Seorang pasien wanita berusia 44 tahun dibawa ke IGD setelah mengalami kecelakaan
lalu lintas. Pasien mengeluhkan sesak nafas dan nyeri dada skala 6. Hasil pemeriksaan
menunjukkan kesadaran GCS=E4V5M6, nadi 69x/menit, tekanan darah 130/80 mmHg,
pernafasan 16x/menit (irama irregular), suhu 36,5oC dan saturasi oksigen 98%.
Pemeriksaan dada menunjukkan pernafasan paradoksal, deformitas dinding dada serta
penurunan suara pada daerah apek dan tengah paru. Hasil analisa gas darah: pH 7,40 ;
PO2 92 mmHg, pCO2 42 mmHg; HCO3 24 mEq/liter dan B.E 1,5. Hasil X-ray
menunjukkan multiple fraktur pada costa kiri (ke 4-9) (Flail Chest) dan pneumothorax
kiri dengan gambaran sebagai berikut.
Hasil Laboratorium
Cedera pada dada secara luas diklasifikasikan menjadi dua kelompok: cedera
penetrasi dan tumpul. Cedera penetrasi (misalkan: pneumotoraks terbuka, hemotoraks,
ceder trekheobronkhial, kontusio pulmonal, ruptur diafragma) mengganggu integritas
dinding dada dan mengakibatkan perubahan dalam tekan intratoraks. Cedera tumpul
(nonpenetrasi) (mis. Pneumotoraks tertutup, pneumotoraks tensi, cedera
trakheobronkhial, flail chest, rupture diafragma, cedera mediastinal, fraktur rusuk)
merusak struktur didalam rongga dada tanpa mengganggu integritas dinding dada.
Trauma adalah luka atau cedera fisik lainnya atau cedera fisiologis akibat gangguan
emosional yang hebat (Brooker, 2001).
Trauma adalah penyebab kematian utama pada anak dan orang dewasa kurang dari
44 tahun. Penyalahgunaan alkohol dan obat telah menjadi faktor implikasi pada trauma
tumpul dan tembus serta trauma yang disengaja atau tidak disengaja (Smeltzer, 2001).
Trauma thorax adalah semua ruda paksa pada thorax dan dinding thorax, baik
trauma atau ruda paksa tajam atau tumpul. (Hudak, 1999 dan Lap. UPF bedah, 1994).
c. Preventive :
Mengeluarkan udaran atau darah yang masuk ke rongga pleura sehingga
"mechanis of breathing" tetap baik.
b. Mengurangi rasa sakit dibagian masuknya slang. Untuk rasa sakit yang hebat
akan diberi analgetik oleh dokter.
c. Dalam perawatan yang harus diperhatikan :
a) Penetapan slang.
Slang diatur se-nyaman mungkin, sehingga slang yang dimasukkan
tidak terganggu dengan bergeraknya pasien, sehingga rasa sakit di
bagian masuknya slang dapat dikurangi.