Anda di halaman 1dari 4

ASKEB SOAP TEORI KEHAMILAN PREMATUR

Nama :
1. Arisma Dwi Setiawan (30718004)
2. Dinda Verawati (30718009)

1. Subjektif
a. Biodata
Perlu dikaji untuk mengenal pasien lebih dekat.
b. Keluhan utama
 Pasien mengatakan yaitu kontraksi uterus yang frekuensi dan intensitas meningkat
pada usia kehamilan kurang dari 37 minggu, biasanya sering terjadi pada usia
kehamilan 24-36 minggu. Kontraksi yang berulang sedikitnya setiap 7-8 menit
sekali, atau 2-3 kali dalam 10 menit.
 Nyeri pada pungguh bawah (low back pain)
 Adanya bercak perdarahan
 Ketuban telah pecah pada usia kehamilan preterm
c. Riwayat pernikahan
Pernikahan muda dapat mengakibatkan kehamilan muda yang akan beresiko kelahiran
premature karena belum matangnya system alat reproduksi.
d. Riwayat menstruasi
Dikaji untuk mengetahui HPHT yang digunakan untuk menentukan usia kehamilan dan
HPL.
e. Riwayat kehamilan sekarang
Kelahiran premature biasanya selama kehamilan ibu mengalami keadaan diabetes
maternal, penyakit hipertensi dalam kehamilan dan terjadi gangguan pertumbuhan
intrauterine.

2. Objektif
Pemeriksaan umum

Keadaan umum : Baik


Kesadaran : Composmenstis
Keadaan emosional : cemas
Tekanan darah : nilai normal 110-130/60-90 mmHg
Suhu : nilai normal 36,5-37,5 ◦ Celcius
Nadi : nilai normal 60-100 kali/menit
Respirasi : nilai normal 16-24 kali/menit
Tinggi badan : 155 cm
BB sebelum hamil : 55 Kg
BB saat hamil : 69 kg
LILA : normalnya diatas 23,5 cm

Pemeriksaan Khusus
a) Inspeksi
muka : ibu hamil terdapat cloasma gravidarum
dada : putting susu menonjol dan terdapat pengeluaran kolostrum
abdomen : terdapat striae livida dan linea nigra
genitalia : vulva membuka, perineum Menonjol, terdapat pengeluaran.

b) Palpasi
Leopold 1 :
TFU : 3 jari dibawah px
UK : 35 minggu
Pada fundus teraba lunak dan melenting (bokong)
Leopold II:
Bagian kiri perut ibu teraba bagian kecil janin
Bagian kanan teraba keras, panjang, seperti papan (puka)
Leopiod III : Pada bagian bawah uterus teraba bulat, keras, tidak bisa digerakkan
Leopoid IV : bagian bawah Janin sudah masuk PAP (divergen) H II.
c) Auskultasi
Untuk mendengar DJJ dengan frekuensi normal 120-160 kali/menit, irama teratur atau tidak,
intensitas kuat, sedang atau lemah. Apabila persalinan disertai gawat janin, maka DJJ bisa
kurang dari 110 kali/menit atau lebih dari 160 kali/menit dengan irama tidak teratur.
d) Perkusi
Pemeriksaan reflek patella kiri dan kanan yang berkaitan dengan kekurangan vitamin B atau
penyakit saraf, intoksikasi magnesium sulfat.

3. Analisa
a. Diagnosa
Nama pasien G..P..A.. usia... UK... inpartu kala … fase … janin hidup tinggal
intrauterine.
b. Masalah
 Ada nyeri his
 Gangguan peningkatan tekanan darah
 Cemas
c. Kebutuhan segera
 Massase ibu
 Memberikan rasa aman dan nyaman ibu
 Dukungan psikologi
d. Diagnose potensial
 Pada ibu : terjadi perdarahan, infeksi, atonia uteri.
 Pada bayi : hipotermia, asfiksi, BBLR, hipogiklemia, hipernilirubinemia, icterus.
e. Tindakan segera
Kolaborasi dengan dokter.

4. Penatalaksanaan
1. Beritahu dan jelaskan kepada pasien mengenai hasil pemeriksaan.
Evaluasi : pasien mengerti keadaannya.
2. Kolaborasi dengan dokter untuk tindakan selanjutnya.
Evaluasi : bidan sudah berkolaborasi dengan dokter
3. Melakukan perawatan dan pengawasan terhadap kondisi ibu dan janin nya.
Evaluasi : bidan sudah melakukannya
4. Menyiapkan alat-alat persalinan dan ruang untuk bersalin.
Evaluasi : alat-alat dan ruangan sudah siap
5. Menyiapkan pakaian bayi dan ibu.
Evaluasi : pakian yang dibutuhkan sudah siap
6. Atur posisi ibu senyaman mungkin
Evaluasi : ibu sudah merasa nyaman dan tenang.
7. Menganjurkan ibu miring ke kiri.
Evaluasi : ibu bersedia miring ke kiri
8. Mengajari cara mengejan yang baik dan benar.
Evaluasi : ibu sudah bisa mengejan dengan baik dan benar
9. Memberi kebutuhan nutrisi.
Evaluasi : kebutuhan nutrisi ibu terpenuhi
10. Dukungan psikologis dan dibantu oleh keluarga.
Evaluasi : ibu merasa tenang dan cemasnya sudah berkurang

Anda mungkin juga menyukai