Askep Anak
Askep Anak
I. PENGKAJIAN
Hari/Tanggal : Selasa 27 Desember 2016
Oleh : Qurniatin Lativah
Jam : 11:00 WIB
Sumber data : Keluarga, rekam medis, observasi
A. IDENTITAS
1. Pasien
Nama : An. A
Umur : 3 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : Paud
Pekerjaan :-
Suku/Kebangsaan : Jawa
Tgl. Masuk RS : 26 Desember 2016
Diagnosa Medis : Kejang demam komplek
No. CM :
Alamat : Bangun Jiwo, Kasihan, Bantul
2. Penanggung Jawab
Nama : Tn. H
Umur : 39
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan : Jawa
Pekerjaan : Buruh
Alamat : Bangunjiwo, Kasihan, Bantul
Hubungan dengan pasien : Ayah
C. PENGKAJIAN FISIK
1. Tinggi/panjang badan : 96
2. Berat badan : 12
3. Lingkar kepala : 45
4. Lingkar dada :
5. Tanda-tanda vital
Suhu: 38,2 0c
Nadi: 120x/menit
Pernafasan: 28x/menit
Tekanan Darah: -
6. Pernafasan
a. Inspeksi:
Spontan : (√) ya (-) tidak
R.R : 28 x/menit (√) teratur (-) tidak teratur
Sesak : (-) iya (-) tidak (-) retraksi
(-) sinosis (-) wheezing (√) ronkhi (-) rales
(√) batuk (-) lendir, konsistensi -
Warna -
Metode : (-) nasal (-) head box (-) lain-lain ................
Alat bantu nafas :
(-) ETT (-) Vantilator
b. Palpasi: tidak ada nyeri tekan dan tidak ada krepitasi
c. Perkusi: sonor
d. Auskultasi: terdapat suara ronki
7. KARDIOVASKULER
a. Perkusi:
b. Auskultasi: S1 S2 reguler
Denyut arteri femoralis:
- Kanan : (√) kuat (-) lemah
- Kiri : (√) kuat (-) lemah
Perdarahan : (√) tidak (-) ya, .................cc
Ekstremitas : (√) hangat (-) dingin (-) sianosis
(-) edema (-) lemah (-) pucat
Pemasangan infus :
(√) sentral (-) long line
Perifer : Intravena : (√) ya (-) tidak
Intra arteri : (-) ya (-) tidak
Jenis cairan : D5
Jumlah tetesan : 12 tpm
Hasil Laboratorium:
( ) Anemia ( ) Trombositopenia
( ) Lekositosis ( ) Hipoproteinemia
Lain-lainnya : Pengisian kembali kapiler <2 detik Nadi : 120
8. GASTROINTESTINAL
BB lahir : 2700 gram BB saat ini 12 kg
Diit : Nasi
(√) ASI (√) susu formula (-) lain-lain.............
Puasa : (-) ya (√) tidak
Cara minum: (√) oral (-) NGT/OGT/Gastrostomi
Jumlah minum : 1500cc/hari
Cara makan : (√) disuapi (√) makan sendiri
Frekuensi makan : (-) kurang (√) cukup
(-) baik (-) anoreksia
Mukosa mulut : (√) lembab (-) kering
(-) kotor
(-) Labio schizis (-) Palato schizis (-) LPG schizis
Lidah : (√) lembab (-) kering (-) kotor
Abdomen : (√) supel (-) kembung) (-) tegang
(-) mual (-) muntah (-) residu......ml, warna..............
(-) NGT, produksi...........................................
Turgor : (√) elastis (-) tidak elastis
Bisisng usus: 17 x/menit
Hasil Laboratorium :
(-) Hipoproteinemia (-) Hipoalbuminemia
(-) asidosis metabolik (-) alkalosis metabolik
(-) Hipokalemia (-) Hipokalsemia
(-) Hipoglikemia
Lain-lain............................
9. NEUROSENSORI
Tingkat kesadaran : composmentis
Respon terhadap nyeri : (√) ya (-) tidak
Tangisan : (-) merintih (-) kurang kuat
(√) kuat (-) melengking
Glasgow coma scale : E = 4 V =5 M =6 = 15
Kepala : mesosepalus
(-) Cephal hematoma (-) Caput succadeneum
(-) Hidrosefalus, lingkar kepala.............cm
(-) an-encephal (-) sakit kepala (-) vertigo
Ubun-ubun : (√) datar ( - ) cekung ( - ) cembung
Pupil : (√) isokor (-) anisokor (-) dilatasi
Reaksi terhadap cahaya : (√) ada (-) tidak ada
Gerakan : (√) aktif (-) lemah (-) paralise
Kejang : (-) tidak (√) ada. Subtle/tonik klonik
10. INTEGUMEN
Warna kulit : (√) kemerahan (-) pucat (-) ikterus
Suhu : (√) panas (-) hangat (-) dingin
Turgor : (√) elastis (-) tidak elastis
Kebersihan : (√) bersih (-) kotor
Integritas : (√) utuh (-) kering (-) rash
(-) bullae (-) pustula (-) ptechiae
(-) plebitis (-) lesi (-) nekrosis
(-) dekubitus
Kepala : (√) bersih (-) kotor (-) bau
Mata : Sekret (√) ya (-) tidak
Abdomen :
Inspeksi : Tali pusat: (-) ada (√) tidak ada
Puntung umbilikal : (-) kering (-) basah (-) bau
(-) kemerahan (-) pus
Auskultasi : terdengar suara bising usus 17 x/m
Perkusi : terdengar suara tympani
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
(-) kolostomi (-) ileustomi
(-) gastrostomi (-) luka operasi
11. REPRODUKSI
Perempuan
Vagina : (√) bersih (-) kotor
Menstruasi: (-) ya (√) tidak
Pemasangan kateter : (-) ya (√) tidak
Laki-laki
Preputium : (-) bersih (-) kotor
Hipospadia: (-) ya (-) tidak
Scrotum: Testis (-) ada (-) tidak ada
Pola Eliminasi
a. Eliminasi Bowel
Frekuensi: 1/hari Penggunaan pencahar: tidak
Waktu: pagi/siang/sore/malam
Warna: kuning Darah : tidak ada Konsistensi : lembek
Gangguan eliminasi bowel: (-) Konstipasi
(-) Diare
(-) Inkontinensia Bowel
Kebutuhan Pemenuhan ADL Bowel dengan bantuan ibunya.
b. Eliminasi Bladder
Frekuensi: 10x/m
Warna: jernih Darah : tidak
Gangguan aliminasi bladder : (-) Nyeri saat BAK
(-) Burning sensation
(-) Bladder terasa penuh setelah BAK
(-) Inkontinensia Bladder
Riwayat dahulu: (-) Penyakit ginjal
(-) Batu Ginjal
(-) Injury/trauma
Penggunaan kateter : Tidak
Kebutuhan Pemenuhan ADL Bladder : Dengan bantuan
Pola Aktifitas dan latihan
Pekerjaan : tidak ada
Olah raga rutin : tidak ada Frekuensi : tidak ada
Alat bantu : (-) walker
(-) krek
(-) kursi roda
(-) tongkat
Terapi : (-) traksi, di . . . . . . . . . .
(-) gips,
Kemampuan melakukan ROM: Aktif
Kemampuan Ambulasi: mandiri terkadang di bantu
Pola Tidur dan istirahat
Lama tidur: 8 jam Tidur siang: Ya
Kesulitan tidur di RS: Ibu klien mengatakan kadang tidak sulit tidur terkadang
terbangun kalau batuk.
Kesulitan tidur : (-) menjelang tidur
(√) mudah sering terbangun
(-) merasa tidak segar saat bangun
Pola Kebersihan Diri
Sebelum sakit
Klien mandi 2 kali sehari, keramas 1 hari sekali, gosok gigi 1 kali sehari
Selama sakit
Klien mandi 2 kali sehari dan kadang hanya di lap saja kalau panasnya
naik belum keramas, gosok gigi 1 kali sehari
1. Aspek Intelektual-Psikososial-Spiritual
Aspek mental
Ibu klien mengatakan kwatir dan cemas dengan kondisi klien yang terkadang
suhunya panas karena demam yang tinggi dan takut kalau kejang. Ekspresi
wajah klien tampak ketakutan saat pertama kali melihat perawat. Saat
pengkajian, klien lebih banyak bersembunyi, menagis di belakang punggung
keluarganya, Dilakukan observasi terkadang An. A rewel takut dan cemas
kadang berani.
Aspek Intelektual
Ibu klien mengatakan sudah memahami tentang tanda dan gejala anaknya
akan kejang demam. Ibu klien mengatakan sudah menyiapkan alat pengukur
suhu di rumah saat anak panas selalu di ukur suhunya jika suhu semakin naik
ibu klien akan segera membawa klien ke RS karena ini adalah kejang demam
klien yang ke 2 kalinya. Keluarga jika klien kejang membuka mulut klien dan
menekan dengan sesuatu yang tidak keras di atas lidah.
Aspek Sosial
Ibu klien mengatakan di rumah klien mempunyai banyak teman tetapi sering
bermain dengan kakanya jika di rumah. Selama di RS klien tampak bermain-
main dengan dengan teman 1 kamar. Klien juga sering keluar bangsal untuk
melihat langit diluar dan mencari udara
Aspek Spiritual
Klien beragama islam. Keluarga mengatakan klien sering mengikuti gerakan
sholat yang dilakukan orang tuanya. Keluarga klien mengatakan pasrah
kepada Tuhan atas sakit yang diderita anaknya dan berharap cepat sembuh.
Terapi
Tanggal Obat Rute Dosis Indikasi
26/12/2016 Infus D5 ½ IV 1100 ml/24 Menyeimbangkan
NS jam cairan elektrolit
Luminal Oral Infeksi saluran
pernafasan atas dan
bawah
Hufanoxil Iv/ oral Antikonvulsif
Pct Oral Analgesic
Diazepam Oral Antikonvulsif
ANALISA DATA
NO DATA MASALAH ETIOLOGI
1 Ds: Hipertermi Proses penyakit
Ibu klien mengatakan klien panas sejak
tgl 25 desember 2016 pukul 15.00
kemudian panas turun setelah
diperiksakan ke bidan hari senin 26
Desember 2016 ibu klien ke RS untuk
membawa kakak An. A berobat tiba’’
An. A kejang di IGD rumah sakit
Do :
Prioritas Diagnosa :
o Hipertermi berhubungan dengan proses
penyakit
o Bersihan jalan nafas tidak efektif b/d infeksi
o Ansietas berhubungan dengan perubahan
status kesehatan
RENCANA KEPERAWATAN
Diagnosa
N
Keperawatan Tujuan (NOC) Intervensi (NIC)
o
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Hari, tanggal: 28 desember 2016
NO JAM IMPLEMENTASI EVALUASI PARAF
DX
1 09.00 1. Memonitor vital sign setiap S:
09.30 6-8 jam - Keluarga
09.35 2. Memonitor intake dan mengatakan suhu
08.30 output caitran klien belum normal
3. Memonitor warna dan suhu O:
09.00 kulit - Suhu 37°C, RR
10.00 4. Memonitor penurunan 26x/menit, Nadi
tingkat kesadaran 119x/menit
10.20 5. Memonitor ada tidaknya - Minum ASI dan teh
kejang - Klien tampak tidur
11.00 6. Mengevaluasi orang tua siang
tentang pencegahan dan - Klien tampak sering
tata laksana demam menangis
7. Menganjurkan untuk - 70% Tn. H dan istri
meningkatkan istirahat dapat menjawab
8. Memberikan terapi pertanyaan tentang
ventolin 200 mg kejang demam
- Infus + (infuse
pump), terapi +
A: Intervensi tercapai
sebagian (Memberiakan
edukasi, terapi +, cek
suhu, meningkatkan
istirahat)
P: Lanjutkan intervensi
2 08.20 1.Memposisikan pasien untuk S : keluarga mengatakan
08.30 memaksimalkan ventilasi dengan masih batuk berdahak
tetapi masih belum
semifoler keluar,
2.Mengauskultasi suara nafas, catat O:
09.00
adanya suara tambahan
Pulmo : vesikuler +/+,
simetris, retraksi dada
3.Memberikan bronkodilator tidak ada, wheezing -/-
09.00
nebulizer ventolin 2cc/8 jam ronkhi +/+:
09.15 RR : 26 x/m
4.Memonitor respirasi
Tidak ada sputum yang
13.30
keluar
A : bersihan jalan napas
belum teratasi
1. Sputum masih
ada
2. Suara napas
belum bersih
P : Lanjutkan intervensi
1. Memposisikan pasien
untuk memaksimalkan
ventilasi dengan
semifowler
2. Mengauskultasi suara
nafas, catat adanya
suara tambahan
3. Memberikan
bronkodilator nebulizer
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Hari, tanggal: 29 desember 2016
NO JAM IMPLEMENTASI EVALUASI PARAF
DX
1 21: 00 1. Memonitor vital sign setiap 6-8 S:
jam - Keluarga mengatakan
2. Memonitor intake dan output suhu klien belum normal
caitran dan meningkat pada pukul
3. Melakukan kompres hangat 20: 30 dan mendapatkan
4. Memonitor warna dan suhu obat paracetamol melalui
kulit oral
5. Memonitor penurunan tingkat O:
kesadaran - Suhu 38.6°C, RR
6. Memonitor ada tidaknya 28x/menit, Nadi
kejang 108x/menit
7. Menganjurkan untuk - Minum ASI dan air putih
21; 30 meningkatkan istirahat - Klien tampak tidur siang
8. Memberikan terapi - Klien tampak sering
paracetamol + diazepam menangis
- Infus + (infuse pump),
terapi +
A: Intervensi tercapai
sebagian ( terapi +, cek suhu,
meningkatkan istirahat)
P: Lanjutkan intervensi
2 20.20 1. Memposisikan pasien untuk S:
memaksimalkan ventilasi dengan - Keluarga mengatakan
semifoler klien sering tidur
2. Mengauskultasi suara nafas, catat
semalam nyenyak namun
adanya suara tambahan
kadang masih rewel
3. Memberikan bronkodilator nebulizer
21:00 O:
ventolin 2cc/8 jam
- Sisi tempat tidur selalu
4. Memonitor respirasi
terpasang keatas
- 22x/m
- Suhu 38,6°C
A: Masalah teratasi sebagian
P: lanjutkan intervensi
1. Pemberian ventolin /8jam
2. Monitor suara tambahan
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Hari, tanggal: 31 desember 2016
NO JAM IMPLEMENTASI EVALUASI PARAF
DX
1 08: 00 1. Memonitor vital sign setiap 6-8 S:
jam - Keluarga mengatakan
2. Memonitor intake dan output suhu klien sudah normal
caitran hanya saja masih batuk
3. Melakukan kompres hangat O:
4. Memonitor warna dan suhu - Suhu 38.6°C, RR
kulit 24x/menit, Nadi
5. Memonitor penurunan tingkat 108x/menit
kesadaran - Minum ASI dan air putih
6. Memonitor ada tidaknya kejang - Klien tampak tidur siang
7. Menganjurkan untuk - Klien tampak sering
meningkatkan istirahat menangis
13:00 8. Memberikan terapi ventolin 200 - Infus + (infuse pump),
mg terapi +
A: Intervensi tercapai
sebagian ( terapi +, cek suhu,
meningkatkan istirahat)
P: Lanjutkan intervensi
(pindah minggu )
2 09 : 00 1. Mengauskultasi suara nafas, catat S:
adanya suara tambahan keluarga An. A mengatakan
2. Mengajarkan batuk efektif batuk sudah mulai berkurang
3. Memberikan bronkodilator O:
nebulizer ventolin 2cc/8 jam suara ronki sudah mulai
4. Memonitor respirasi berkurang
rr : 24 x/m
CHECK LIST OBSERVASI RESPON KECEMASAN PADA
ANAK YANG MENJALANI PROSES HOSPITALISASI
(dikaji saat akan melakukan terapi bermain terapeutik)
Lakukan oservasi perilaku anak dan beri skor dengan memberi centang kolom skor 1, 2, 3
4 atau 5 dengan keterangan sebagai berikut, skor : 1 : sangat setuju, 2 : setuju, 3 : ragu-
ragu , 4 : tidak setuju, 5 : sangat tidak setuju. Skor diberikan untuk setiap perilaku anak
muncul yang sesuai dengan perilaku yang tertulis di kolom observasi. Keseluruhan skor
yang didapatkan kemudian dijumlahkan di akhir untuk menentukan skor/angka final.
Skor final berada dalam rentang 50-250.
NO PERILAKU YANG DIOBSERVASI SKOR
I REAKSI TERHADAP KECEMASAN PERPISAHAN 1 2 3 4 5
1 Menolak makan v
2 Kesulitan tidur v
3 Berusaha menemukan selimut kesayangan atau mainan favorit v
4 Menangis dengan sungguh-sungguh (hebat) saat mencari orang v
tua dan berkali-kali menanyakan saat orang tua berjanji akan
dating
5 Anak mengalami mimpi buruk v
6 Anak menarik diri terhadap orang lain v
7 Anak terlihat sedih dan tertekan v
8 Mengekspresikan marah dengan memukul anak lain v
9 Anak terlihat rewel atau mudah marah/merengek v
1 Menolak bekerjasama dengan perawat selama tindakan v
0 perawatan diri (contoh : ganti baju, gosok gigi, mandi)
1 Anak terlihat temper tantrum (marah disertai dengan perilaku v
1 meronta-ronta/agresif) dan berperilaku menarik perhatian
PERILAKU MENATAP SESUATU
1 Menatap (mata terbuka lebar) dengan tatapan kosong v
2
1 Menatap lantai dengan kepala tertunduk v
3
1 Menghindari kontak mata dengan orang lain v
4
BICARA
1 Anak sering terlihat diam v
5
1 Tidak tersenyum pada orang lain v
6
1 Tidak berespon terhdap orang lain v
7
1 Menggumamkan kata-kata yang sama (monoton) v
8
1 Menanyakan banyak pertanyaan v
9
2 Mengungkapkan ketakutan terhadap personil rumah sakit v
0
2 Mencaci maki personil rumah sakit v
1
2 Merintih v
2
2 Menangis v
3
2 Menagis tersedu-sedu (bernapas dengan tersengal dan tidak v
4 teratur saat menangis)
2 Bernapas dengan panjang (menarik napas dalam dan terdengar v
5 nyaring)
2 Menggerutu dengan cara meraung/mengerang/berteriak v
6
2 Menawar saat menolak sebuah prosedur v
7
REAKSI BERKAITAN DENGAN KEHILANGAN KONTROL
2 Anak menangis dan menempel terus pada ibu/orangtua v
8
2 Anak menolak kontak mata dengan personil rumah sakit v
9
3 Anak melakukan perlawanan ringan dengan memeluk erat v
0 orangtua/ibu
3 Anak mengajak/menarik ibu/orangtua ke atas tempat tidur dan v
1 berkeras agar ibu/orangtua menemani dengan duduk di
sebelahnya
REAKSI BERKAITAN DENGAN INJURY TUBUH ATAU
NYERI (SAAT ANAK DILAKUKAN TINDAKAN YANG
MENYAKITKAN)
3 Terlihat bingung, dan tidak aktif v
2
3 Wajah terlihat ketakutan v
3
3 Terlihat sedih atau tertekan v
4
3 Terlihat mengerutkan dahi v
5
3 Terlihat menyeringai menahan sakit v
6
3 Terlihat meneteskan air mata v
7
3 Mendorong perawat menjauh v
8
3 Mencoba merampas peralatan yang digunakan v
9
4 Bersembunyi dari perawat v
0
PERILAKU BEKERJASAMA TERHADAP PROSEDUR
TERTENTU
4 Menolak bekerjasama dengan petugas kesehatan saat di awal v
1
4 Menolak bekerja sama bahkan setelah diberi penjelasan v
2
4 Menolak tindakan yang dilakukan untuk membuat anak v
3 nyaman/mengalihkan perhatian
4 Menunjukkan perilaku marah dengan menggigit, menendang, v
4 memukul, melempar objek mainan atau barang-barang yang di
dekat anak
4 Anak tidak mengijinkan perawat untuk memriksa tanda-tanda v
5 vital pasien
4 Anak meraung dan meronta-ronta , mencoba selalu v
6 menghindar/menolak dan hingga perlu direstrain agar tenang
4 Anak meludahi obat setelah proses pemberian obat yang v
7 menguras energy
4 Anak menunjukkan perilaku menantang/melawan dan menolak v
8 untuk tetap tinggal di bangsal/ruangan.
4 Anak hanya mau makan setelah dilakukan terapi diversional v
9 yang menghibur (diversional therapy)
5 Anak hanya dapat tidur saat telah dilakukan terapi menghibur v
0 (diversional therapy)