Materi
Ada 3 sifat yang berbeda dari genus-genus kelas sporozoa, yaitu :
1. Parasit yang hidup didalam eritrosit dan memerlukan vektor biologis (Genus Plasmodium).
2. Parasit yang hidup didalam intestinal dan tidak memerlukan vektor biologis (Genus
Isospora dan Genus Eimerie).
Parasit yang hidup di dalam sel endotel, leokosit mononukleus, cairan tubuh, sel
jaringan tuan rumah dan belum diketahui vektor biologisnya, sifat ini yang terdapat pada
genus toxoplasma.
A. Genus Plasmodium
Genus plasmodium merupakan penyebab penyakit malaria yang mempunyai
keunikan, karena memiliki 2 macam tuan rumah, yakni manusia sebagai "host intermediate"
dan nyamuk Anopheles sebagai "host definitive".
Genus plasmodium mempunyai 4 spesies penting dalam parasitologi medik, yaitu :
1. Plasmodium falcifarum : penyebab malaria tropika yang sering menyebabkan penyakit
malaria berat/malaria otak dengan kematian.
2. Plasmodium vivax : penyebab malaria tertiana
3. Plasmodium malariae : penyebab malaria quartana
4. Plasmodium ovale, jenis ini jarang sekali dijumpai, umumnya banyak di Afrika dan
fasifik barat. Seorang penderita dapat dihinggapi oleh lebih dari satu jenis plasmodium.
Infeksi demikian ini disebut Infeksi campuran (mixed infection). Biasanya paling banyak
dua jenis parasit, yakni campuran antara P.falciparum dan P.vivax atau P.malariae.
Kadang-kadang dijumpai tiga jenis parasit sekaligus, meskipun hal ini jarang terjadi.
Infeksi campuran ini biasanya terjadi di daerah yang tinggi angka penularannya.
29
Parasitologi Medik 2
Bagi seorang mikroskopis yang cukup berpengalaman, waktu yang dipergunakan untuk
memeriksa 100 lapangan pandang ini sekitar 4-5 menit. Jika parasit malaria tidak
dijumpai dalam 100 lapangan pandang bukan berarti bahwa tidak terdapat parasit malaria
pada peredaran dari orang yang diambil darahnya ; mungkin jumlah parasit sedikit sekali,
sehingga tak dapat dijumpai dengan cara pemeriksaan seperti ini (dibawah ambang
mikroskop). Jika diperlukan, pengambilan darah ulang dapat dilakukan lagi dengan jarak
beberapa jam.
30
Parasitologi Medik 2
4. Tanda-tanda khas parasit malaria (Sediaan darah tipis & tebal), terdapat pada tabel berikut
ini.
Tabel 1. Tanda Khas Parasit Malaria Pada Sediaan Darah Tipis dan Tebal
Catatan*)
* Kadang-kadang pada bagian pinggir sediaan darah tebal masih dapat dijumpai sel-sel darah
merah yang tidak terhemolisa, sehingga tanda-tanda khas parasit malaria pd sediaan tipis
berlaku juga pd bagian pinggir ini.
* Untuk menentukan infeksi campuran (mixed infection), tanda-tanda khas ini harus ada dan
nyata kelihatannya.
Ciri-ciri morfologi plasmodium pada sediaan darah tebal dengan pewarnaan Giemsa.
1. Plasmodium vivax
a. Stroma eritrosit yang sudah terhemolisa tampak berwarna lembayung muda
b. Diantaranya tampak sisa-sisa leukosit dengan inti yang bewarna biru lembayung
c. Sering kali tampak semua bentuk dari P.vivax ini, sehingga memberi gambaran tidak
seragam
d. Disekitar parasit-parasit ini kecuali tropozoit muda, tampak daerah merah yaitu sisa-sisa
titik schuffner
e. Parasit lebih besar dari inti limposit.
31
Parasitologi Medik 2
f. Gambaran memberikan kesan tidak seragam, tropozoit muda tampak sebagai cincin,
koma, dan sebagainya, sukar dibedakan dari P.falcifarum.
g. Bentuk tropozoit amuboid tampak sebagai gerakan amuboid dari sitoplasmanya, ini khas
untuk P. vivax
h. Gambaran skizon tampak lebih besar dari jenis lain.
i. Gametosit besar, bulat dengan pigmen malaria tersebar diseluruh parasit.
j. Jumlah parasit tidak begitu besar seperti pada P. falciparum
2. Plasmodium falciparum
a. Biasanya hanya terdapat bentuk tropozoit muda saja atau bentuk tropozoit muda dan
gametosit
b. Gambaran ini akan tampak seragam seperti bintang-bintang dilangit (Star in The Sky) ; ini
terutama pada infeksi yang berat
c. Tidak tampak daerah merah di sekitar parasit
d. Parasit tampak lebih kecil dari pada inti limposit
e. Hanya ditemukan bentuk tropozoit muda (cincin, koma,dsb), meskipun tidak ditemukan
bentuk lain-lain
f. Mungkin ditemukan bentuk tropozoit yang agak besar tetapi bentuk tropozoit yang tua
(sudah mendekati bentuk skizon) sering tidak ada
g. Sering jumlah parasit besar, terdiri dari banyak tropozoit muda sehingga tampak
merupakan gambaran "langit penuh bintang".
h. Skizon mungkin ditemukan pada penyakit yang berat, dan karena itu ditemukan
bersamaan dengan gambaran "langit penuh bintang" ; skizon ini tampak kecil, padat dan
agak bulat.
i. Gametosit kadang-kadang tampak, tidak berbentuk pisang tetapi agak bulat, makro dan
mikrogametosit sering tidak dapat dibedakan satu sama lain.
3. Plasmodium malariae
a. Umumnya jumlah parasit hanya sedikit
b. Tampak berbagai bentuk stadium, sehingga gambaran tampak tidak seragam
c. Parasit tampak lebih tua warnanya, dan tampak padat
d. Tidak ada daerah merah di sekitar parasit.
e. Tropozoit muda sukar dibedakan dari P. vivax dan P.falciparum
f. Tropozoit yang lebih tua khas : sitoplasma padat, berwarna tua, vakuola tidak nyata,
pigmen jelas, bentuk pita tidak tampak
g. Skizon tampak, lebih kecil dari P.vivax, banyak sebagai roset
32
Parasitologi Medik 2
h. Gametosit padat, bulat, banyak pigmen, inti Satu
i. Jumlah parasit jauh lebih sedikit dari pada P vivax
Keuntungan pemeriksaan malaria dengan S.D. tebal dibandingkan dengan S.D tipis :
1. Volume darah yang diperiksa lebih banyak, sehingga lebih banyak kesempatan, lebih
mudah dan cepat untuk menentukan parasit.
2. Kehadiran parasit 20 x lebih banyak dalam satu lapangan pandang.
Kerugiannya :
1. Eritrosit hemolisis, maka bentuk parasit tidak sempurna seperti dalam S.D tipis.
2. Pemeriksaan dengan sediaan darah tebal, akan memberikan hasil yang baik jika
sediaan dibuat dengan teliti dan pengecatan dilakukan dengan baik, yaitu "tidak terlalu
tebal atau tidak terlalu tipis dan bersih (tanpa noda-noda)”.
Jika syarat-syarat ini dipenuhi dengan baik, maka sediaan akan tampak ciri-cirinya sbb :
1. Stroma eritrosit merupakan dasar dari sediaan tampak berwarna biru lembayung muda,
homogen.
2. Inti leukosit tampak biru muda lembayung tua, granula biasanya tidak tampak, hanya granula
eosinofil.
3. Trombosit sering tampak berkelompok dengan warna lembayung muda.
4. Parasit tampak lebih kecil, batas sitoplasma sering tidak nyata.
5. Titik Maurer dan titik Ziemann (P.malariae) biasanya hilang sama sekali.
6. Titik schuffner sering dapat dilihat sebagai daerah merata.
7. Bentuk cincin beragam, ada yang tampak sebagai "koma", "burung terbang" atau "tanda
seru", ketiga bentuk ini dapat dilihat pada ketiga Plasmodium, tetapi terutama pada
P.falciparum
8. Pigmen malaria tampak pada bentuk tropozoit yang sudah agak lanjut.
9. Pada tropozoit amuboid dari P.vivax tampak gerakan amuboid dari sitoplasmanya.
33
Parasitologi Medik 2
e. 25 - 100 parasit dalam satu bidang pemandangan, penilaian : "berat"
f. Lebih dari 100 parasit dalam satu bidang pemandangan, penilaian : "sangat berat".
3. Dalam S.D. tebal yang tidak didapatkan parasit dalam 100 bidang penglihatan (atau 200
bidang penglihatan dalam penderita demam) dinyatakan "negatif"
4. Dihitung jumlah parasit (bentuk seksual/aseksual) terhadap jumlah leukosit per mm3 darah
tepi : bila infeksi berat tiap 100 leukosit, sedangkan pada infeksi ringan tiap 500 leukosit.
Cara menghitung :
Contoh :
840
Jumlah parasit = -------------- x 8000 = 13.440/mm3 darah
500
Cara ini dipakai (misalnya) untuk evaluasi hasil pengobatan penderita malaria.
Untuk diagnosa malaria dengan S.D. tipis dihitung jumlah parasit (bentuk seksual/aseksual)
terhadap jumlah eritrosit per mm3 darah, dengan menghitung jumlah parasit per 1000
eritrosit.
Cara menghitung :
B. Genus Toxoplasma
Toxoplasmosis adalah salah satu penyakit yang sering ditemukan didaerah tropis,
dan disebabkan oleh Toxoplasma gondii. Penyakit ini jarang menimbulkan gejala klinik,
namun akibatnya sangat merugikan atau bahkan dapat membahayakan jiwa. Manifestasi
klinik penyakit ini sangat bervariasi yang pada umumnya tidak khas sehingga sulit diduga.
34
Parasitologi Medik 2
Kerusakan jaringan yang ditimbulkan oleh parasit ini, juga tidak khas, disamping protozoanya
sendiri sulit ditemukan sehingga diagnosa toksoplasmosis tidak jarang baru ditegakkan
setelah kerusakan jaringan yang terjadi tidak mungkin diperbaiki lagi.
Pembesaran kelenjar getah bening terutama kelenjar getah bening leher bagian
belakang tidak jarang disebabkan oleh toxoplasma. Gambaran kelenjar getah bening pada
toksoplasmosis sudah cukup khas, walaupun protozoanya sendiri sangat sulit ditemukan.
Penularan Toxoplasma mempunyai 3 bentuk stadium yakni : bentuk kista, bentuk
pseudokista dan bentuk Ookista
35
Parasitologi Medik 2
Latihan 10
Praktikum : Pengolahan sediaan darah malaria
Tanggal :
1. Buat sediaan darah tipis dan sediaan darah tebal untuk keperluan pemeriksaan malaria
a. Sediaan untuk kebutuhan massal / epidemiologik
b. Sediaan kebutuhan rutin di puskesmas dan rumah sakit
2. Buat pewarnaan sediaan dengan cat Giemsa, mengacu kepada kebutuhan pemeriksaan
3. evaluasi hasil pembuatan sediaan dengan mengacu pada kriteria pembuatan sediaan yang
baik, dalam hal :
c. warna sediaan
d. ketebalan sediaan (SD tebal)
e. sebaran leokosit perlapangan pandang mikroskop (SD Tebal)
36
Parasitologi Medik 2
Lembar Kerja :
Literatur :
37
Parasitologi Medik 2
Latihan 11
Praktikum : Identifikasi Plasmodium vivax
Tanggal :
Uraian Gambar
Sediaan darah tipis
Tropozoit muda
- Berbentuk ............, inti .............,
sitoplasma .............
- Didalamnya terdapat vakuola
- Plasma yang berhadapan dengan inti
menebal
- Letak Plasmodium sentral didalam
eritrosit, biasanya hanya satu dalam
satu eritrosit
PRAKTIKUM PARASITOLOGI II
38
Parasitologi Medik 2
Sambungan ...
Uraian Gambar
39
Parasitologi Medik 2
Sambungan
Pendapat anda :
Paraf Pembimbing :
40
Parasitologi Medik 2
Latihan 12
Praktikum : Identifikasi Plasmodium falsifarum
Tanggal :
Uraian Gambar
Sediaan darah tipis
Tropozoit muda
- Ukuran 1/5 dari erithrosit
- Berbentuk ............, inti .............,
sitoplasma .............
- Bentuk cincin sangat halus
- Khromatin titik-titik halus sering kali
dua
PRAKTIKUM PARASITOLOGI II
41
Parasitologi Medik 2
Sambungan ...
Uraian Gambar
42
Parasitologi Medik 2
Sambungan ...
Uraian Gambar
Pendapat anda :
Paraf Pembimbing :
43
Parasitologi Medik 2
Latihan 13
Praktikum : Identifikasi Plasmodium malariae
Tanggal :
Uraian Gambar
44
Parasitologi Medik 2
Sambungan ...
Uraian Gambar
Pendapat anda :
Paraf Pembimbing :
45
Parasitologi Medik 2
Latihan 14
Praktikum : Pencarian kasus malaria di daerah
Tanggal :
Tugas 2
1. Mahasiswa dibagi dalam kelompok sesuai dengan tempat kerjanya dan mengambil sampel
darah pada penduduk di daerah endemis (satu wilayah puskesmas).
2. Tentukan kasus / KLB malaria di wilayah puskesmas tersebut
3. Membuat rangkuman dari hasil KLB di puskesmas tersebut
Pertanyaan
1. Jelaskan mengapa pada seorang penderita yang pernah terserang vivax (+), kemudian 6
bulan atau lebih penderita tersebut dapat lagi terserang malaria, padahal pengobatan sudah
dilakukan dengan tuntas dan tidak terinfeksi plasmodium baru.
2. Jelaskan stadium utama yang dapat dijadikan kunci untuk menentukan vivax (+)
menggunakan sediaan darah tebal.
3. Jelaskan stadium utama yang dapat dijadikan kunci untuk menentukan falsifarum (+)
menggunakan sediaan darah tebal.
4. Jelaskan stadium utama yang dapat dijadikan kunci untuk menentukan infeksi campuran (+)
menggunakan sediaan darah tebal.
46
Parasitologi Medik 2
Lembar Kerja :
Literatur :
47
Parasitologi Medik 2
Lembar Kerja :
Literatur :
48
Parasitologi Medik 2
Lembar Kerja :
Literatur :
49
Parasitologi Medik 2
Latihan 15
Praktikum : Identifikasi Toxoplasma gondii
Tanggal :
Morfologi :
- Bentuknya seperti bulan sabit
- Ujung yang sebelah tumpul bila dibanding dengan yang lain
- Kadang-kadang ditemukan bentuk oval
- Inti yang mempunyai kariosome terletak eksentrik dibagian yang tumpul
- Mempunyai para nukleus / inti
- Mungkin ia mempunyai suatu stadium dengan satu flagella
- Toxonema adalah suatu berkas yang terdiri dari 8 - 10 benang, yang terbentang
dari kutub satu ke kutub yang lain
- Conoid adalah suatu penebalan yang berongga terdapat pada kutup yang runcing
PRAKTIKUM PARASITOLOGI II
Gambar :
Pendapat anda :
Paraf Pembimbing :
50
Parasitologi Medik 2