Askep Hipertensi
Askep Hipertensi
Disusun Oleh :
Novi puspa sari
3210024
PROGRAM S1 KEPERAWATAN
2014
LEMBAR PENGESAHAN
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN RESIKO TINGGI HIPERTENSI
DI KELUARGA Tn.”T” DI DUSUN NGINCEP PAJANGAN BANTUUL
Di Susun Oleh :
Novi Puspa Sari 3210024
Mahasiswa
1. Data Keluarga
Identitas Keluarga
1. Nama KK : Tn “T”
2. Umur : 80 tahun
3. Pendidikan : SD
4. Pekerjaan : Petani
5. Alamat :Dusun NGINCEP Bantul Yogyakarta
6. Suku/kebangsaan : Jawa/Indonesia
7. Agama : Islam
8. Susunan anggota keluarga
Hub dg Pendidik
No Nama umur Sex Pekerjaan Ket
KK an
1 Tn.T 80 L Istri S.Ag Petani HT
Genogram
x x x
Keterangan :
: Perempuan x Perempuan meninggal
: Laki-laki x Laki-laki meninggal
: Garis Perkawinan Penderita Hipertensi
: Garis Keturunan
: Tinggal dalam satu rumah
9. Tipe Keluarga :
Jenis keluarga ini adalah keluarga Usila dengan atau tanpa
pasangan, anak sudah pisah.
10. Status Sosial Ekonomi Keluarga
Menurut Tn.”T”, pendapatannya tidak menentu sekitar Rp:
400.000,-/bulan. Tn. “T” mengatakan dengan pendapatan segitu
sudah cukup untuk makan dan untuk berbelanja lainnya. Tn. “T”
mengatakan pekerjaan sehari-hari hanya sebagai buruh saja
11. Aktifitas Rekreasi
Keluarga Tn T lebih sering berkumpul di mesjid setelah magrib
dirumah. Waktu senggang , biasanya digunakan untuk menonton
TV
3. Pengkajian Lingkungan
a. Karakteristik Rumah
1) Rumah milik sendiri, tipe rumah permanen, lantai rumah terbuat
dari semen. Terdapat 1 ruang tamu, 1 kamar tidur, 1 ruang
penyimpanan barang, 1 dapur. Setiap ruangan dipisah dengan
menggunakan sekat yang terbuat dari semen. Keluarga Tn.T
memiliki kamar mandi dan toilet. Penerangan dan ventilasi
terkesan baik. Bangunan rumah berbentuk segi empat dengan
keadaan cukup bersih dan penataan alat/prabot rumah tangga
sederhana yang cukup rapi.
2) Sumber air sumur tempat penampungan air bersih tertutup.
Pengelolaan air minum dimasak.
3) Kebiasaan membuang sampah yaitu dengan di bakar.
b. Denah Rumah
Gudang 2
Dapur &
r.makan
KT1 R. Keluarga
WC
R. Tamu
c. Karakteristik tetangga dan komunitas
Rumah Tn. “T” terletak di dusun NGINCEP. Jarak antar rumah
satu dengan yang lain cukup dekat sekitar 2-5 meter, sebagian
besar masyarakatnya bermata pencaharian yaitu sebagai buruh atau
petani. Biasanya interaksi dilakukan antar warga pada waktu pagi
dan sore hari, ada rutinitas kegiatan di perkampungan tersebut
seperti arisan, pengajian, ikut kerja bakti di kampung. Komunitas
mempunyai aturan-aturan tertentu yang disepakati dan selalu
dilaksanakan oleh warga.
d. Mobilitas dan geografis keluarga
Keluarga asli penduduk NGINCEP dan rumah milik pribadi dan
telah ditempati sejak berumah tangga sampai sekarang,
Tn. “T” termasuk dalam anggota masyarakat yang aktif dalam
megikuti kegiatan di masyarakat, dengan keluarga di lingkungan
sekitar saling berinteraksi dengan baik. Keluarga berkumpul jika
terdapat acara seperti acara pernikahan, lebaran, gotong royong,
dll. Kegiatan di masyarakat cukup banyak meliputi Arisan RT,
pengajian, pertemuan PKK dll. Keluarga biasanya mengikuti
kegiatan-kegiatan tersebut terutama arisan RT dan pengajian.
e. Sistem pendukung keluarga
Anggota keluarga saling berinteraksi dengan baik, kalau ada
masalah kesehatan yang menimpa salah satu anggota keluarga
selalu dibicarakan bersama untuk mencari jalan keluarnya,
dukungan dari masyarakat cukup baik dimana sesama warga sering
bertukar informasi dan saling mendukung, kader di desa juga aktif
di dalam kegiatan kesehatan di desa.
Ada beberapa yang mendukung fasilitas keluarga, keluarga
memiliki kendaraan yang memudahkan transportasi. Keluarga Tn T
juga mendapat dukungan dari keluarga besar dan tetangga.
Keluarga Tn. T mendapat bantuan jaminan kesehatan berupa
JAMKESDA sehingga keluarga dapat memeriksakan kesehatannya
secara gratis. Selain itu kediaman keluarga Tn T tidak jauh dari
pelayanan kesehatan seperti Puskesmas
4. Struktur Keluarga
a. Pola Komunikasi Keluarga
Komunikasi dalam keluarga berjalan dengan baik dan harmonis,
menggunakan bahasa Jawa, dan bila ada permasalahan
dimusyawarahkan secara terbuka
b. Struktur Kekuatan Keluarga
Kerukunan dan komunikasi terbuka khas suku jawa merupakan
kekuatan pada keluarga Tn. T.Keluarga Tn. T saling memerhatikan
antar anggota didalam rumahnya. Pengendali keluarga adalah Tn. “T”
sebagai kepala keluarga.
Setiap anggota berperan sesuai posisinya. Tn T berperan sebagai
pencari nafkah,.
c. Nilai dan Norma Keluarga
Dalam kehidupan sehari-hari, keluarga Tn T menganut nilai dan norma
Jawa. Keluarga tidak menganut kepercayaan, nilai yang bertentangan
dengan kesehatan, keluarga selalu mencari pelayanan kesehatan jika
memiliki keluhan kesehatan.
5. Fungsi Keluarga
a. Fungsi Afektif
Keluarga Tn. “T” hidup dengan rukun, dengan penuh kasih sayang
dan perhatian dalam membina hubungan rumah tangga dan keluarga.
b. Fungsi Sosialisasi
1) Hubungan antar anggota keluarga
Hubungan antar anggota keluarga baik dan cukup harmonis.
2) Hubungan dengan orang lain
Hubungan dengan tetangga-tetangga baik dan saling tegur sapa dan
tolong menolong. Jika ada kesempatan mereka berkumpul dengan
tetangga untuk sekedar ngobrol.
3) Kegiatan organisasi sosial
Keluarga Tn. “T” sering mengikuti kegiatan di masyarakat cukup
banyak meliputi Arisan RT, pengajian, pertemuan PKK dll.
Cardio:
Inspeksi : tidak ada jejas
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Perkusi : Suara pekak
Auskultasi : S1-S2 reguler
Abdomen
Inspeksi : datar, tidak ada jejas
Auskultasi : Terdengar peristaktik usus, bising usus terdengar
16 – 20x/ menit
Perkusi : Tympani
Palpasi : Tidak teraba adanya massa, tidak ada nyeri tekan.
Inguinal:
Tidak ada kelainan
Genetalia
Tidak ada kelainan pada genatalia.
Ekstrimitas
Klien bisa menggerakkan ekstremitas bagian atas dan bawah, tidak
ada lesi.
Kulit :
Warna kulit sawo matang, turgor kulit kering
7. Harapan keluarga
Keluarga Tn. ’’T ‘’ khususnya Tn.T berharap agar cepat sembuh
dan dan diberi kesabaran. Keluarga sangat mengharapkan tenaga
kesehatan yang saat ini berkunjung ke rumah bisa memberikan
pengetahuan-pengetahuan atau informasi kesehatan yang bermanfaat
untuk meningkatkan status kesehatan keluarga. Keluarga merasa
senang bisa dikunjungi tenaga kesehatan dan berharap kegiatan ini
bisa dilakukan secara berkelanjutan. Tn. ’’T’’ juga berharap anggota
keluarganya selalu diberikan kesehatan.
1. ANALISA DATA
Diagnosa keperawatan:
1. Kurang pengetahuan Tn. T dalam mengenai penyakit, prognosis dan
kebutuhan pengobatan Hipertensi berhubungan dengan Ketidakmampuan
Tn. T dalam mengenal masalah Hipertensi.
2. Nyeri kronis berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat
anggota keluarga yang sakit pada Tn. T