(KOMLIT KAS)
d. a : Pusat Pastoral Sanjaya Muntilan, Jl. Sanjaya N0. 27, Muntilan, Kab. Magelang 56411
Telp. (0293) 585891, Fax: 586278, HP. 081391478889 (sms dan telp.)
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
Kepada Yth.
1. Para Rama Paroki di Keuskupan Agung Semarang
2. Para Kabid Liturgi di Paroki
di tempat
Kami sampaikan beberapa catatan dan naskah terlampir untuk membantu umat yang dalam
kondisi 1-3 tersebut di atas.
1. Pengurus lingkungan dimohon memberi tahu kepada mereka yang tersebut di atas
tentang adanya Surat Gembala Uskup tertanggal 19 Maret 2020 dan ketentuan-
ketentuan yang harus diperhatikan oleh umat;
2. Kepada para Pengurus lingkungan kami sampaikan panduan untuk membantu
mereka masuk dalam doa atau ibadah pribadi yang terdiri dari Panduan Ibadat
Pribadi Minggu Prapaskah IV dan V serta Panduan doa Harian sebagaimana
terlampir.
Semoga dapat diterima dengan baik dan membantu para Pengurus Paroki dalam
mendampingi umat , khususnya bagi yang tidak dapat mengakses siaran Live Streaming
KOMSOS KAS karena berbagai alasan. Demikian, terima kasih. Banyak salam.
1
I
TEKS IBADAH PRIBADI HARI MINGGU PRAPASKAH
IV
(didoakan secara pribadi pada kesempatan Minggu Prapaskah IV, 21-22 Maret 2020)
Tanda Salib
Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus
Doa Pembuka
Allah Bapa yang maha pengasih, melalui Yesus Kristus, Putra-Mu, Engkau telah membuka
hatiku untuk melihat kasih setia-Mu. Kami mohon, berilah aku hati yang hidup dan peka
terhadap kehendak-Mu, juga terhadap situasi di sekitarku. Berilah aku mata hati yang baru
untuk dapat memandang Engkau sebagai Juru Selamat yang melindungiku dan
membebaskanku dari maut. Sebab Dialah Tuhan dan pengantara kami, yang bersama
Engkau dan Roh Kudus, hidup dan berkuasa sepanjang masa.
U : Amin.
MERENUNGKAN SABDA
(dibaca perlahan-lahan sambil diresapkan dalam hati)
Sekali peristiwa, ketika Yesus sedang berjalan lewat, Ia melihat seorang yang buta sejak lahir.
Maka Ia meludah ke tanah, dan mengaduk ludahnya itu dengan tanah, lalu mengoleskannya
pada mata orang buta tadi dan berkata kepadanya, “Pergilah, basuhlah dirimu di kolam Siloam.”
Siloam artinya: “Yang Diutus”. Maka pergilah orang itu. Ia membasuh dirinya, lalu kembali
dengan matanya sudah melek. Maka tetangga-tetangganya, dan mereka yang dahulu
mengenalnya sebagai pengemis, berkata, “Bukankah dia ini yang selalu mengemis?” Ada yang
berkata, “Benar, dialah ini!” Ada pula yang berkata, “Bukan, tetapi ia serupa dengan dia.” Orang
itu sendiri berkata, “Benar, akulah dia.” Lalu mereka membawa orang yang tadinya buta itu
kepada orang-orang Farisi. Adapun hari waktu Yesus mengaduk tanah dan memelekkan mata
orang itu adalah hari Sabat. Karena itu orang-orang Farisi pun bertanya kepadanya, bagaimana
matanya menjadi melek. Jawabnya, “Ia mengoleskan adukan tanah pada mataku, lalu aku
membasuh diriku, dan sekarang aku dapat melihat.” Maka kata sebagian orang-orang Farisi itu,
“Orang ini tidak datang dari Allah, sebab Ia tidak memelihara hari Sabat. “ Sebagian pula
berkata, “Bagaimanakah seorang berdosa dapat membuat mukjizat yang demikian?” Maka
timbullah pertentangan di antara mereka. Lalu kata mereka pula kepada orang yang tadinya
buta itu, “Dan engkau, karena Ia telah memelekkan matamu, apakah katamu tentang Dia?”
Jawabnya, “Ia seorang nabi!” Tetapi orang-orang Farisi menegur dia, “Engkau ini lahir sama
sekali dalam dosa, dan engkau hendak mengajar kami?” Lalu mereka mengusir dia ke luar.
Yesus mendengar bahwa orang itu telah diusir oleh orang-orang Farisi. Maka, ketika bertemu
dengan dia, Yesus berkata, “Percayakah engkau kepada Anak Manusia?” Jawabnya, “Siapakah
Dia, Tuhan, supaya aku percaya kepada-Nya.” Kata Yesus kepadanya, “Engkau bukan saja
melihat Dia! Dia yang sedang berbicara dengan engkau, Dialah itu!” Kata orang itu, “Aku
percaya, Tuhan!” Lalu ia sujud menyembah Yesus.
2
Demikianlah sabda Tuhan.
4
II
TEKS IBADAH PRIBADI HARI MINGGU PRAPASKAH
V
(didoakan secara pribadi pada kesempatan Minggu Prapaskah V, 28-29 Maret 2020)
Tanda Salib
Doa Pembuka
Allah, Bapa yang penuh kasih sayang, melalui Pembaptisan Engkau telah
mengaruniakan Roh Kudus, pangkal kehidupan, kepada kami. Teguhkanlah kami
dengan Sabda-Mu, agar kami semakin dikuasai oleh Roh Kudus dan hidup menurut
kehendak-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami yang
bersama dengan Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa Allah
sepanjang segala masa.
U : Amin.
MERENUNGKAN SABDA
(dibaca perlahan-lahan sambil diresapkan dalam hati)
Ketika Lazarus jatuh sakit, kedua perempuan itu mengirim kabar kepada Yesus, “Tuhan, dia
yang Engkau kasihi sakit.” Mendengar kabar itu Yesus berkata, “Penyakit itu tidak akan
membawa kematian, tetapi akan menyatakan kemuliaan Allah, sebab oleh penyakit itu Anak
Allah akan dimuliakan.” Yesus memang mengasihi Marta, kakaknya dan Lazarus. Namun,
setelah didengarnya bahwa Lazarus sakit, Ia sengaja tinggal dua hari lagi di tempat Ia berada;
tetapi sesudah itu Ia berkata kepada murid-murid-Nya, “Mari kita kembali ke Yudea”. Ketika
Yesus tiba di Betania, didapati-Nya Lazarus telah empat hari terbaring di dalam kubur. Betania
itu tidak jauh dari Yerusalem, kira-kira dua mil jauhnya. Di situ banyak orang Yahudi telah datang
untuk menghibur Marta dan Maria berhubung dengan kematian saudaranya. Ketika Marta
mendengar bahwa Yesus datang, ia pergi mendapatkan-Nya. Tetapi Maria tinggal di rumah.
Maka kata Marta kepada Yesus, “Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak
akan mati. Tetapi sekarang pun aku tahu, bahwa Allah akan memberikan kepada-Mu segala
sesuatu yang Engkau minta kepada-Nya.” Kata Yesus kepada Marta, “Saudaramu akan
bangkit.” Kata Marta kepada-Nya, “Aku tahu bahwa ia akan bangkit pada waktu orang-orang
bangkit pada akhir zaman.” Jawab Yesus, “Akulah kebangkitan dan hidup. Barangsiapa percaya
kepada-Ku, ia akan hidup walaupun sudah mati; dan setiap orang yang hidup serta percaya
kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya. Percayakah engkau akan hal ini?” Jawab Marta,
“Ya Tuhan, aku percaya, bahwa Engkaulah Mesias, Anak Allah, Dia yang akan datang ke dalam
dunia.” Ketika Yesus melihat Maria menangis, 5 dan juga orang-orang Yahudi yang datang
bersama-sama Dia, maka masygullah hati-Nya. Ia sangat terharu dan berkata, “Di manakah dia
kamu baringkan?” Jawab mereka, “Tuhan, marilah dan lihatlah!” Maka menangislah Yesus. Kata
orang-orang Yahudi, “Lihatlah, betapa besar kasih-Nya kepadanya!” Tetapi beberapa orang di
antaranya berkata, “Ia yang memelekkan mata orang buta, tidak mampukah Ia bertindak
sehingga orang ini tidak mati?” Makin masygullah hati Yesus, lalu Ia pergi ke kubur itu. Kubur
itu adalah sebuah gua yang ditutup dengan batu. Kata Yesus, “Angkatlah batu itu!” Marta,
saudara orang yang meninggal itu, berkata kepada Yesus, “Tuhan, ia sudah berbau, sebab
sudah empat hari ia mati.” Jawab Yesus, “Bukankah sudah Kukatakan kepadamu: Jikalau
engkau percaya engkau akan melihat kemuliaan Allah?” Maka mereka mengangkat batu itu.
Lalu Yesus menengadah ke atas dan berkata, “Bapa, Aku mengucap syukur kepada-Mu, karena
Engkau telah mendengarkan Aku. Aku tahu bahwa Engkau selalu mendengarkan Aku. Tetapi
oleh karena orang banyak yang berdiri mengelilingi Aku ini, Aku mengatakannya, supaya
mereka percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.” Sesudah berkata demikian
berserulah Ia dengan suara keras, “Lazarus, marilah keluar!” Orang yang telah mati itu datang
ke luar, kaki dan tangannya masih terikat dengan kain kafan, dan mukanya tertutup dengan kain
peluh. Kata Yesus kepada mereka, “Bukalah kain-kain itu, dan biarkan ia pergi.” Banyak di
antara orang-orang Yahudi yang datang melawat Maria dan yang menyaksikan sendiri apa yang
telah dibuat Yesus, percaya kepada-Nya.
7
III
IBADAT HARIAN PRIBADI DAN KELUARGA-
KELUARGA
(Bisa Didoakan Setiap Hari Pribadi Dan Keluarga-Keluarga Selama Kondisi Pandemi Covid 19,
Silakan Memilih Waktu Masing-Masing Yang Dianggap Cocok; bisa dicetak sendiri sesuai
kebutuhan)
PEMBUKA
P: Ya, Allah, bersegeralah menolong aku.
U: Tuhan, perhatikanlah hamba-Mu.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
Seperti pada permulaan sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin.
Antifon :
Tuhan akan menudungi engkau dengan kepak-Nya,
engkau tak usah takut akan bahaya di waktu malam.
DOA PENUTUP
P: Bapa surgawi, Engkau menyuruh kami mendengarkan Putera-Mu yang tercinta dan
menyinari batin kami dengan sabda-Mu. Murnikanlah hati kami dengan ajaran-Mu, supaya
kami dapat menatap kemuliaan-Mu. Demi Yesus Kristus, pengantara kami, yang hidup
dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa.
Amin
PENUTUP
P: Marilah memuji Tuhan.
U: Syukur kepada Allah.
P: Dalam Nama Bapa, dan Putra dan Roh Kudus.
=========================
BEBERAPA KUTIPAN ROHANI
=========================
1. “Selama masa prapaskah ini, mari kita memperbaiki semangat doa dan rekoleksi. Mari
kita membebaskan pikiran kita dari semua hal yang bukan tentang Yesus. Jika anda
sulit berdoa, mintalah kepada-Nya lagi dan lagi, “Yesus, datanglah ke hatiku, berdoalah
denganku, berdoalah didalamku – agar aku bisa belajar dari-Mu cara untuk berdoa.” –
Teresa dari Calcuta
2. “Bersabarlah dengan segala hal, tapi terutama bersabarlah terhadap dirimu. Jangan
hilangkan keberanian dalam mempertimbangkan ketidaksempurnaanmu, tapi mulailah
untuk memperbaikinya – mulailah setiap hari dengan tugas yang baru.” – St.
Fransiskus dari Sales
6. “Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat;
ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.” – Yesus Kristus
7. ”Penderitaan tanpa cinta adalah penderitaan atau neraka. Penderitaan dengan cinta
adalah pengorbanan. Cinta tidak memiliki kekuatan untuk membunuh penderitaan
atau memusnahkannya, tapi cinta memiliki kekuatan untuk mengurangi
penderitaan.”—Fulton Sheen, dari buku “Life is Worth Living”
8. “Tanpa Paskah, Jumat Agung tidak memiliki makna. Tanpa Paskah, tidak ada
harapan agar penderitaan dan keadaan terabaikan dapat ditoleransi. Tapi
dengan Paskah, Sebuah Jalan menjadi tampak bagi penderitaan manusia, masa
depan yang absolut : lebih dari sekedar harapan, melainkan sebuah
pengharapan ilahi.”—Hans Urs von Balthasar
11