Anda di halaman 1dari 2

NAMA : ECHA FAJRIAH

NPM : 24041116173

KELAS : D/SEMESTER 8

Jawaban UAS KFA

1. a. Metode titrimetri asidi-alkalimetri, lebih cocok diterapkan untuk analisis kuantitatif


sebab pengukuran volume tidak selalu berkaitan dengan titrasi

b. karena metode titrimetri asidi-alkalimetri merupakan metode titrasi tidak langsung


yang dilakukan dengan mereaksikan asetosal dengan larutan baku natrium hidroksida
berlebih.

c. merealksikan asetosal dengan larutan baku natrium hidroksida berlebih, sisa larutan
natrium hidroksida yang belum bereaksi dititrasi dengan laruta asam klorida, digunakan
indikator merah fenol dengan perubahan warna merah menjadi merah jambu PH 7-8,
larutan titer asam klorida dibakukan dahulu dengan natrium karbonat

2. Persyaratan yang harus dipenuhi ketika suatu senyawa akan dianalisis dengan
menggunakan metode titrimetri yaitu :

a. Reaksi kimia yang berlangsung harus mengikuti persamaan reaksi tertentu dan
tidak ada reaksi sampingan  prinsip stoikiometri

b. Reaksi pembentukan produk dapat berlangsung sempurna pada titik akhir titrasi,
atau tetapan kesetimbangan reaksinya harus sangat besar

c. Harus ada metode yang tepat untuk menetapkan titik ekivalen  + indikator

d. Reaksi berlangsung cepat proses titrasi hanya berlangsung dalam beberapa


menit  titik ekivalen segera diketahui dengan cepat

3. blanko adalah larutan tanpa adanya analit, larutan blanko biasanya diginakan untuk
tujuan kalibrasi sebagai larutan pembanding dalam analisis fotometri.

4. a. Larutan baku NaNO2 0,1 N

b. Timbang sejumlah asam sulfanilat + 10 cc HCl P, + 1 gram KBr + 5 tetes indikator


tropeolin 00 + 3 tetes metilen blue, kemudian dititrasi dengan NaNO2 dalam penangas
sampai menjadi warna biru-hijau
Hitung normalitas dengan cara:

c.

d. factor yang harus diperhatikan selama proses titrasi sampel yaitu :

 suhu, pada saat proses titrasi sebaiknya dilakukan pada suhu rendah, lebih
kecil dari 15°C karena asam nitrit yang terbentuk dari reaksi natrium nitrit
dengan asam tidak stabil dan mudah terurai, dan garam diazonium yang
terbentuk pada hasil titrasi juga tidak stabil.

 kecepatam reaksi, Reaksi titrasi amin aromatis pada reaksi diazotasi berjalan
agak lambat, titrasi sebaiknya dilakukan secara perlahan-lahan, dan reaksi
diazotasi dapat dikatalisa dengan penambahan natrium dan kalium bromida
sebagai katalisator

 keasaman, Titrasi ini berlangsung pada PH = 2, hal ini dibutuhkan untuk


Mengubah NaNO2 menjadi HNO2-
Pembentukan garam diazonium

5. CaCO3 + MgCO3 CaCO2+MgO2+CO2

- mol CaCO3= gram/Mr=3/100,9=0,02 mol x 1000=20

Mmol Mol Mg CO3 = gram/Mr = 2/84,33=0,02 mol x 1000=20 mol

- gram CaCO3=BM CaCO3/BM CaCO3+MgCO3x gram campuran

= 100,9 /100,9 + 84,32x3 gram =100,9 / 185,22x 3=1,634 gram

Gram MgCO3 =BM MgCO3/BM CaCO3+MgCO3 X gram campuran

=84,32/ 100,9 + 84,32 x 3 gram =84,32 /185,22 x 3 = 1,3 gram

- % CaCO3 = 1,36 gram/ 3 gram x 100 %=45,3%

- % tambahan =100% - (54,3%+45.3%)=100%-99,93=0,04%

Anda mungkin juga menyukai