Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Gejala-gejala sosial di dalam masyarakat yang tidak dikehendaki dan


diinginkan oleh masyarakat dapat disebut masalah sosial. Hal ini merupakan gejala
yang abnormal atau gejala-gejala yang patologis. Masalah-masalah sosial begitu
mengganggu dan menghantui kehidupan manusia dalam kebudayaan dan
Peradabannya karena dapat dipastikan hal tersebut dapat menjauhkan manusia dari
Kesejatraannya.

Ditinjau dari sudut ilmu sosial bahwa masalah-masalah sosial timbul akibat
Proses proses perubahan sosial (social change) dan perunahan kebudayaan (culture
Change). Perubahan sosial dan kebudayaan ini adalah proses-proses yang secara
tetap dan terus menerus dialami oleh setiap masyarakat manusia, cepat atau lambat
berlangsung dengan tenang ataupun berlangsung dengan kekacauan.

Jadi pada dasarnya, masalah sosial menyangkut nilai-nilai sosial dan moral
masalah tersebut merupakan persoalan, karena menyangkut tata kelakuan yang
Immoral, berlawanan dengan hukum dan bersifat merusak.

Gerakan sosial merupakan salah satu bentuk utama dari prilaku kolektif.
Secara formal gerakan sosial didefinisikan sebagai suatu kolektifitas yang
melakukan Kegiatan dengan kadar kesinambungan tertentu untuk menolak
perubahan yang terjadi Dalam masyarakat atau kelompok yang mencakup
kolektifitasnya sendiri.Gerakan sosial lahir dari situasi yang dihadapi masyarakat
karena adanya Ketidakadilan dan sikap sewenang-wenang terhadap rakyat. Dengan
kata lain,Gerakan sosial lahir sebagai reaksi terhadap sesuatu yang tidak diinginkan
rakyat Karena dinilai tidak adil.

Gerakan sosial merupakan akibat dari berbagai proses dalam Masyarakat.


Menurut kamus besar bahasa Indonesia gerakan sosial adalah tindakan Atau agitasi
terencana yang dilakukan oleh sekelompok masyarakat yang disertai Program
terencana dan ditujukan pada suatu perubahan atau sebagai gerakan Perlawanan

1
untuk melestarikan pola-pola dan lembaga masyarakat yang ada.

B. Rumusan masalah

1. Apa pengertian dari masalah sosial dan gerakan sosial ?


2. Apa faktor faktor terjadinya masalah sosial ?
3. Apa bentuk dari masalah sosial ?
4. Apa ciri ciri dari gerakan sosial ?
5. Apa saja Macam macam dan tipe gerakan sosial ?
6. Apa fungsi dari gerakan sosial ?
7. Apa faktor penyebab terjadinya gerakan sosial ?

C. Tujuan Masalah

Tujuan penyusun menyusun makalah ini ialah untuk memenuhi tugas dan juga
untuk menumbuhkan wawasan pembaca mengenaipendidikan sosiologi terlebih
mengenai masalah sosial dan gerakan sosial.

BAB II

2
PEMBAHASAN

A. Pengertian masalah sosial

Banyak ahli khususnya ahli sosiologi yang telah mencoba untuk


mendefinisikan masalah-masalah sosial, yang pada dasarnya mengarahkan
perhatian pada kondisi ketidakseimbangan perilaku, moral, dan nilai nilai sosial.
Hal ini diartikan sebagai suatu kehidupan masyarakat yang sebelumnya normal
menjadi terganggu, sebagai akibat dari perubahan pada unsur-unsur dan
kepentingan manusia dalam masyarakat.

Ada beberapa ahli yang mempunyai pendirian bahwa masalah sosial yang
pertama kali muncul oleh karena adanya pandangan yang bersifat normatif dan
finalist.

Normatif artinya menegakkan norma-norma untuk kehidupan kolektif yang di


anggap baik. Sedangkan finalist artinya mencita-citakan organisasi sosial politik
yang sempurna.seperti Aristoteles kemudian Hannes, spinoza, dan lain-lainnya.

Masalah sosial itu mungkin juga kebutuhan yang bersifat biologis. Masalah
sosial di sebabkan oleh ketidakseimbangan pergaulan dalam masyarakat,
sedangkan masalah kebutuhan biologis disebabkan kebutuhan-kebutuhan biologis
tersebut sulit atau tidak bisa lagi dipenuhi, seperti kebutuhan makan, minum, dan
sebagainya.1

B. Faktor terjadinya masalah sosial

Menurut pendapat Daldujuni (1985), bahwa masalah sosial dapat bertalian


dengan masalah alami ataupun masalah pribadi, maka secara menyeluruh ada
beberapa sumber penyebab timbulnya masalah sosial, yaitu antara lain:

1. Faktor alam (ekologis-geografis) ini menyangkut gejala menipisnya sumber


daya alam. Penyebabnya dapat berupa tindakan everokspoitasi atasnya oleh
manusia dengan teknologinya makin maju sehingga kurang di perhatikan dan
perlunya pengawetan serta pelestarian lingkungan.
1
Abdul Syani.sosiologi skematika teori dan terapan.jakarta 1987.hal.182

3
2. Faktor biologis (dalam arti kependudukan) ini menyangkut bertambahnya
umat manusia dengan pesat yang dirasakan secara rasional, regional ataupun
lokal. Bahwa unsur keharusan biologis adalah : Dorongan untuk makan,
dorongan mempertahankan diri, dorongan untuk melangsungkan jejenis.
3. Faktor budayawi ini menimbulkan berbagai keguncangan mental dan bertalian
dengan beraneka penyakit kejiwaan. Pendorongnya adalah perkembangan
teknologi dan implikasinya dalam kehidupan ekonomi hukum, pendidikan,
keagamaan serta pemakaian waktu senggang.
4. Faktor sosial dalam arti berbagai kebijaksanaan ekonomi dan politik yang
dikendalikan bagi masyarakat.

Dari berbagai sumber masalah sosial itu pada umumnya pernah, sedang atau
mungkin akan di alami oleh setiap manusia dan masyarakat.

C. Bentuk dari masalah sosial

Ada beberapa masalah sosial utama yang sering terjadi dalam kehidupan
masyarakat,yaitu sebagai berikut :2

1. masalah kriminal

Kehidupan manusia dalam masyarakat tidak pernah ada konformisme


(penyesuaian) yang sempurna akan tetapi selalu di tandai oleh adanya
berbagai penyimpangan dan konflik.kriminalitas atau kejahatan dapat bersifat
agak normal,jika proporsi proporsinyatidak mengalami pertambahan
tumbuhnya kriminalitas di sebabkan oleh adanya berbagai ketimpangan sosial
yaitu adanya gejala gejala kemasyarakatan seperti krisis ekonomi,keinginan
yang tidak tersalur,tekanan mentaldendam dan sebagainya.

Mengenai perkembangan nya bisa melalui alat alat


komunikasi,radiao,fim,televisi dan sebagainya,yang dimana dapat memberikan
pengaruh yang sangat besar terhadap masyarakatuntuk menerima atau
menolak pola kriminalitas tersebut.

2. Masalah Kemiskinan

2
Abdul Syani.sosiologi kelompok dan masalah sosial.jakarta 1987.hal.184

4
Menurut emil salim bahwa kemiskinan lazim nya di lukiskan sebagai
kurangnya pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidup yang pokok.

Menurut David C.corten terdapat 3 kebutuhan pokok yang sulit untuk di


penuhi oleh kaum miskin yaitu :

1. banyaknya orang miskin yang tidak memiliki kekayaan produktif selain


kekuatan jasmani mereka.

2. Peningkatan pendapatan mereka yang tidak akam memperbaiki taraf


hidup mereka apabila barang dan jasa yang sesuai dengan kebutuhan tingkat
pendapatan mereka tidak tersedia.

3. Masalah Kependudukan

Pada dasarnya masalah kependudukan merupakan suatu sumber masalah


sosial yang penting ,oleh karena itu pertambahan penduduk menjadi
penghambat dalam pelaksanaan pembangunan,terutama jika pertambahan nya
tidak dapat terkontrol secara efektif.

4. Masalah pelacuran (prostitusi)

Pelacuran merupakan masalah sosial yang cukup besar pengaruhnya


bagi perkembangan moral,sehingga banyak ke khawatiran yang timbul karena
adanya masalah ini,sebab tidak hanya dapat menciptakan masalah bagi keluarga
dan generasi muda saja melainkan ke khawatiran semakin banyak nya korban
penyakit seperti AIDS yang konon katanya sudah melanda sebagian penduduk
dunia.

5. Masalah lingkungan hidup

Menurut Emil salim,lingkungan hidup meliputi hal hal yang di


timbulkan oleh interaksi antara organisme hidup dengan lingkungan. Dalam
manusia merupakan unsur yang paling dominan karena manusia memiliki
kemampuan untuk bertambah secara kuantitatif dan berkat akal pikiran nya
mampu meningkatkan diri secara kualitatif.

Dengan adanya kecenderungan timbulnya masalah yang berbeda-beda itu,

5
maka Soerjono Soekanto membedakannya ke dalam tiga kategori:

 Lingkungan fisik, yakni semua benda-benda mati yang ada di sekeliling


manusia
 Lingkungan biologis, yaitu segala sesuatu di sekeliling manusia yang berupa
organisme hidup.
 Lingkungan sosial yang terdiri dari orang-orang secara individual maupun
kelompok yang berada di sekitar manusia.

Oleh karena itu, pada masing-masing lingkungan ini berlainan antara satu
dengan yang lainnya, maka interaksi manusia dengan masing-masing lingkungan
tersebut, dapat memberikan pengaruh yang berlainan pula terhadap diri manusia
dan masyarakat.

D. Pengertian gerakan sosial

Gerakan Sosial atau social Movement adalah aktivitas sosial berupa gerakan


atau tindakan sekelompok orang yang bersifat informal atau organisasi, Suatu
Gerakan sosial biasa berfokus pada suatu isu-isu sosial atau politik dengan
melaksanakan, menolak, atau mengkampanyekan sebuah perubahan sosial.Gerakan
sosial dapat diartikan sebagai prilaku kolektif yang memiliki tujuan jangka panjang
untuk mengubah atau mempertahankan masyarakat atau institusi yang ada di
dalam nya.3
Kata “Gerakan Sosial” sendiri diperkenalkan pertama kali pada 1848 oleh
Sosiolog Jerman, Lorenz Von Stein dalam bukunya yang berjudul “Socialist &
Communist Movement since the Third French Revolution” . Pada saat itu gerakan
sosial bersifat massive dan biasanya timbul dengan maksud penolakan ataupun
perlawanan terhadap kebijakan pemerintah yang tidak berpihak pada rakyat.
Berasal dari berbagai keresahan diberbagai bidang, berbagai gerakan pun
bermunculan, mulai dari Ekonomi, Politik, Sosial, Budaya, Pendidikan, Kesehatan
dan Lain-lain. Barulah pada Abad 21 saat teknologi dan globalisasi merubah
drastic pola pikir, budaya, transaksi dan gaya hidup masyarakat, Gerakan Sosial
juga mengalami Evolusi, Gerakan sosial kini menjadi lebih spesifik mengangkat

3
Kamanto sunarto.pengantar sosiologi edisi revisi.fakultas ekonomi universitas indonesia.jakarta
2004.hal.194

6
kasus tertentu dan mulai meninggalkan organisasi formal sebagai kendaraan
aspirasinya.

E. CIRI-CIRI GERAKAN SOSIAL


Adapun ciri-ciri gerakan menurut beberapa ahli yaitu:
1. Bruce J Cohen (1992) ciri-ciri gerakan sosial yaitu:
 Gerakan kelompok
 Terorganisir (struktur, personalia, jaringan, mekanisme kerja, dukungan
modal/alat, dll)
 Memiliki rencana, sasaran, dan metode
 Memiliki ideologi
 Merubah atau mempertahankan
 Memiliki usia jauh lebih panjang
2. Kamanto Sunarto (2004) ciri-ciri gerakan sosial yaitu:
 Perilaku kolektif
 Kepentingan bersama
 Mengubah ataupun mempertahankan masyarakat atau  institusi yang ada
di dalamnya.
 Tujuan jangka panjang
 Penggunaan cara di luar institusi (mogok makan, pawai, demo,
konfrontasi, dll)
3. James W. Vander Zanden (1990) dan Rafael Raga Maran (2001) ciri-ciri
gerakan sosial yaitu:
 Upaya terorganisir yang
 Dilakukan sekelompok orang
 Menimbulkan perubahan/menentangnya
 Aktif atau tidak pasif menata perubahan
4. Kartasapoetra dan Kreimers (1987) ciri-ciri gerakan sosial yaitu:
 Kegiatan kolektif
 Berusaha mengadakan orde kehidupan baru.
 Memiliki kendali dan bentuk
 Memiliki kebiasaan atau nilai sosial

7
 Memiliki kepemimpinan dan tenaga kerja
5. Robert Mirsel (2004) ciri-ciri gerakan sosial yaitu:
 Memiliki seperangkat keyakinan dan tindakan tak terlembaga
(noninstitutionalised)
 Dilakukan sekelompok orang
 Memajukan atau menghalangi perubahan di dalam suatu masyarakat.
 Mereka cenderung tidak diakui sebagai sesuatu yang berlaku umum
secara luas dan sah di dalam suatu masyarakat.
6. Laode Ida (2003) ciri-ciri gerakan sosial yaitu:
 Ada upaya kolektif melakukan perubahan
 Adanya organisasi sebagai wadah gerakan
 Gerakan tersebut melembaga serta memiliki gagasan alternatif perubahan
 Aktivitas dan gerakannya terus-menerus
 Memiliki identitas kolektif sebagai ciri
 Serta kehadirannya menjadi tantangan bagi pihak lain (pemerintah,
institusi manca negara, dll).
 Gerakan dilakukan sekelompok orang
 Memiliki visi, misi, tujuan, ide, nilai sosial politik
 Mempertahankan, merubah, merebut, mengontrol, dan menjalankan
kehidupan sosial politik
 Dilakukan secara sistematis dan terorganisir
 Memiliki identitas kolektif dan alternatif perubahan
 Dapat berbentuk kelompok pelajar/mhs, LSM, ormas, pers, pressure
group, partai politik, dan bertahan cukup lama.

F. Macam-Macam dan Tipe Gerakan Sosial


Disekitar kita banyak terdapat macam-macam gerakan sosial. Seperti halnya
gerakan buruh, gerakan petani, gerakan mahasiswa, gerakan religius, gerakan
sosial, gerakan radikal, gerakan ideologi, dan kalau kita menganalisis secara
terperinci maka sangat banyak macam-macam gerakan sosial yang tumbuh di
dalam tataran masyarakat.

Karena keragaman gerakan sosial sangat besar, maka berbagai ahli sosiologi

8
mencoba menklarifikasikan dengan menggunakan kriteria tertentu. David Aberle,
misalnya, dengan menggunakan kriteria tipe perubahan yang dikehendaki
(perubahan perorangan dan perubahan sosial) dan besar pengaruhnya yang
diingginkan ( perubahan untuk sebagian dan perubahan menyeluruh).
Membedakan empat tipe gerakan sosial, adalah sebagai berikut:4

1. Alterative Movement
Ini merupakan gerakan yang bertujuan untuk merubah sebagian perilaku
perorangan. Dalam kategori ini dapat kita masukan berbagai kampanye untuk
merubah perilaku tertentu, seperti misalnya kampanye agar orang tidak
minum-minuman keras. Dengan semakin menyebarnya penyakit AIDS kini
pun banyak dilancarkan kampanye agar dalam melakukan perbuatan sek
dengan bertanggung jawab.

2. Rodemptive Movement
Gerakan ini lebih luas dibandingkan dengan alterative movement, karena
yang hendak dicapai ialah perubahan menyeluruh pada perilaku perorangan.
Gerakan ini kebanyakan terdapat di bidang agama. Melalui gerakan ini,
misalnya, perorangan diharap untuk bertobat dan mengubah cara hidupnya
sesuai dengan ajaran agama.
3. Reformative Movement
Gerakan ini yang hendak diubah bukan perorangan melainkan masyarakat
namun lingkup yang hendak diubah hanya segi-segi tertentu masyarakat,
misalnya gerakan kaum homoseks untuk memperoleh perlakuan terhadap gaya
hidup mereka atau gerakan kaum perempuan yang memperjuangkan
persamaan hak dengan laki-laki. Gerakan people power di Filipina atau
gerakan menentang pedana mentri Suchinda di Thailand pun dapat
dikategorikan dalam tipe ini karena tujuannya terbatas, yaitu pergantian
pemerintah.
4. Transformative Movement
Gerakan ini merupakan gerakan untuk mengubah masyarakat secara
menyeluruh. Gerakan kaum Khamer Merah untuk menciptakan masyarakat

4
Prof.Dr.Damsar.pengantar sosilogi politik.jakarta.2010.hal.129

9
komunis di Cambidia. Suatu proses dalam mana seluruh penduduk kota
dipindahkan ke desa dan lebih dari satu juta orang Cambodia kehilangan
nyawa mereka karena di bunuh kaum Khamer Merah, menderita kelaparan
atau sakit merupakan contoh ekstrim gerakan sosial semacam ini.
G. Fungsi Gerakan Sosial
Perubahan-perubahan besar dalam tatanan sosial di dunia yang muncul dalam
dua abad terakhir sebagian besar secara langsung atau tak langsung hasil dari
gerakan-gerakan sosial. Meskipun misalnya gerakan sosial itu tidak mencapai
tujuannya, sebagian dari programnya diterima dan digabungkan kedalam tatanan
sosial yang sudah berubah. Inilah fungsi utama atau yang manifest dari gerakan-
gerakan sosial. Saat gerakan sosial tumbuh, fungsi-fungsi sekunder atau “laten”
dapat dilihat sebagai berikut:5

1. Gerakan Sosial memberikan sumbangsih kedalam pembentukan opini publik


dengan memberikan diskusi-diskusi masalah sosial dan politik dan melalui
penggabungan sejumlah gagasan-gagasan gerakan kedalam opini publik yang
dominan.

2. Gerakan Sosial memberikan pelatihan para pemimpin yang aka menjadi


bagian dari elit politik dan mungkin meningkatkan posisinya menjadi
negarawan penting. Gerakan-gerakan buruh sosialis dan kemerdekaan nasional
menghasilkan banyak pemimpin yang sekarang memimpin negaranya.

H. Faktor Penyebab Gerakan Sosial


Faktor apakah yang menyebabkan munculnya gerakan sosial? Mengapa orang
melibatkan diri kepada perilaku kolektif yang bertujuan mempertahankan ataupun
mengubah masyarakat? Dalam ilmu-ilmu sosial dapat dijumpai berbagai
penjelasan, baik bersifat psikologis maupun bersifat sosiologis. Penjelasan yang
sering dikemukakan mengaitkan gerakan sosial dengan deprivasi ekonomi dan
sosial.

Menurut penjelasan ini orang melibatkan diri dalam gerakan sosial karena
menderita deprivasi (kehilangan, kekurangan, penderitaan), misalnya di bidang

5
Andi.muh.dzul fadli.sistem politik indonesia.yogyakarta.2017.hal.139

10
ekonomi (seperti hilangnya peluang untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan
pokoknya: pangan, sandang, papan). Para penganut penjelasan ini menunjuk pada
fakta bahwa gerakan sosial dalam sejarah didahului deprivasi yang disebabkan
oleh sosial seperti kenaikan harga-harga bahan kebutuhan pokok.

Beberapa ahli sosiologi, misalnya James Davies, kurang sependapat dengan


penjelasan deprivasi semata-mata. Mereka menunjuk pada fakta bahwa gerakan
sosial sering muncul justru pada saat masyarakat menikmati kemajuan dibidang
ekonomi. Oleh sebab itu dirumuskanlah penjelasan yang memakai konsep
deprivasi sosial relatif. James Davies mengemukakan bahwa meskipun tingkat
kepuasan masyarakat meningkat terus, namun mungkn saja terjadi kesenjangan
antara harapan masyarakat dengan keadaan nyata yang dihadapi kesenjangan
antara pemenuhan kebutuhan yuang diinginkan masyarakat dengan apa yang
diperoleh secara nyata.

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

11
Gerakan Sosial atau social Movement adalah aktivitas sosial berupa gerakan
atau tindakan sekelompok orang yang bersifat informal atau organisasi, Suatu
Gerakan sosial biasa berfokus pada suatu isu-isu sosial atau politik dengan
melaksanakan, menolak, atau mengkampanyekan sebuah perubahan sosial.
Masalah sosial menyangkut nilai nilai dan moral. Tersebut merupakan
persoalan karena menyangkut tata kelakuan yang berlwanan hukum dan bersifat
mrusak, beberapa tindakan yang dapat dilakukan untuk memghindari terjadinya
masalah dengan peningkatan san pemantapan apatur penegak hukum.

DAFTAR PUSTAKA

Kamanto, Sunarto. 2004. Pengantar Sosiologi (Edisi Revisi). FEUI : Jakarta.

Rafael, Raga Maran. 2001. Pengantar Sosiologi Politik. Rineka Cipta : Jakarta.

12
Situmorang, Abdul Wahib. 2013. Gerakan Sosial : Teori & Praktik (edisi
revisi). Pustaka Pelajar. Yogyakarta

David.C korten,1984: pembangunan yang memihak rakyat,lembaga studi


pembangunan,jakarta.
Soerjono Soekanto,1982,Sosiologi suatu pengantar,penerbit Cv.Rajawali,jakarta

13

Anda mungkin juga menyukai