Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
Kelompok 10
Tingkat IB
DIII Keperawatan
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan
terselesaikan.
Sholawat serta salam tidak lupa kami panjatkan kehadirat Nabi agung
Muhammad SAW, yang telah membawa kita dari zaman jahiliyah menuju zaman
sangat jauh dari kesempurnaan. Untuk itu penulis memohon maaf yang sebesar-
besarnya atas ketidak sempurnaan dari makalah ini. Dengan demikian penulis
mengundang para pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang bersifat
membangun agar makalah ini dapat tersusun lebih baik lagi. Terimakasih, semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Dan semoga Allah SWT senantiasa
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................4
A. Latar Belakang........................................................................................4
B. Rumusan Masalah...................................................................................5
C. Tujuan Masalah.......................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN……................................................................................6
A. Budaya Akademik...................................................................................6
B. Etos Kerja................................................................................................8
A, Kesimpulan...........................................................................................17
B. Saran......................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................19
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dari kehidupan dan kegiatan akademik yang dihayati, dimaknai dan diamalkan
penelitian.
kondisi yang ideal senantiasa menjadi harapan dan dambaan setiap insan yang
kemajuan.
Etos berasal dari bahasa Yunani (etos) yang memberikan arti sikap,
kepribadian, watak, karakter, serta keyakinan atas sesuatu. Sikap ini tidak saja
sikap terbuka antara lain adalah jujur, dan ini merupakan ajaran akhlak yang
penting di dalam Islam. Selain itu dalam agama islamkita diharapkan dapat
berlaku Adil.
Dari ketiga hal diatas penulis berkeinginan membuat sebuah makalah yang
berjudul “Budaya akademik dan etos kerja serta sikap terbuka dan adil dalam
islam”.
4
B. Rumusan Masalah
3. Bagaimana Budaya Akademik, Etos Kerja, Sikap Terbuka dan Adil dalam
Pandangan Islam?
C. Tujuan Masalah
3. Mengetahui Budaya Akademik, Etos Kerja, Sikap Terbuka dan Adil dalam
Pandangan Islam
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Budaya Akademik
Budaya akademik dalam pandangan Islam adalah suatu tradisi atau kebiasaan
dalam bahasa yang lebih sederhana adalah tradisi ilmiah yang dikembangkan
Islam.
antaranya :
tentang Budaya Akademik yang disepakati oleh sebagian besar responden adalah
budaya atau sikap hidup yang selalu mencari kebenaran ilmiah melalui kegiatan
6
(2) pemikiran rasional dan kritis-analitis dengan tanggungjawab moral
2) Tradisi Akademik
lingkungan akademik.
antara pandito dan cantrik, antara kiai dan santri sudah mengakar sejak ratusan
adalah tradisi baru. Demikian pula, tradisi berpikir kritis-analitis, rasional dan
inovatif adalah kemewahan yang tidak terjangkau tanpa terjadinya perubahan dan
7
paternalistik dan ewuh-pakewuh yang berlebih-lebihan pada sebagian masyarakat
3) Kebebasan Akademik
Pengertian tentang “Kebebasan Akademik” yang dipilih oleh 144 orang
berkaitan dengan upaya penguasaan dan pengembangan Iptek dan seni yang
pikiran, gagasan sesuai dengan bidang ilmu yang ditekuni, dalam kerangka
sikap dalam kehidupan beragama yang pada era dan pandangan keagamaan
8
B. Etos Kerja
Etos berasal dari bahasa Yunani (etos) yang memberikan arti sikap,
kepribadian, watak, karakter, serta keyakinan atas sesuatu. Sikap ini tidak saja
dimiliki oleh individu, tetapi juga oleh kelompok bahkan masyarakat. Dalam
kamus besar bahasa Indonesia etos kerja adalah semangat kerja yang menjadi ciri
khas dan keyakinan seseorang atau sesesuatu kelompok. secara terminologis kata
etos adalah yang mengalami perubahan makna yang meluas. Digunakan dalam
berkehendak atau berkemauan yang disertai semangat yang tinggi dalam rangka
mencapai cita-cita yang positif. Akhlak atau etos dalam terminologi Prof. Dr.
dalam pola hubungan antara manusia dengan dirinya dan diluar dirinya .
berarti watak atau karakter seorang individu atau kelompok manusia yang berupa
kehendak atau kemauan yang disertai dengan semangat yang tinggi guna
mewujudkan sesuatu keinginan atau cita-cita. Etos kerja adalah refleksi dari sikap
hidup yang mendasar maka etos kerja pada dasarnya juga merupakan cerminan
9
dari pandangan hidup yang berorientasi pada nilainilai yang berdimensi
transenden.
Secara umum, etos kerja berfungsi sebagai alat penggerak tetap perbuatan
dan kegiatan individu. Menurut A. Tabrani Rusyan, fungsi etos kerja adalah:
mesin bagi mobil besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat lambatnya suatu
perbuatan.
Kerja memiliki arti luas dan sempit dalam arti luas kerja mencakup semua bentuk
usaha yang dilakukan manusia, baik dalam hal materi maupun non materi baik
kelompok manusia yang berupa kehendak atau kemauan dalam bekerja yang
transparan, yang secara harfiah berarti jernih, tembus cahaya, nyata, jelas, mudah
dipahami, tidak keliru, tidak sangsi atau tidak ada keraguan. Dengan demikian
10
kebenarannya. Kaitannya dengan penyelenggaraan pemerintahan, keterbukaan
Indonesia berasal darai kata adil yang berarti kejujuran, kelurusan dan keikhlasan
tidak memihak kesalah satu pihak, Memberikan sesuatu kepada setiap orang
sesuai dengan hak yang harus diperolehnya, Mengetahui hak dan kewajiban, mana
yang benar dan yang salah, jujur, tepat menurut aturan yang berlaku. Tidak pilih
kasih dan pandang siapapun, setiap orang diperlakukan sesuai hak dan
kewajibannya.
Telah dijelaskan di muka bahwa hakekat manusia terletak pada amal atau
eksistensi diri atau penciptaan kebudayaan yang terus menerus untuk mencapai
penciptaan kebudayaan ini hanya kalau dia meninggal. Amal, bereksistensi, atau
pemantapan) merupakan kesatuan dari akal, qalbu, dan aksi budaya serta
11
Artinya :
“ dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka
mengabdi kepada-Ku “.
pengabdian itu sebenarnya bukan untuk menambahkan agar Allah semakin agung,
kesempurnaannya.
diri secara utuh sebagaimana baru saja disebutkan itu dan emosi menjadi salah
secara akademis yang memiliki karakter berpikir kritis, kerja keras, jujur, dan fair
dalam menggapai prestise akademis dan selanjutnya bermuara pada kualitas diri
menurut Islam adalah wakil Tuhan di bumi (khalifat-llah fi al ard) yang memiliki
tanggung jawab kehidupan alam semesta secara makmur, damai, dan sejahtera.
12
E. Makna Etos Kerja dalam Pandangan Islam
1. Kerja adalah perwujudan rasa syukur atas rahmat dan nikmat Allah.
2. Kerja berorientasi hasil yang baik (hasanah) dunia dan akhirat. QS. Al-baqarah,2 :
202 “Mereka itulah orang-orang yang mendapat bagian dari apa yang mereka
usahakan”.
3. Kerja berdasarkan realibility (kuat fisik dan mental) dan integrity (jujur, amanah).
Sesungguhnya oarng yang paling baik yang kamu ambil untuk bekerja ialah orang
4. Kerja berdasarkan semangat dan kerja keras pantang menyerah. Pekerja keras
5. Kerja cerdas, memanfaatkan dan mengoptimalkan sumber daya yang ada secara
6. Kerja Ikhlas, merupakan amal dan ibadat yang perlu dihayati, bukan sekedar
fastabiqul khairat).
Inti sikap terbuka adalah jujur, dan ini merupakan ajaran akhlak yang
penting di dalam Islam. Lawan dari jujur adalah tidak jujur. Bentuk-bentuk tidak
jujur antara lain adalah korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN). Sebagai bangsa,
13
kita amat prihatin, di satu sisi, kita (bangsa Indonesia) merupakan pemeluk Islam
terbesar di dunia, dan di sisi lain sebagai bangsa amat korup. Dengan demikian
terjadi fenomena antiklimak. Mestinya yang haq itu menghancurkan yang bathil,
justru dalam tataran praktis seolah-olah yang haq bercampur dengan yang bathil.
Tampilan praktisnya, salat ya, korupsi ya. Ini adalah cara beragama yang salah.
Cara beragama yang benar harus ada koherensi antara ajaran, keimanan terhadap
Manusia merespon terhadap ajaran (wahyu) itu dengan iman. Setelah itu
salat mencegah diri untuk berbuat keji dan munkar. Termasuk koherensi antara
ajaran, iman, dan pelaksanaan ajaran adalah jika terlanjur berbuat salah segera
mengakui kesalahan dan memohon ampunan kepada siapa ia bersalah (Allah atau
sesama manusia).
Menurut Islam sikap jujur dan terbuka termasuk baik. Nabi bersabda:
.اFFا ن ا لصد ق يهدى ا لى ا لبر وا ن ا لبر يهدى ا لى ا لجنة وا ن ا لرجل يصد ق حتى يكتب عند هللا صد يق
ذاFFد هلل كFFتى يكتب عنFFذ ب حFFل ليكFF وا ن الرج.ا رFFدى ا لنFFور يهFF وا ن ا لفج.وا ن ا لكذ ب يهد ا لى ا لفجور
Artinya: (Sesungguhnya jujur itu menggiring ke arah kebajikan dan kebajikan
sebagai orang yang jujur. Sesungguhnya bohong itu menggiring ke arah dusta.
[t.th.]:42).
14
G. Makna Sikap Adil dalam Pandangan Islam
yang benar dan salah, baik dan buruk, haq dan batal secara tepat, tetapi belum
tentu ia selalu memilih yang benar, yang baik, dan yang haq. Asy-syaja’ah berarti
berani tanpa rasa takut. Al-‘ffah berarti suci. Ketiga sifat utama ini jika tidak
seimbang menjadi tidak baik. Orang amat cerdas atau genius tetapi kecerdasannya
dapat dijadikan alat untuk mengelabuhi orang lain karena tidak ada ‘iffah di dalam
dirinya. Orang selalu berani menangani setiap masalah yang dihadapi, tentu akan
menampakkan profil preman karena tidak ada al-hikmah dan ‘iffah di dalam
dirinya. Orang cerdas dan berani lalu digunakan untuk mengeruk kekayaan negara
secara tidak syah adalah tidak baik karena tidak ‘iffah di dalam dirinya. Orang
selalu hanya memilih kesucian dalam semua suasana secara terang-terangan tentu
Islam memandang sikap adil amat fundamental dalam struktur ajaran. Kata
adil dan berbagai turunannya seperti : ya’dilun, i’dilu, ‘adlun, dan ta’dili diulang
sebanyak 28 kali di dalam Alquran. Karena itu Allah memerintah kepada kita
supaya berlaku adil dalam semua hal. Allah berfirman dalam (QS. Al Maidah: 8).
Artinya :“...Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa...” Kata adil
sinonim dengan al-qish. Kata ini dan berbagai derivasinya, umpama: iqshitu, al-
muqshitun, dan al-qashitun terulaqng sebanyak 25 kali dalam Alquran (‘Abd al-
15
Baqiy, [t.th.] :P690). Kadang-kadang kata adil dan kata al-qisht disebut secara
Karena baik secara rasional maupun syariah bahwa sikap adil itu adalah
baik dan positif, tetapi di sisi lain kita merupakan pemeluk agama Islam terbesar
dunia dan di saat yang sama dikenal sebagai bangsa dengan aneka predikat yang
tidak baik seperti KKN (korupsi, kolusi, dan nepotisme), maka untuk merubah
citra buruk itu salah satu cara strategis adalah membudayakan sikap adil dalam
semua lapangan kehidupan. Untuk mewujudkan sikap adil harus dilatih terus
sekarang, mulai yang sederhana, dan mulai dari diri sendiri”,Inilah komitmen
untuk mulaiu pembiasaan berlaku adil. Jika langkah awal ini dapat dilalui dengan
baik, tentu mudah menjalar kepada orang lain, apalagi kalau yang memulai
berada karena salah satu naluri manusia adalah meniru idola. Jika idola tidak
bersikap adil, tentu para fansnya akan meniru tidak adil pula.
16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
sebagai suatu totalitas dari kehidupan dan kegiatan akademik yang dihayati,
tinggi dan lembaga penelitian. Dalam islam kita dianjurkan untuk menempuh
pendidikan yang paling tinggi, oleh karenanya setiap insan yang bisa menempuh
kediatan akademisi dengan baik sesuai norma agam islam akan beroleh tempat
rezeki untuk menghidupi diri dan keluarga dengan menghabiskan waktu siang
maupun malam, dari pagi hingga sore, terus menerus tak kenal lelah, tetapi kerja
mencakup segala bentuk amalan atau pekerjaan yang mempunyai unsur kebaikan
dan keberkahan bagi diri, keluarga dan masyarakat sekelilingnya serta negara.
Dengan kata lain, orang yang berkerja adalah mereka yang menyumbangkan jiwa
dan enaganya untuk kebaikan diri, keluarga, masyarakat dan negara tanpa
menyusahkan orang lain. Oleh karena itu, kategori ahli Syurga seperti yang
direktur, teknisi dalam suatu bengkel dan sebagainya. Tetapi sebaliknya Al-Quran
menggariskan golongan yang baik lagi beruntung (al-falah) itu adalah orang yang
banyak taqwa kepada Allah, khusyu sholatnya, baik tutur katanya, memelihara
17
pandangan dan sikap malunya pada-Nya serta menunaikan tanggung jawab
3. Inti sikap terbuka adalah jujur, dan ini merupakan ajaran akhlak yang
penting di dalam Islam. Lawan dari jujur adalah tidak jujur, islam sangat
B. Saran
Demikian makalah ini kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi rekan-rekan
mahasiswa, dan dapat dijadikan sumber referensi serta apabila ada kekurangan
atau ada salah dalam penulisan dalam makalah ini penulis mengharapkan kritik
dan saran yang membangun agar makalah ini dapat lebih baik lagi.
18
DAFTAR PUSTAKA
Diponegoro.
http://maknaartikel.blogspot.com/2010/01/budaya-akademik/survei.html
https://www.scribd.com/document/377683490/Budaya-Akademik-Etos-Kerja-
Sikap-Terbuka-Dan-Adil
19