PENDAHULUAN
1.2 Rumusan Masalah
a) Apa yang dimaksud dengan Variabel, Frekuensi, dan distribusi
frekuensi?
b) Sebutkan macam-macam tabel distribusi frekuensi?
c) Bagaimana cara membuat tabel distribusi frekuensi?
d) Bagaimana cara membuat tabel distribusi frekuensi grafik poligon?
e) Bagaimana cara membuat distribusi frekuensi dalam grafik histogram?
1.3 Tujuan
a) Memahami pengertian variabel, frekuensi, dan distribusi frekuensi
b) Mengetahui macam-macam tabel distribusi frekuensi
c) Mengetahui cara membuat tabel distribusi frekuensi
d) Dapat membuat tabel distribusi frekuensi dalam bentuk grafik poligon
e) Dapat membuat tabel distribusi frekuensi dalam bentuk grafik
histogram.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Dari sejumlah 80 orang mahasiswa tingkat II fakultas tarbiyah IAIN
sunan kalijaga yogyakarta, berhasil dihimpun data berupa nilai hasil ujian utama
semester i tahun akademik 1984/1985 dalam mata kuliah statistik pendidikan,
sebagai berikut :
60 55 60 67 67 67 55 55 60 55
69 55 60 80 70 70 80 80 60 55
67 55 60 69 69 69 69 69 60 55
79 79 60 75 65 65 75 80 60 80
65 67 60 75 65 65 75 80 60 80
70 67 60 75 65 65 75 80 60 80
55 67 60 75 70 70 75 80 60 80
80 67 60 75 80 80 75 80 60 80
Dapat kita saksikan dan kita rasakan bersama bahwa data yang berupa
kumpulan nilai hasil ujian semester dari 80 orang mahasiswa itu masih sangat
sulit bagi kita untuk dapat menjawab dengan cepat pertayaan yang muncul di
balik kumpulan data angka itu, seperti :
1. Berapa banyak mahasiswa yang memiliki nilai tertinggi dalam ujian
semester tersebut ?
2. Berapa banyak mahasiswa yang memiliki nilai terendah ?
3. Berapa banyak mahasiswa yang memperoleh nilai di atas 60 ?
4. Berapa banyak mahasiswa yang nilainya kurang dari 60 ?
5. Berapa banyak mahasiswa yang nilainya berkisar antara 60 – 69 ?
6. Berapa banyak mahasiswa yang nilainya berkisar antara 70 – 79 ?
7. Berapa banyak mahasiswa yang memperoleh nilai yang sama ?
Dan sebagainya.
Tidak dapat disangkal bahwa dari kumpulan data angka di atas, kita
dapat memperoleh gambaran mengenai hasil ujian yang dicapai oleh 80 orang
mahasiswa tersebut, namun gambaran yang kita proleh itu pada hakikatnya
masih besifat kasar, misalnya bahwa “ sebagian kecil dari mahasiswa tersebut
nilainya kurang dari 60” atau bahwa mahasiswa yang dapat mencapai nilai
diatas 60 banyak sekali “ gambaran yang kasar atau masih bersifat mentah itu
pun diperoleh dengan cara meneliti satu – persatu dari dretan angka yang terdiri
dari 80 buah angka itu, sehingga memakan waktu cukup lama ?
3
Untuk dapat menjawab butir-butir pertanyaan seperti telah dikemukakan
di atas, tindakan pertama yang harus kita lakukan adalah : menghitung frekuensi
yang dimiliki oleh tiap - tiap nilai yang berada dalam deretan nilai – nilai
tersebut, dan dengan jalan menghitung frekuensi yang dimiliki oleh tiap – tiap
nilai itu maka lebih lanjut akan dapat kita ketahui distribusi frekuensi dari
nilai – nilai hasil ujian semester yang berhasil di capai oleh 80 orang mahasiswa
tadi.
B. PENGERTIAN VARIABEL
C. PENGERTIAN FREKUENSI
5
HASIL PENJUALAN TOKO TRI BHAKTI, TAHUN 2005
Jumlah 40
6
Distribusi Frekuensi,yaitu: Tabel Distribusi Frekuensi Data Tunggal,Tabel
Distribusi Frekuensi Data Kelompokan,Tabel Distribusi Frekuensi Kumulatif,
dan Tabel Distribusi Frekuensi Relatif ( Tabel Persentase). (Sudijono
Anas.2009: 39)
Tabel Distribusi Data Tunggal adalah salah satu jenis tabel statistik yang
di dalamnya disajikan frekuensi dari data angka ; angka yang ada itu
tidak dikelompok-kelompokkan(ungrouped data). (Sudijono Anas.2009: 39)
Dalam Tabel 5.2.1 itu, Nilai UAS Dalam Bidang Studi Matematika dari
sejumlah 40 orang siswa kelas X1 SMA Tunas Cendekia berbentuk Data
Tunggal,sebab nilai tersebut tidak dikelompok-kelompokkan (ungrouped data).
7
Contoh:
TABEL 5.2.2. Distribusi Frekuensi Tentang Usia dari Sejumlah 60 orang Guru
Matematika yang Bertugas Pada Sekolah Menengah Atas Negeri.
Usia Frekuensi
(f)
49-53 5
44-48 9
39-43 8
34-38 11
29-33 12
24-28 15
Total 60 = N
Contoh:
TABEL 5.2.3 Distributii Frekuensi Kumulatif Nilai-nilai Hasil THB Bidang
studi PMP Dari 40 Orang Siswa MTsN.
Nilai
(X)
8 7 40 = N 7
7 18 33 25
6 5 15 30
5 10 10 40 = N
Total : 40 = N - -
TABEL 5.2.4.
Distribusi Frekuensi Kumulatif Usia 50 Orang Guru Matematika yang bertugas
pada Sekolah Dasar Negeri.
Usia
8
50 - 54 5 50 = N 5
44 - 49 9 45 14
39 - 43 13 36 27
34 - 38 6 23 33
29 - 33 7 17 40
24 – 28 10 10 50 = N
Total : 50 = N - -
Contoh :
9
TABEL 5.2.5. Distribusi Frekuensi Relatif (Distribusi Persentase) tentang
Nilai-nilai THB Dalam Studi PMP dari sejumlah 40 Orang Siswa MTsN.
Nilai F Persentase
(X) (p)
8 7 17.5
7 18 45.0
6 5 12.5
5 10 25.0
Total: 40 = N 100.0 = p
Keterangan:
Untuk memperoleh frekuensi relative (angka persenan) sebagaimana tertera
pada kolom 3 tabel 5.2.5, digunakan rumus:
P= x 100%
= frekuensi yang sedang dicari persentasenya.
N= Number of Cases (jumlah frekuensi/banyaknya individu).
p = angka persentase.
Jadi angka persenan sebesar 17.5; itu diperoleh
dari:
x 100% = 17.5; sebesar 32.5 diperoleh dari:
x 100% = 45.0; demikian seterusnya.
Jumlah persentase ( P) harus selalu sama dengan 100.0.
Dengan cara yang sama seperti telah dikemukakan di atas, contoh
untuk Tabel Distribusi Frekuensi Data Kelompokan adalah sebagai berikut:
Usia Persentase
(p)
50 - 54 5 10.0
44 - 49 9 18.0
39 - 43 13 26.0
10
34 - 38 6 12.0
29 - 33 7 14.0
24 - 28 10 20.0
Total : 50 = N 100.0 = ∑ p
5.2.6.Tabel Persentase Kumulatif
Seperti halnya Tabel Distribusi Frekuensi Tabel Persentase atau
Tabel Distribusi Frekuensi relatif pun dapat diubah ke dalam bentuk Tabel
Persentase Kumulatif (Tabel Distribusi Frekuensi relatif Kumulatif).
Contoh Tabel Persentase Kumulatif adalah Tabel 5.2.7. untuk data
tunggal,dan Tabel 5.2.8 untuk data berkelompok. Penjelasan tentang bagaimana
cara memperoleh pk(b) dan pk(a)adalah sama seperti penjelasan yang telah
dikemukakan pada Tabel 5.2.3. (Sudijono Anas.2009: 44-45)
11
66-70 10,0 100,0= 10,0
61-65 15,0 90,0 25,0
56-60 25,0 75,0 50,0
51-55 20,0 50,0 70,0
46-50 10,0 30,0 80,0
41-45 20,0 20,0 100,0=
Total 100,0= - -
12
Misalkan dari 10 orang Mahasiswa yang menempuh Ujian Akhir
Semester dalam mata kuliah Statistika Dasar,diperoleh nilai sebagai
berikut tabel 2.9
No. Nama Nilai
1. Aditin 87
2. Meta 88
3. Riska 75
4. Melani 80
5. Dika 72
6. Santoso 90
7. Imam 67
8. Uka 65
9. Yasmin 70
10 Zelly 50
Nilai F
(X)
50 1
65 1
67 1
70 1
72 1
75 1
80 1
87 1
88 1
90 1
Total 10 = N
Karena semua skor (nilai) hasil ujian tersebut befrekuensi 1 dan semua
skor(nilai) yang ada itu berwujud Data Tunggal maka tabel di atas dinamakan:
Tabel Distribusi Frekuensi Data Tunggal yang Semua Skornya Berfrekuensi 1..
13
b. Contoh Pembuatan Tabel Distribusi Frekuensi Data Tunggal yang
Sebagian atau Keseluruhan Skornya Berfrekuensi Lebih dari 1
5 8 6 4 6 7 9 6 4 5
3 5 8 6 5 4 6 7 7 10
4 6 5 7 8 9 3 5 6 8
10 4 9 5 3 6 8 6 7 6
Apabila data tersebut akan kita sajikan dalam bentuk Tabel Distribusi
Frekuensi, maka langkah yang perlu ditempuh adalah:
Langkah Pertama :
Mencari Nilai Tertinggi (Skor paling tinggi (Highest Score) H) dan Nilai
Terendah (Skor paling rendah (Lowest Score) L). Ternyata H = 10 dan L = 3.
Dengan diketahuinya H dan L maka kita dapat menyusun atau mengatur
nilai hasil ulangan harian itu, dari atas ke bawah,mulai dari 10 berturut-turut ke
bawah sampai dengan 3 pada kolom 1 dari Tabel Distribusi Frekuensi yang kita
persiapkan adalah seperti yang terlihat pada Tabel 6.2.
Langkah Kedua :
Menghitung frekuensi masing-masing nilai yang ada,dengan bantuan
jari-jari (tallies); hasilnya dimasukkan dalam kolom 2 dari Tabel Distribusi
Frekuensi yang kita persiapkan ( Lihat Kolom 2 Tabel 6.2.).
Tabel 6.2. kita sebut Tabel Distribusi Data Tunggal yang seluruhan
skornya berfrekuensi lebih dari satu, sebab di samping seluruh skor (nilai)nya
merupakan data yang tidak dikelompokkan,
maka seluruh skor yang ada itu masing-masing berfrekuensi lebih dari satu.
(Sudijono Anas.2009: 48-50)
14
6.2. Cara membuat tabel distribusi frekuensi data kelompokan.
Tabel distribusi frekuensi data kelompok digunakan untuk menyusun
data yang memiliki kuantitas yang besar dengan mengelompokkan ke dalam
interval-interval kelas yang sama panjang. Perhatikan contoh data hasil nilai
pengerjaan tugas Matematika dari 40 siswa kelas XI berikut ini.
75 70 75 60 65 60 45 55 75 70
60 65 60 55 65 65 65 80 75 85
80 75 65 65 75 80 65 65 75 65
80 65 70 75 75 65 85 85 65 75
untuk menyajikan data di atas dalam bentuk Tabel Distribusi Frekuensi maka
perlu ditempuh langkah-langkah sebagai berikut:
15
No
Kelas Interval Tally Frekuensi
Interval
1 45 – 51 |
2 52 – 58 ||
3 59 – 65 ||||| ||||| ||||| ||
4 66 – 72 |||
5 73 – 79 ||||| |||||
6 80 – 86 ||||| ||
Jumlah
jika frekuensi sudah di temukan, kolom tally dihilangkan saja, sehingga menjadi
tabel distribusi frekuensi.K =jumlah klas nterval
log= logaritma
n = jumlah data
karena datanya terdiri 40 siswa maka :
K = 1 + 3,3 log(40)
K = 1 + 3,3 . 1,60
K = 1 + 5,29
K = 6,29 dapat dibulatkan menjadi 6 atau 7.
16
membuat grafik atau diagram.Grafik atau diagram memiliki keunggulan tertentu
antara lain:
1) Penyajian data statistik melalui grafik tampak lebih menarik daripada melalui
Tabel Distribusi Frekuensi.
2) Grafik secara lebih cepat memperlihatkan gambaran umum dan menyeluruh
tentang sesuatu perkembangan, perubahan maupun perbandingan; tidak
demikian halnya dengan tabel.
3) Grafik yang dibuat menurut aturan yang tepat dan benar akan terasa lebih jelas
dan lebih dimengerti orang (Sudijono, 2008:59-60).
Namun, grafik masih memiliki kekurangan antara lain:
(i) Membuat grafik jauh lebih sukar dan memakan waktu, biaya serta alat, tidak
demikian halnya dengan tabel.
(ii) Data yang dapat disajikan dalam grafik amatlah terbatas, sebab apabila datanya
banyak sekali maka lukisan grafiknya akan menjadi terlalu ruwet dan
memusingkan: tidak sepertinya halnya tabel.
(iii) Grafik pada kebanyakannya bersifat kurang teliti. Dalam tabel dapat dimuat
angka sampai tingkat ketelitian yang setinggi-tingginya (misalnya: 6.343, 7001,
0.125 dan sebagainya dapat dimuat dalam tabel, namun tidak mungkin
dilakukan pada grafik).(Sudijono, 2008:60)
7.1.Pengertian grafik
Grafik tidak lain adalah alat penyajian data statistik yang tertuang dalam
bentuk lukisan, baik lukisan garis, gambar, maupun lambang. Jadi dalam
penyajian data angka melalui grafik, angka itu dituliskan dalam bentuk lukisan
garis, gambar atau lambang tertentu, dengan kata lain angka itu divisualisasikan.
Grafik adalah merupakan visualisasi table. Table yang berupa angka angka
dapat disajikan / ditampilkan ke dalam bentuk gambar.Pengertian grafik
menurut beberapa ahli :
Murray R. Spiegel & Larry J. Stephens mengemukakan bahwa Grafik
merupakan tampilan gambar dari hubungan di antara variabel – variable.
17
Yudhy Wicaksono Menyatakan bahwa Grafik merupakan salah satu model
penyajian data dalam bentuk visual yang banyak digunakan di berbagai bidang
profesi
Sebuah grafik yang lengkap pada umumnya terdiri dari 13 bagian. Ketiga belas
bagian dimaksud adalah :
a. Nomor grafik
b. Judul grafik
c. Sub judul grafik
d. Unit skala grafik
e. Angka skala grafik
f. Tanda skala grafik
g. Ordinat atau ordinal atau sumbu vertikal
h. Koordinat ( garis – garis pertolongan = garis kisi – kisi )
Dari berbagai macam ragam grafik tersebut terdapat dua macam jenis grafik
yang sering dipergunakan , dalam kegiatan analisis ilmiah , yaitu: (1). Grafik
poligon dan (2) grafik histogram.
Yang biasanya digunakan pada analisis ilmiah adalah grafik poligon dan
grafik histogram. Sedangkan grafik lainnya biasanya digunakan untuk
kepentingan melengkapi laporan administratif.
Distribusi frekuensi dapat juga berbentuk poligon frekuensi. Cara
penggambaran poligon frekuensi umunya dilakukan dengan jalan menentukan
titik tengah pada tiap-tiap persegi panjang lalu menghubungkannya dengan garis
linier atau dengan garis putus-putus.
Pada grafik histogram , histogram acapkali grafik frekuensi
bertangga. Histogram adalah suatu bentuk grafik yang menggambarkan sebaran
(distribusi) frekuensi suatu perangkat data dalam bentuk batang. Histogram
digunakan untuk menggambarkan secara visual frekuensi data yang bersifat
19
kontinu. Untuk data yang berbentuk kategori, tampilan visual yang serupa
disebut diagram batang..
Misalkan data yang berupa nilai hasil ulangan harian dalam bidang studi
Matematika yang diikuti oleh 40 orang murid Madrasah Ibtidayah seperti tertera
pada tabel 2.11 di muka tadi, kita sajikan kembali dalam bentuk grafik poligon ,
maka langkah yang dilakukan berturut-turut adalah:
Grafik 1 Poligon frekuensi tentang nilai-nilai hasil ulangan harian bidang studi
Matematika dari 40 orang murid Madrasah Ibtidayah.
20
TABEL 8.1 Distribusi Frekuensi Nilai Hasil EBTA dalam Bidang Studi
Matematika dari Sejumlah 80 Orang Siswa Kelas III SMA Jurusan IPA
Interval Tanda/Jari-jari F
78-80 // 2
75-77 // 2
72-74 /// 3
69-71 //// 4
66-68 ///// 5
63-65 ///// ///// 10
60-62 ///// ///// ///// // 17
57-59 ///// ///// //// 14
54-56 ///// ///// / 11
51-53 ///// / 6
48-50 //// 4
45-47 // 2
Total 80 = N
Grafik 2. Poligon frekuensi tentang nilai hasil EBTA dalam Bidang Studi
Matematika yang diikuti oleh 80 orang siswa kelas III SMA Jurusan
IPA(Sudijono Anas.2009: 67)
Seperti halnya grafik poligon, grafik histogram juga dapat dibedakan menjadi
dua macam yaitu ;
22
a. Mennyiapkan sumbu horizontal atau abscis X.
b. Menyiapkan sumbu vertikal atau ordinal Y.
c. Menetapkan titik nol(perpotongan X dan Y.
d. Mmenetapkan atau menghitung nilai nyata (True Value) tiap-tiap interval
yang tertera.
e. Menetapkan nilai nyata masing-masing skor(nilai) yangada pada abscis x.
f. Menempatkan frekuensi tiap-tiap skor(nilai) yang ada pada ordinal Y.
g. Membuat grafik pertolongan(koordinat).
h. Melukiskan grafik histogram.
10 2 9,50-10,50
9 3 8,50-9.50
8 5 7,50-8,50
7 5 6,50-7,50
6 10 5,50-6,50
5 7 4,50-5,50
4 5 3,50-4,50
3 3 2,50-3,50
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Distribusi frekuensi mengandung pengertian suatu keadaan yang
mengambarkan bagaimana frekuensi dari gejala atu variabel yang dilambangkan
dengan angka itu, telah tersalur, terbagi atau terpencar atau dapat disebut
sebagai pengelompokkan data ke dalam beberapa kategori yang menunjukkan
banyaknya data dalam setiap kategori . Adapun alat penyajian data statistik bisa
berupa tabel, yang disebut sebagai tabel distribusi frekuensi. Data yang sudah
dikelompokkan dalam bentuk table distribusi frekuensi dapat disajikan dalam
bentuk grafik supaya menjadi lebih menarik dan informatif. Grafik pun
memiliki berbagai macan jenis dalam penyajiannya.
23
B. Saran
Sebagai calon seorang pendidik tentunya sudah lazim jika kita akan
melakukan penelitian tentang problematika dalam proses pembelajaran dan
mencari solusinya untuk meningkatkan kualitas pendidikan, sehingga sudah
seharusnya kita memahami “Distribusi Frekuensi” serta pembuatan tabel dan
grafiknya sebagai penyajian data.
DAFTAR PUSTAKA
24
Sudjana. 1996. Metode Statistika .Bandung :Tarsito
Supranto, J. 1985.Statistik : Teori dan Aplikasi. Jakarta :Erlangga
Tejo Dwi Cahyowati, Etty dan Kusrini. 1993. Materi Pokok : Statistika
Matematika 1. Jakarta : Universitas Terbuka
25