1. Pengertian Suatu tindakan yang dilakukan untuk memecah selaput ketuban yang
masih utuh pada saat pembukaan sudah lengkap dan kepala janin sudah
di dasar panggul.
2. Tujuan Untuk menilai warna air ketuban
Untuk mempermudah proses persalinan
Untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan setelah
mengetahui warna cairan ketuban
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Kersana Nomor /SK/ /2017 tentang
Pelayanan Klinis
4. Referensi Kementrian Kesehatan RI Tahun 2012 tentang Modul Pelatihan
Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar
5. Alat dan Bak intrument untuk persiapan berisi :
Bahan 1. Sarung tangan 2 pasang
2. Klem setengah kocher yang sudah tersedia di partus set
3. Bengkok
6. Langkah- 1. Petugas menutup pintu, gorden dipasang
langkah 2. Petugas mengucapkan salam dan memperkenalkan diri
3. Petugas menjelaskan kepada pasien maksud dan tujuan dilakukan
tindakan amniotomi
4. Petugas mendekatkan alat-alat yang akan digunakan dengan
pasien
5. Petugas mencuci tangan
6. Petugas mendengarkan denyut jantung janin terlebih dahulu, bila
normal lakukan tindakan amniotomi, bila tidak normal laporkan
ke dokter jaga
7. Petugas memposisikan pasien dengan kedua kaki dilipat, letakan
bengkok dibawah bokong ibu
8. Petugas memakai sepasang sarung tangan
9. Petugas melakukan pemeriksaan dalam dengan hati-hati, diantara
kontraksi, jika selaput ketuban tidak dapat diraba diantara
kontraksi, tunggu hingga kekuatan kontraksi berikutnya
mendorong cairan ketuban menekan selaput ketuban dan lebih
mudah untuk dipalpasi dan dipecahkan
10. Petugas meraba selaput ketuban dengan hati-hati untuk
memastikan bahwa kepala telah masuk kedalam panggul dan tidak
ada tali pusat atau bagian-bagian kecil dari tubuh bayi, jika teraba
tali pusat atau bagian-bagian kecil dari bayi maka selaput ketuban
jangan dipecahkan
11. Petugas menggunakan tangan kiri, tempatkan klem setengah
kocher / setengah kelly masukan dengan lembut ke dalam vagina
dan pandu klem dengan menggunakan jari sambil diselipkan
diantara sela-sela jari dengan bagian tajam dari klem menghadap
kearah dalam sehingga mencapai selaput ketuban
12. Petugas memegang ujung klem diantara ujung jari pemeriksa,
gerakan jari telunjuk diatas klem sambil menorehkan klem pada
selaput ketuban dan pecahkan
13. Petugas melakukan pemecahan tidak saat kontraksi untuk
mencegah air ketuban menyemprot pada saat selaput ketuban
dipecah
14. Petugas menggunakan tangan kanan yang ada didalam
melebarkan selaput ketuban dan memastikan tida ada bagaian-
bagian kecil bayi yang turun dan biarkan air ketuban mengalir
15. Petugas menggunakan tangan kiri untuk mengambil klem kembali
dengan memutar bagian tajam dari klem menghadap ke arah
dalam jari, setelah dikeluarkan letakan klem diatas bengkok /
langsung masukan kedalam larutan clorien
16. Petugas mengevaluasi warna cairan ketuban yang keluar, periksa
apakah ada mekonium / darah yang keluar. Bila terdapat cairan
meconium / darah laporkan kepada bidan penanggung jawab /
dokter jaga
17. Petugas mengeluarkan tangan petugas secara berlahan-lahan, lalu
cuci tangan kedalam larutan clorien lepas sarung tangan dalam
keadaan terbalik dan rendam selama 10 menit
18. Petugas merapikan kembali alat-alat yang telah dipakai ketempat
semula
19. Petugas mencuci tangan dibawah air mengalir dengan
menggunakan sabun dan dikeringkan
20. Petugas mendengarkan kembali DJJ dan memberikan penjelasan
hasil pemeriksaan kepada pasien, suami dan keluarga
21. Petugas melakukan pencatatan pada status dan patograf pasien
dengan lengkap.
7. Unit terkait Kamar bersalin
8. Dokumen 1. Rekam Medis
terkait 2. Catatan Tindakan
9. Rekaman
Historis Tgl mulai
No. Yang dirubah Isi perubahan
Perubahan Diberlakukan
2/2
URAIAN KEGIATAN
NO. YA TIDAK KET
APAKAH
1. Petugas menutup pintu, gorden dipasang
Kepala
PUSKESMAS KERSANA,