Anda di halaman 1dari 9

1. Perencanaan.

terdiri atas :
* Jangka Panjang
* Menengah
* Pendek
Dalam perencanaan terdapat
a. Visi, misi, Falsafah dan Tujuan.
b. Sistem.
c. Kebijakan.
d. Standar
e. Prosedur.
f. Anggaran

2. Pengorganisasian.
- Stuktur Organisasi.
a. Menyusun Stuktur Organisasi
b. Sistem penugasan/Pembagian Tugas
c. Uraian Tugas
d. Pembentukan Pokja
e. Koordinasi
f. Kesatuan komando
g. Tanggung jawab dan kewenangan sesuai hubungan staf
h. Rentang pengawasan
- Uraian Pekerjaan / Jabatan.
PENDAYAGUNAAN TENAGA
a. Penentuan Klasifikasi Pasien.
b. Penentuan kebutuhan Staf
c. Rekrutmen
d. Seleksi
e. Orientasi.
f. Penjadwalan, pengurangan absensi&pindah
g. Pengembangan staf
h. Jenjang Karir

3. Penggerakan / Pengarahan
- Pedoman Pelaksanaan/ Teknis.
- Standar Asuhan Keperawatan
- Standart Operating Prosedur.
- Penjadwalan
PENGARAHAN (Marquis&Houston, 1998
Ditujukan utk individu & kelompok/unit dan
diuraikan dlm bentuk, kebijakan, standar dan uraian tugas
a. Menciptakan iklim motivasi.
b. Manajemen Waktu
c. Manajemen Konflik
d. Pendelegasian
e. Supervisi
f. Komunikasi Efektif
Tujuan utama; efektif & efisien dari yan kep dan kepuasan klien, manajer

4. Pengawasan
- Pengawasan Umum.
- Pengawasan Teknis.
- Pengawasan melekat

PENGAWASAN
a. Penilaian prestasi Kerja.
b. Menetapkan Standar.
c. Jaminan Keselamatan Pasien.
d. Audit Struktur : SDM, Peralatan , SAK, SOP dll
Proses : Pelaksanaan pelayanan keperawatan
Hasil : Produk Kerja.
e. Pengukuran Indikator mutu, kondisi pasien dan SDM
f. Survey masalah Keperawatan
g. Membandingkan standar dg penampilan

JAWABAN SOAL 2

1 Kepemimpinan Otokratis
Gaya Otokrasi/Otoriter
* Pemimpin memutuskan.
* Orientasi pada tugas,
* Perintah
* Kekerasan dan Apatis
* Kurang Inisiatif

* Memusatkan power pada diri pemimpin .


* Semua keputusan dan arahan tentang apa yang harus dilakukan ada pd Pemimpin.
* Pemimpin merasa sebagai seorang yg paling tahu; tugasnya meyakinkan orang dengan
kebenaran menurut pandangannya sendiri.
* Bawahan /Staf tidak boleh menyatakan ketidak setujuan, tidak boleh tahu lebih banyak
* Sebagai pengendali dan sang superior.
- Tidak ada langkah tanpa keputusan Pimpinan .
- “Cara sayalah yang terbaik”
- Aktualisasi bawahan dan staf tak tumbuh.
- Apabila ada perbedaan dengan prinsip Pimpinan tidak akan ditolerir
Dampak pemimpin otoriter dalam perawatan
- Karyawan perawat tidak kohesif.
- Karyawan tidak inovative, sedikit ide, tak mandiri.
- Ada ketidaksenangan dan kepahitan, staf/bawahan kehabisan energi untuk
memikirkan hal ini.
- Karyawan mudah tersinggung, marah, apatis, resisten.
- Tanggung jawab karyawan rendah.
- Produktivitas tinggi hanya jika ada pimpinan

2 Kepemimpinan Demokrasi
Gaya kepemimpin demokratis
- Melibatkan bawahan
- Orientasi Organisasi
- Kerja Tim
- Lebih merasa puas.
- Lebih produktivitas.
Sifat pemimpin demokratis
- Tidak memusatkan power pada dirinya.
- Power didistribusikan kepada staf.
- Staf dapat mengekspresikan pikiran, perasaan secara terbuka, membagi
pikiran, perasaan yang berbeda tanpa merasa takut ditolak.
- Staf dapat menunjukkan bakat dan keterampilan yang berbeda dlm
menyelesaikan tugas.
Cara kerja
- Memfasilitasi partisipasi aktif staf membuat keputusan, mengevaluasi
kebijakan, mencari alternatif dan bertindak.
- Menjelaskan, menganjurkan penerapan standar melayani Staf sebagai teman
diskusi.
- Menggunakan konsensus dalam pengambilan keputusan, memberi kesempatan
Staf untuk mengevaluasi.
- Memfasilitasi aktualisasi potensi dan minat Staf
Dampak pemimpin demokratis
- Antusiasme Staf tinggi; keterlibatan dan komitmen tinggi; motivasi kuat.
- Staf puas karena berpartisipasi menghasilkan produk yang berkualitas.
- Kekohesifan tinggi
- Tanggung jawab pribadi dan inisiatif tinggi ~ tetap belajar dengan tekun walau
pemimpin tidak ada.
- Staf belajar kepemimpinan
3. Gaya kepemimpinan Laissez-Faire
* Santai-Acuh
* Pengarahan kurang
* Kebebasan individual.
* Kurang produktivitas.
* Frustasi.
Sifat pemimipn leissez-faire
- Pimpinan melepas power, power tidak jelas pada siapa dan staf yang mana.
- Bertindak seolah-olah bukan pemimpin.
- Staf dibiarkan belajar sendiri, berkembang sendiri tanpa pengarahan, diskusi,
atau fasilitasi pencapaian tujuan.
- Staf bingung dan tak mampu berfungsi.
- Energi habis untuk frustrasi dan kelelahan, tidak kohesif.
Akibat gaya kepemimpinan Leissez-Faire
- Staf frustrasi dan cari kambing hitam kesalahan.
- Staf apatis, bermoral rendah, tak tertarik menyelesaikan tugas.
- Produktivitas rendah
- Kurang kohesif dan perhatian satu dengan yg lain
- Staf tidak terlatih memimpin, terkungkung aktivitasnya sendiri

4. Gaya kepemimpinan transformasional


- Memotivasi orang untuk megorbankan kepentingan pribadi untuk kebaikan
organisasi,termotivasi melakukan melebihi apa yang diharapkan, katalisator
dari perubahan, membangkitkan semangat. (Thomas 2014)
- Membimbing para pengikutnya menuju tujuan yang ditetapkan, dan
menjelaskan peran & tugas yang dibutuhkan. (Robbins 2015)
Karakteristik
1. Karisma:
- Konsep yg sulit dipahami (Mudah dilihat, tetapi sulit u didefenisikan)
- Memberikan dampak emosional bagi para pengikutnya
- Jauh diatas rasa menghormati, menyayangi, kagum, percaya, diidolakan
- Memiliki kepercayaan diri yang luar biasa
- Menciptakan suatu aura kompetensi, kesuksesan
- Mengkomunikasikan harapan yang tinggi bagi para pengikutnya
2. Inspirasi
- Menginspirasi secara optimal terhadap tujuan kedepan
- Mengekspresikan tujuan dengan cara-cara yang sederhana
3. Stimulasi intelektual
- Menghargai ide-ide bawahan
- Membangkitkan pemahaman atas masalah dan kemungkinan solusinya
- Mengutarakan peluang, ancaman, kekuatan, dan kelemahan organisasi
- Mengembangkan rasionalitas, kreatif dan inovatif

4. Perhatian individu
- Mendelegasikan pekerjaan yang menantang kepada org yang layak
- Menjaga jalur komunikasi yang terbuka
- Memberikan mentoring
- Tidak memperlakukan semua orang secara sama
- Menghargai perbedaan setiap individu

3. Gaya Kepemimpinan Transaksional


* Kepemimpinan yang memberikan penjelasan tentang apa yang menjadi tanggung
jawab atau tugas bawahan serta imbalan yang dapat mereka harapkan jika standar
yang ditentukan tercapai.
* Memfokuskan perhatiannya pada transaksi interpersonal antara pemimpin dengan
karyawan yang melibatkan hubungan pertukaran. Pertukaran tersebut didasarkan pada
kesepakatan mengenai klasifikasi sasaran, standar kerja, penugasan kerja dan
penghargaan (Bycio dkk dalam Tondok dan Andarika,2004 dan Satrianegara, 2014).
Karakteristik :
1. Imbalan Kontijen (Kontigen Reward)
- Pertukaran imbalan untuk suatu upaya
- Menjanjikan ibalan  kinerja baik
- Menghargai prestasi kerja
2. Managemen by Exceptionactive
- Pemimpin mengawasi dan mencari penyimpangan atas berbagai aturan dan
standar, serta mengambil tindakan korektif
3.Managemen by Exceptionpasive
Melakukan intervensi bila kesalahan sudah terjadi atau standar tidak tercapai
.

JAWABAN SOAL 3

a. Kemampuan atau kompetensi yang wajib dimiliki seorang kepla ruangan dalam kasus
diatas adalah
Kemampuan Kepala Ruangan Dalam Meningkatkan Ketrampilan Interpersonal
- Ketrampilan untuk bersosialisasi dengan orang lain.
- Membina hubungan baik untuk membina hubungan saling percaya dan saling
menghargai.
- 80 % orang yg gagal di tempat kerja karena tidak mempunyai hubungan baik
dengan orang lain.
- Dapat memperluas jaringan.

b. Peran sebagai pembaharu


Pengertian Perubahan atau PembaharuPerubahan merupakan suatu proses
dimana terjadinya peralihan atau perpindahan dari status tetap (statis) menjadi statis
yang bersifat dinamis, artinya dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan yang ada.
Banyak definisi tentang berubah, dua diantaranya yaitu : Berubah merupakan kegiatan
atau proses yang membuat sesuatu atau seseorang berbeda dengan keadaan
sebelumnya ( Atkinson,1987)
Berubah merupakan proses yang menyebabkan perubahan pola perilaku
individu atau instuisi ( Brooten, 1987 )
Landasan Teori: Teori LewinLewin mengungkapkan bahwa perubahan dapat
dibedakan menjadi 3 tahapan :Pencairan (unfreezing). Motivasi yang kuat untuk
beranjak dari keadaan semula dan berubahnya keseimbangan yang ada.
Masalah biasanya muncul akibat adanya ketidakseimbangan dalam sistem.
Tugas perawat pada tahap ini adalah mengidentifikasi masalah dan memilih jalan
keluar yang terbaik.Bergerak (moving)Bergerak menuju keadaan yang baru atau tidak
/ tahap perkembangan baru, karena memiliki cukup informasi, serta sikap dan
kemampuan untuk berubah, memahami masalah yang dipahami dan mengetahui
langkah-langkah penyalasaian yang harus dilakukan, melakukan langkah nyata untuk
berubah dalam mencapai tingkat atau tahap baru.
Pada tahap ini perawat berusaha mengumpulkan informasi dan mencari
dukungan dari orang-orang yang dapat membantu memecahkan masalah. Pembekuan
(refresing) Telah mencapai tingkat atau tahap baru, mencapai keseimbangan baru.
Perawat Sebagai PembaharuMenurut Oslan dalam Kozier (1991) mengatakan
perawat sebagai pembaharu harus menyadari kebutuhan social, berorientasi pada
masyarakat dan kompeten dalam hubungan interpersonal.
Pemabaharu juga perlu memahami sikap dan perilakunya, bagaimana ia
menjalin kerjasama dengan orang lain dan bagaimana perasaannya terhadap
perubahan tersebut. Maukseh dan Miller dalam Kozier menyebutkan karakteristik
seorang pembaharu adalah.Dapat mengatasi/ menaggung resiko.

JAWABAN SOAL 4
Peran Ketua Tim dalam tahap
1 Pengkajian : mengumpukan data kesehatan klien

2. Perencanaan :
Fungsi perencanaan dan ketenagaan:
• Bersama Karu melaksanakan serah terima tugas
• Bersama karu melaksanakan pembagian tugas
• Menyusun rencana asuhan keperawatan
• Menyiapkan keperluan untuk melaksanakan asuhan keperawatan
• Melakukan ronde keperawatan bersama kepala ruangan
• Mengorientasikan klien baru pada lingkungan
• Melakukan pelaporan dan pendokumantasian

3. Implementasi
Fungsi pengorganisasian:
• Menjelaskan tujuan pengorganisasian tim keperawatan
• Membagi pekerjaan sesuai tingkat ketergantungan pasien
• Membuat rincian tugas anggota tim dalam keperawatan
• Mampu mengkoordinir pekerjaan yang harus dilakukan bersama tim kesehatan lain
• Mengatur waktu istirahat anggota tim
• Mendelegasikan proses asuhan keperawatan pada anggota tim
• Melakukan pelaporan dan pendokumentasian

Fungsi pengarahan:
• Memberikan pengarahan kepada anggota tim
• Memberikan bimbingan pada anggota tim
• Memberikan infromasi yang berhubungan dengan askep
• Mengawasi proses pemberian askep
• Melibat anggota tim sampai awal dan akhir kegiatan
• Memberikan pujian/motivasi kepada anggota tim
• Melakukan pelaporan dan pendokumentasian

4. Evaluasi:
Fungsi pengendalian:
• Mengevaluasi asuhan keperawatan
• Memberikan umpan balik pada pelaksana
• Memperhatikan aspek legal dan etik
• Melakukan pelaporan dan pendokumantasian

JAWABAN SOAL 5
Upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan dapat diartikan keseluruhan upaya dan
kegiatan secara komprehensif dan integratif memantau dan menilai mutu pelayanan RS,
memecahkan masalah-masalah yang ada dan mencari jalan keluarnya, sehingga mutu
pelayanan RSI akan menjadi lebih baik.
Di RS upaya peningkatan mutu pelayanan adalah kegiatan yang bertujuan memberikan
asuhan atau pelayanan sebaik-baiknya kepada pasien. Upaya peningkatan mutu pelayanan RS
akan sangat berarti dan efektif bilamana upaya peningkatan mutu menjadi tujuan sehari-hari
dari setiap unsur di RS termasuk pimpinan, pelaksana pelayanan langsung dan staf
penunjang. Upaya peningkatan mutu termasuk kegiatan yang melibatkan mutu asuhan atau
pelayanan dengan penggunaan sumber daya secara tepat dan efisien. Walaupun disadari
bahwa mutu memerlukan biaya, tetapi tidak berarti mutu yang lebih baik selalu memerlukan
biaya lebih banyak atau mutu rendah biayanya lebih sedikit.
Berdasarkan hal di atas maka disusunlah definisi dan tujuan dari upaya peningkatan mutu
pelayanan RS

1. Definisi Upaya Peningkatan Mutu Pelayanan RS


Adalah keseluruhan upaya dan kegiatan yang komprehensif dan integrative yang menyangkut
input, proses dan output secara objektif, sistematik dan berlanjut memantau dan menilai mutu
dan kewajaran pelayanan terhadap pasien, dan memecahkan masalah-masalah yang
terungkapkan sehingga pelayanan yang diberikan di RS berdaya guna dan berhasil guna.

2. Tujuan Upaya Peningkatan Mutu Pelayanan RS


Umum : Meningkatkan pelayanan kesehatan melalui upaya peningkatan mutu pelayanan RS
secara efektif dan efisien agar tercapai derajat kesehatan yang optimal.
Khusus : Tercapainya peningkatan mutu pelayanan RS melalui :
a. Optimasi tenaga, sarana, dan prasarana.
b. Pemberian pelayanan sesuai dengan standar profesi dan standar pelayanan yang
dilaksanakan secara menyeluruh dan terpadu sesuai dengan kebutuhan pasien.
c. Pemanfaatan teknologi tepat guna, hasil penelitian dan pengembangan pelayanan
kesehatan.

3. Indikator mutu
Indikator mutu RS meliputi indikator klinik, indikator yang berorientasi pada waktu dan
indikator ratio yang berdasarkan pada efektifitas (effectivenes), efisiensi (efficiency),
keselamatan (safety) dan kelayakan (appropriateness).

4. Strategi
Untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan RS makadisusunlah strategi sebagai berikut :
a. Setiap petugas harus memahami dan menghayati konsep dasar dan prinsip mutu pelayanan
RS sehingga dapat menerapkan langkah-langkah upaya peningkatan mutu di masing-masing
unit kerjanya.
b. Memberi prioritas kepada peningkatan kompetensi sumber daya manusia di RS , serta
upaya meningkatkan kesejahteraan karyawan.
c. Menciptakan budaya mutu di. RS Termasuk di dalamnya menyusun program mutu RS
dengan pendekatan PDCA cycle.

5. Pendekatan Pemecahan Masalah


Pendekatan pemecahan masalah merupakan suatu proses siklus (daur) yang
berkesinambungan. Langkah pertama dalam proses siklus ini adalah identifikasi masalah.
Identifikasi masalah merupakan bagian sangat penting dari seluruh proses siklus (daur),
karena akan menentukan kegiatan-kegiatan selanjutnya dari pendekatan pemecahan masalah
ini. Masalah akan timbul apabila :
a. Hasil yang dicapai dibandingkan dengan standar yang ada terdapat
penyimpangan
b. Merasa tidak puas akan penyimpangan tersebut.
c. Merasa bertanggung jawab atas penyimpangan tersebut.
Dengan telah jelasnya cara memecahkan masalah maka bisa dilakukan tindakan perbaikan.
Namun agar pemecahan masalah bisa tuntas, setelah diadakan tindakan perbaikan perlu
dinilai kembali apakah masih ada yang tertinggal. Dari penilaian kembali maka akan
didapatkan masalah yang telah terpecahkan dan masalah yang masih tetap merupakan
masalah sehingga proses siklus akan berulang mulai tahap pertama.

Anda mungkin juga menyukai