jahat. Sedangkan syaithon- syetan tidak mempunyai kekuatan dan
syaithon yang kecil dan ayat yang lain kekuasaan untuk mengganggu manusia,
X

apalagi makanan yang masuk kedalam


tubuhnya makanan yang baik bahkan
kedalam urat-urat nadinya itu adalah
makanan yang halal dan dalam kondisi
dia berpuasa. Kita ketahui bahwa syetan
berjalan pada jalan darah, saat seseorang
dalam berpuasa, maka pengaruh dari
syetan adalah pengaruh yang kecil untuk
mengganggu orang-orang yang betul-
betul menjalankan ibadah puasa karena
Allah SWT.

Sudah pantasnya kita meyakini akan


hadits tersebut, bahwasanya pada bulan
suci Ramadhan syetan-syetan
dibelenggu, namun ketika masih
banyaknya kemaksiatan maka kembali
lagi kepada diri kita masing-masing.
Penyebab seseorang terjerumus dalam
kemaksiatan tidak hanya akibat godaan
syetan jin, terkadang disebabkan juga
oleh syetan manusia, dan juga hawa
nafsu, dan busuknya jiwa seseorang,
serta adat, kebiasaan prilaku jahiliyah
yang masih melekat sebelum bulan suci
Ramadhan tersebut tiba.

Kesimpulan dari makna setan


dibelenggu adalah bersifat hakiki
(nyata), Allah yang lebih mengetahui
tentang hal tersebut. Dan hal itu tidak
harus berarti bahwa kejelekan dan
kemaksiatan tidak terjadi di antara
manusia. Wallahu’alam.

Anda mungkin juga menyukai