Anda di halaman 1dari 19

PRAKTIKUM BATUBARA

LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL DAN


BATUBARA
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BAB V
BRIKET BATUBARA KARBONISASI

5.1. Tujuan Praktikum


Adapun tujuan dari praktikum briket batubara karbonisasi kali ini adalah
sebagai berikut:
1. Praktikan mengerti tentang briket batubara karbonisasi.
2. Praktikan mengerti dan mampu melaksanakan proses pembuatan briket
batubara karbonisasi.
3. Praktikan mampu menganalisis fungsi dan campuran bahan-bahan dalam
pembuatan briket batubara karbonisasi.

5.2. Dasar Teori


5.2.1. Pengertian Briket Karbonisasi
Briket batubara karbonisasi ialah briket batubara yang terlebih dahulu
dilakukan proses karbonisasi sebelum menjadi briket. Proses karbonisasi dilakukan
dengan cara membakarnya pada suhu tertentu sehingga sebagian besar zat
pengotor terutama zat terbang hilang atau turun serendah mungkin sehingga produk
akhirnya tidak berbau dan berasap. Biaya produksi tentu saja meningkat karena
pada batubara tersebut rendemen hanya sebesar 50%. Briket ini cocok untuk
digunakan untuk keperluan rumah tangga, untuk memasak dimana asap akan
bersentuhan dengan bahan makanan serta lebih aman dalam penggunaannya
(Aladin, 2011).
Karbonisasi merupakan proses pemanasan batubara sampai suhu dan
waktu tertentu pada kondisi sedikit oksigen untuk menghilangkan kandungan zat
terbang batubara sehingga dihasilkan padatan yang berupa arang batubara atau
kokas atau semi kokas dengan hasil samping berupa tar dan gas (SNI, 2008).
Dalam pembuatannya batubara terkarbonisasi dimulai dari batubara
diperhalus dengan cara digerus atau diayak hingga ukuran tertentu (3 mm),
kemudian batubara dikarbonisasi dengan cara pemanasan dengan suhu dan waktu
tertentu, biasanya pada suhu 700°Cselama 3 sampai 4 jam, selanjutnya dicampur
dengan bahan perekat seperti tanah liat atau tapioca, atau sagu dengan
perbandingan tertentu. Campuran kemudian dicetak dengan bentuk tertentu dan

Kelompok IV V-1
PRAKTIKUM BATUBARA
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL DAN
BATUBARA
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
dengan penekanan tertentu kemudian hasil briket batubara dikeringkan lalu
terbentuklah briket batruara siap pakai (Aladin, 2011).
Volatile matter adalah banyaknya zat yang hilang bila sampel batu bara
dipanaskan pada suhu dan waktu yang telah ditentukan (setelah dikoreksi oleh
kadar moisture). Suhunya adalah 900°C, dengan waktu pemanasan tujuh menit
tepat. Volatile yang menguap terdiri dari hidrogen, karbon monoksida, dan metan,
serta sebagian kecil uap yang dapat mengembun seperti tar, hasil pemecahan
termis seperti karbon dioksida dari karbonat, sulfur dari pirit dan air dari lempung
(Muchjidin, 2006)
5.2.2. Kelebihan dan Kekurangan Briket Batubara Karbonisasi
Briket batubara karbonisasi memiliki kelebihan diantaranya lebih nyaman,
tidak berasap dan lebih efektif, sehingga biasanya dapat dipakai untuk bahan bakar
rumah tangga. Pembakaran yang baik juga membuat briket batubara karbonisasi
digunakan dalam industri kecil dan juga dalam kegiatan penempaan besi.
Namun dibalik kelebihan tersebut terdapat kekurangan pada briket
batubara karbonisasi. Briket batubara karbonisasi lebih mahal daripada briket biasa,
sehingga jarang digunakan untuk skala industri yang besar. Dan walaupun dapat
digunakan untuk kegiatan pandai besi, namun dari segi harga dan efisiensi energi,
minyak tanah lebih baik daripada briket batubara, sehinnga penggunaan briket
batubara sering ditinggalkan.
(Sukandarumidi, 2005)

Kelompok IV V-2
PRAKTIKUM BATUBARA
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL DAN
BATUBARA
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
5.3. Alat dan Bahan
5.3.1. Alat
Alat-alat yang digunakan pada praktikum briket batubara karbonisasi
adalah:
a. Tungku Karbonisasi adalah alat yang digunakan untuk melakukan proses
karbonisasi.

*Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2019


Gambar 5.1
Tungku Karbonisasi
b. Cetakan briket, berfungsi untuk mencetak bahan-bahan pembuat briket menjadi
briket batubara karbonisasi.

*Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2019


Gambar 5.2
Cetakan Briket

Kelompok IV V-3
PRAKTIKUM BATUBARA
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL DAN
BATUBARA
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
c. Neraca analitik, berfungsi untuk menimbang massa material bahan-bahan
pembuat briket batubara karbonisasi.

*Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2019


Gambar 5.3
Neraca Analitik

d. Sendok, berfungsi untuk memindahkan material bahan briket ke pencetakan


briket batubara karbonisasi.

*Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2019


Gambar 5.4
Sendok

Kelompok IV V-4
PRAKTIKUM BATUBARA
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL DAN
BATUBARA
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
e. Ember, berfungsi sebagai tepat mencampur semua bahan briket yang akan
dicetak.

*Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2019


Gambar 5.5
Ember
f. Kotak briket, berfungsi sebagai tempat menyimpan briket yang sudah selesai
dicetak.

*Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2019

Gambar 5.6
Kotak Briket

g. Kertas label, berfungsi untuk menandai briket yang sudah selesai dicetak agar
tidak tertukar.

Kelompok IV V-5
PRAKTIKUM BATUBARA
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL DAN
BATUBARA
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

*Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2019


Gambar 5.7
Kertas Label
h. Peralatan APD, berfungsi untuk melindungi diri pada saat kegiatan praktikum
berlangsung.

*Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2019


Gambar 5.8
Peralatan APD

5.3.2. Bahan
Bahan yang digunakan untuk pembuatan briket batubara karbonisasi
adalah:

Kelompok IV V-6
PRAKTIKUM BATUBARA
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL DAN
BATUBARA
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
a. Batubara sebagai bahan utama pembuatan briket dengan kalori ± 4500 kkal/kg
ADB.

*Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2019


Gambar 5.9
Batubara
b. Kanji digunakan sebagai bahan perekat campuran bahan-bahan pembuatan

briket batubara karbonisasi.

*Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2019


Gambar 5.10
Kanji

c. Kaolin digunakan sebagai bahan untuk penstabil panas pada briket batubara
pada saat dibakar.

Kelompok IV V-7
PRAKTIKUM BATUBARA
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL DAN
BATUBARA
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

*Sumber: Dokumentasi Praktikum, 2019


Gambar 5.11
Kaolin
d. Serbuk kayu digunakan sebagai bahan untuk pemicu nyalanya api briket
batubara karbonisasi.

*Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2019


Gambar 5.12
Serbuk Kayu

e. Kapur digunakan sebagai bahan untuk pengurang bau pada briket batubara
karbonisasi saat dibakar.

Kelompok IV V-8
PRAKTIKUM BATUBARA
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL DAN
BATUBARA
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

*Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2019


Gambar 5.13
Kapur

5.4. Prosedur Percobaan


5.4.1. Penggunaan Tungku Karbonisasi

Kelompok IV V-9
PRAKTIKUM BATUBARA
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL DAN
BATUBARA
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
a. Menyiapkan alat dan bahan.
b. Menyiapkan tabung LPG dan satu set kompor gas untuk pemicu panas dan
rangkaian.
c. Memasang termometer bimetal ke penutup tungku.
d. Melepas penutup tungku di empat sudut menggunakan kunci 19.
e. Memasukkan material batubara yang telah direduksi ke cawan dalam tungku.
f. Memasang kembali penutup tungku.
g. Memulai pembakaran material
h. Membuka kran ventilasi udara secukupnya untuk mengalirkan moisture hasil uap.
i. Mengecilkan tekanan panas, jika sudah mencapai suhu 200°C untuk mencapai
kestabilan.
j. Mematikan pemicu panas pada tungku karbonisasi setelah mencapai suhu
200°C 15 menit.
k. Membuka tutup tungku karbonisasi dan keluarkan cawan yang berisi material.
l. Memasang kembali penutup tungku.

5.4.2. Pembuatan Briket Batubara Karbonisasi Biasa

Kelompok IV V-10
PRAKTIKUM BATUBARA
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL DAN
BATUBARA
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Adapun prosedur percobaan pembuatan briket batubara karbonisasi biasa,
yaitu:

Batubara kalori ± 4500 kkal/kg


(ADB) dengan ukuran
± 1-3 mm

Dikarbonisasi dengan
tungku karbonisasi

Batubara hasil karbonisasi

Dicampur

Batubara + kaolin + perekat


dengan massa total 200 gram

Dicetak

Briket batubara
karbonisasi biasa

Gambar 5.14
Flowchart Pembuatan Briket Batubara Karbonisasi Biasa

Langkah Kerja:
a. Menyiapkan batubara kalori ± 4500 kkal/kg (ADB) dengan ukuran ± 1-3 mm.
b. Melakukan proses karbonisasi menggunakan tungku karbonisasi sampai suhu
200oC dan dipertahankan selama 15 menit.
c. Mencampurkan batubara hasil karbonisasi, kanji, dan kaolin dengan berat total
200 gram.
d. Mencetak campuran material pembuat briket dengan alat pencetak briket.
e. Mengeringkan material yang telah dicetak.
f. Melihat dan mencatat:
1) Campuran bahan briket.
2) Kekuatan fisik briket.
3) Bentuk hasil akhir cetakan.
5.4.3. Pembuatan Briket Batubara Karbonisasi Biomassa

Kelompok IV V-11
PRAKTIKUM BATUBARA
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL DAN
BATUBARA
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Adapun prosedur percobaan pembuatan briket batubara karbonisasi
biomassa, yaitu:

Batubara kalori ± 4500 kkal/kg


(ADB) dengan ukuran ± 1-3 mm

Dikarbonisasi dengan
tungku

Batubara hasil karbonisasi

Dicampur

Batubara + kaolin + perekat +


serbuk kayu + kapur
dengan massa total 200 gram

Dicetak

Briket batubara
karbonisasi biomassa

Gambar 5.15
Flowchart Pembuatan Briket Batubara Karbonisasi Biomassa

Langkah Kerja:
a. Menyiapkan batubara kalori ± 4500 kkal/kg (ADB) dengan ukuran ± 1-3 mm.
b. Melakukan proses karbonisasi menggunakan tungku karbonisasi sampai suhu
200oC dan dipertahankan selama 15 menit.
c. Mencampurkan batubara hasil karbonisasi, kaolin, kanji, serbuk kayu, dan kapur
dengan berat total 200 gram.
d. Mencetak campuran material pembuat briket dengan alat pencetak briket.
e. Mengeringkan material yang telah dicetak.
f. Melihat dan mencatat:
1) Campuran bahan briket.
2) Kekuatan fisik briket.
3) Bentuk hasil akhir cetakan.
5.5. Data Hasil Praktikum

Kelompok IV V-12
PRAKTIKUM BATUBARA
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL DAN
BATUBARA
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Dari praktikum yang telah dilakukan, maka diperoleh data hasil praktikum,
yaitu sebagai berikut:
Tabel 5.1
Data Hasil Praktikum Briket Batubara Karbonisasi

Serbuk
Nama Batubara Kaolin Kanji Kapur
No Kayu Keterangan
Sampel (%) (%) (%) (%)
(%)

a. Kekuatan
fisik: Keras
b. Permukaan:
Halus
1 Biasa 1 80 5 15 - -
c. Warna: Hitam
Pekat
d. Briket
berhasil: 8
e. Briket gagal: 0

a. Kekuatan
fisik: Kuat
b. Permukaan:
Halus
2 Biasa 2 85 5 15 - - c. Warna: Hitam
Pekat
d. Briket
berhasil: 8
e. Briket gagal: 0

a. Kekuatan
fisik: Sedang
b. Permukaan:
Biomassa Halus
3 75 2 15 6 2
1 c. Warna: Hitam
Pekat
d. Briket
berhasil: 8
Briket gagal: 0

a. Kekuatan
fisik: Kuat
b. Permukaan:
Biomassa
4 75 5 15 2 3 Sedang
2 c. Warna: Hitam
d. Briket
berhasil: 8
e. Briket gagal: 0

Kelompok IV V-13
PRAKTIKUM BATUBARA
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL DAN
BATUBARA
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
5.6. Pengolahan Data
Berikut ini adalah perhitungan yang diperlukan untuk melengkapi data hasil
pengamatan:
1. Massa total campuran briket biasa (batubara +
kaolin + perekat) yaitu 200 gram.
2. Massa total campuran briket biomassa
(batubara + kaolin + perekat + serbuk kayu + kapur) yaitu 200 gram.
3. Batubara yang digunakan untuk praktikum ini
adalah batubara dengan kalori ± 4500kkal/kg.
Berikut ini adalah data hasil perhitungan campuran dari komposisi briket
batubara karbonisasi, yaitu:
1. Campuran I (Briket batubara karbonisasi biasa I)
Diketahui:
Batubara : 80 %
Kaolin :5%
Perekat : 15 %
Ditanya:
a. Massa batubara dalam campuran ?
b. Massa kaolin dalam campuran ?
c. Massa perekat dalam campuran ?
Jawab:
80
a. Massa batubara dalam campuran = x 200 gram = 160 gram
100
5
b. Massa kaolin dalam campuran = x 200 gram = 10 gram
100
15
c. Massa perekat dalam campuran = x 200 gram = 30 gram
100
2. Campuran II (Briket batubara karbonisasi biasa II)
Diketahui:
Batubara : 85 %
Kaolin :5%
Perekat : 15 %
Ditanya:
a. Massa batubara dalam campuran ?
b. Massa kaolin dalam campuran ?

Kelompok IV V-14
PRAKTIKUM BATUBARA
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL DAN
BATUBARA
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
c. Massa perekat dalam campuran ?

Jawab:
85
a. Massa batubara dalam campuran = x 200 gram = 170 gram
100
5
b. Massa kaolin dalam campuran = x 200 gram = 10 gram
100
15
c. Massa perekat dalam campuran = x 200 gram = 30 gram
100
3. Campuran III (Briket batubara karbonisasi biomassa I)
Diketahui:
Batubara : 75 %
Kaolin :2%
Perekat : 15 %
Serbuk Kayu :6%
Kapur :2%
Ditanya:
a. Massa batubara dalam campuran ?
b. Massa kaolin dalam campuran ?
c. Massa perekat dalam campuran ?
d. Massa serbuk kayu dalam campuran ?
e. Massa kapur dalam campuran ?
Jawab:
75
a. Massa batubara dalam campuran = x 200 gram = 150 gram
100
2
b. Massa kaolin dalam campuran = x 200 gram = 4 gram
100
15
c. Massa perekat dalam campuran = x 200 gram = 30 gram
100
6
d. Massa serbuk kayu dalam campuran = x 200 gram = 12 gram
100
2
e. Massa kapur dalam campuran = x 200 gram = 4 gram
100
4. Campuran IV (Briket batubara karbonisasi biomassa II)
Diketahui:
Batubara : 75 %

Kelompok IV V-15
PRAKTIKUM BATUBARA
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL DAN
BATUBARA
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Kaolin :5%
Perekat : 15 %
Serbuk Kayu :3%
Kapur :2%

Ditanya:
a. Massa batubara dalam campuran ?
b. Massa kaolin dalam campuran ?
c. Massa perekat dalam campuran ?
d. Massa serbuk kayu dalam campuran ?
e. Massa kapur dalam campuran ?
Jawab:
75
a. Massa batubara dalam campuran = x 200 gram = 150 gram
100
5
b. Massa kaolin dalam campuran = x 200 gram = 10 gram
100
15
c. Massa perekat dalam campuran = x 200 gram = 30 gram
100
3
d. Massa serbuk kayu dalam campuran = x 200 gram = 6 gram
100
2
e. Massa kapur dalam campuran = x 200 gram = 4 gram
100

Kelompok IV V-16
PRAKTIKUM BATUBARA
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL DAN
BATUBARA
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

5.7. Pembahasan
Kegiatan praktikum kali ini adalah pembuatan briket batubara karbonisasi.
Sebelum pembuatan briket, batubara terlebih dahulu harus dikarbonisasikan dengan
memanaskan batubara pada tungku dan suhu waktu tertentu sehingga zat terbang
dan kandungan air dari batubara berkurang.
Pada percobaan pembuatan briket karbonisasi terdapat 4 macam bahan
campuran. Selain batubara terdapat bahan lain, seperti kaolin, perekat, dan serbuk
kayu, serta kapur. Adapun briket yang dicetak memiliki komposisi yang berbeda-
beda yaitu briket batubara biasa dengan komposisi berupa batubara, kaolin, dan
perekat. Sedangkan briket batubara jenis biomassa memiliki komposisi campuran
berupa batubara, kaolin, perekat, serbuk kayu dan kapur. Pada percobaan
pembuatan briket batubara massa keseluruhan terhadap batubara, kaolin, perekat,
serbuk kayu dan kapur adalah 100 % pada 200 gram.
Pada campuran pertama yang merupakan briket batubara biasa dengan
komposisi 80% batubara, 5 % kaolin dan 15 % perekat, didapat hasil briket batubara
yang mempunyai kekuatan fisik yang kompak dan bentuk yang rapi dan padat,
permukaan yang halus, warna yang didapatkan hitam pekat, dengan tingkat
keberhasilan pada saat pencetakan briket yaitu 100 % berhasil dalam sekali cetak
yaitu 8 buah.
Dalam kegiatan kali ini terdapat kegagalan berupa tertinggal dari sebagian
kecil dari briket pada proses pembuatan briket biomassa 1 yang mana komposisinya
75% batubara, 2% kaolin, 15% perekat, 6% serbuk kayu, 2% kapur namun diantara
ketiga percobaan lainnya briket ini yang kekuatannya sedang, itu dikarenakan
setelah proses karbonisasi membuat kadar air pada batubara menjadi hilang
sehingga volume batubara yang diperlukan lebih banyak dengan campuran perekat

Kelompok IV V-17
PRAKTIKUM BATUBARA
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL DAN
BATUBARA
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
yang tetap sehingga membuat briket tersebut tidak dapat padat dan kompak secara
sempurna.
Tingkat keberhasilan dalam pembuatan briket tepatnya saat pencetakan
briket batubara kali ini yaitu proses karbonisasi atau pengurangan kadar air sangat
mempengaruhi dalam pembuatan briket dikarenakan jumlah volume batubara
bertambah sehingga membuat volume pada saat pencetakan lebih banyak, selain
itu kuat tekan mesin dapat mempengaruhi proses pemadatan dan ukuran butir yang
digunakan pada saat pembuatan briket batubara dapat menentukan mudah dan
tidaknya saat proses pemadatan yang dipengaruhi oleh besarnya pori per butirnya.

5.8. Penutup
5.8.1. Kesimpulan
Adapun beberapa kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum kali ini
adalah:
a. Briket batubara karbonisasi adalah briket batubara yang mengalami karbonisasi
sebelum diproses menjadi briket maka dilakukan proses pemanasan terlebih
dahulu untuk menghilangkan kadar air baik inherent maupun surface. Dan
harganya pun lebih mahal karena zat terbangnya telah berkurang dalam briket
batubara sehingga menghasilkan pembakaran yang sempurna.
b. Proses pembuatan briket barubara karbonisasi adalah pertama batubara harus
dikarbonisasi, kemudian setelah proses karbonisasi selesai batubara dicampur
dan dicetak dengan alat pencetak.
c. Fungsi dari bahan campuran dalam briket batubara karbonisasi yaitu:
1) Batubara ± 4500 kkal/kg digunakan sebagai bahan utama dalam pembuatan
briket batubara.
2) Kaolin digunakan sebagai bahan penstabil panas.
3) Perekat digunakan sebagai bahan penyatu semua material.
4) Kapur digunakan untuk mengurangi asam dan bau pembakaran briket batubara.
5) Serbuk kayu, digunakan untuk membantu mempercepat pembakaran briket.
5.8.2. Saran
Adapun saran untuk praktikum briket batubara karbonisasi ini adalah
sebagai berikut:
a. Sebaiknya mencampur bahan briket menggunakan sarung tangan plastik agar
lebih bersih.

Kelompok IV V-18
PRAKTIKUM BATUBARA
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL DAN
BATUBARA
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
b. Peralatan untuk proses karbonisasi lebih diperbanyak agar proses karbonisasi
berlangsung lebih cepat
c. Praktikan diharapkan memperhatikan standar operasional yang diberikan agar
tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.

Kelompok IV V-19

Anda mungkin juga menyukai