Anda di halaman 1dari 26

ABSES HEPAR

Chelsea Vidia Sanjaya


20110310038
KASUS
Subjektif
• Tn. ES (36 tahun)
• Nyeri perut pada bagian kanan atas dan bawah,
tembus hingga ke belakang, selama 1 minggu.
• Akhir-akhir tahun ini sering sakit dan perih di ulu
hati.
• Mual (-), muntah (-).
• BAB lancar. BAK lancar, warnanya seperti teh.
• RPD : HT (-), DM (-), sering diare (-), hepatitis (-)
• RPS : Perokok (+), alkoholik (+)
Objektif
• TD : 110/80 mmHg
• Nadi : 104x/menit, regular
• RR : 40x/menit
• Suhu : 36,5oC
• Kepala Leher : Sklera Ikterik (+/+)
• Thorax : SDV (+)
• Cor : S1-S2 reg, bising (-)
• Abdomen : BU (+), NT (+),
Pembesaran
organ (-)
• Ekstremitas : akral hangat
• Px fisik tambahan
Lekosit : 34.34 (↑)
Eritrosit : 3.34 (↓)
Hemoglobin : 10.3 (↓)
Hematokrit : 29.6 (↓)
Trombosit : 570 (↑)
GDS : 97 (N)
Ureum : 51 (↑)
Kreatinin : 0.8 (↓)
SGOT : 51 (↑)
SGPT : 40 (N)
Anti-amoeba : positif (23.5 U)

Assestment :
Abses hepar dd/hepatoma
Kolesistitis
Planning

Infus RL 20 tpm
Injeksi Ceftriaxone 2x1 gr
Injeksi Ketorolac 3x30 mg
Injeksi Ranitidine 3x50 mg
Injeksi Metronidazole 3x500 mg
Po. Paracetamol 3 x 500 mg
Post Laparotomi
Keadaan pasien berangsur membaik. Pasien hanya mengeluhkan nyeri
pada bekas jahitan di perut. Tampak cairan pada drain abses bewarna
merah kecoklatan.

Hasil laboratorium hari Jumat, 2 Oktober 2015 :

Lekosit : 27.67 (↑)


Eritrosit : 3.83 (↓)
Hemoglobin : 11.5 (↓)
Hematokrit : 33.3 (↓)
Trombosit : 663 (↑)
SGOT : 24 (N)
SGPT : 28 (N)
Albumin : 2.4 (↓)

Penatalaksanaan :
Infus RL 30 tpm
Injeksi Ceftriaxone 2x1 gr
Injeksi Ketorolac 3x30 mg
Injeksi Metronidazole 3x500 mg
Po. Chloroquin hari pertama 1 mg (selanjutnya 1x600 mg selama 28 hari)
Po. Omeprazole 2x20 mg
ABSES HEPAR
AMOEBIC LIVER ABSCESS
(ALA)
AMOEBIC LIVER ABSCESS
(ALA)
Gejala

Demam, nyeri pada perut bagian atas


riwayat diare atau disentri, mual, muntah,
anoreksia, penurunan berat badan, dan
dyspneu. Hepatomegali dan ikterik dapat
juga muncul sebagai manifestasi klinis.
AMOEBIC LIVER ABSCESS
(ALA)

Penegakan Diagnosis :

Serologi, USG, CT Scan

Anti-amoeba : positif (23.5 U)


AMOEBIC LIVER ABSCESS
(ALA)

Terapi : 1) Obat saja; 2) Aspirasi atau


drainase perkutan, obat; 3) Laparatomi,
drainase, obat
Planning

Infus RL 20 tpm
Injeksi Ceftriaxone 2x1 gr
Injeksi Ketorolac 3x30 mg
Injeksi Ranitidine 3x50 mg
Injeksi Metronidazole 3x500 mg
Po. Paracetamol 3 x 500 mg
AMOEBIC LIVER ABSCESS
(ALA)
AMOEBIC LIVER ABSCESS
(ALA)
AMOEBIC LIVER ABSCESS
(ALA)
Post Laparotomi

Penatalaksanaan :
Infus RL 30 tpm
Injeksi Ceftriaxone 2x1 gr
Injeksi Ketorolac 3x30 mg
Injeksi Metronidazole 3x500 mg
Po. Chloroquin hari pertama 1 mg
(selanjutnya 1x600 mg selama 28
hari)
Po. Omeprazole 2x20 mg
AMOEBIC LIVER ABSCESS
(ALA)

Prognosis dan Komplikasi

kadar bilirubin >3.5 mg/dl, ensefalopati, volume dari


abses, hipoalbuminemia (serum albumin <2.0 g/dl).

Komplikasi yang sering terjadi adalah ruptur abses,


superinfeksi dan anemia. Komplikasi berat dapat terjadi
akibat infeksi sekunder atau ruptur abses ke dalam
pleura, perikardial atau daerah peritoneum.
Hasil laboratorium hari Jumat, 2 Oktober 2015 :

Lekosit : 27.67 (↑)


Eritrosit : 3.83 (↓)
Hemoglobin : 11.5 (↓)
Hematokrit : 33.3 (↓)
Trombosit : 663 (↑)
SGOT : 24 (N)
SGPT : 28 (N)
Albumin : 2.4 (↓)
PYOGENIC LIVER ABSCESS
(PLA)
PYOGENIK LIVER ABSCESS
(PLA)

Gejala

Penegakan Diagnosis

Terapi

Prognosis dan Komplikasi


KESIMPULAN

Pasien atas nama Tn. ES terdiagnosis mengalami abses hepar berdasarkan


hasil USG. Abses hepar yang dialami Tn. ES adalah abses hebar amuba jika
dilihat dari kekhasan cairan dari drainase yaitu “anchovy paste” dan pada
hasil pemeriksaan serologi anti-amoeba juga menunjukkan nilai positif.

Tatalaksana abses hepar pada Tn.ES meliputi laparatomi, drainase, dan


obat-obatan. Faktor risiko yang mempengaruhi mortalitas meliputi kadar
bilirubin >3.5 mg/dl, ensefalopati, volume dari abses, hipoalbuminemia
(serum albumin <2.0 g/dl). Namun dengan terapi antiamuba yang adekuat
selama beberapa hari hingga minggu akan terjadi perbaikan klinis yang
cepat dengan resolusi abses yang sempurna selama 3-9 bulan yang dapat
di pantau secara radiologis.
DAFTAR PUSTAKA
Dutta, A., & Bandyopadhyay, S. (2012). Management of Liver Abscess. Medicine
Update Vol 22 , 469-475.

Malik, A., & Bari, S. (2010). Pyogenic liver abscess: Changing patterns in
approach. World J Gastrointest Surg , 395-401.

Perez, J. (2006). AMOEBIC LIVER ABSCESS: REVISITED. Phil J Gastroenterol , 11-


13.

Prianti, Y., Bisant, J., & Firman, K. (2005). Abses Hati Pada Anak. Pediatri Vol 7
No 1 , 50-56.

Rajagopalan, B., & Langer, C. (2012). Hepatic Abscesses. Medical Journal Armed
Forced India 68 , 271-275.

Anda mungkin juga menyukai