MAKALAH
Disusun oleh:
Bagoes Tegar Krismanto 170422620542
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Misi :
Indosat mendefinisikan misi perusahaan sebagai berikut:
1. Menyediakan jasa terbaik pada konsumen
2. Memberikan hasil terbaik kepada pemegang saham
3. Mempertahankan dan meningkatkan citra terbaik perusahaan
1.3 Tiga pilar Program Tanggung Jawab Sosial PT Indosat Ooredoo Tbk
1. Pemberdayaan Perempuan
2. Weakness
a. Rentannya likuiditas perusahaan akibat besarnya kewajiban yang
dimilikinya
b. Kurangnya kebiasaan bersaing secara ketat akibat kenikmatan hak
duopoli yang dimilikinya
c. Diversifikasi yang berlebihan seperti pada perusahaan anak
d. Afiliasi yang kurang menguntungkan
e. Traffic voice dan SMS yang sering penuh sehingga menyebabkan
terjadinya error.
3. Opportunity
a. Besarnya pasar domestik yang belum tergarap
b. Perluasan usaha baru yang melingkupi bisnis inti yang cukup
menguntungkan
c. Bisnis telekomunikasi global yang cukup menjanjikan
d. Semakin meningkatnya hubungan pelanggan maka akan memicu
perusahaan untuk meningkatkan teknologi jaringan untuk para
pelanggan sehingga lebih mempermudah hubungan perusahaaan
dengan para pelanggan.
e. Memiliki hubungan pada tingkat internasional.
f. Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang konsumtif
dimana setiap individu tertarik untuk memcoba sesuatu yang baru
dimana produk tsb mampu memenuhi kebutuhan mereka.
4. Threats
a. Kompetisi global yang memasuki pasar domestic
b. Ancaman Masuknya Pendatang Baru
c. Ancaman dari barang atau jasa pengganti
d. Pesaing yang menawarkan harga produk yang lebih murah.
1. Grand Strategy
Adaptasi pada perubahan lingkungan yang cepat dalam
telekomunikasi telah menjadi critical factor bagi Indosat. Peningkatan
kompetisi, perubahan teknologi, dan aliansi strategi global , di antara
kesemuanya, sedang membentuk pasar telekomunikasi yang akan
datang. Dalam menanggapi tantangan-tantangan baru tersebut Indosat
telah membangun cetak biru pertumbuhan, dikenal sebagai Grand
Strategy Indosat 2000:
Jasa Telekomunikasi Internasional Dasar akan tetap
menjadi core business Indosat
Peranan regional dan internasional yang telah meningkat
sejak 1994
Jasa selular dan sistem satelit bergerak saat ini sedang
diperluas melalui perusahaan selular lokal dan konsorsium
internasional
Jasa bernilai-tambah yang meliputi telekomunikasi pada
saat ini, integrasi sistem dan informasi multimedia dan
hiburan yang melengkapi dan menambah nilai dari jasa
core Indosat
3. Diversifikasi Produk
Diversifikasi adalah strategi penempatan dana investasi kita ke
instrumen yang berbeda-beda.Alasan mengapa PT. Indosat Ooredoo
Tbk. melakukan diversifikasi. Diversifikasi produk adalah upaya yang
dilakukan perusahaan untuk memasarkan beberapa produk yang
sejenis dengan produk yang sudah dipasarkan sebelumnya. Perusahaan
melakukan diversifikasi produk ditujukan:
untuk membuat produk tahan lebih baik lagi
memenuhi kebutuhan dan harapan konsumen,
memperluas pasar, mempermudah transportasi, menyerap
tenaga kerja, member nilai tambah, pendapatan dan lain
sebagainya.
4. Growth Strategy
Indosat berusaha mempertahankan keberadaannya sebagai
pemimpin pasar untuk jasa telekomunikasi internasional di Indonesia,
memposisikan dirinya sebagai perusahaan telekomunikasi berkelas-
dunia, dan menjadi pemain global dalam industri telekomunikasi
dunia. Hal ini dicapai melalui Strategi Bisnis "1-plus-3" yang
mencoba: "1" Membangun jasa telekomunikasi internasional
melingkupi central core business Lalu-lintas telekomunikasi
internasional Indosat di transmisikan melalui satelit internasional,
sistem kabel bawah laut, dan sambungan gelombang mikro, yang
kesemuanya menggunakan teknologi digital mutakhir termasuk
protokol multimedia canggih. Indosat mengoperasikan empat gerbang
internasional di Jakarta, Surabaya, Medan, dan Batam dimana lalu-
lintas melewati dari Indonesia ke seluruh dunia, dan sebaliknya.
Setelah membangun akses ke satelit yang cukup melalui sembilan
stasiun bumi di empat lokasi gerbang melintang Indonesia, Indosat
pada saat ini memperluas aksesnya ke kabel serat optik digital bawah
laut dengan bergabung ke konsorsium kabel regional dan dunia. Ini
semua adalah bagian dari program perluasan yang didesain untuk
meningkatkan kapasitas, memperbaiki kualitas, dan menyediakan jasa
baru untuk memenuhi perubahan permintaan konsumen.
Partisipasi dalam pembangunan infrastruktur
telekomunikasi domestic. Indosat memandang investasinya
pada infrastruktur telekomunikasi domestik selain sebagai
alat untuk memperluas pasar jasa telekomunikasi
internasional, juga sebagai sumber pendapatan baru untuk
perusahaan. Dua ventura utama Indosat pada lapangan ini
adalah PT Mitra Global Telekomunikasi Indonesia sebagai
pemegang lisensi operator telekomunikasi di daerah Jawa
Tengah, PT Pramindo Ikat Nisantara di Sumatra, dan PT
Telekomunikasi Selular Indonesia (Telkomsel), perusahaan
join-ventura jasa GSM selular bergerak.
Meningkatkan peranannya dalam telekomunikasi regional
dan internasional. Indosat memulai proyek internasional,
melibatkan join-ventura dengan mendasarkan sebagaimana
membangun carriers telekomunikasi internasional. Tujuan
utamanya adalah meningkatkan lalu-lintas internasional
melalui gerbang perusahaan, memperoleh pendapatan
langsung dari proyek dan mendapatkan tambahan keahlian
dari pembukaan internasional. Sampai sekarang, Indosat
terikat dengan berbagai proyek telekomunikasi termasuk
join-ventura dengan entitas telekomunikasi yang
bersangkutan dari Kamboja dan Kazakstan dan investasi
ekuitas pada jasa selular berbasis PHS di Jepang
sebagaimana di USA Global Link dan Alphanet Telecom
Inc. Keduanya adalah pemain utama carrier telekomunkasi.
Sebagai tambahan, Indosat telah bergabung dengan aliansi
internasional seperti Concert and World Partners dan telah
ditunjuk sebagai gerbang bagi Sistem Bergerak Global
Inmarsat, SAN ICO melayani kawasan Asia Tenggara.
Mengambil diversifikasi terbatas pada bisnis
komplementer. Indosat juga mencoba untuk
mendiversifikasi pada daerah di mana keahlian perusahaan
dalam telekomunikasi dapat dipergunakan untuk
mengoptimumkan efek seperti pada jasa bernilai tambah
yang melengkapi bisnis core perusahaan.
BAB III
KESIMPULAN