Anda di halaman 1dari 23

Topik 5 : Identifikasi Kelas Sporozoa

Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) :


Mahasiswa dapat melakukan mendiagnosa tiap spesies Plasmodium dan Toxoplasma.

Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK) :


Mahasiswa dapat :
1. Melakukan pembuatan sediaan darah tipis dan tebal untuk pemeriksaan malara
2. menyebutkan stadium Plasmodium vivaks
3. Menjelaskan & menunjukkan bentuk dan ukuran secara garis besar spesies plasmodium
4. menjelaskan berbagai ciri morfologi Plasmodium vivaks, Plasmodium falsifarum, Plasmodium
malariae, dan Plasmodium ovale untuk tiap stadium
5. menjelaskan berbagai sifat khusus Toxoplasma gondii

Materi
Ada 3 sifat yang berbeda dari genus-genus kelas sporozoa, yaitu :
1. Parasit yang hidup didalam eritrosit dan memerlukan vektor biologis (Genus Plasmodium).
2. Parasit yang hidup didalam intestinal dan tidak memerlukan vektor biologis (Genus
Isospora dan Genus Eimerie).
Parasit yang hidup di dalam sel endotel, leokosit mononukleus, cairan tubuh, sel
jaringan tuan rumah dan belum diketahui vektor biologisnya, sifat ini yang terdapat pada
genus toxoplasma.

A. Genus Plasmodium
Genus plasmodium merupakan penyebab penyakit malaria yang mempunyai
keunikan, karena memiliki 2 macam tuan rumah, yakni manusia sebagai "host intermediate"
dan nyamuk Anopheles sebagai "host definitive".
Genus plasmodium mempunyai 4 spesies penting dalam parasitologi medik, yaitu :
1. Plasmodium falcifarum : penyebab malaria tropika yang sering menyebabkan penyakit
malaria berat/malaria otak dengan kematian.
2. Plasmodium vivax : penyebab malaria tertiana
3. Plasmodium malariae : penyebab malaria quartana
4. Plasmodium ovale, jenis ini jarang sekali dijumpai, umumnya banyak di Afrika dan
fasifik barat. Seorang penderita dapat dihinggapi oleh lebih dari satu jenis plasmodium.
Infeksi demikian ini disebut Infeksi campuran (mixed infection). Biasanya paling banyak
dua jenis parasit, yakni campuran antara P.falciparum dan P.vivax atau P.malariae.
Kadang-kadang dijumpai tiga jenis parasit sekaligus, meskipun hal ini jarang terjadi.
Infeksi campuran ini biasanya terjadi di daerah yang tinggi angka penularannya.

1. Cara Memeriksa Sediaan Darah


Untuk memeriksa darah pilihlah bagian dari sediaan itu yang cukup tebalnya dan
baik pewarnaannya. Dengan mata biasa, bagian pinggir sediaan darah kelihatan ungu
muda kemerah-merahan, agak ketengah berwarna ungu muda, sedangkan dibagian
tengah dimana darah sedikit lebih tebal, warnanya ungu kebiru-biruan. Bagian sediaan
darah dimana warnanya biru, tak baik untuk diperiksa, sebab inti sel darah putih akan
berwarna biru oleh karena itu tak dapat diharapkan inti parasit memperoleh warna
merah yang nyata. Sebagaimana ditetapkan pada kriteria pewarnan yang baik maka
carilah dulu bagian sediaan dimana inti sel darah putih berwarna ungu tua dan danlatar
belakangnya berwarna bersih serta berwarna pucat. Disini warna merah dari inti dan
warna biru dari sitoplasma berada pada titik kontras yang optimum. Pemeriksaan
dilakukan secara zigzag, yaitu dari sisi yang satu kesisi yang lain, kemudian kembali
kesisi yang semula dan demikianlah seterusnya. Tiap-tiap bertukar arah hendaklah
digeser satu lapang pandang mikroskop.
Mikrometer hendaklah diputar ke arah atas dan bawah selama pemeriksaan
dilakukan, agar diperoleh gambaran dari benda-benda yang ada dipermukaan dan yang
ada dibagian dalam dari dari daerah tsb. Jika menemukan "parasit malaria", kita selalu
bertanya apakah benda yang dilihat ini benar parasit malaria atau bukan. Jika benar,
apakah sudah memenuhi syarat, mengingat bentuk dan warna parasit malaria yang
beraneka ragam. Jika meragukan carilah terus sampai dijumpai bentuk parasit malaria
yang meyakinkan, dimana inti dan sitoplasmanya mempunyai warna yang jelas (merah
dan biru).
Untuk stadium yang lebih tua, dapat dibantu lagi dengan satu unsur yang penting
yaitu adanya pigmen (coklat muda sampai tua, hitam/kehitam-hitaman). JIka
plasmodiumnya sudah diketahui, maka langkah selanjutnya adalah memperkirakan
kemungkinaan adanya plasmodium jenis lain (infeksi campuran/mixed infection). Bagian
pinggir dari sediaan patut diperhatikan dalam hal ini, oleh karena tanda-tanda utama dari
dari masing-masing plasmodium biasanya masih kelihatan.
Untuk menyatakan bahwa sediaan itu negatif, maka diambil patokan jumlah
lapangan pandang mikroskop yang diperiksa. Untuk pemeriksaan rutin, ditetapkan
minimum 100 lapangan pandang mikroskop yang baik pewarnaannya maupun
pembuatannya. Jika kurang/tidak baik, maka jumlah lapangan pandang harus ditambah.

29
Parasitologi Medik 2
Bagi seorang mikroskopis yang cukup berpengalaman, waktu yang dipergunakan untuk
memeriksa 100 lapangan pandang ini sekitar 4-5 menit. Jika parasit malaria tidak
dijumpai dalam 100 lapangan pandang bukan berarti bahwa tidak terdapat parasit malaria
pada peredaran dari orang yang diambil darahnya ; mungkin jumlah parasit sedikit sekali,
sehingga tak dapat dijumpai dengan cara pemeriksaan seperti ini (dibawah ambang
mikroskop). Jika diperlukan, pengambilan darah ulang dapat dilakukan lagi dengan jarak
beberapa jam.

2. Pelaporan dan penilaian hasil pemeriksaan rutin


Untuk pelaporan hasil pemeriksaan yang berorientasi pada kebutuhan program
P2M (pemberatansan penyakit malaria) cukup ditulis singkat dari nama plasmodium saja,
sedangkan banyaknya parasit tidak perlu dilaporkan. Bagi P.falcifarum perlu dilaporkan
adanya bentuk cincin dan gametosit.
Penemuan parasit malaria dilaporkan menggunakan simbol sbb :
1. P.falcifarum - hanya bentuk cincin F+
2. P.falcifarum - bentuk cincin + gametosit F+g
3. P.falcifarum - bentuk gametosit Fg
4. P.vivax - untuk semua stadium V+
5. P.malariae - untuk semua stadium M+
6. Infeksi campuran Mix

3. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penegakan diagnostik laboratorium mikroskopis


malaria, di antaranya adalah :
a. Positif dikatakan negatif (fals negatif).
 Kesalahan berat, karena dianggap tidak menguasai parasit padahal :
 Jumlah parasit banyak/cukup banyak
 parasit-parasit yang ada mempunyai tanda-tanda yang bersifat khas, yang jelas
kelihatannya
 Kesalahan ringan, karena kurang teliti dalam keadaan :
* jumlah parasit sedikit sekali dan/atau
* parasit yang ada hanya bentuk cincin saja dan tak tak banyak dan/atau
* mutu sediaan tidak baik (latar belakang gelap/kotor) Negatif dikatakan positif
(false positif)
b. Kesalahan sedang, karena kurang menguasai morfologi parasit, yang disebabkan
sediaan yang kurang baik (kotor/adanya benda-benda asing yang menyerupai
parasit) atau mutu pewarnaan yang kurang baik.

30
Parasitologi Medik 2
4. Tanda-tanda khas parasit malaria (Sediaan darah tipis & tebal), terdapat pada tabel berikut
ini.

Tabel 1. Tanda Khas Parasit Malaria Pada Sediaan Darah Tipis dan Tebal

Plasmodium Sediaan darah tipis Sediaan darah Tebal


Falcifarum  gametosit berbentuk pisang  gametosit berbentuk pisang
 terdapat bintik Maurer  banyak sekali ring tanpa bentuk dewasa
(start in the sky)
 balon merah di sisi luar gametosit
(memegang peran penting sekali jika
balon merah tsb berada pada gametosit
yg tdk berbentuk pisang lagi (gametosit
yg membulat)
Vivax  eritrosit membesar  sitoplasma amuboid (tropozoit sedang
 terdapat titik schuffner di berkembang)
eritrosit*)  bayangan merah di belakang parasit,
 sitoplasma amuboid kecuali pd bentukcincin (bayangan
merah ini sebesar sel darah merah atau
limposit kecil yang berasal dari eritrosit
+ titik schuffner) terutama pd tropozoit
sedang berkembang.
Malariae  parasit berbentuk pita  sizon berbentuk bunga ros (rosette
(bandform) sizon rose form)
 sizon berbentuk bunga ros  tropozoit kecil-kecil bulat & kompak dgn
(rosette form) ros (rosette pigmen menumpuk yg kadang menutupi
form) sitoplasma/inti atau keduanya.

Catatan*)
* Kadang-kadang pada bagian pinggir sediaan darah tebal masih dapat dijumpai sel-sel darah
merah yang tidak terhemolisa, sehingga tanda-tanda khas parasit malaria pd sediaan tipis
berlaku juga pd bagian pinggir ini.
* Untuk menentukan infeksi campuran (mixed infection), tanda-tanda khas ini harus ada dan
nyata kelihatannya.

Ciri-ciri morfologi plasmodium pada sediaan darah tebal dengan pewarnaan Giemsa.
1. Plasmodium vivax
a. Stroma eritrosit yang sudah terhemolisa tampak berwarna lembayung muda
b. Diantaranya tampak sisa-sisa leukosit dengan inti yang bewarna biru lembayung
c. Sering kali tampak semua bentuk dari P.vivax ini, sehingga memberi gambaran tidak
seragam
d. Disekitar parasit-parasit ini kecuali tropozoit muda, tampak daerah merah yaitu sisa-sisa
titik schuffner
e. Parasit lebih besar dari inti limposit.

31
Parasitologi Medik 2
f. Gambaran memberikan kesan tidak seragam, tropozoit muda tampak sebagai cincin,
koma, dan sebagainya, sukar dibedakan dari P.falcifarum.
g. Bentuk tropozoit amuboid tampak sebagai gerakan amuboid dari sitoplasmanya, ini khas
untuk P. vivax
h. Gambaran skizon tampak lebih besar dari jenis lain.
i. Gametosit besar, bulat dengan pigmen malaria tersebar diseluruh parasit.
j. Jumlah parasit tidak begitu besar seperti pada P. falciparum

2. Plasmodium falciparum
a. Biasanya hanya terdapat bentuk tropozoit muda saja atau bentuk tropozoit muda dan
gametosit
b. Gambaran ini akan tampak seragam seperti bintang-bintang dilangit (Star in The Sky) ; ini
terutama pada infeksi yang berat
c. Tidak tampak daerah merah di sekitar parasit
d. Parasit tampak lebih kecil dari pada inti limposit
e. Hanya ditemukan bentuk tropozoit muda (cincin, koma,dsb), meskipun tidak ditemukan
bentuk lain-lain
f. Mungkin ditemukan bentuk tropozoit yang agak besar tetapi bentuk tropozoit yang tua
(sudah mendekati bentuk skizon) sering tidak ada
g. Sering jumlah parasit besar, terdiri dari banyak tropozoit muda sehingga tampak
merupakan gambaran "langit penuh bintang".
h. Skizon mungkin ditemukan pada penyakit yang berat, dan karena itu ditemukan
bersamaan dengan gambaran "langit penuh bintang" ; skizon ini tampak kecil, padat dan
agak bulat.
i. Gametosit kadang-kadang tampak, tidak berbentuk pisang tetapi agak bulat, makro dan
mikrogametosit sering tidak dapat dibedakan satu sama lain.

3. Plasmodium malariae
a. Umumnya jumlah parasit hanya sedikit
b. Tampak berbagai bentuk stadium, sehingga gambaran tampak tidak seragam
c. Parasit tampak lebih tua warnanya, dan tampak padat
d. Tidak ada daerah merah di sekitar parasit.
e. Tropozoit muda sukar dibedakan dari P. vivax dan P.falciparum
f. Tropozoit yang lebih tua khas : sitoplasma padat, berwarna tua, vakuola tidak nyata,
pigmen jelas, bentuk pita tidak tampak
g. Skizon tampak, lebih kecil dari P.vivax, banyak sebagai roset

32
Parasitologi Medik 2
h. Gametosit padat, bulat, banyak pigmen, inti Satu
i. Jumlah parasit jauh lebih sedikit dari pada P vivax

Keuntungan pemeriksaan malaria dengan S.D. tebal dibandingkan dengan S.D tipis :
1. Volume darah yang diperiksa lebih banyak, sehingga lebih banyak kesempatan, lebih
mudah dan cepat untuk menentukan parasit.
2. Kehadiran parasit 20 x lebih banyak dalam satu lapangan pandang.

Kerugiannya :
1. Eritrosit hemolisis, maka bentuk parasit tidak sempurna seperti dalam S.D tipis.
2. Pemeriksaan dengan sediaan darah tebal, akan memberikan hasil yang baik jika
sediaan dibuat dengan teliti dan pengecatan dilakukan dengan baik, yaitu "tidak terlalu
tebal atau tidak terlalu tipis dan bersih (tanpa noda-noda)”.

Jika syarat-syarat ini dipenuhi dengan baik, maka sediaan akan tampak ciri-cirinya sbb :
1. Stroma eritrosit merupakan dasar dari sediaan tampak berwarna biru lembayung muda,
homogen.
2. Inti leukosit tampak biru muda lembayung tua, granula biasanya tidak tampak, hanya granula
eosinofil.
3. Trombosit sering tampak berkelompok dengan warna lembayung muda.
4. Parasit tampak lebih kecil, batas sitoplasma sering tidak nyata.
5. Titik Maurer dan titik Ziemann (P.malariae) biasanya hilang sama sekali.
6. Titik schuffner sering dapat dilihat sebagai daerah merata.
7. Bentuk cincin beragam, ada yang tampak sebagai "koma", "burung terbang" atau "tanda
seru", ketiga bentuk ini dapat dilihat pada ketiga Plasmodium, tetapi terutama pada
P.falciparum
8. Pigmen malaria tampak pada bentuk tropozoit yang sudah agak lanjut.
9. Pada tropozoit amuboid dari P.vivax tampak gerakan amuboid dari sitoplasmanya.

Ketentuan diagnosa malaria dengan S.D. tebal:


1. Diagnosa tidak dapat ditegakkan jika dalam seluruh sediaan hanya ditemukan 1 - 2 parasit
2. Bila dalam 100 bidang penglihatan didapatkan :
a. hanya satu parasit, penilaian : "sangat ringan"
b. Kurang dari satu parasit dalam satu bidang pemandangan, penilaian : "ringan"
c. 1 -9 parasit dalam satu bidang pemandangan, penilaian : "sedang"
d. 10 - 24 parasit dalam satu bidang pemandangan, penilaian : "setengah berat"

33
Parasitologi Medik 2
e. 25 - 100 parasit dalam satu bidang pemandangan, penilaian : "berat"
f. Lebih dari 100 parasit dalam satu bidang pemandangan, penilaian : "sangat berat".
3. Dalam S.D. tebal yang tidak didapatkan parasit dalam 100 bidang penglihatan (atau 200
bidang penglihatan dalam penderita demam) dinyatakan "negatif"
4. Dihitung jumlah parasit (bentuk seksual/aseksual) terhadap jumlah leukosit per mm3 darah
tepi : bila infeksi berat tiap 100 leukosit, sedangkan pada infeksi ringan tiap 500 leukosit.

Cara menghitung :

Jumlah parasit aseksual


------------------------------- x jumlah leukosit/mm3 darah
500 leukosit

Jumlah parasit seksual


------------------------------- x jumlah leukosit/mm3 darah
500 leukosit

Contoh :

Jumlah parasit aseksual = 840


Jumlah leukosit = 8000/mm3 darah

840
Jumlah parasit = -------------- x 8000 = 13.440/mm3 darah
500

Cara ini dipakai (misalnya) untuk evaluasi hasil pengobatan penderita malaria.

Untuk diagnosa malaria dengan S.D. tipis dihitung jumlah parasit (bentuk seksual/aseksual)
terhadap jumlah eritrosit per mm3 darah, dengan menghitung jumlah parasit per 1000
eritrosit.

Cara menghitung :

Jumlah parasit aseksual/seksual


----------------------------------------- x Jumlah eritrosit mm3 darah
1000 eritrosit

B. Genus Toxoplasma
Toxoplasmosis adalah salah satu penyakit yang sering ditemukan didaerah tropis,
dan disebabkan oleh Toxoplasma gondii. Penyakit ini jarang menimbulkan gejala klinik,
namun akibatnya sangat merugikan atau bahkan dapat membahayakan jiwa. Manifestasi
klinik penyakit ini sangat bervariasi yang pada umumnya tidak khas sehingga sulit diduga.

34
Parasitologi Medik 2
Kerusakan jaringan yang ditimbulkan oleh parasit ini, juga tidak khas, disamping protozoanya
sendiri sulit ditemukan sehingga diagnosa toksoplasmosis tidak jarang baru ditegakkan
setelah kerusakan jaringan yang terjadi tidak mungkin diperbaiki lagi.
Pembesaran kelenjar getah bening terutama kelenjar getah bening leher bagian
belakang tidak jarang disebabkan oleh toxoplasma. Gambaran kelenjar getah bening pada
toksoplasmosis sudah cukup khas, walaupun protozoanya sendiri sangat sulit ditemukan.
Penularan Toxoplasma mempunyai 3 bentuk stadium yakni : bentuk kista, bentuk
pseudokista dan bentuk Ookista

Diagnosa yang dilakukan :


1. Dengan melihat gejala-gejala klinis yang ada
2. Dengan pemeriksaan serologi (merupakan pemeriksaan yang paling memegang
peranan)
3. Dengan biopsi RES system
4. Aspirasi ventrikulus cordis
5. Dengan melakukan inokulasi pada cairan intra peritoneal tikus/marmut :
a. Darah atau spinal fluid disuntikan secara intra peritoneal ke dalam tikus putih/marmut.
b. Tikus putih akan mati dalam waktu 3 minggu dan marmut akan mati dalam waktu 1
minggu.
c. Toxoplasma akan diketahui di dalam otak binatang percobaan tersebut
d. Dari otak binatang tersebut (yang telah mati) dibuat impression smear, yang
selanjutnya setelah difiksir diwarnai dengan giemsa.

35
Parasitologi Medik 2
Latihan 10
Praktikum : Pengolahan sediaan darah malaria

Tanggal :

1. Buat sediaan darah tipis dan sediaan darah tebal untuk keperluan pemeriksaan malaria
a. Sediaan untuk kebutuhan massal / epidemiologik
b. Sediaan kebutuhan rutin di puskesmas dan rumah sakit
2. Buat pewarnaan sediaan dengan cat Giemsa, mengacu kepada kebutuhan pemeriksaan
3. evaluasi hasil pembuatan sediaan dengan mengacu pada kriteria pembuatan sediaan yang
baik, dalam hal :
c. warna sediaan
d. ketebalan sediaan (SD tebal)
e. sebaran leokosit perlapangan pandang mikroskop (SD Tebal)

36
Parasitologi Medik 2
Lembar Kerja :

Literatur :

37
Parasitologi Medik 2
Latihan 11
Praktikum : Identifikasi Plasmodium vivax

Tanggal :

Uraian Gambar
Sediaan darah tipis
Tropozoit muda
- Berbentuk ............, inti .............,
sitoplasma .............
- Didalamnya terdapat vakuola
- Plasma yang berhadapan dengan inti
menebal
- Letak Plasmodium sentral didalam
eritrosit, biasanya hanya satu dalam
satu eritrosit
PRAKTIKUM PARASITOLOGI II

Sediaan darah tipis


Tropozoit tua
- Berbentuk ................
- Sitoplasma tampak ..........................
Khas : tampak titik-titik schuffner

Sediaan darah tipis


Skizon muda
- Berbentuk bulat, mengisi hampir
separuh eritrosit, plasma padat tidak
bervakuola
- Inti sudah membelah
- Antara inti-inti ada titik-titik berwarna
coklat disebut butir-butir hematin
(pigmen malaria)
- Terdapat juga titik-titik schuffner

Sediaan darah tipis


Skizon tua
- Inti sudah membelah terbagi 12 - 24
- Tiap-tiap pembelahan inti diikuti
pembelahan sitoplasma, tampak
............... merozoit
- Mengisi penuh .....................
- Ditengah-tengah terdapat pigmen
malaria
- Titik-titik schuffner tetap terdapat

38
Parasitologi Medik 2
Sambungan ...
Uraian Gambar

Sediaan darah tipis


Mikrogametosit
- Bentuknya bulat besar, lebih ...............
makrogametosit
- Inti besar pucat, tidak kompak
(menyebar) dan terletak sentral
- Plasma tampak pucat kelabu sampai
merah muda
- Pigmen malaria tersebar
PRAKTIKUM PARASITOLOGI II

Sediaan darah tipis


Makrogametosit
- Bentuk lonjong atau bulat, lebih
............ mikrogametosit, mengisi
hampir seluruh eritrosit
- Inti tampak kecil kompak (padat), letak
eksentris
- sitoplasma berwarna ................
- Pigmen malaria tersebar

Sediaan darah tebal


Tropozoit muda
 Bentuk ...............................................
 inti ......................................................
 sitoplasma .........................................
 ciri khas ..............................................

Sediaan darah tebal


Tropozoit tua
 Bentuk ...............................................
 inti ......................................................
 sitoplasma .........................................
ciri khas ...............................................

Sediaan darah tebal


Skizon muda
 Bentuk ................................................
 inti .......................................................
 sitoplasma ..........................................
 merozoit ..............................................
 ciri khas ...............................................

39
Parasitologi Medik 2
Sambungan

Sediaan darah tebal


Skizon tua
 Bentuk ................................................
 inti .......................................................
 sitoplasma ..........................................
 merozoit ..............................................
 ciri khas ...............................................

Sediaan darah tebal


Mikrogametosit
 Bentuk ................................................
 inti .......................................................
 sitoplasma ..........................................
 ciri khas ...............................................

Sediaan darah tebal


Makrogametosit
 Bentuk ................................................
 inti .......................................................
 sitoplasma ..........................................
 ciri khas ...............................................

Pendapat anda :

Paraf Pembimbing :

40
Parasitologi Medik 2
Latihan 12
Praktikum : Identifikasi Plasmodium falsifarum

Tanggal :

Uraian Gambar
Sediaan darah tipis
Tropozoit muda
- Ukuran 1/5 dari erithrosit
- Berbentuk ............, inti .............,
sitoplasma .............
- Bentuk cincin sangat halus
- Khromatin titik-titik halus sering kali
dua
PRAKTIKUM PARASITOLOGI II

Sediaan darah tipis


Tropozoit sedang berkembang dan tua
jarang didarah perifer

Sediaan darah tipis


Skizon muda (jarang terlihat)
- Berbentuk pedal, ukuran hampir
mengisi eritrosit
- Inti sudah membelah
- Kromatin berupa massa irreguler

Sediaan darah tipis


Skizon tua (jarang terlihat)
- Ukuran hampir mengisi erithrosit,
bentuk berpigmen
- Inti sudah membelah (merozoit) terbagi
18 – 32, rata-rata 24 berukuran kecil
- Pigmen berkumpul ditengah

41
Parasitologi Medik 2
Sambungan ...
Uraian Gambar

Sediaan darah tipis


Mikrogametosit
- Bentuknya seperti
....................../................, lebih
............... .......makrogametosit
- Ukuran ....................... dari eritrosit
- Inti besar pucat, tidak kompak
(menyebar) dan terletak sentral
- sitoplasma biru tua
- Pigmen granula hitan dan inti
padat/bulat
PRAKTIKUM PARASITOLOGI II

Sediaan darah tipis


Makrogametosit
- Bentuk seperti ..............., lebih ............
mikrogametosit, ukuran ...........
eritrosit
- Inti tampak kecil kompak (padat), letak
eksentris
- sitoplasma berwarna biru kemerahan
- Pigmen granula tersebar

Sediaan darah tebal


Tropozoit muda
 Bentuk ...............................................
 inti ......................................................
 sitoplasma .........................................
 ciri khas ..............................................

Sediaan darah tebal


Tropozoit tua
 Bentuk ...............................................
 inti ......................................................
 sitoplasma .........................................
 ciri khas ...............................................

Sediaan darah tebal


Skizon muda
 Bentuk ................................................
 inti .......................................................
 sitoplasma ..........................................
 merozoit ..............................................
 ciri khas ...............................................

42
Parasitologi Medik 2
Sambungan ...
Uraian Gambar

Sediaan darah tebal


Skizon tua
 Bentuk ................................................
 inti .......................................................
 sitoplasma ..........................................
 merozoit ..............................................
 ciri khas ...............................................
PRAKTIKUM PARASITOLOGI II

Sediaan darah tebal


Mikrogametosit
 Bentuk ................................................
 inti .......................................................
 sitoplasma ..........................................
 ciri khas ...............................................

Sediaan darah tebal


Makrogametosit
 Bentuk ................................................
 inti .......................................................
 sitoplasma ..........................................
 ciri khas ...............................................

Pendapat anda :

Paraf Pembimbing :

43
Parasitologi Medik 2
Latihan 13
Praktikum : Identifikasi Plasmodium malariae

Tanggal :
Uraian Gambar

Sediaan darah tipis


Tropozoit muda
 Bentuk cincin, inti merah, sitoplasma
biru, dengan didalamnya terdapat
vakuola
 Sukar dibedakan dengan bentuk
tropozoit cincin dari P.vivax
 Cincin disini lebih besar dari cincin P.
falciparum
PRAKTIKUM PARASITOLOGI II

Sediaan darah tipis


Tropozoit tua
 Eritrosit tidak membesar
 Bentuk amuboid tidak jelas jika
dibanding dengan P.vivax
 Plasma sering tampak melintang,
bentuk pita dengan plasma yang makin
memadat, sering dengan vakuola
 Inti memanjang mirip bentuk pita
 Parasit tampak lebih nyata karena
pigmen kasar dan plasma padat

Sediaan darah tipis


Skizon muda
 Bentuk sitoplasma padat hampir
mengisi seluruh eritrosit
 Kromatin sedikit berupa massa
irreguler
 Terdapat pigmen malaria disekitar
nukleus

Sediaan darah tipis


Skizon tua
 Bentuk seperti bunga mawar (roset)
 Mengisi seluruh eritrosit
 Inti membelah menjadi 8 - 12, masing-
masing menjadi inti merozoit
 Tiap belahan inti diikuti belahan
sitoplasma yang letaknya teratur
 Pigmen-pigmen berkumpul dipusat,
dikelilingi merozoit yang letaknya
teratur, sehingga memberi gambaran
seperti roset.

44
Parasitologi Medik 2
Sambungan ...
Uraian Gambar

Sediaan darah tipis


Mikrogametosit
 Waktu timbul 7 – 14 hari, jumlah dalam
darah sedikit
PRAKTIKUM PARASITOLOGI II

 Ukuran lebih kecil dari eritrosit.


 Bentuk bulat padat, sitoplasma biru
pucat
 Kromatin seperti P.vivaks

Sediaan darah tipis


Makrogametosit
 Bentuk bulat padat
 Ukuran lebih kecil dari eritrosit
 Sitoplasma biru tua
 Kromatin dan pigmen seperti P.vivaks

Pendapat anda :

Paraf Pembimbing :

45
Parasitologi Medik 2
Latihan 14
Praktikum : Pencarian kasus malaria di daerah

Tanggal :

Tugas khusus, dapat dipilih 1 diantara 2 tugas berikut:


Tugas 1.
Diharapkan mahasiswa dapat melakukan tugas kelompok sebagai berikut :
1. Mahasiswa dibagi dalam kelompok sesuai dengan tempat kerjanya dan mengambil sampel
darah pada penduduk di daerah endemis (satu wilayah puskesmas).
2. Hasil survey darah jari didiagnosis di laboratorium.
3. Hasil survey didiskusikan dan laporkan dalam lembar kerja ini

Tugas 2
1. Mahasiswa dibagi dalam kelompok sesuai dengan tempat kerjanya dan mengambil sampel
darah pada penduduk di daerah endemis (satu wilayah puskesmas).
2. Tentukan kasus / KLB malaria di wilayah puskesmas tersebut
3. Membuat rangkuman dari hasil KLB di puskesmas tersebut

Selamat bertugas !!! --------

Pertanyaan
1. Jelaskan mengapa pada seorang penderita yang pernah terserang vivax (+), kemudian 6
bulan atau lebih penderita tersebut dapat lagi terserang malaria, padahal pengobatan sudah
dilakukan dengan tuntas dan tidak terinfeksi plasmodium baru.
2. Jelaskan stadium utama yang dapat dijadikan kunci untuk menentukan vivax (+)
menggunakan sediaan darah tebal.
3. Jelaskan stadium utama yang dapat dijadikan kunci untuk menentukan falsifarum (+)
menggunakan sediaan darah tebal.
4. Jelaskan stadium utama yang dapat dijadikan kunci untuk menentukan infeksi campuran (+)
menggunakan sediaan darah tebal.

46
Parasitologi Medik 2
Lembar Kerja :

Literatur :

47
Parasitologi Medik 2
Lembar Kerja :

Literatur :

48
Parasitologi Medik 2
Lembar Kerja :

Literatur :

49
Parasitologi Medik 2
Latihan 15
Praktikum : Identifikasi Toxoplasma gondii

Tanggal :

Morfologi :
- Bentuknya seperti bulan sabit
- Ujung yang sebelah tumpul bila dibanding dengan yang lain
- Kadang-kadang ditemukan bentuk oval
- Inti yang mempunyai kariosome terletak eksentrik dibagian yang tumpul
- Mempunyai para nukleus / inti
- Mungkin ia mempunyai suatu stadium dengan satu flagella
- Toxonema adalah suatu berkas yang terdiri dari 8 - 10 benang, yang terbentang
dari kutub satu ke kutub yang lain
- Conoid adalah suatu penebalan yang berongga terdapat pada kutup yang runcing
PRAKTIKUM PARASITOLOGI II

dari sel toxoplasma.

Gambar :

Pendapat anda :

Paraf Pembimbing :

50
Parasitologi Medik 2

Anda mungkin juga menyukai