Aji Najihudin
Siti Hindun
06/22/20 1
Company Logo
Definisi pajak
iuran masyarakat kepada negara (yang dapat
dipaksakan) yang terutang oleh yang wajib
membayarnya menurut peraturan-peraturan umum
(undang-undang) dengan tidak mendapat prestasi
kembali yang langsung dapat ditunjuk dan yang gunanya
adalah untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran
umum berhubung tugas negara untuk menyelenggarakan
pemerintahan (Prof.Adriani)
2
06/22/20
Company Logo
Definisi pajak
3
06/22/20
Company Logo
Wajib pajak
1. Pengangsuran pembayaran
2. Pengurangan PPh 25
3. Pengurangan PPB
4. Pembebasan pajak
5. Pajak ditanggung pemerintah
6. Insentif perpajakan
5
06/22/20
Company Logo Hak wajib pajak :
(Lanjuta)…….
6
06/22/20
Company Logo Macam pajak (Berdasarkan lembaga yang
mengelola )
1. Pajak pusat
dikelola oleh pemerintah pusat, yang dalam hal ini
dikelola oleh Direktorat Jenderal Pajak, meliputi :
- Pajak Penghasilan (PPh)
- Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
- Pajak Penjualan Barang yang Tergolong
Mewah (PPnBM)
- Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)
- Bea Perolehan Hak atas Tanah dan
Bangunan (BPHTB)
- Bea Meterai
7
06/22/20
2. Pajak daerah
a. Propinsi
- Pajak Kendaraan Bermotor (baik di darat
maupun diatas air)
- Bea Balik Nama (BBN) Kendaraan
Bermotor (baik di darat maupun diatas air)
- Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor
dan Kendaraan di atas air
- Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan Air
Bawah Tanah dan Air Permukaan
8
06/22/20
2. Pajak daerah
b. Kabupaten
- Pajak Hotel
- Pajak Reklame
- Pajak Restoran
- Pajak Hiburan
- Pajak Penerangan Jalan
- Pajak Pengambilan Bahan Galian
Golongan C
9
06/22/20
Pendaftaran :
10
06/22/20
Pendaftaran :
Lanjutan….
3. Wanita kawin yang dikenakan pajak secara terpisah,
karena hidup terpisah berdasarkan keputusan hakim
atau dikehendaki secara tertulis berdasarkan
perjanjian pemisahan penghasilan dan harta;
11
06/22/20
NPWP
Fungsi NPWP :
- sebagai sarana dalam administrasi perpajakan.
- sebagai identitas Wajib Pajak.
- menjaga ketertiban dalam pembayaran pajak
dan pengawasan administrasi perpajakan.
- dicantumkan dalam setiap dokumen perpajakan.
12
06/22/20
Pembayaran dan Pelaporan
• Setelah melakukan pendaftaran dan mendapatkan
NPWP, Wajib Pajak mempunyai kewajiban untuk
menghitung dan membayar pajak, yang selanjutnya
melaporkan pajak terutangnya dalam bentuk Surat
Pemberitahuan (SPT).
06/22/20
13
Company Logo
No.
Jenis SPT Batas Waktu Pembayaran Batas Waktu Pelaporan
Masa
1 PPh Pasal 21/26 Tgl 10 bulan berikut setelah 20 hari setelah masa pajak
masa pajak berakhir berakhir
2 PPh Pasal 25 Tgl 15 bulan berikut setelah 20 setelah masa pajak
masa pajak berakhir berakhir
Tahunan
1 PPh OP Tgl 25 bulan ketiga setelah Akhir bulan ketiga setelah
berakhirnya tahun atau berakhirnya tahun atau
bagian tahun pajak bagian tahun pajak
2 PBB 6 (enam) bulan sejak -
tanggal diterimanya SPPT
3 BPHTB Dilunasi pada saat -
terjadinya perolehan hak
atas tanah dan atau
bangunan
14
06/22/20
Pembayaran pajak
Mekanisme pembayaran:
Membayar sendiri
1) Pembayaran angsuran setiap bulan (PPh Pasal 25)
Pembayaran PPh Pasal 25 yaitu pembayaran Pajak Penghasilan secara angsuran.
Hal ini dimaksudkan untuk meringankan beban Wajib Pajak dalam melunasi pajak yang
terutang dalam satu tahun pajak.
Wajib Pajak diwajibkan untuk mengangsur pajak yang akan terutang pada akhir tahun
dengan membayar sendiri angsuran pajak setiap bulan.
15
06/22/20
Company Logo
Pembayaran pajak (Lanjutan)
Melalui pemotongan dan pemungutan oleh pihak lain (PPh Pasal 4 (2),
PPh Pasal 15, PPh Pasal 21, 22, dan 23, serta PPh Pasal 26).
Pihak lain disini berupa :
1) Pemberi penghasilan;
2) Pemberi kerja; atau
3) Pihak lain yang ditunjuk atau ditetapkan oleh pemerintah.
Pemungutan PPN oleh pihak penjual atau oleh pihak yang ditunjuk
pemerintah.
16
06/22/20
Pemotongan/pemungutan pajak
17
06/22/20
Pelaporan pajak
• Fungsi surat pemberitahuan (SPT):
- sarana bagi Wajib Pajak di dalam melaporkan
dan mempertanggungjawabkan penghitungan
jumlah pajak yang sebenarnya terutang.
- Melaporkan pembayaran atau pelunasan
pajak baik yang dilakukan Wajib Pajak sendiri
maupun melalui mekanisme pemotongan dan
pemungutan yang dilakukan oleh pihak ke-3,
melaporkan harta dan kewajiban, dan
pembayaran dari pemotong atau pemungut
tentang pemotongan dan pemungutan pajak
yang telah dilakukan
06/22/20
18
Macam SPT
• SPT Masa, yaitu SPT yang digunakan untuk melakukan
pelaporan atas pembayaran pajak bulanan. Ada beberapa SPT
Masa :
- PPh Pasal 21,
- PPh Pasal 22,
- PPh Pasal 23,
- PPh Pasal 25,
- PPh Pasal 26,
- PPh Pasal 4 (2)
- PPh Pasal 15
- PPN dan PPnBM
- Pemungut PPN
06/22/20
19
Company Logo
Pajak di Apotek
20
06/22/20
PPN
06/22/20
21
PPN
• Contoh :
PBF “A” menjual sediaan farmasi kepada Apotek “B”
dengan harga Jual Rp. 25.000.000,00 .
PPN yang terutang yang dipungut oleh PKP “A” = 10%
x Rp. 25.000.000,00 = Rp. 2.500.000,00
PPN sebesar Rp. 2.500.000,00 tersebut merupakan
Pajak Keluaran yang dipungut oleh Pengusaha Kena
Pajak “A”.
06/22/20
22
Company Logo
PPH 21
Pajak Penghasilan Pasal 21
adalah pajak atas penghasilan berupa gaji, upah,
honorarium, tunjangan, dan pembayaran lain yang
diterima atau diperoleh Wajib Pajak orang pribadi
dalam negeri sehubungan dengan pekerjaan atau
jabatan, jasa, dan kegiatan
Pemotong PPh Pasal 21
a. Pemberi kerja yang terdiri dari orang pribadi dan
badan.
b. Bendahara pemerintah baik Pusat maupun Daerah
c. Dana pensiun atau badan lain seperti Jaminan
Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek), PT Taspen, PT
ASABRI.
d. Perusahaan dan bentuk usaha tetap.
e. Orang Pribadi yang melakukan kegiatan usaha
atau pekerjaan bebas.
f. Penyelenggara kegiatan.
23
06/22/20
Company Logo
PPH 21
Penerima penghasilan yang dipotong PPh Pasal 21
a. Pegawai tetap.
b. Tenaga lepas (seniman, olahragawan,
penceramah, pemberi jasa, pengelola proyek,
peserta perlombaan, petugas dinas luar asuransi),
distributor MLM/direct selling dan kegiatan sejenis.
c. Penerima pensiun, mantan pegawai, termasuk
orang pribadi atau ahli warisnya yang menerima
Tabungan Hari Tua atau Jaminan Hari Tua.
d. Penerima honorarium.
e. Penerima upah.
f. Tenaga ahli (Pengacara, Akuntan, Arsitek, Dokter,
Konsultan, Notaris, Penilai, dan Aktuaris).
24
06/22/20
Tarif pajak penghasilan
Wajib pajak orang pribadi dalam negeri
Lapisan Penghasilan Kena Pajak Tarif Pajak
Sampai dengan Rp. 50.000.000,- 5%
Diatas Rp. 50.000.000,- sampai dengan Rp. 250.000.000,- 15%
Diatas Rp. 250.000.000,- sampai dengan Rp. 500.000.000,- 25%
Diatas Rp. 500.000.000,- 30%
25
06/22/20
Tarif pajak penghasilan
Wajib pajak badan dalam negeri dan badan usaha tetap
26
06/22/20
PTKP (pendapatan tidak kena pajak)
No Keterangan Setahun
1. Diri Wajib Pajak Orang Pribadi Rp. 15.840.000,-
2. Tambahan untuk Wajib Pajak yang kawin Rp. 1.320.000,-
3. Tambahan untuk seorang istri yang penghasilannya digabung Rp. 15.840.000,-
dengan penghasilan suami.
4. Tambahan untuk setiap anggota keturunan sedarah semenda Rp. 1.320.000,-
dalam garis keturunan lurus serta anak angkat yang
diatnggung sepenuhnya , maksimal 3 orang untuk setiap
keluarga
06/22/20
27
Contoh penghitungan PPH 21
28
06/22/20
1. Pajak penghasilan pemilik (perorangan) atas laba usaha
apotek
Laporan rugi-laba :
- Pendapatan tahun x Rp 555.000.000,-
- Pengeluaran tahun x Rp 500.000.000,- -
Laba kotor Rp 55.000.000,-
Pajak Penghasilan (pribadi)
5% x Rp 50.000.000 Rp 2.500.000,-
15% x Rp 5.000.000 Rp 750.000,- +
Jumlah pajak Rp 3.250.000,-
Laba bersih Rp 51.250.000
(laba kotor – pajak)
29
06/22/20
2. Pajak penghasilan pemilik (badan) atas
laba usaha apotek
Laporan rugi-laba :
- Pendapatan tahun x Rp 555.000.000,-
- Pengeluaran tahun x Rp 500.000.000,- -
Laba kotor Rp 55.000.000,-
Pajak Penghasilan (badan)
25% x Rp 55.000.000 Rp 13.750.000,-
pengurangan (50%) Rp 6.875.000,- +
Jumlah pajak Rp 6.875.000,-
Laba bersih Rp 48.125.000
(laba kotor – pajak)
30
06/22/20
3. Pajak penghasilan karyawan
06/22/20
31
4. Pajak penghasilan karyawan
Ny. Aping (penghasilan terpisah dari suami, anak menjadi tanggungan
suami)
Gaji = Rp 1.500.000,- perbulan
PTKP = Rp 15.840.000.00,- pertahun (wajib
pajak)
Penghasilan bruto = Rp 1.500.000 x 12 bln
= Rp 18.000.000 pertahun
Biaya Jabatan = 5 % x Penghasilan bruto
= 5 % x Rp. 18.000.000
= Rp. 900.000
Penghasilan netto = Penghasilan bruto – Biaya
Jabatan
= Rp. 18.000.000 – Rp. 900.000
= Rp. 17.100.000
PKP = Penghasilan netto – PTKP
= Rp. 17.100.000 – Rp. 15.840.000
= Rp. 1.260.000/tahun
Tarif Pajak = tarif pajak pribadi x PKP
= 5 % x Rp. 1.260.000
= Rp. 63.000/tahun
= Rp. 5.250/bulan
06/22/20
32