Anda di halaman 1dari 4

BAB V

DEKALSIFIKASI

Pendahuluan

Sampel yang diperoleh dari kerangka / tulang manusia berguna untuk mendiagnosa suatu
penyakit. Pemeriksaan/biopsi garam kalsium pada tulang harus dilakukan secara seksama.
Dekalsifikasi adalah teknik khusus untuk mengatasi kekerasan pada jaringan karena adanya
garam kalsium.

Topik 1 : TULANG

Prinsip kerja dekalsifikasi prosedur rutin dengan tujuan membuat jaringan yang mengandung
garam mineral tanpa harus mempertahankan garam mineral tersebut. Dapat juga dikatakan
dekalsifikasi merupakan teknik unruk menghilangkan mineral dari tulang atau jaringan yang
mengandung garam kalsium lain sehingga seorang teknisi laboratorium Patologi mampu
membuat sediaan yang baik tanpa adanya kerusakan akibat jaringan yang keras.

Langkah-langkah dekalsifikasi yang disertai fiksasi:

1. Metode potong makros - - Fiksasi – Dekalsifikasi


2. Metode Fiksasi – Potong makros – Dekalsifikasi

Proses Dekalsifikasi :

1. Masukan jaringan terparafinisasi ke dalam larutan dekalsifikasi


2. Cairan harus di ganti 1 atau 2 kali sehari agar sempurna hasilnya
3. Pindahkan ke dalam larutan alkohol 70 % diamkan selama 10 jam
4. Dilanjutkan dengan proses pematangan jaringan

Prinsip dasar Dekalsifikasi :

1. Pengurangan garam kalsium oleh larutan asam lemah


2. Pengurangan garam kalsium oleh mineral lemah di barengi dengan pertukaran resin
3. Menggunakan chelating ahen EDTA
4. Pengurangan kalsium menggunakan prinsip perubahan kalsium menjadi ion elektrolit
dengan menggunakan listrik arus

Faktor-faktor yang mempengaruhi dekalsifikasi :

1. Ketebalan tulang
2. Kerapatan/ densitas tulang
3. Suhu
4. Agitasi
5. Tekanan/ Vakum
6. Volume larutan

Topik 2 : LLARUTAN DEKALSIFIKASI

Kriteria larutan dekalsifikasi yang abaik adalah:

1. Dapat menghilngkan garam kalsium dengan sempurna


2. Tidak menyebabkan kerusakan sel-sel, jaringan atau serat yang ada di sekitar area yang
mengandung garam kalsium
3. Tidak mempengaruhi pewarnaan yang dilakukan
4. Waktu yang dibutuhkan sesingkat mungkin

Larutan dekalsifikasi dibagi menjadi 3 bagian utama :

1. Yang didasarkan pada asam mineral kuat


Beberapa bahan kimianya : Asam Nitrat, Alkohol Absolut, Asam Klorida
2. Yang didasarkan pada asam organik lemah
Beberapa bahan kimianya : Asam Format, Natrium sitrat
3. Larutan chelating
Bahan kimianya adalah Netral EDTA (Asam etylendiaminetetraacetyc)

Penentuan waktu endpoint dekalsifikasi


Untuk memperoleh hasil yang optimal tersebut, maka Anda perlu mengetahui endpoin atau atau
titik maksimal suatu larutan sempurna melakukan tugasnya.

Adapun beberapa metode untuk melihat kualitas dekalsifikasi adalah sebagai berikut :

1. Metode X-Ray
2. Pengujian Reaksi Kimiawi
3. Tes fisik

Tahapan Pembersihan

Setelah dilakukan proses dekalsifikasi, maka akan menyebabkan berbagai kondisi. Kondisi
yang dimaksud di sini salah satunya adalah tersimpannya sisa larutan dekalsifikasi pada
jaringan. Untuk menghilangkan sisa dari larutan dekalsifikasi, berbagai metode untuk
menetralkan sisa asam pada yang tersisakan pada jaringan. Salah satu metode yang sering
digunakan adalah dengan mencuci jaringan tersebut menggunakan air keran yang dialiri atau
pemberian larutan basa. Metode yang terbaik dari keduanya adalah dengan mengaliri air
keran, hal ini disebabkan dengan mengaliri air sisa asam akan terhapus dan kontaminasi yang
ada dalam jaringan.

Kesimpulan materi Dekalsifikasi antara lain :

1. Dekalsifikasi adalah suatu proses yang dilakukan secara langsung dan menjadi hal yang
sangat penting mengingat kandungan garam kalsium dapat mempersulit diagnosis ataupun
pembuatan sediaan secara teknis.
2. Untuk menjadikan tahap dekalsifikasi ini sempurna maka dibutuhkan hal-hal sebagai
berikut :
(1) Sebuah penilaian awal dari spesimen dengan baik (mengandung kadar garam kalsium
yang sedikit atau banyak);
(2) Jaringan yang dibuat sediaan harus terfiksasi sempurna;
(3) Persiapan potong makros (gross) haruslah wajar;
(4) Pemilihan larutan dekalsifikasi harus sesuai dengan tujuan pembuatan sediaan
(5) volume larutan dekalsifikasi harus memadai dan sering dilakukan pergantian secara
teratur;
(6) Pengecekan batas endpoin harus diperhatikan

Anda mungkin juga menyukai