STATUS PASIEN
A. Identitas Pasien
Nama : Nn. PA
Umur : 18 tahun
Pekerjaan : Mahasiswi
B. SOAP
S (Subjektif)
Keluhan Utama
setelah kecelakaan lalu lintas 1 jam yang lalu. Nyeri menjalar dari lengan
tangan atas hingga lengan tangan bawah. Nyeri dirasakan terutama saat
masih bisa merasakan sentuhan. Keluhan lain seperti pusing, mual, muntah
disangkal.
1
Pasien mengatakan bahwa saat mengendarai motor, pasien
di trotoar. Posisi jatuh adalah menumpu pada lengan tangan kanan. Pasien
disangkal.
Riwayat Sosial
Tinjauan Sistem
2
O (Objektif)
Vital Sign
Nadi : 76x/menit
Suhu : 36oC
SpO2 : 97%
Thorax
Cor
Pulmo
pernafasan (-)
P : nyeri tekan (-), vocal fremitus normal dan sama, anjak paru simetris
A : suara dasar vesikuler (+), Suara rokhi : -/-, Suara amforik: -/-, suara
wheezing : -/-
3
P : sonor
Abdomen
P : tympani (+), hepar dalam batas normal, lien dalam batas normal
Extremitas
Udem pitting: -
Status Lokalis
Look udem (-), hematom (-), warna kemerahan (-), posisi tangan
Feel panas (-), NT (+) dan krepitasi (+) pada 1/3 proksimal, pulsasi
4
Rontgen Shoulder Joint
5
A (Assestment)
P (Planning)
Inf. RL 20 tpm
Closed Reduction
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. ANATOMI TULANG
Tulang berasal dari embrionic hyaline cartilage yang mana melalui proses
“Osteogenesis” menjadi tulang. Proses ini dilakukan oleh sel-sel yang disebut
Ada 206 tulang dalam tubuh manusia, Tulang dapat diklasifikasikan dalam
1) Tulang panjang (Femur, Humerus) terdiri dari batang tebal panjang yang
disebut diafisis dan dua ujung yang disebut epifisis. Di sebelah proksimal
daerah tulang rawan yang tumbuh, yang disebut lempeng epifisis atau
oleh jaringan tulang yang padat. Epifisis dibentuk dari spongi bone
7
2) Tulang pendek (carpals) bentuknya tidak teratur dan inti dari cancellous
3) Tulang pendek datar (tengkorak) terdiri atas dua lapisan tulang padat
pendek.
Tulang tersusun atas sel, matriks protein dan deposit mineral. Sel-
selnya terdiri atas tiga jenis dasar-osteoblas, osteosit dan osteoklas. Osteoblas
Osteosit adalah sel dewasa yang terlibat dalam pemeliharaan fungsi tulang
dan terletak dalam osteon (unit matriks tulang ). Osteoklas adalah sel
tulang.
8
yang halus (kanal yang menghubungkan dengan pembuluh darah yang
9
Endosteum adalah membran vaskuler tipis yang menutupi rongga
permukaan tulang).
dan 70 % endapan garam. Bahan organik disebut matriks, dan terdiri dari
lebih dari 90 % serat kolagen dan kurang dari 10 % proteoglikan (protein plus
sakarida). Deposit garam terutama adalah kalsium dan fosfat, dengan sedikit
hormon, faktor makanan, dan jumlah stres yang dibebankan pada suatu
tulang, dan terjadi akibat aktivitas sel-sel pembentuk tulang yaitu osteoblas.
10
osteoblast tetap menjadi bagian dari osteoid, dan disebut osteosit atau sel
nonkristal ini dianggap sebagai kalsium yang dapat dipertukarkan, yaitu dapat
sel yang disebut osteoklas. Osteoklas adalah sel fagositik multinukleus besar
sebagian kecil dari potongan tulang, dan memfagosit tulang sedikit demi
tulang baru. Proses ini memungkinkan tulang tua yang telah melemah diganti
juga melebihi aktivitas osteoklas pada tulang yang pulih dari fraktur. Pada
11
orang dewasa muda, aktivitas osteoblas dan osteoklas biasanya setara,
sehingga jumlah total massa tulang konstan. Pada usia pertengahan, aktivitas
dirangsang oleh olah raga dan stres beban akibat arus listrik yang terbentuk
secara langsung dengan bekerja pada osteoblas dan secara tidak langsung
12
meningkatkan penguraian tulang. Dengan demikian, vitamin D dalam jumlah
darah. Peningkatan kalsium serum bekerja secara umpan balik negatif untuk
B. FISIOLOGI TULANG
13
1. Mendukung jaringan tubuh dan memberikan bentuk tubuh.
jaringan lunak.
pergerakan).
(hematopoiesis).
C. DEFINISI FRAKTUR
tulang yang disebabkan tekanan eksternal yang datang lebih besar dari yang
dapat diserap oleh tulang. Patah Tulang Tertutup adalah patah tulang dimana
tidak terdapat hubungan antara fragmen tulang dengan dunia luar Pendapat
lain menyatakan bahwa patah tulang tertutup adalah suatu fraktur yang bersih
D. ETIOLOGI FRAKTUR
1) Kekerasan langsung
14
Kekerasan tidak langsung menyebabkan patah tulang ditempat yang jauh
dari tempat terjadinya kekerasan. Yang patah biasanya adalah bagian yang
Patah tulang akibat tarikan otot sangat jarang terjadi. Kekuatan dapat
E. PATOFISIOLOGI
pegas untuk menahan. Tapi apabila tekanan eksternal yang datang lebih besar
dari yang dapat diserap tulang, maka terjadilah trauma pada tulang yang
fraktur, periosteum dan pembuluh darah serta saraf dalam korteks, marrow,
dan jaringan lunak yang membungkus tulang rusak. Perdarahan terjadi karena
ditandai dengan vasodilatasi, eksudasi plasma dan leukosit, dan infiltrasi sel
darah putih. Kejadian inilah yang merupakan dasar dari proses penyembuhan
tulang nantinya
1) Faktor Ekstrinsik
15
Adanya tekanan dari luar yang bereaksi pada tulang yang tergantung
terhadap besar, waktu, dan arah tekanan yang dapat menyebabkan fraktur.
2) Faktor Intrinsik
Beberapa sifat yang terpenting dari tulang yang menentukan daya tahan
F. KLASIFIKASI FRAKTUR
tulang dengan dunia luar, disebut juga fraktur bersih (karena kulit masih
perlukaan kulit.
tulang seperti:
16
Buckle atau Torus Fraktur, bila terjadi lipatan dari satu korteks
trauma.
3) Fraktur Spiral: fraktur yang arah garis patahnya berbentuk spiral yang
4) Fraktur Kompresi: fraktur yang terjadi karena trauma aksial fleksi yang
1) Fraktur Komunitif: fraktur dimana garis patah lebih dari satu dan saling
berhubungan.
2) Fraktur Segmental: fraktur dimana garis patah lebih dari satu tapi tidak
berhubungan.
3) Fraktur Multiple: fraktur dimana garis patah lebih dari satu tapi tidak
17
e. Berdasarkan pergeseran fragmen tulang.
menjauh).
a. Tingkat 0: fraktur biasa dengan sedikit atau tanpa ceddera jaringan lunak
sekitarnya.
b. Tingkat 1: fraktur dengan abrasi dangkal atau memar kulit dan jaringan
subkutan.
c. Tingkat 2: fraktur yang lebih berat dengan kontusio jaringan lunak bagian
d. Tingkat 3: cedera berat dengan kerusakan jaringan lunak yang nyata ddan
18
G. MANIFESTASI KLINIK
a. Deformitas
b. Bengkak/edema
c. Echimosis (Memar)
d. Spasme otot
e. Nyeri
f. Kurang/hilang sensasi
g. Krepitasi
h. Pergerakan abnormal
i. Rontgen abnormal
H. TES DIAGNOSTIK
trauma.
c. Peningkatan jumlal sop. SOP adalah respons stress normal setelah trauma.
I. PENATALAKSANAAN MEDIK
a. Fraktur Terbuka
19
Merupakan kasus emergensi karena dapat terjadi kontaminasi oleh
bakteri dan disertai perdarahan yang hebat dalam waktu 6-8 jam (golden
1) Pembersihan luka
2) Exici
3) Hecting situasi
4) Antibiotik
b. Seluruh Fraktur
1) Rekognisis/Pengenalan
tindakan selanjutnya.
2) Reduksi/Manipulasi/Reposisi
20
Sebelum reduksi dan imobilisasi fraktur, pasien harus
gips, biadi dan alat lain dipasang oleh dokter. Alat immobilisasi akan
fiksasi interna dalam bentuk pin, kawat, sekrup, plat paku, atau
21
dalam posisnya sampai penyembuhan tulang yang solid terjadi. Alat
tulang, alat tersebut menjaga aproksimasi dan fiksasi yang kuat bagi
fragmen tulang.
3) Retensi/Immobilisasi
traksi kontinu, pin dan teknik gips, atau fiksator eksterna. Implan
4) Rehabilitasi
gerakan) dipantau, dan ahli bedah ortopedi diberitahu segera bila ada
22
meminimalkan atrofi disuse dan meningkatkan peredaran darah.
jalan membentuk tulang baru diantara ujung patahan tulang. Tulang baru
dibentuk oleh aktivitas sel-sel tulang. Ada lima stadium penyembuhan tulang,
yaitu:
rusak dan sebagai tempat tumbuhnya kapiler baru dan fibroblast. Stadium
yang telah mengalami trauma. Sel-sel yang mengalami proliferasi ini terus
23
beregenerasi dan terjadi proses osteogenesis. Dalam beberapa hari
patah. Fase ini berlangsung selama 8 jam setelah fraktur sampai selesai,
tergantung frakturnya.
osteogenik, bila diberikan keadaan yang tepat, sel itu akan mulai
membentuk tulang dan juga kartilago. Populasi sel ini dipengaruhi oleh
sel-sel tulang yang mati. Massa sel yang tebal dengan tulang yang imatur
4) Stadium Empat-Konsolidasi
diantara fragmen dengan tulang yang baru. Ini adalah proses yang lambat
dan mungkin perlu beberapa bulan sebelum tulang kuat untuk membawa
5) Stadium Lima-Remodelling
24
Fraktur telah dijembatani oleh suatu manset tulang yang padat.
Selama beberapa bulan atau tahun, pengelasan kasar ini dibentuk ulang
yang lebih tebal diletidakkan pada tempat yang tekanannya lebih tinggi,
K. KOMPLIKASI AWAL
1) Kerusakan Arteri
nadi, CRT menurun, cyanosis bagian distal, hematoma yang lebar, dan
pembedahan.
2) Kompartement Syndrom
karena terjebaknya otot, tulang, saraf, dan pembuluh darah dalam jaringan
parut. Ini disebabkan oleh oedema atau perdarahan yang menekan otot,
saraf, dan pembuluh darah. Selain itu karena tekanan dari luar seperti gips
sering terjadi pada kasus fraktur tulang panjang. FES terjadi karena sel-sel
lemak yang dihasilkan bone marrow kuning masuk ke aliran darah dan
25
menyebabkan tingkat oksigen dalam darah rendah yang ditandai dengan
4) Infeksi
System pertahanan tubuh rusak bila ada trauma pada jaringan. Pada
dalam. Ini biasanya terjadi pada kasus fraktur terbuka, tapi bisa juga
karena penggunaan bahan lain dalam pembedahan seperti pin dan plat.
5) Avaskuler Nekrosis
rusak atau terganggu yang bisa menyebabkan nekrosis tulang dan diawali
6) Shock
L. KOMPLIKASI LANJUT
1) Delayed Union
2) Nonunion
memproduksi sambungan yang lengkap, kuat, dan stabil setelah 6-9 bulan.
26
fraktur yang membentuk sendi palsu atau pseudoarthrosis. Ini juga
3) Malunion
27
BAB III
PEMBAHASAN
A. Anatomi Humerus
skapula di proksimal dan dengan radius ulna di distal. Humerus dapat dibagi
menjadi tiga bagian, yaitu proksimal humeri, shaft humeri dan distal humeri.
28
Proksimal Humeri
Pada proksimal humeri, terdapat caput humeri yang setengah bulat dan
dilapisi oleh tulang rawan. Caput humeri merupakan bagian humerus yang
anterior dan melanjutkan diri sebagai crista tuberculi minoris. Di antara kedua
Shaft Humeri
Permukaan shaft humeri dapat dibagi menjadi facies anterior medialis, facies
Distal Humeri
Distal humeri lebih tipis dan lebar dibandingkan dengan shaf humeri.
29
Capitulum humeri berartikulasi dengan radius. Di permukaan anterior
B. Fraktur Humerus
2. Etiologi
fraktur patologis.
30
a. Fraktur colum humerus
a. Tipe Fleksi
b. Tipe Ekstensi
31
4. Manifestasi klinik pada fraktur humerus adalah :
a. Nyeri
digerakkan.
d. Bengkak
e. Pemendekan
f. Gangguan neurovaskuler
g. Krepitasi
32
Suara derik tulang dapat didengar atau dirasakan ketika fraktur
langsung.
Pemeriksaan Penunjang
a. Laboratorium
b. Radiologi
5. Proses Penyembuhan
33
Pada stadium ini dalam 8 jam terjadi inflamasi akut dan terjadi
tergantung frakturnya.
dan osteogenik, bila diberikan keadaan yang tepat, sel itu akan mulai
mengabsorbsi sel-sel tulang yang mati. Massa sel yang tebal dengan
tulang yang imatur dan kartilago, membentuk kallus atau bebat pada
pada minggu kedua, dan perlu waktu 3-4 minggu agar fragmen
d. Konsolidasi
tulang berubah menjadi lamellar. Ini adalah proses yang lambat dan
34
beban yang normal. Konsolidasi berlangsung pada bulan ke-6
e. Remodelling
6. Komplikasi
Komplikasi Dini
a. Cedera saraf
Komplikasi Lanjut
a. Delayed Union
melintang atau pada pasien yang belum melatih fleksor dan ekstensor
35
b. Non-Union terjadi jika gerakan siku atau bahu dipaksakan sebelum
konsolidasi.
C. Rehabilitasi Medik
1. Definisi
untuk dapat hidup dan bekerja kembali sesuai dengan kemampuan yang
ada.
a. Nyeri
b. Bengkak
c. Keterbatasan gerak
36
e. Pada tahap lanjut dapat terjadi disuse atrofi pada lengan yang cedera
cedera.
dahulu.
kehidupan sehari-hari.
No Weight Bearing
Treatment : 2 minggu
kalus.
37
b. Rehabilitasi 2 minggu
cedera.
derajat.
dan shoulder.
makan, menulis.
pemeriksaan fisik.
tulang normal.
38
Garis fraktur sudah tidak terlihat.
yang cedera.
elbow.
bahkan bertahun-tahun.
39
Perhatian : Jangan digunakan terlebih dahulu untuk berolahraga.
ROM : Aktif, aktif assistif, dan pasif ROM pada elbow dan
shoulder.
e. Alat
humerus :
1. Coaptation splint
40
Coaptation splint diindikasikan pada terapi akut fraktur
2. Hanging cast
41
3. Functional bracing
asseptabilitas reduksi.
operasi, dapat dilakukan elevasi lengan atas dan lengan bawah secara
42
5. Rehabilitasi Medik Pada Post Operatif
6. Terapi Operatif
a. Plate Fixation
tertutup.
b. Intramedullary Nail/Rod
43
Digunakan untuk fraktur humerus yang tidak dapat direduksi
c. Eksternal Fixation
elbow fraktur.
44
BAB V
KESIMPULAN
tulang rawan epifisial baik yang bersifat total maupun parsial pada
tulanghumerus.
DAFTAR PUSTAKA
45
De Jong. 2010. Buku Ajar Ilmu Bedah. Editor : Sjamsuhidajat. Jakarta : EGC.
46