Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

DOSEN PENGAMPUH :. Namsyah Baso,

OLEH
KELOMPOK 4
1.
2. HOSIANA SULA
3. MARIA P. MARUT

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KUPANG
PROGRAM STUDI D III KEBINANAN
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Tuhan Yang Maha esa telah memberikan saya kemudahan sehimgga
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongannya tentu kami
tidak akan sanggup untuk menyelessaikan makalah ini dengan baik.
Saya mengucapkan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas limpahan nikmat sehatnya
baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah
Saya tentu menyadari bahwa makalah ini jauh dar kata sempurna dan masih terdapat
banyak kesalahan sert kekurangan didalmnya. Untuk itu, kami mengharapkan kritik saran dari
pembaca untuk makalah ini, agar makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik
lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini kami mohon maaf yang
sebesar-besarnya.

Kupang, 11 Mei 2020

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kulit merupakan bagian tubuh paling luar yang berguna melindungi diri dari
trauma luar serta masuknya benda asing. Apabila ulit terkena trauma, maa dapat
menyebabkan luka, yaitu suatu keadaan terputusnya kontinuitas jaringan tubuh yang
dapat menyebabkan terganggunya fungsi tubuh sehingga dapat mengganggu ativitas
sehari-hari.
Dokter bedah menutup luka dengan cara menyatukan tepi-tepi luka serapat
mungkin untuk mengurangi terbentuknya jaringan parut yaitu dengan cara menjahit luka.
Setelah luka jahitan sudah menutup selama 7-10 hari, jahitan itu bias diangkat. Dalam
pengangatan jahitan harus memeriksa jenis jahitan yang digunakan.
Dalam pengangkatan jahitan perawat harus tergantung pada kebijakan lembaga
dan berpedoman dengan Standard Operasional Prosedur (SOP).

B. Rumusan Masalah
1. Apa yan dimaksud dengan mengangkat jshitsn ?
C. Tujuan
1. Untuk dapat mengetahui mengangkat jahitan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Mengangkat Jahitan
1. Pengertian
Suatu tindakam yang dilakukan untuk mengangkat atau melepaskam
jahitan luka bedah atau mengambil jahitan pada luka badan dengan
cara memotong simpul jahitan. Megangkat jahian biasanya dilakukan
hari ke 5-7 atau sesuai dengan penyembuhan luka yang terjadi.
2. Tujuan
a. untuk mencegah terjadinya infeksi dari benang dan mencegah
tertinggalnya benang.
b. Untuk mempercepat proses penyembuhan luka dan mencegah terjadinya
infeksi
3. Persiapan alat
a. Bak instrumental yang berisi
1) Pincet curigis
2) Pincet anatomis
3) Gunting angkat jahit
4) Kassa steril
5) Lidi kapas
b. Mangkok steril
c. Gunting perban /steril
d. Bengkok
e. Bensin
f. Larutan H2O2/ savlon/lisol atau larutan lainnya yang sesuai dengan
kebutuhan
g. Obat luka
h. Handscoon steril
i. Sketzel atau sampiran
4. Pelaksanaan / prosedur kerja
a. Memberi tahu dan menjelaskan pada pasien mengenai prosedur   yang
akan dilakukan
b.  Mendekatkan alat ke dekat pasien
c. Membantu pasien mengatur posisi sesuai kebutuhan, sehingga luka mudah
dirawat
d. bidan mencuci tangan
e.  Meletakkan set angkat jahit di dekat pasien atau di daerah yang mudah
dijangkau
f.  Membuka set angkat jahitan secara steril
g. Membuka balutan dengan hati-hati dan balutan di masukkan kedalam
kantong balutan kotor
h. Bekas-bekas plester dibersihkan dengan kapas bensin
i. Mendesinfeksi sekitar luka operasi dengan lcohol 70 % dan mengolesi
luka operasi dengan betadhin solution 10 %
j. Melepaskan jahitan satu persatu selang seling dengan cara : menjepit
simpul jahitan dengan pinset sirurgis dan ditarik sedikit ke atas kemudian
menggunting benang tepat dibawah simpul yang berdekatan dengan kulit
atau pada sisi lain yang tidak ada simpul.
k. Mengolesi luka dan sekitarnya dengan bethadin solution 10 %
l.  Menutup luka dengan kasa steril kering dan di plester
m. Merapikan pasien
n.  Membersihkan alat-alat dan mengembalikan pada tempatnya
o. bidan mencuci tangan
p.  Mencatat pada catatan
5. Data Tilik
DAFTAR TILIK MENGANGKAT JAHITAN (HECTING UP) N0 BUTIR YANG DINILAI NILAI A
SIKAP DAN PERILAKU 2 1 0 1 Menyambut klien dengan sopan dan ramah 2
Memperkenalkan diri pada klien 3 Menjelaskan maksud dan tujuan tindakan yang akan
dilakukan 4 Merespon terhadap reaksi klien dengan tepat 5 Percaya diri, tidak gugup B
PROSEDUR TINDAKAN 6 Menyiapkan dan mendekatkan alat 7 Memasang sampiran,
menutup pintu 8 Mengatur posisi pasien senyaman mungkin 9 Memasang alas/perlak,
dan mendekatkan bengkok 10 Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir,
mengeringkan dengan handuk bersih 11 Membuka paket steril (bak instrument),
kemudian memakai sarung tangan steril 12 Mengolesi plester dengan kapas alcohol,
membuka balutan luka perlahanlahan dengan menggunakan pinset 13 Mengkaji luka
(meyakinkan luka kering/ sudah saatnya jahitan diangkat) 14 Mengolesi luka operasi
dengan larutan antiseptic/ povidone iodine 10% 15 Melepaskan jahitan satu persatu
dengan cara : a. Meletakkan kassa steril di samping luka untuk meletakkan benang yang
sudah diangkat b. Menjepit simpul jahitan dengan pinset anatomis dan ditarik sedikit ke
atas (tangan non dominan) c. Menggunting benang di bawah simpul yang berdekatan
dengan kulit atau pada sisi yang lain yang tidak simpul (tangan dominan) d. Mencabut
benang dari kulit secara perlahan, dengan tangan dominan menahan luka menggunakan
pincet e. Melakukan tindakan yang sama untuk semua simpul/jahitan f. Membuang
kassa ke dalam bengkok 16 Mengolesi luka dengan larutan antiseptik 17 Memberikan
topical therapy bila perlu (zalp antibiotic/framisetin sulfat) 18 Menutup luka dengan
kasa kering steril dan memasang plester 19 Membereskan alat dan bahan (membuang
bahan habis pakai ke tempat sampah, dan merendam alat-alat ke dalam larutan klorin
0,5%) 20 Melepas sarung tangan, merendam dalam larutan klorin 0,5 % 21 Mengatur
dan merapikan posisi pasien 22 Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir,
mengeringkan dengan handuk bersih DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA JURUSAN KEBIDANAN Jl. Ksatrian No. 2 P.O.Box
180 Danguran, Klaten Selatan Telpon: (0272) 321941 Fax : (0272)328756 KLATEN 57425
HU-1 23 Mengevaluasi keadaan umum pasien 24 Mendokumentasikan tindakan yang
telah dilakukan : waktu pelaksanaan, hasil tindakan (jumlah yang diangkat, keadaan
luka), dan respon klien/pasien C TEKNIS 25 Teruji melaksanakan secara sistimatis 26
Teruji menjaga kesterilan 27 Teruji menjaga privasi pasien 28 Teruji memberikan
perhatian terhadap respon pasien 29 Teruji melaksanakan dengan percaya diri dan tidak
ragu ragu Nilai Akhir : Jumlah NILAI X 100 58

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

B. Saran
Semoga makalah ini dapat di manfaatkan oleh semua para pembaca khususnya oleh DIII
kebidanan dalam praktek klinik pendidikan kebidanan dalam mencangkup aspek
pengangkatan luka jahitan.

Anda mungkin juga menyukai