Skripsi
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik
Pertambangan (S.T)
Oleh :
Disya Syaharani
NIM 11160980000029
NIM : 11160980000029
Dengan ini, menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Evaluasi Kinerja Unit
Crushing Plant (Tuban-1 dan Tuban-2) Tambang Batugamping Mengacu Pada
Target Produksi PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, Pabrik Tuban, Provinsi
Jawa Timur.” adalah benar merupakan karya saya sendiri dan tidak melakukan
tindakan plagiat dalam penyusunannya. Adapun kutipan yang ada dalam penyusunan
karya ini telah saya cantumkan sumber kutipannya dalam skripsi. Saya bersedia
melakukan proses yang semestinya sesuai dengan peraturan perundangan yang
berlaku jika ternyata skripsi ini sebagian atau keseluruhan merupakan plagiat dari
karya orang lain.
Disya Syaharani
11160980000029
ii
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
LEMBAR PERSETUJUAN
Skripsi
Oleh:
Disya Syaharani
NIM : 11160980000029
Mengetahui,
Ketua Program Studi Teknik Pertambangan
iii
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
PENGESAHAN UJIAN
Skripsi berjudul “Evaluasi Kinerja Unit Crushing Plant (Tuban-1 dan Tuban-2)
Tambang Batugamping Mengacu Pada Target Produksi PT Semen Indonesia
(Persero) Tbk, Pabrik Tuban, Provinsi Jawa Timur.” telah diujikan dalam sidang
munaqasyah Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta pada 26 Februari 2019. Skripsi ini telah diterima sebagai salah
satu syarat memperoleh gelar Sarjana Tenik Pertambangan (S.T) pada Program Studi
Teknik Pertambangan.
Tim Penguji
NIDK. 8844090018
Mengetahui,
Dekan Fakultas Sains dan Teknologi, Ketua Program Studi Teknik Pertambangan,
iv
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
ABSTRAK
Oleh:
Keinginan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. untuk ikut serta dalam pembangunan
infrastruktur negara diwujudkan dengan cara meningkatkan target produksi menjadi
18.000 ton/hari. Namun pada keadaan aktual di lapangan, rata-rata produksi hanya
sebesar 16.124,95 ton/hari dengan waktu efektif kerja rata-rata 12,80 jam pada unit
crushing plant Tuban-1 dan 17.649,50 ton/hari dengan waktu efektif kerja rata-rata
13,03 jam pada unit crushing plant Tuban-2. Penelitian dilakukan untuk
mengevaluasi kinerja unit crushing plant guna mencari penyebab serta sekaligus
mencari solusi optimal atas permasalahan tidak tercapainya target produksi. Target
produksi tidak tercapai disebabkan oleh hambatan yang terjadi seperti hambatan
manusia dan mekanika pada operasi crushing plant. Hambatan juga dapat
menyebabkan energi listrik yang terbuang akibat adanya waktu standby alat. Upaya
dilakukan guna mencapai target produksi dengan cara menekan waktu hambatan agar
waktu kerja efektif meningkat. Perbaikan waktu kerja operasi tersebut dapat
memperbaiki waktu kerja efektif dengan tingkat efisiensi menjadi 89,93% dari
70,17% pada Tuban-1 dan sebesar 85,85% dari 64,02% pada Tuban-2.
v
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
ABSTRACT
vi
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI SKRIPSI
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Sebagai sivitas akademik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, saya yang bertanda tangan
di bawah ini:
NIM : 11160980000029
Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti
Noneksklusif ini Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta berhak
menyimpan, mengalihmedia/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data
(database), merawat, dan mempublikasikan skripsi saya selama tetap mencantumkan
nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.
Disya Syaharani
vii
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
KATA PENGANTAR
Puji syukur Penulis panjatkan kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Evaluasi Kinerja Unit Crushing Plant (Tuban-1 dan Tuban-2) Tambang
Batugamping Mengacu Pada Target Produksi PT Semen Indonesia (Persero)
Tbk, Pabrik Tuban, Provinsi Jawa Timur.” Skripsi ini disusun untuk memenuhi
salah satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana Teknik Pertambangan pada Program
Studi Teknik Pertambangan Universitas Islam Negeri Jakarta Syarif Hidayatullah
Jakarta.
viii
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
6. Bapak Dr. Ambran Hartono, M.Si., selaku Ketua Program Studi Teknik
Pertambangan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
7. Bapak Mulyanto Soejodibroto, Ph.D, selaku Dosen Pembimbing I Teknik
Pertambangan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang selalu membimbing
hingga Penulis bisa menyelesaikan skripsi.
8. Bapak Ir. Untung Suryanto, M.Sc., selaku Dosen Pembimbing II Teknik
Pertambangan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang senantiasa memberikan
arahan.
9. Bapak Ir. Milawarma, M.Eng, selaku Dosen Prodi Teknik Pertambangan UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta yang senantiasa selalu membantu dan mendukung
serta memberikan arahan kepada Penulis.
10. Seluruh tim pengajar, Bapak dan Ibu Dosen Prodi Teknik Pertambangan UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
11. Keluarga tercinta, Papa Syachrudin, Mama Diah Arini dan Nadia Syafira yang
senantiasa menyemangati, memberikan doa dan mendukung baik secara moral
maupun materiil.
12. Abid Zulfaqor, sahabat terdekat Penulis yang selalu mendukung, membantu
serta mendengarkan keluh kesah dengan sabar selama proses pengambilan
data di lapangan.
13. Rahmat Ali, Rifqi Indra, Andrew Akbar Yulian dan Muhammad Ikhsan
Purnama, sahabat-sahabat Penulis yang selalu siap membantu dan mendukung
dalam penyelesaian skripsi ini.
14. Nia Oktaviani, Erlangga Adji, Ahmad Syahal, Rizqy Mustaqim, Tubagus
Reja, Havidz Fajar, Ressy Yudo, Farras Al-Yafi, Dzaki Gunawan, Faisal Afif,
Abdul Rachmat dan Adin Yusroni, sebagai teman-teman terdekat penulis
yang selalu siap menghibur Penulis.
15. Sahabat-sahabat Penulis yaitu Karima Sabrina, Hana Tyas, Fakhrian, Vidi,
Astrid, Natasha, Kinanthi, Jessica, Husnul, Istiara, Dzulfiqar, Anjani Safitri,
dan Beta.
ix
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
16. Teman – Teman seperjuangan Teknik Pertambangan UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta 2014.
17. Keluarga besar HITAM UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
18. Dan semua pihak yang terlibat dalam menyelesaikan skripsi ini dan tidak
dapat disebutkan satu per satu.
Disya Syaharani
NIM. 11160980000029
x
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
DAFTAR ISI
HALAMAN
ABSTRAK .................................................................................................................... v
BAB I
PENDAHULUAN
xi
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
1.5. Sistematika Penulisan ..................................................................................... 6
BAB II
DASAR TEORI
xii
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2.6.3. Mesin Peremuk (Crusher) ......................................................................... 26
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
xiii
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3.4.2. Pengambilan Data Waktu Hambatan ........................................................ 48
3.4.5. Pengambilan Data Pemakaian Energi Listrik Alat Crushing Plant .......... 49
BAB IV
xiv
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
4.8. Efisiensi Kerja Unit Crushing Plant ........................................................... 103
4.9. Pemakaian Energi Listrik Alat Crushing Plant Pada Waktu Standby ........ 107
BAB V
xv
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Data Curah Hujan Kabupaten Tuban Tahun 2018 ...................................... 10
Tabel 2.2 Klasifikasi Kekerasan dan Kekuatan Batuan .............................................. 17
Tabel 2.3 Sifat dan Mekanik Batuan Sedimen ............................................................ 18
Tabel 2.4 Faktor C Untuk Jenis Batuan ...................................................................... 30
Tabel 2.5 Faktor M untuk Kandungan Air dari Material Hubungannya dengan Ukuran
Bukaan Crusher ........................................................................................................... 30
Tabel 2.6 Faktor F untuk Distribusi Ukuran Butir Material ....................................... 30
Tabel 4.1 Dimensi Hopper .......................................................................................... 57
Tabel 4.2 Jadwal Kerja Unit Crushing Plant .............................................................. 74
Tabel 4.3 Produksi Per Shift Bulan Juli 2018 Unit Crushing Plant Tuban-1 ............. 76
Tabel 4.4 Produksi Per Shift Bulan Juli 2018 Unit Crushing Plant Tuban-2 ............. 76
Tabel 4.5 Produksi Nyata Belt Conveyor Tuban-1 ..................................................... 77
Tabel 4.6 Produksi Nyata Belt Conveyor Tuban-2 ..................................................... 79
Tabel 4.7 Produksi Belt Conveyor Unit Crushing Plant Tuban-1.............................. 84
Tabel 4.8 Produksi Belt Conveyor Unit Crushing Plant Tuban-2 .............................. 85
Tabel 4.9 Waktu Hambatan Produksi Unit Peremuk .................................................. 96
Tabel 4.10 Perbandingan Waktu Produktif Unit Peremuk ....................................... 101
Tabel 4.11 Efisiensi Unit Crushing Plant Sebelum Perbaikan.................................. 104
Tabel 4.12 Efisiensi Kerja Unit Peremuk Setelah Perbaikan.................................... 107
Tabel 4.13 Biaya Energi Listrik Akibat Waktu Standby .......................................... 108
Tabel C.1 Produksi Dump Truck (DT) Pada Unit Crushing Plant Tuban-1............. 126
Tabel C.2 Produksi Dump Truck (DT) Pada Unit Crushing Plant Tuban-2............. 129
Tabel D.1 Waktu Hambatan Pada Unit Crushing Plant Tuban-1............................. 135
Tabel D.2 Waktu Hambatan Pada Unit Crushing Plant Tuban-2............................. 137
Tabel E.1 Kecepatan Nyata Belt Conveyor Pada Unit Crushing Plant Tuban-1 ...... 153
Tabel E.2 Hasil Perhitungan Kecepatan Belt Conveyor ........................................... 155
Tabel E.3 Kecepatan Nyata Belt Conveyor Pada Unit Crushing Plant Tuban-2 ...... 156
xvi
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Tabel E.4 Hasil Perhitungan Kecepatan Belt Conveyor ........................................... 158
Tabel F.1 Kapasitas Nyata Belt Conveyor Pada Unit Crushing Plant Tuban-1 ....... 159
Tabel F.2 Hasil Perhitungan Kapasitas Belt Conveyor ............................................. 161
Tabel F.3 Kapasitas Nyata Belt Conveyor Pada Unit Crushing Plant Tuban-2 ....... 162
Tabel F.4 Hasil Perhitungan Kapasitas Belt Conveyor ............................................. 164
Tabel G.1 Hasil Pengukuran Bobot Isi Lepas (Loose) ............................................. 165
Tabel G.2 Hasil Pengukuran Bobot Isi Insitu ........................................................... 167
Tabel H.1 Cycle Time Dump Truck Scania P360 Pada Unit Crushing Plant Tuban-1
................................................................................................................................... 169
Tabel H.2 Cycle Time Dump Truck Scania P360 Pada Unit Crushing Plant Tuban-2
................................................................................................................................... 171
Tabel I.1 Produksi Dan Waktu Nyata Crusher Unit Crushing Plant Tuban-1 ......... 173
Tabel I.2 Waktu Kerja dan Produksi Crusher Bulan Juli 2018 Unit Crushing Plant
Tuban-1 ..................................................................................................................... 178
Tabel I.3 Produksi Dan Waktu Nyata Crusher Unit Crushing Plant Tuban-2 ......... 179
Tabel I.4 Waktu Kerja dan Produksi Crusher Bulan Juli 2018 Unit Crushing Plant
Tuban-2 ..................................................................................................................... 183
Tabel J.1 Waktu Untuk Perhitungan Nilai Ketersediaan Crusher Unit Crushing Plant
Tuban-1 ..................................................................................................................... 185
Tabel J.2 Waktu Untuk Perhitungan Nilai Ketersediaan Crusher Unit Crushing Plant
Tuban-2 ..................................................................................................................... 186
Tabel N.1 Daya Listrik Yang Digunakan Alat Unit Crushing Plant ........................ 195
Tabel N.2 Tarif Listrik Acuan .................................................................................. 196
Tabel N.3 Biaya Energi Listrik Yang Terbuang Akibat Waktu Standby ................. 197
Tabel O.1 Ukuran Material dan Nilai RR Unit Crushing Plant Tuban-1 ................. 208
Tabel O.2 Hasil Regresi Linear Unit Crushing Plant Tuban-1 ................................ 209
Tabel O.3 Ukuran Material dan Nilai RR Unit Crushing Plant Tuban-2 ................. 210
Tabel O.4 Hasil Regresi Linear Unit Crushing Plant Tuban-2 ................................ 211
Tabel P.1 Peluang Kehilangan Penjualan Produksi Semen Akibat Target Produksi
Batugamping Tidak Tercapai .................................................................................... 212
xvii
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
DAFTAR GAMBAR
xviii
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
DAFTAR LAMPIRAN
xix
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
BAB I
PENDAHULUAN
Batu kapur merupakan bahan baku utama dari pembuatan semen. Bahan
baku utama tersebut ditambang langsung dari Tambang batu kapur
(batugamping) milik PT Semen Indonesia. Untuk mengoptimalkan target
produksi, PT Semen Indonesia memiliki empat unit crushing plant yang terdiri
dari Tuban-1, Tuban-2, Tuban-3 dan Tuban-4. Pada setiap bulannya, Seksi
Operasi Crusher sebagai divisi yang berwewenang untuk mengatur kegiatan
crushing plant yang mempunyai target produksi yang sudah disebut dalam
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP). Dalam rangka memenuhi
RKAP, PT Semen Indonesia bersinergi dengan PT United Tractor Semen Gresik
(UTSG) selaku kontraktor pelaksana operasional penambangan yang diawasi
langsung oleh PT Semen Indonesia.
1
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2
8
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
9
dan Direksi, yang memiliki wewenang dan tanggung jawab yang jelas
sesuai fungsinya masing-masing sebagaimana diamanatkan dalam
Anggaran Dasar dan Peraturan Perundang-undangan. Struktur organisasi
tentu bertugas memberikan wewenang pada setiap bagian perusahaan
untuk melaksanakan kewajiban sesuai dengan tugas yang diemban
masing-masing serta mengatur fungsi – fungsi dan manajemen manusia
dalam suatu hubungan dengan hubungan lainnya yang memiliki satu
tujuan utama.
2.1.3.2. Morfologi
Secara umum morfologi daerah penambangan menjadi dua, yaitu:
2.1.3.3. Statigrafi
Menurut ahli geologi Van Bummelan (1949), daerah
penelitian termasuk kedalam fisiografi Cekungan Rembang.
Stratigrafi regional cekungan rembang ini mulai dari yang tertua
sampai yang termuda (Lihat Gambar 2.2), yaitu:
1. Proses Sedimentasi
Batu gamping yang terjadi akibat proses sedimentasi melalui proses
sedimentasi organik, sedimentasi kimia dan sedimentasi mekanik. Proses
sedimentasi organik terjadi karena adanya tumbuhan laut (koloni bintang
foraminifera, algae dan renik lainnya) yang telah mati dan terendapkan di
dasar laut dengan kondisi laut yang tenang. Batugamping yang terjadi akibat
sedimentasi kimia terjadi akibat proses kimia yang berlangsung secara terus
menerus di lautan dengan larutan yang terkandung di dalamnya, sedangkan
sedimentasi mekanik diakibatkan oleh adanya proses akumulasi dari lumpur
– lumpur yang mengandung karbonat. Proses pembentukan limestone
melalui proses sedimentasi secara terus – menerus dan berlangsung cukup
lama sehingga terbentuk endapan limestone yang ada sekarang ini.
2. Proses Pelapukan
Pada proses pelapukan, sumber unsur karbonat terletak pada karbon dioksida
(CO2) dari udara dan mineral – mineral yang mengandung unsur karbonat
yang terdapat pada batuan asal yang tersebar di permukaan bumi. Dapat
dikatakan bahwa melalui proses pelapukan pada limestone yang membentuk
larutan kalsium karbonat (CaCO3) yang larutannya diangkut oleh media air
dan diendapkan di lingkungan laut dangkal.
2. Kekuatan Batuan
Kekuatan mekanik batuan adalah sifat kekuatan atau ketahanan
terhadap gaya luar. Kekuatan batuan tergantung pada komposisi
mineral. Diantara mineral-mineral yang terkandung di dalam batuan,
kuarsa adalah mineral terkompak dengan kuat tekan mencapai lebih
500 MPa. Dimana semakin tinggi kandungan mineral kuarsa dalam
batuan maka semakin tinggi kekuatan batuan tersebut. Kekerasan dan
kekuatan batuan diklasifikasikan dengan skala Fredrich Van Mohs
(1882), seperti pada Tabel 2.2
4. Plastis
Plastis batuan didefinisikan sebagai karakteristik batuan untuk
menahan regangan yang melibihi kekuatan batuan tersebut sebelum
keadaan batuan hancur. Sifat plastis tergantung pada komposisi
mineral penyusun batuan dan dipengaruhi oleh adanya pertambahan
kuarsa, fledspar dan mineral lain.
2.3.1. Pembongkaran
Kegiatan pembongkaran batugamping dilakukan dengan cara
pemboran dan peledakan. Alat bor yang digunakan pada tahap pemboran
adalah alat bor jenis putar-tumbuk FRD Furukawa HCR900-dsII dan
Crawler Rock Drill (CRD) Atlas Copco dengan posisi lubang ledak
vertikal. Selanjutnya dilakukan tahap peledakan, pola peledakan yang
digunakan adalah pola peledakan staggered pattern dengan kedalaman
lubang ledak 9 meter, diameter lubang ledak 3 meter, spasi 3,5 meter dan
2.3.3. Pengangkutan
Untuk mengangkut batugamping hasil peledakan menuju unit
peremukan digunakan alat angkut yaitu Dump Truck Scania tipe P360
dengan kapasitas vessel sebesar 17 m3 dan kapasitas angkut maksimal
yaitu 30 ton. Kegiatan pengangkutan dilakukan oleh pihak kontraktor PT
United Tractors Semen Gresik. Jarak pengangkutan dari blok tambang
(loading point) ke masing-masing unit crushing plant memiliki jarak ±2
km.
a. Ukuran umpan
b. Kekerasan material umpan
c. Kapasitas alat
d. Keseragaman produk
Dengan dasar pemilihan alat tersebut maka alat yang digunakan untuk
karakteristik batugamping yaitu hammer crusher. Alat ini dipilih karena cocok
digunakan untuk menghancurkan material yang keras dengan ukuran besar.
Plate atau palu – palu penghancurnya yang terletak di tengah – tengah bagian
alat dengan memberikan gaya rotary dan impact dapat menghasilkan material
hancur dengan mudah.
2.6.1. Hopper
Hopper merupakan salah satu alat dari instalasi peremuk
limestone dan berfungsi sebagai tempat penampungan sementara dari
material umpan, yang selanjutnya material tersebut diumpankan ke
crusher oleh alat pengumpan (feeder). Hopper ini terbuat dari beton yang
dilapisi oleh plat baja pada dinding-dindingnya dengan tujuan agar
terhindar dari keausan akibat gesekan dan benturan dinding dengan
limestone. Kapasitas hopper dapat dihitung berdasarkan rumus volume
trapesium, maka dengan menggunakan rumus di bawah ini volume suatu
hopper dapat ditentukan sebagai berikut:
( 𝐴1 𝑥 𝐴2)
V = Px xT .................... Rumus 2.2
2
Sumber: Introduction Mineral Processing, Kelly.
𝟏
Vh = 𝒕 (Latas + Lbawah + √𝐋 𝐚𝐭𝐚𝐬 + 𝐋 𝐛𝐚𝐰𝐚𝐡 ) ........ Rumus 2.3
𝟑
d. Cleaning Bar
Merupakan dinding pemisah yang berbentuk lempengan baja dan lebih
tipis dari breaker plate. Bagian ini dapat digerakkan searah dengan
putaran hammer crusher, dipasang tegak di belakang hammer agar debu
atau material tidak menempel pada dinding bagian belakang hammer
crusher, disamping itu juga untuk mencegah agar pecahan material tidak
terumpan jauh ke belakang. Bagian ini berfungsi untuk membersihkan
sisa-sisa material.
e. Fly Wheel
Merupakan roda gila yang terpasang pada poros hammer untuk menjaga
putaran poros hammer menjadi stabil. Diharapkan jika terjadi hentakan
mendadak karena batu keras atau besar beban poros hammer tidak terlalu
besar perbedaannya.
Dimana:
4. Loading Skirt, bagian ini digunakan untuk mencegah agar muatan tidak
sampai tercecer pada loading point.
5. Belt Cleaner atau Scraper, berfungsi sebagai alat untuk membersihkan
material lengket yang menempel pada sabuk dan dipasangkan pada
permukaan sabuk setelah head pulley.
6. Chute atau Corong, merupakan alat yang digunakan untuk
menumpahkan material dan mengarahkan ke tempat tertentu.
Keterangan:
Q = Kapasitas Conveyor (ton/jam)
W = Berat material dalam panjang 1 m (ton)
V = Kecepatan Belt (m/det)
Selain itu, perhitungan kapasitas nyata belt conveyor dapat menggunakan
60 𝑥 𝑊 𝑥 𝑉
Q = .............. Rumus 2.9
1000 𝑥 𝐿
Dimana:
Q = Kapasitas nyata belt conveyor (ton/jam)
W = Berat conto yang diambil (kg/m2)
V = Kecepatan nyata (m/menit)
L = Panjang pengambilan conto (m)
𝑾
MA = x 100% .............. Rumus 2.10
𝑾+𝑹
dimana:
W = Jumlah jam kerja, yaitu waktu yang dibebankan kepada suatu
alat yang dalam kondisi yang dapat dioperasikan, artinya tidak rusak. Waktu
ini meliputi pula tiap hambatan (delay time) yang ada.
R = Jumlah jam untuk perbaikan dan waktu yang hilang karena menunggu saat
perbaikan termasuk juga waktu untuk penyediaan suku cadang serta waktu
untuk perawatan preventif.
𝑾+𝑺
PA = x 100% .............. Rumus 2.11
𝑾+𝑹+𝑺
dimana:
S = Jumlah jam suatu alat yang tidak dapat dipergunakan, akan tetapi alat tersebut
tidak dalam keadaan rusak dan siap untuk dioperasikan.
𝑾
Eut = x 100% .............. Rumus 2.13
𝑾+𝑹+𝑺
Dengan menghitung hambatan tersebut maka jam kerja efektif dapat dihitung
dengan menggunakan rumus (Yanto Indonesianto, 2006):
Dimana:
We = Waktu kerja efektif
Wp = Waktu kerja Produktif
Wn = Waktu hambatan yang disebabkan oleh faktor alat
Wu = Waktu hambatan yang disebabkan oleh faktor manusia
𝑾𝑬
E= x 100% .............. Rumus 2.15
𝑾𝑷
Dimana:
E = Efisiensi Kerja
WE = Waktu Efektif
WP = Waktu Produktif
A. Mean
Mean adalah nilai yang mewakili sifat tengah atau posisi pusat
dari kumpulan nilai data. Rata-rata hitung berfungsi untuk
menghitung data kuantitatif. Mean dihitung dengan menjumlahkan
semua nilai data pengamatan yang kemudian dibagi dengan
banyaknya data.
a. Mean Data Tunggal
Merupakan estimasi terhadap nilai tertentu yang mewakili seluruh
data. Mean dinotasikan dengan 𝑥̅ dan dirumuskan sebagai:
∑ 𝑓𝑖 . 𝑥𝑖
𝑥̅ = ∑ 𝑓𝑖
.............. Rumus 2.16
Dimana:
∑ = lambang penjumlahan semua gugus data pengamatan
fi = frekuensi data ke-i
n = banyaknya sampel data
𝑥̅ = rata-rata nilai sampel
∑ 𝑓𝑖 .𝑥𝑖
𝑥̅ = ∑ 𝑓𝑖
.............. Rumus 2.17
Keterangan:
∑ = lambang penjumlahan semua gugus data pengamatan
fi = frekuensi data ke-i
𝑥̅ = rata-rata nilai sampel
B. Median
Dalam pengamatan, biasanya terdapat satu atau dua nilai yang
sangat besar atau sangat kecil yang menyebabkan rata-rata hitung tidak
mencerminkan keadaan yang sebenarnya. Hal ini diatasi dengan
menggunakan harga tengah yang disebut Median. Median adalah nilai
atau titik tengah dari seluruh data setelah diurutkan menurut besarnya
sehingga untuk data tersebar dapat dicari dengan mengurutkan data
terlebih dahulu kemudian mencari letak nilai tengah dengan prosedur:
i. Banyak data ganjil: nilai median merupakan nilai yang berada
tepat di tengah gugus data.
ii. Banyak data genap: nilai median merupakan rata-rata dari dua
nilai data yang berada di tengah gugus data.
a. Median Data Tunggal
Nilai median dapat dihitung dengan menggunakan
persamaan rumus sebagai berikut:
➢ Untuk n data ganjil
𝑋𝑛+1
Me = .............. Rumus 2.18
2
1 𝑋1𝑛 𝑋2𝑛
Me = ( 2
+ 2 +1) .............. Rumus 2.19
2
Dimana:
Me = median
Xn = banyak data pengamatan ke-n
𝑛
−𝐹
2
Me = b + ( ) x p .............. Rumus 2.20
𝑓
Dimana:
Me = Median
b = batas bawah kelas median
p = panjang interval
n = banyaknya data
F = jumlah semua frekuensi sebelum kelas median
f = frekuensi kelas median (∑fi)
C. Modus
Modus merupakan nilai atau data yang sering muncul atau
terjadi. Untuk mencari nilai modus, data harus disusun dalam urutan
yang meningkat atau menurun lalu hitunglah frekuensinya. Nilai dengan
frekuensi paling besar tersebut adalah modus.
a. Modus Data Tunggal
Modus dari data yang belum dikelompokkan merupakan ukuran yang
memiliki frekuensi tertinggi yang sering muncul.
Keterangan:
K = banyak kelas
n = banyak data pengamatan
2. Menentukan rentang
𝑟𝑒𝑛𝑡𝑎𝑛𝑔
Panjang kelas interval = .............. Rumus 2.24
𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠
∑ 𝑓𝑖 . 𝑥𝑖
𝑥̅ = ∑ 𝑓𝑖
......... Rumus 2.26
Keterangan:
∑ = lambang penjumlahan semua gugus data pengamatan
fi = frekuensi data ke-i
n = banyaknya sampel data
𝑥̅ = rata-rata nilai sampel.
𝑏₁
Mo = b + xp ......... Rumus 2.27
𝑏₁+𝑏₂
Dimana:
Mo = Modus
b = batas bawah kelas modus
p = panjang interval
Artinya:
“Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan
haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan dan
janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros.”
➢ Surah Al-Isra Ayat 27
Artinya:
Artinya:
Artinya:
“Demi masa.”
45
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
46
alat angkut, data produksi aktual unit crushing plant, dan data ukuran material
umpan serta ukuran material produk. Sedangkan data sekunder merupakan data
yang berdasarkan pada literatur baik buku maupun laporan tahunan perusahaan
dan data yang diarsipkan oleh perusahaan. Data sekunder berupa peta geologi
daerah, data curah hujan, data statigrafi dan morfologi daerah, data bobot isi
insitu, data pemakaian energi listrik standby pada alat crushing plant, data
flowchart kegiatan peremukan, spesifikasi alat crushing plant, spesifikasi alat
angkut, dan jadwal kerja crushing plant serta data harga acuan penjualan
produksi semen.
7. Harga acuan listrik diambil dari Peraturan Menteri (PERMEN) Energi dan
Sumber Daya Mineral (ESDM) Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2016.
Harga listrik berdasarkan pada kategori keperluan industri golongan industri
besar.
8. Harga acuan penjualan produksi semen diambil dari Laporan Tahunan PT
Semen Indonesia (Persero) Tbk Tahun 2017 berdasarkan harga semen curah
di pasar.
Studi Literatur
Observasi Lapangan
Pengambilan Data
Mengevaluasi kinerja unit crushing plant apakah sesuai antara kapasitas teoritis
masing-masing alat dengan kapasitas aktual produksi serta hambatan yang terjadi
di lapangan dan faktor yang dapat mempengaruhi kinerja kegiatan peremukan.
Kesimpulan
Saran
Setiap unit crushing plant di Pabrik Tuban memiliki dua unit hammer
mill. Kapasitas produksi setiap unit alat crusher yaitu 700 ton/jam. Untuk setiap
hammer mill dilengkapi dengan hopper. Hopper berfungsi sebagai penerima
umpan material batugamping yang ditumpahkan oleh dump truck. Ukuran
material batugamping dari umpan yang diberikan dump truck maksimal
berukuran 120 cm. Batugamping tersebut akan mengalami proses peremukan
54
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
55
HP = Hopper
CR = Crusher
BC = Belt Conveyor
TR = Tripper
HP = Hopper
FE = Feeder
CR = Crusher
BC = Belt Conveyor
TR = Tripper
4.2.1. Hopper
Hopper merupakan tempat penampung material batugamping dari
dump truck sebelum kemudian masuk ke hammer mill untuk mengalami
proses peremukan. Pada bagian bawah hopper terdapat alat bernama
wobbler feeder. Kapasitas hopper untuk menampung material
batugamping yaitu 128.56 ton (Lampiran A). Hopper yang digunakan
pada Unit Crushing Plant Tuban-1 dan Tuban-2 memiliki kapasitas dan
dimensi yang sama. Berikut merupakan dimensi hopper:
1400,00
1200,00
1000,00
800,00
600,00
400,00
200,00
0,00
0 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600
Ukuran Material Umpan (Feed) (mm)
Grafik 4.2 Grafik Hubungan Antara Ukuran Material Umpan (Feed) Dengan
Nilai Produksi Crusher Tuban-2
1600
1400
1200
1000
800
600
400
200
0
0 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600
Ukuran Material Umpan (Feed) (mm)
Grafik 4.3 Grafik Hubungan Antara Nilai RR dengan Nilai Produksi Crusher
Unit Crushing Plant Tuban-1
1400,00
1200,00
1000,00
800,00
600,00
400,00
200,00
0,00
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45
Reduction Ratio (RR)
Grafik 4.4 Grafik Hubungan Antara Nilai RR dengan Nilai Produksi Crusher
Unit Crushing Plant Tuban-2
1400
1200
1000
800
600
400
200
0
0 5 10 15 20 25 30 35 40
Reduction Ratio (RR)
• Shift 2
Senin – Minggu = 420 menit. = 7 Jam/shift
• Shift 3
Senin – Minggu = 420 menit = 7 jam/shift.
Istirahat 12.00 - 13.00 18.00 - 19.00 03.00 - 04.00 11.00 - 13.00 18.00 - 19.00 03.00 - 04.00
Pergantian Shift 15.30 - 16.30 23.00 - 23.30 06.00 - 07.30 15.30 - 16.30 23.00 - 23.30 06.00 - 07.30
540000 ton/bulan
= = 18000 ton/hari.
30 hari
18000 ton/hari
= = 6000 ton/shift
3 shift/hari
Tabel 4.3 Produksi Per Shift Bulan Juli 2018 Unit Crushing Plant Tuban-1
Tuban 1
Waktu
Produksi Waktu Efektif Produksi
Shift Efektif
(Ton/Shift) (Jam) (Ton/Jam)
(Menit)
1 6284.95 4.81 288.78 1305.84
2 4620.00 3.64 218.70 1267.50
3 5220.00 4.34 260.56 1202.04
Total 16124.95 12.80 768.03 1259.71
16124.95 ton
= = 1.259,71 ton/jam.
12.80 jam
Tabel 4.4 Produksi Per Shift Bulan Juli 2018 Unit Crushing Plant Tuban-2
Tuban-2
17649.50 ton
= = 1.354,52 ton/jam.
13.03 jam
i. Sebelum Perbaikan
A. Unit Crushing Plant Tuban-1
1. 241 BC 01
Produksi BC = Efisiensi x Produksi Teoritis BC
= 70,17 % x 868,97 ton/jam
= 609,75 ton/jam
2. 241 BC 02
Produksi BC = Efisiensi x Produksi Teoritis BC
= 70,17 % x 891,38 ton/jam
= 625,48 ton/jam
3. 241 BC 03
Produksi BC = Efisiensi x Produksi Teoritis BC
= 70,17 % x 1358,49 ton/jam
= 953,25 ton/jam
4. 241 BC 04
Produksi BC = Efisiensi x Produksi Teoritis BC
= 70,17 % x 1284,67 ton/jam
= 901,45 ton/jam
5. 241 BC 05
Produksi BC = Efisiensi x Produksi Teoritis BC
= 70,17 % x 1678,07 ton/jam
= 1177,50 ton/jam
6. 241 BC 06
Produksi BC = Efisiensi x Produksi Teoritis BC
= 70,17 % x 1713,37 ton/jam
= 1202,27 ton/jam
7. 241 BC 07
Produksi BC = Efisiensi x Produksi Teoritis BC
= 70,17 % x 1046,58 ton/jam
= 734,38 ton/jam
7. 241 BC 07
Produksi BC = Efisiensi x Produksi Teoritis BC
= 89,93% x 1046,58 ton/jam
= 941,18 ton/jam
Produksi Produksi
Belt Conveyor Belt Conveyor
(ton/jam) (ton/jam)
4. 243 BC 04
Produksi BC = Efisiensi x Produksi Teoritis BC
= 85,85% x 3202,28 ton/jam
= 2749,15 ton/jam
5. 243 BC 05
Produksi BC = Efisiensi x Produksi Teoritis BC
= 85,85% x 1105,83 ton/jam
= 949,35 ton/jam
6. 243 BC 06
Produksi BC = Efisiensi x Produksi Teoritis BC
= 85,85% x 746,99 ton/jam
= 641.29 ton/jam
7. 243 BC 07
Produksi BC = Efisiensi x Produksi Teoritis BC
= 85,85% x 1209,23 ton/jam
= 1038,12 ton/jam
8. 243 BC 08
Produksi BC = Efisiensi x Produksi Teoritis BC
= 85,85% x 1579,20 ton/jam
= 1355,74 ton/jam
Tuban-2
Produksi Produksi
Belt Conveyor Belt Conveyor
(ton/jam) (ton/jam)
Rata-
Persiapan Alat Nilai Fi Xi fi.xi Total
rata
Min 2.00 2 4 2 3 6
Max 16.00 4 6 0 5 24 7
Rentang 14.00 6 8 4 7 28
9,57
Kelas 6 8 10 1 9 9
Panjang kelas 2.00 10 12 0 11 0 67
12 14 0 13 0
∑ 𝐹𝑖.𝑋𝑖 67
Maka didapat rata-rata = = = 9,57 (menit).
∑ 𝐹𝑖 7
➢ Perpindahan Shift
Banyak data (n) = 31
Nilai Maksimum = 108
Nilai Minimum = 51
Rentang = 108 – 51 = 57
Banyak Kelas = 1 + 3,3 (log 31) = 5,92 ≈ 6
57
Panjang Kelas = = 9,5 ≈ 10
6
Rata-
Overshift Nilai fi Xi fi.xi Total
rata
Min 51.00 51 61 2 56 112
Max 108.00 61 71 2 66 132 15
Rentang 57.00 71 81 5 76 380
77,33
Kelas 6 81 91 5 86 430
Panjang kelas 10.00 91 101 0 96 0 1160
101 111 1 106 106
∑ 𝐹𝑖.𝑋𝑖 1160
Maka didapat rata-rata = = = 77.33 (menit).
∑ 𝐹𝑖 715
➢ Hambatan Listrik
Banyak data (n) = 31
Nilai Maksimum = 55
Nilai Minimum =3
Rentang = 55 – 3 = 52
Banyak Kelas = 1 + 3,3 (log 31) = 5,92 ≈ 6
52
Panjang Kelas = = 8,67 ≈ 9
6
Rata-
Eletrical Nilai fi Xi fi.xi Total
rata
Min 3.00 3 12 2 7 15
Max 55.00 12 20 1 16 16 5
21,2
Rentang 52.00 20 29 1 25 25
Kelas 6 29 38 0 33 0 106
➢ Hambatan Mekanika
Banyak data (n) = 31
Nilai Maksimum = 211
Nilai Minimum =5
Rentang = 211 – 5 = 206
Banyak Kelas = 1 + 3,3 (log 31) = 5,92 ≈ 6
206
Panjang Kelas = = 34,3 ≈ 34
6
Rata-
Mekanika Nilai Fi Xi fi.xi Total
rata
Min 5.00 5 39 8 22 176
Max 211.00 39 73 3 56 168 18
Rentang 206.00 73 107 5 90 450
57,89
Kelas 6 107 141 2 124 248
Panjang kelas 34.00 141 175 0 158 0 1042
175 209 0 192 0
∑ 𝐹𝑖.𝑋𝑖 1042
Maka didapat rata-rata = = = 57,89 (menit).
∑ 𝐹𝑖 18
Rata-
Menunggu DT Nilai Fi xi fi.xi Total
rata
∑ 𝐹𝑖.𝑋𝑖 3987
Maka didapat rata-rata = = = 173,34 (menit).
∑ 𝐹𝑖 23
Rata-
Persiapan Alat Nilai Fi Xi fi.xi Total
rata
Min 1.00 1 17 21 9 189
Max 98.00 17 33 1 25 25 22
Rentang 97.00 33 49 0 41 0
9,72
Kelas 6 49 65 0 57 0
Panjang kelas 16.00 65 81 0 73 0 214
81 97 0 89 0
∑ 𝐹𝑖.𝑋𝑖 214
Maka didapat rata-rata = = = 9,72 (menit).
∑ 𝐹𝑖 22
➢ Perpindahan Shift
Banyak data (n) = 31
Nilai Maksimum = 55
Nilai Minumum =3
Rentang = 55 – 3 = 52
Banyak Kelas = 1 + 3,3 (log 31) = 5,92 ≈ 6
52
Panjang Kelas = = 8,67 ≈ 9
6
∑ 𝐹𝑖.𝑋𝑖 2056
Maka didapat rata-rata = = = 79,07 (menit).
∑ 𝐹𝑖 26
➢ Hambatan Mekanika
Banyak data (n) = 31
Nilai Maksimum = 253
Nilai Minumum =4
Rentang = 253 – 4 = 249
Banyak Kelas = 1 + 3,3 (log 31) = 5,92 ≈ 6
249
Panjang Kelas = = 41,5 ≈ 42
6
Rata-
Mekanika Nilai Fi xi fi.xi Total
rata
Min 4.00 4 46 8 25 200
Max 253.00 46 88 10 67 670 26
Rentang 249.00 88 130 2 109 218
83,15
Kelas 6 130 172 3 151 453
Panjang kelas 42.00 172 214 2 193 386 2162
214 256 1 235 235
∑ 𝐹𝑖.𝑋𝑖 2162
Maka didapat rata-rata = = = 83,15 (menit).
∑ 𝐹𝑖 26
454
Panjang Kelas = = 75,67 ≈ 76
6
Rata-
Menunggu DT Nilai Fi Xi fi.xi Total rata
Min 35.00 35 111 3 73 219
Max 489.00 111 187 6 149 894
Rentang 454.00 187 263 12 225 2700 30
230
Kelas 6 263 339 5 301 1505
Panjang kelas 76.00 339 415 3 377 1131
415 491 1 453 453 6902
∑ 𝐹𝑖.𝑋𝑖 6902
Maka didapat rata-rata = = = 230,06 (menit).
∑ 𝐹𝑖 30
➢ Peledakan
Banyak data (n) = 31
Nilai Maksimum = 31
Nilai Minumum = 11
Rentang = 31 – 11 = 20
Banyak Kelas = 1 + 3,3 (log 31) = 5,92 ≈ 6
20
Panjang Kelas = = 3,33 ≈ 3
6
Rata-
Peledakan Nilai Fi Xi fi.xi Total
rata
Min 11.00 11 14 1 13 13
Max 31.00 14 17 1 16 24 5
Rentang 20.00 17 20 1 19 19
20,2
Kelas 6 20 23 1 22 22
Panjang kelas 3.00 23 26 1 25 25 101
26 29 0 28 0
∑ 𝐹𝑖.𝑋𝑖 101
Maka didapat rata-rata = = = 20,2 (menit).
∑ 𝐹𝑖 5
tiga regu pada setiap hari sehingga satu regu biasanya bekerja hanya
pada satu shift saja. Setiap regu shift dapat datang lebih awal, waktu
kosong tersebut dapat digunakan untuk melakukan briefing awal
selama 5 menit. Cara ini dapat mengurangi waktu hambatan sehingga
tidak menganggu waktu produktif unit peremuk dan tidak berdampak
pada kinerja unit peremuk.
2. Terlambat Masuk Istirahat
Pada unit crushing plant Tuban-1, hambatan terlambat masuk
setelah istirahat hanya terjadi sebanyak 2 kali dikarenakan kegiatan
produksi pada hari jumat hanya dilaksanakan sebanyak 2 kali.
Sedangkan produksi berhenti operasi pada hari jumat lainnya. Lalu
pada unit crushing plant Tuban-2, hambatan jenis ini terjadi selama 4
kali dikarenakan selama 31 hari, unit crushing plant ini tidak
mengalami berhenti operasi.
Waktu hambatan ini sebenarnya dapat dihilangkan menjadi 0.
Dikarenakan pada jadwal kerja resmi sudah disediakan waktu
istirahat yang lebih lama dibandingkan dengan waktu istirahat pada
hari lainnya. Waktu istirahat pada hari jumat selama 120 menit,
sedangkan waktu istirahat pada hari biasanya selama 60 menit.
Waktu hambatan ini harus dihilangkan karena waktu berjumlah
cukup besar dan berdampak pada kinerja unit peremuk untuk
memenuhi target produksi.
3. Persiapan Alat
Usaha dalam mengurangi waktu hambatan pada persiapan
alat dapat dilakukan dengan memindahkan kegiatan persiapan alat
pada waktu sebelum dimulainya operasi produksi, dikarenakan pada
setiap shift persiapan alat tersebut harus dilakukan sebelum dimulai
shift kerja. Dapat dikatakan persiapan alat dilakukan diluar jam
produktif pada awal kerja shift sehingga nantinya waktu produktif
unit peremuk tidak terganggu karena waktu yang digunakan tidak
termasuk dalam jam produktif unit crushing plant.
Berdasarkan tabel waktu produktif, maka dapat dihitung besar waktu efektif
yang optimal digunakan untuk produksi, yaitu:
➢ Sebelum Perbaikan
878,09
= X 100 % = 70,17 %
1251,43
801,20
= X 100 % = 64,02 %
1251,43
➢ Sesudah Perbaikan
1125,43
= X 100 % = 89,93 %
1251,43
1074,43
= X 100 % = 85,85 %
1251,43
Dengan adanya perbaikan jam kerja maka nilai produksi pun seharusnya
akan meningkat. Hal ini dikarenakan peningkatan produksi berbanding lurus
dengan adanya perbaikan jam kerja dengan melakukan pengoptimalan waktu
hambatan yang terjadi. Kemampuan produksi nyata unit crusher akan berubah
jika dilihat dari perubahan waktu efektif produksi yang meningkat. Berikut
merupakan perhitungan kemampuan produksi crusher per hari:
4.9. Pemakaian Energi Listrik Alat Crushing Plant Pada Waktu Standby
Penggunaan alat pada unit crushing plant membutuhkan energi listrik
dalam pengoperasiannya kecuali hopper. Energi listrik yang dibutuhkan tentu
berkapasitas cukup besar khususnya hammer mill sebagai peralatan utama
peremukan. Namun dalam kegiatannya ditemukan hambatan-hambatan yang
dapat mempengaruhi kinerja dari alat unit crushing plant tersebut. Hambatan-
hambatan tersebut menimbulkan adanya waktu hambatan yang dapat
mengurangi waktu kerja efektif yang dimiliki oleh unit crushing plant sehingga
menciptakan waktu standby alat dimana alat akan tetap bekerja (running)
walaupun tidak ada kegiatan proses peremukan didalamnya dikarenakan tidak
terdapatnya material. Hambatan yang menyebabkan waktu standby alat
diantaranya adalah persiapan awal alat seperti perpindahan shift (overshift),
dump truck datang terlambat untuk dumping, dan peledakan. Maka jumlah
energi listrik yang terbuang pada waktu standby alat tersebut pada bulan Juli
2018 sebagai berikut (Lihat Tabel 4.3):
Daya Listrik Pada Saat Running Kosong Harga Listrik Waktu Standby Unit Crushing Plant
Unit Crushing Plant Jenis Alat Kode Alat Biaya Listrik (Rupiah)
(Rp/kW)
Kapasitas Daya Listrik % Terpakai kW Terpakai Menit Jam
Hammer Crusher 231CR1M01 1072 0.25 268 Rp 1,191 5726.00 95.43 Rp 30,461,175
241BC1M01 30 0.3 9 Rp 1,191 5726.00 95.43 Rp 1,022,950
241BC3M01 315 0.3 94.5 Rp 1,191 5726.00 95.43 Rp 10,740,974
TUBAN-1 241BC4M01 250 0.47 117.5 Rp 1,191 5726.00 95.43 Rp 13,355,179
Belt Conveyor
241BC5M01 22 0.3 6.6 Rp 1,191 5726.00 95.43 Rp 750,163
241BC6M01 200 0.3 60 Rp 1,191 5726.00 95.43 Rp 6,819,666
241BC7M01 22 0.3 6.6 Rp 1,191 5726.00 95.43 Rp 750,163
Total 1911 2.22 562.20 - - - Rp 63,900,270
Hammer Crusher 232CR1M01 1072 0.28 300.16 Rp 1,191 9047.00 150.78 Rp 53,903,618
243BC1M01 22 0.29 6.38 Rp 1,191 9047.00 150.78 Rp 1,145,739
243BC3M01 355 0.33 117.15 Rp 1,191 9047.00 150.78 Rp 21,038,143
243BC4M01 240 0.32 76.8 Rp 1,191 9047.00 150.78 Rp 13,791,971
TUBAN-2 243BC4M02 240 0.29 69.6 Rp 1,191 9047.00 150.78 Rp 12,498,973
Belt Conveyor
243BC5M01 200 0.27 54 Rp 1,191 9047.00 150.78 Rp 9,697,479
243BC6M01 18.5 0.3 5.55 Rp 1,191 9047.00 150.78 Rp 996,685
243BC7M01 250 0.16 40 Rp 1,191 9047.00 150.78 Rp 7,183,318
243BC8M01 200 0.2 40 Rp 1,191 9047.00 150.78 Rp 7,183,318
Total 2597.5 2.44 709.64 - - - Rp 127,439,245
TOTAL BIAYA LISTRIK TERBUANG UNIT CRUSHING PLANT Rp 191,339,515
1. Hammer Crusher
• 231CR1M01
Kapasitas daya listrik motor = 1072 kW
Persentase listrik terpakai = 25 %
Daya listrik yang terpakai = 25 % x 1072 kW
= 0,25 x 1072 = 268 kW
• 241BC7M01
Kapasitas daya listrik motor = 22 kW
Persentase listrik terpakai = 30 %
Daya listrik yang terpakai = 30 % x 22 kW
= 0,3 x 22 = 6.6 kW
Harga listrik = Rp 1.191 per kW
Waktu standby alat = 95,43 jam
Biaya listrik terbuang = Daya listrik terpakai x Harga listrik x
Waktu Standby
= 6.6 kW x 1.191 x 95,43 jam
= Rp 750.163
1. Hammer Crusher
• 232CR1M01
Kapasitas daya listrik motor = 1072 kW
Persentase listrik terpakai = 28 %
Daya listrik yang terpakai = 28 % x 1072 kW
= 0,28 x 1072 = 300,16 kW
Harga listrik = Rp 1.191 per kW
Waktu standby alat = 150,78 jam
Biaya listrik terbuang = Daya listrik terpakai x Harga listrik x
Waktu Standby
= 300,16 kW x 1.191 x 150,78 jam
= Rp 53.903.618
2. Belt Conveyor
• 243BC1M01
Kapasitas daya listrik motor = 22 kW
Persentase listrik terpakai = 29 %
Daya listrik yang terpakai = 29 % x 22 kW
= 0,29 x 22 = 6,38 kW
Harga listrik = Rp 1.191 per kW
Waktu standby alat = 150,78 jam
Biaya listrik terbuang = Daya listrik terpakai x Harga listrik x
Waktu Standby
= 6,38 kW x 1.191 x 150,78 jam
= Rp 1.145.739
• 243BC3M01
Kapasitas daya listrik motor = 355 kW
Persentase listrik terpakai = 33 %
Daya listrik yang terpakai = 33 % x 355 kW
= 0,33 x 355 = 117,15 kW
Harga listrik = Rp 1.191 per kW
Waktu standby alat = 150,78 jam
Biaya listrik terbuang = Daya listrik terpakai x Harga listrik x
Waktu Standby
= 117,15 kW x 1.191 x 150,78 jam
= Rp 21.038.143
• 243BC4M01
Kapasitas daya listrik motor = 240 kW
Persentase listrik terpakai = 32 %
Daya listrik yang terpakai = 32 % x 240 kW
= 0,32 x 240 = 76,8 kW
Harga listrik = Rp 1.191 per kW
Waktu standby alat = 150,78 jam
Biaya listrik terbuang = Daya listrik terpakai x Harga listrik x
Waktu Standby
= 76,8 kW x 1.191 x 150,78 jam
= Rp 13.791.971
• 243BC4M02
Kapasitas daya listrik motor = 240 kW
Persentase listrik terpakai = 29 %
Daya listrik yang terpakai = 29 % x 240 kW
= 0,29 x 240 = 69,6 kW
Harga listrik = Rp 1.191 per kW
Waktu standby alat = 150,78 jam
Biaya listrik terbuang = Daya listrik terpakai x Harga listrik x
Waktu Standby
= 69,6 kW x 1.191 x 150,78 jam
= Rp 12.498.973
• 243BC5M01
Kapasitas daya listrik motor = 200 kW
Persentase listrik terpakai = 27 %
Daya listrik yang terpakai = 27 % x 200 kW
= 0,27 x 200 = 54 kW
Harga listrik = Rp 1.191 per kW
Waktu standby alat = 150,78 jam
Biaya listrik terbuang = Daya listrik terpakai x Harga listrik x
Waktu Standby
= 54 kW x 1.191 x 150,78 jam
= Rp 9.697.479
• 243BC6M01
Kapasitas daya listrik motor = 18,5 kW
Persentase listrik terpakai = 30 %
Daya listrik yang terpakai = 30 % x 18,5 kW
= 0,3 x 18,5 = 5,55 kW
Harga listrik = Rp 1.191 per kW
Jika dilihat dari sisi ketersediaan alat unit peremuk didapatkan nilai
PA sebesar 94,73%, nilai MA sebesar 91,74%, nilai UA 66,23% dan EUT
sebesar 62,50%. Sedangkan faktor yang mempengaruhi kinerja peremukan
diantaranya adalah ukuran material umpan dan reduction ratio (RR). Ukuran
rata-rata maksimal material umpan pada unit crushing plant ini ialah 936
mm dengan nilai RR rata-rata yaitu 16. Selain itu, dalam rangka
memperbaiki waktu hambatan yang ada guna meningkatkan efisiensi kerja
dilakukan perhitungan hingga didapatkan waktu efektif kerja setelah
perbaikan sebesar 18,76 jam dengan kemampuan produksi menjadi
23.632,16 ton/hari. Maka efisiensi kerja juga meningkat menjadi 89,93% .
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan dan analisa yang dilakukan, maka didapatkan
kesimpulan sebagai berikut:
1. Kemampuan produksi unit peremuk saat ini adalah 16.124,95 ton/hari pada
unit crushing plant Tuban-1 dan 17.649,50 ton/hari pada unit crushing plant
Tuban-2.
2. Faktor yang mempengaruhi kinerja peremukan adalah ukuran material
umpan (feed) dan Reduction Ratio (RR). Perbandingan antara ukuran
material umpan dengan nilai produksi crusher per jam berbanding terbalik.
Dimana jika ukuran feed besar maka nilai produksi crusher per jam akan
menurun. Begitupun perbandingan antara nilai RR dengan nilai produksi
crusher per jam, dimana jika nilai RR tinggi maka nilai produksi crusher per
jam akan menjadi lebih rendah.
3. Penyebab tidak optimal produksi pada dua unit crushing plant yang diteliti
adalah terjadinya waktu hambatan pada saat kegiatan operasi produksi.
Waktu hambatan disebabkan oleh hambatan alat dan material serta hambatan
manusia. Hambatan manusia terdiri dari hambatan akibat adanya kegiatan
briefing awal, terlambat masuk setelah jam istirahat dan perpindahan shift
kerja. Sedangkan hambatan alat dan material terdiri dari hambatan akibat
adanya persiapan awal alat, hambatan gangguan listrik, hambatan mekanis
atau material, keterlambatan penyuplaian material umpan ke hopper oleh
dump truck dan kegiatan peledakan.
4. Dengan efisien nyata, setelah dilakukan upaya optimasi maka produksi
crusher aktual sebesar 16.124,95 ton/hari dengan efisiensi waktu sebesar
70,17% meningkat menjadi 89,93% pada unit crushing plant Tuban-1.
Sedangkan produksi aktual crusher pada unit crushing plant Tuban-2
118
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
119
5.2. Saran
Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan dan hasil perhitungan data serta
pembahasan, maka dapat diberikan sebagai berikut:
1. Sebaiknya material umpan dari hasil Run of Mine (ROM) yang masih
berbentuk bongkahan berukuran lebih dari 120 cm, harus diantisipasi dengan
penggunaan excavator breaker terlebih dahulu sebelum diangkut menuju
hopper agar tidak menghambat operasi unit peremuk.
2. Dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai fragmentasi batuan hasil
peledakan agar sesuai dengan kapasitas ukuran maksimum material umpan
berdasarkan spesifikasi alat peremuk sehingga tidak menghambat kinerja
dari kegiatan peremukan. Dengan tujuan dihasilkan ukuran maksimum
material umpan (feed) yang berukuran optimal bagi kinerja peremukan.
3. Pengisian material umpan pada hopper sebelum kegiatan operasi produksi
dimulai sehingga pada saat unit peremuk sudah siap beroperasi, proses
operasi produksi dapat langsung dilaksanakan tanpa menyebabkan adanya
waktu standby.
4. Kinerja dari kegiatan alat gali-muat dan alat angkut harus dalam pengawasan
pihak pengawas lapangan agar tidak terjadi bentrok pada saat dumping ke
hopper yang menyebabkan keterlambatan pengumpanan material.
Selanjutnya dilakukan penelitian lebih lanjut terhadap kajian teknis terhadap
alat gali-muat dan alat angkut agar sesuai dengan proses peningkatan target
produksi.
5. Dilakukan pertimbangan untuk memperbaiki atau mengganti fasilitas
jembatan timbang bagi alat angkut batugamping (dump truck) dikarenakan
sangat berpengaruh terhadap hambatan yang terjadi pada alat angkut
sehingga menyebabkan produktivitas alat angkut rendah dan berdampak
pada keterlambatan dump truck untuk melakukan dumping material ke
hopper.
6. Berdasarkan hasil analisa teknis yang dilakukan, perlu dilakukan perbaikan
terhadap kapasitas belt conveyor untuk mendukung kapasitas sistem unit
crushing plant secara keseluruhan sehingga belt conveyor dapat mengangkut
atau bekerja sesuai dengan kapasitas target produksi yang harus dicapai.
Dikarenakan kapasitas aktual dari belt conveyor belum memenuhi kapasitas
produksi sesuai dengan target produksi sehingga cenderung dapat
menghambat kegiatan produksi seperti terjadi kelebihan muatan material
pada belt conveyor.
7. Diharapkan agar kedisiplinan pegawai ditingkatkan agar tidak melebihi
waktu yang telah dijadwalkan resmi oleh perusahaan demi kualitas
manajemen unit crushing plant.
8. Berdasarkan perhitungan yang dilakukan, jika upaya perbaikan waktu
hambatan dilakukan maka akan terjadi peningkatan produksi sehingga target
produksi tercapai. Pencapaian target produksi tersebut akan menciptakan
adanya potensi penjualan produksi semen. Potensi penjualan produksi semen
tersebut diperkirakan bernilai sangat besar dimana untuk unit crushing plant
Tuban-1 sebesar Rp Rp 151.834.871.996 dan untuk unit crushing plant
Tuban-2 sebesar Rp 38.247.573.172. Perhitungan tersebut berdasarkan pada
harga acuan semen curah di pasar Indonesia sesuai yang tercantum pada
Laporan Tahunan PT Semen Indonesia Tahun 2017 yaitu sebesar Rp
754.068. (Lampiran P)
CEMA. 2007. Belt Conveyor For Bulk Material. United State of America (USA):
Conveyor Equipment Manufacture Association.
Dwiwasono, Bagus. 2012. Penyiapan Bahan Baku Semen. Tuban: PT Semen Gresik
(Persero) Tbk.
Ivan. 2016. Kajian Teknis Peremuk Batuan Unit Pengolahan Batugamping Untuk
Memenuhi Target produksi Bahan Baku Semen Studi Kasus Unit Operasi Crushing
Plant Tuban-1 PT Semen Indonesia (Persero) Tbk Kabupaten Tuban, Provinsi Jawa
Timur. Skripsi. Tidak diterbitkan. Bandung: Prodi Teknik Pertambangan, Universitas
Islam Bandung.
Junda, Toba. 2002. Konveyor Sabuk dan Peralatan Pendukung. Bandung: PT JUNTO
Engineering.
Kuntoro, Agus. 2012. Crusher Operation dan Sistem Pemeliharaan. Tuban: Seksi
Operasi Crusher, PT Semen Gresik (Persero) Tbk.
122
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
123
Laporan Akhir Tahunan 2017. 2018. Reshaping The Future. Gresik: PT Semen
Indonesia (Persero), Tbk.
Taggart, Arthur F. 1954. Handbook of Mineral Dressing. New York: Chapman and Feal
Limited, John Wiley and Sons, Inc.
KAPASITAS HOPPER
Maka:
= 97,38 m³
= 128,56 ton.
124
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
LAMPIRAN B
Kapasitas teoritis alat peremuk dihitung berdasarkan umpan yang masuk ke crusher
dengan menggunakan rumus:
TA = T x Kc x Km x Kf
Dimana:
TA = Kapasitas teoritis crusher (ton/jam)
T = Kapasitas crusher sesuai dengan spesifikasi alat (ton/jam)
Kc = Faktor untuk jenis batuan (kekerasan) (Lihat tabel 2.4)
Km = Faktor untuk kandungan air dari material (Lihat tabel 2.5)
Kf = Faktor untuk distribusi ukuran material (Lihat tabel 2.6)
125
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
LAMPIRAN C
Tabel C.1 Produksi Dump Truck (DT) Pada Unit Crushing Plant Tuban-1
TUBAN I
Juli 2018 Shift Jumlah DT Durasi (Jam) Tonase (Ton)
1 1 36 7.3 6140.00
2 24 5.63 5260.00
3 30 7.18 4300.00
2 1 34 6.86 5810.00
2 27 2.15 1960.00
3 0 0 0.00
3 1 0 0 0.00
2 0 0 0.00
3 29 6.41 4900.00
4 1 33 4.93 5680.00
2 32 6.06 6460.00
3 36 7.02 6690.00
5 1 27 6.71 6200.00
2 28 5.2 4100.00
3 0 0 0.00
6 1 30 3.48 3430.00
2 27 2.26 2110.00
3 0 0 0.00
7 1 0 0 0.00
2 0 0 0.00
3 0 0 0.00
8 1 33 7.16 7070.00
2 24 5.24 5210.00
3 0 0 0.00
9 1 33 7.25 6830.00
2 21 6.19 4890.00
3 0 0 0.00
10 1 29 8.17 6990.00
2 27 6.11 5900.00
126
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
127
3 35 4.95 4030.00
11 1 0 0 0.00
2 0 0 0.00
3 0 0 0.00
12 1 37 7.01 7000.00
2 29 5.29 5650.00
3 0 0 0.00
13 1 29 5.2 5710.00
2 29 6.22 5220.00
3 0 0 0.00
14 1 31 7.56 6270.00
2 29 5.48 4910.00
3 0 0 0.00
15 1 18 7.39 5680.00
2 0 0 0.00
3 0 0 0.00
16 1 0 0 0.00
2 0 0 0.00
3 41 5.34 6000.00
17 1 32 6.81 5780.00
2 0 0 0.00
3 0 0 0.00
18 1 0 0 0.00
2 28 5.48 5750.00
3 39 7.43 7430.00
19 1 28 7.61 6500.00
2 30 6.02 6270.00
3 29 6 4540.00
20 1 0 0 0.00
2 0 0 0.00
3 0 0 0.00
21 1 36 6.37 7120.00
2 31 5.51 6070.00
3 36 7.19 6170.00
22 1 36 8.01 7620.00
2 32 5.15 5450.00
3 36 11.23 4280.00
23 1 0 0 0.00
2 0 0 0.00
3 0 0 0.00
24 1 0 0 0.00
2 0 0 0.00
3 0 0 0.00
25 1 0 0 0.00
2 0 0 0.00
3 0 0 0.00
26 1 0 0 0.00
2 0 0 0.00
3 0 0 0.00
27 1 0 0 0.00
2 0 0 0.00
3 0 0 0.00
28 1 0 0 0.00
2 27 4.48 4260.00
3 0 0 0.00
29 1 0 0 0.00
2 30 3.15 3440.00
3 32 7.13 5380.00
30 1 39 4.21 5680.00
2 29 6.07 5255.00
3 39 0 6235.00
31 1 27 8.07 7100.00
2 0 0 940.00
3 0 0 0.00
Max 41.00 11.23 7620.00
Min 0.00 0.00 0.00
Rata-rata 15.63 3.03 2813.66
Total 261670.00
Tabel C.2 Produksi Dump Truck (DT) Pada Unit Crushing Plant Tuban-2
TUBAN II
Juli 2018 Shift Jumlah DT Durasi (Jam) Tonase (Ton)
1 1 0 0 0.00
2 0 0 0.00
3 0 0 0.00
2 1 31 5.2 5015.00
2 28 4.63 5417.00
3 35 7.18 7695.00
3 1 26 6.45 6201.00
2 27 6.14 6774.00
3 31 5.12 5898.00
4 1 26 4.55 4977.00
2 23 5.08 6624.00
3 32 5.26 6570.00
5 1 28 8.07 7214.00
2 26 6.11 6970.00
3 26 5.35 5470.00
6 1 24 3.5 3930.00
2 27 5.36 7096.00
3 24 6.08 5015.00
7 1 25 8.09 6972.00
2 26 7.06 5039.00
3 36 7.08 6811.00
8 1 0 0 0.00
2 23 5.44 5463.00
3 40 7.39 9031.00
9 1 29 7.33 7659.00
2 26 6.01 6078.00
3 33 6.08 6087.00
10 1 31 7.15 7445.00
2 30 4.58 5288.00
3 0 0 0.00
11 1 0 0 0.00
2 0 0 0.00
3 30 6.46 6739.00
12 1 29 8.11 1964.00
2 26 6.16 5432.00
3 27 7.12 6426.00
13 1 30 6.39 5103.00
2 31 5.17 5870.00
3 29 7.09 5963.00
14 1 34 6.45 7195.00
2 24 6.02 5225.00
3 0 0 0.00
15 1 29 6.33 6080.00
2 21 4.38 4910.00
3 0 0 0.00
16 1 33 7.48 7575.00
2 26 5.12 5711.00
3 34 6.04 6540.00
17 1 31 7.4 6638.00
2 25 5.18 5599.00
3 33 2.28 1240.00
18 1 29 7.3 6600.00
2 28 6.01 5907.00
3 0 0 0.00
19 1 38 6.52 7524.00
2 32 6.21 7871.00
3 0 0.5 602.00
20 1 30 7.45 6902.00
2 24 5.29 5825.00
3 30 7.35 6042.00
21 1 42 7.02 8359.00
2 26 6.02 5222.00
3 0 0 0.00
22 1 30 8.08 8570.00
2 38 4.09 5544.00
3 35 7.02 7770.00
23 1 20 7.19 8086.00
2 33 5.58 7559.00
3 0 0 0.00
24 1 0 5.26 5825.00
2 35 6.06 6464.00
3 30 4.41 3960.00
25 1 0 0 0.00
2 0 3.44 3657.00
3 38 7.06 6993.00
26 1 30 7.51 7080.00
2 39 7.12 3910.00
3 32 7.33 6627.00
27 1 33 4.24 4510.00
2 37 5.45 7029.00
3 29 7.33 5654.00
28 1 26 7.22 6408.00
2 0 0 0.00
3 30 5 5174.00
29 1 38 7.13 9819.00
2 32 6.39 6881.00
3 32 7.25 6102.00
30 1 42 7.55 8625.00
2 26 6.13 5650.00
3 0 0 0.00
31 1 0 0 0.00
2 26 4.07 3830.00
3 29 6.39 6358.00
Max 42.00 8.11 9819.00
Min 0.00 0.00 0.00
Rata-rata 23.91 5.03 5052.56
Total 469888.00
TUBAN I
Hambatan Alat (Wn)
Hambatan
Hambatan Manusia (Wu) Hambatan Alam Waktu
Waktu Produktif Waktu Efektif Waktu Efektif Yang
Break Down Time Tersedia Jumlah Waktu
(menit) (menit) (jam) Membuat Waktu Kerja
No Tanggal (Menit) Hambatan
Crusher Crusher (Menit)
Terlambat Terlambat Persiapan Overshift Mekanika Menunggu (menit)
Standby
Sesudah
Eletrical (menit) Umpan DT Peledakan (menit) Hujan (Menit)
Istirahat
Masuk (menit) (menit) Alat (menit) (menit) (menit) (menit)
1 1 Juli 2018 15.00 0.00 15.00 82.00 0.00 9.00 483.00 0.00 0.00 1440.00 1260.00 641.00 10.68 565.00 619.00 1124.00
2 2 Juli 2018 15.00 0.00 8.00 0.00 0.00 22.00 178.00 19.00 0.00 1440.00 1260.00 1018.00 16.97 197.00 242.00 1215.00
3 3 Juli 2018 15.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 117.00 0.00 0.00 1440.00 1260.00 1128.00 18.80 117.00 132.00 1245.00
4 4 Juli 2018 15.00 0.00 0.00 60.00 55.00 109.00 217.00 0.00 0.00 1440.00 1260.00 804.00 13.40 277.00 456.00 1021.00
5 5 Juli 2018 15.00 0.00 6.00 62.00 0.00 74.00 211.00 0.00 0.00 1440.00 1260.00 892.00 14.87 273.00 368.00 1103.00
6 6 Juli 2018 15.00 154.00 0.00 0.00 0.00 77.00 131.00 0.00 0.00 1440.00 1200.00 823.00 13.72 131.00 377.00 954.00
7 7 Juli 2018 PILE PENUH
8 8 Juli 2018 15.00 0.00 0.00 85.00 0.00 48.00 220.00 0.00 0.00 1440.00 1260.00 892.00 14.87 305.00 368.00 1112.00
9 9 Juli 2018 15.00 0.00 7.00 84.00 0.00 10.00 205.00 0.00 0.00 1440.00 1260.00 939.00 15.65 289.00 321.00 1144.00
10 10 Juli 2018 15.00 0.00 0.00 51.00 0.00 5.00 330.00 0.00 0.00 1440.00 1260.00 859.00 14.32 381.00 401.00 1189.00
11 11 Juli 2018 PILE PENUH
12 12 Juli 2018 15.00 0.00 7.00 76.00 0.00 81.00 144.00 0.00 0.00 1440.00 1260.00 937.00 15.62 220.00 323.00 1081.00
13 13 Juli 2018 15.00 153.00 0.00 68.00 9.00 32.00 95.00 0.00 0.00 1440.00 1200.00 828.00 13.80 163.00 372.00 923.00
14 14 Juli 2018 15.00 0.00 0.00 82.00 14.00 0.00 270.00 0.00 0.00 1440.00 1260.00 879.00 14.65 352.00 381.00 1149.00
15 15 Juli 2018 15.00 0.00 2.00 0.00 0.00 18.00 155.00 0.00 0.00 1440.00 1260.00 1070.00 17.83 155.00 190.00 1225.00
135
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
136
16 16 Juli 2018 15.00 0.00 0.00 0.00 0.00 52.00 52.00 0.00 0.00 1440.00 1260.00 1141.00 19.02 52.00 119.00 1193.00
17 17 Juli 2018 15.00 0.00 2.00 0.00 0.00 50.00 91.00 0.00 0.00 1440.00 1260.00 1102.00 18.37 91.00 158.00 1193.00
18 18 Juli 2018 15.00 0.00 0.00 75.00 0.00 109.00 186.00 0.00 0.00 1440.00 1260.00 875.00 14.58 261.00 385.00 1061.00
19 19 Juli 2018 15.00 0.00 7.00 85.00 0.00 0.00 265.00 0.00 0.00 1440.00 1260.00 888.00 14.80 350.00 372.00 1153.00
20 20 Juli 2018 PILE PENUH
21 21 Juli 2018 15.00 0.00 0.00 74.00 3.00 26.00 236.00 0.00 0.00 1440.00 1260.00 906.00 15.10 310.00 354.00 1142.00
22 22 Juli 2018 15.00 0.00 16.00 108.00 0.00 9.00 238.00 0.00 0.00 1440.00 1260.00 874.00 14.57 346.00 386.00 1112.00
23 23 Juli 2018
24 24 Juli 2018
25 25 Juli 2018 PILE PENUH
26 26 Juli 2018
27 27 Juli 2018
28 28 Juli 2018 15.00 0.00 0.00 73.00 0.00 82.00 84.00 0.00 0.00 1440.00 1260.00 1006.00 16.77 157.00 254.00 1090.00
29 29 Juli 2018 15.00 0.00 0.00 0.00 24.00 211.00 202.00 0.00 0.00 1440.00 1260.00 808.00 13.47 202.00 452.00 1010.00
30 30 Juli 2018 15.00 0.00 0.00 79.00 0.00 85.00 271.00 0.00 0.00 1440.00 1260.00 810.00 13.50 350.00 450.00 1081.00
31 31 Juli 2018 15.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 182.00 0.00 0.00 1440.00 1260.00 1063.00 17.72 182.00 197.00 1245.00
∑ 345.00 307.00 70.00 1144.00 105.00 1109.00 4563.00 19.00 0.00 33120.00 28860.00 21183.00 353.05 5726.00 7677.00 25765.00
Average 15.00 13.35 3.04 49.74 4.57 48.22 198.39 0.83 0.00 1440.00 1254.78 921.00 15.35 248.96 333.78 1120.22
TUBAN II
Hambatan Alat (Wn)
Hambatan Manusia (Wu) Hambatan Alam
Hambatan Yang
Break Down Time Jumlah Waktu
Waktu Tersedia Waktu Produktif Waktu Efektif Waktu Efektif Membuat Waktu Kerja
No Tanggal Hambatan
(Menit) (menit) (menit) (jam) Crusher Crusher (Menit)
(menit)
Terlambat Menunggu Standby (Menit)
Terlambat Persiapan Alat Overshift Eletrical Mekanika Peledakan
Sesudah Umpan DT Hujan
Masuk (menit) (menit) (menit) (menit) (menit) (menit)
Istirahat (menit) (menit)
1 1 Juli 2018 PILE PENUH
2 2 Juli 2018 15.00 0.00 14.00 89.00 0.00 134.00 261.00 20.00 0.00 1440.00 1260.00 727.00 12.12 370.00 533.00 1097.00
3 3 Juli 2018 15.00 0.00 98.00 68.00 0.00 61.00 358.00 0.00 0.00 1440.00 1260.00 660.00 11.00 426.00 600.00 1086.00
4 4 Juli 2018 15.00 0.00 25.00 91.00 0.00 253.00 298.00 0.00 0.00 1440.00 1260.00 578.00 9.63 389.00 682.00 967.00
5 5 Juli 2018 15.00 0.00 2.00 73.00 0.00 0.00 489.00 0.00 0.00 1440.00 1260.00 681.00 11.35 562.00 579.00 1243.00
6 6 Juli 2018 15.00 161.00 16.00 86.00 0.00 98.00 203.00 0.00 0.00 1440.00 1200.00 621.00 10.35 289.00 579.00 910.00
7 7 Juli 2018 15.00 0.00 1.00 90.00 0.00 53.00 317.00 0.00 0.00 1440.00 1260.00 784.00 13.07 407.00 476.00 1191.00
8 8 Juli 2018 15.00 0.00 15.00 72.00 0.00 4.00 217.00 0.00 0.00 1440.00 1260.00 937.00 15.62 289.00 323.00 1226.00
9 9 Juli 2018 15.00 0.00 2.00 65.00 0.00 73.00 386.00 0.00 0.00 1440.00 1260.00 719.00 11.98 451.00 541.00 1170.00
10 10 Juli 2018 15.00 0.00 3.00 105.00 0.00 33.00 113.00 19.00 0.00 1440.00 1260.00 972.00 16.20 237.00 288.00 1209.00
11 11 Juli 2018 15.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 95.00 0.00 0.00 1440.00 1260.00 1150.00 19.17 95.00 110.00 1245.00
12 12 Juli 2018 15.00 0.00 6.00 72.00 0.00 197.00 364.00 0.00 0.00 1440.00 1260.00 606.00 10.10 436.00 654.00 1042.00
13 13 Juli 2018 15.00 147.00 6.00 78.00 0.00 26.00 274.00 0.00 0.00 1440.00 1200.00 654.00 10.90 352.00 546.00 1006.00
14 14 Juli 2018 15.00 0.00 9.00 85.00 0.00 61.00 236.00 0.00 0.00 1440.00 1260.00 854.00 14.23 321.00 406.00 1175.00
15 15 Juli 2018 15.00 0.00 0.00 84.00 0.00 164.00 194.00 0.00 0.00 1440.00 1260.00 803.00 13.38 278.00 457.00 1081.00
16 16 Juli 2018 15.00 0.00 0.00 81.00 0.00 74.00 231.00 0.00 0.00 1440.00 1260.00 859.00 14.32 312.00 401.00 1171.00
17 17 Juli 2018 15.00 0.00 2.00 90.00 0.00 54.00 308.00 0.00 0.00 1440.00 1260.00 791.00 13.18 398.00 469.00 1189.00
18 18 Juli 2018 15.00 0.00 1.00 80.00 0.00 24.00 152.00 23.00 0.00 1440.00 1260.00 965.00 16.08 255.00 295.00 1220.00
19 19 Juli 2018 15.00 0.00 3.00 69.00 0.00 53.00 35.00 11.00 0.00 1440.00 1260.00 1074.00 17.90 115.00 186.00 1189.00
20 20 Juli 2018 15.00 162.00 15.00 85.00 0.00 58.00 214.00 0.00 0.00 1440.00 1200.00 651.00 10.85 299.00 549.00 950.00
21 21 Juli 2018 15.00 0.00 4.00 82.00 0.00 33.00 169.00 14.00 0.00 1440.00 1260.00 943.00 15.72 265.00 317.00 1208.00
22 22 Juli 2018 15.00 0.00 8.00 0.00 0.00 174.00 154.00 0.00 0.00 1440.00 1260.00 909.00 15.15 154.00 351.00 1063.00
23 23 Juli 2018 15.00 0.00 1.00 74.00 0.00 0.00 79.00 31.00 0.00 1440.00 1260.00 1060.00 17.67 184.00 200.00 1244.00
24 24 Juli 2018 15.00 0.00 0.00 72.00 13.00 14.00 227.00 0.00 0.00 1440.00 1260.00 919.00 15.32 299.00 341.00 1218.00
25 25 Juli 2018 15.00 0.00 0.00 0.00 0.00 42.00 135.00 0.00 0.00 1440.00 1260.00 1068.00 17.80 135.00 192.00 1203.00
26 26 Juli 2018 15.00 0.00 7.00 60.00 0.00 158.00 240.00 0.00 0.00 1440.00 1260.00 780.00 13.00 300.00 480.00 1080.00
27 27 Juli 2018 15.00 182.00 4.00 69.00 0.00 10.00 239.00 0.00 0.00 1440.00 1200.00 681.00 11.35 308.00 519.00 989.00
28 28 Juli 2018 15.00 0.00 10.00 0.00 0.00 88.00 213.00 0.00 0.00 1440.00 1260.00 934.00 15.57 213.00 326.00 1147.00
29 29 Juli 2018 15.00 0.00 2.00 66.00 0.00 48.00 311.00 0.00 0.00 1440.00 1260.00 818.00 13.63 377.00 442.00 1195.00
30 30 Juli 2018 15.00 0.00 0.00 72.00 0.00 0.00 150.00 0.00 0.00 1440.00 1260.00 1023.00 17.05 222.00 237.00 1245.00
31 31 Juli 2018 15.00 0.00 0.00 88.00 0.00 84.00 221.00 0.00 0.00 1440.00 1260.00 852.00 14.20 309.00 408.00 1161.00
∑ 450.00 652.00 254.00 2046.00 13.00 2071.00 6883.00 118.00 0.00 43200.00 37560.00 25073.00 417.88 9047.00 12487.00 34120.00
Average 15.00 21.73 8.47 68.20 0.43 69.03 229.43 3.93 0.00 1440.00 1252.00 835.77 13.93 301.57 416.23 1137.33
➢ Briefing Awal
Dikarenakan nilai waktu hambatan ini bernilai konstan, sehingga digunakan
rumus statistika mean data tunggal
Banyak frekuensi (Fi) = 31 data
Nilai data (Xi) = 15
∑ 𝐹𝑖.𝑋𝑖 31 𝑥 15
Maka rata-rata = = = 15,00 menit.
∑ 𝐹𝑖 31
Rata-
Persiapan Alat Nilai Fi xi fi.xi Total
rata
Min 2.00 2 4 2 3 6
Max 16.00 4 6 0 5 24 7
Rentang 14.00 6 8 4 7 28
9,57
Kelas 6 8 10 1 9 9
Panjang kelas 2.00 10 12 0 11 0 67
12 14 0 13 0
Rata-
Overshift Nilai Fi xi fi.xi Total
rata
Min 51.00 51 61 2 56 112
Max 108.00 61 71 2 66 132 15
Rentang 57.00 71 81 5 76 380
77,33
Kelas 6 81 91 5 86 430
Panjang kelas 10.00 91 101 0 96 0 1160
101 111 1 106 106
Rata-
Eletrical Nilai Fi xi fi.xi Total
rata
Min 3.00 3 12 2 7 15
Max 55.00 12 20 1 16 16 5
Rentang 52.00 20 29 1 25 25
21,2
Kelas 6 29 38 0 33 0
Panjang kelas 8.67 38 46 0 42 0 106
46 55 1 51 51
➢ Hambatan Mekanika
Banyak data (n) = 31
Nilai Maksimum = 211
Nilai Minimum =5
Rentang = 211 – 5 = 206
Banyak Kelas = 1 + 3,3 (log 31) = 5,92 ≈ 6
206
Panjang Kelas = = 34,3 ≈ 34
6
∑ 𝐹𝑖.𝑋𝑖 1042
Maka didapat rata-rata = = = 57,89
∑ 𝐹𝑖 18
Rata-
Mekanika Nilai fi xi fi.xi Total
rata
Min 5.00 5 39 8 22 176
➢
Max 211.00 39 73 3 56 168 18
Rentang 206.00 73 107 5 90 450
Kelas 6 107 141 2 124 248 57,89
Panjang
34.00 141 175 0 158 0 1042
kelas
175 209 0 192 0
Rata-
Menunggu DT Nilai fi xi fi.xi Total
rata
Min 45.00 45 93 5 69 345
Max 330.00 93 141 3 117 351 23
Rentang 285.00 141 189 4 165 660
Kelas 6 189 237 6 213 1278 173,34
Panjang
48.00 237 285 4 261 1044 3987
kelas
285 333 1 309 309
Rentang = 55 – 3 = 52
Banyak Kelas = 1 + 3,3 (log 31) = 5,92 ≈ 6
52
Panjang Kelas = = 8,67 ≈ 9
6
Rata-
Eletrical Nilai fi xi fi.xi Total
rata
Min 3.00 3 12 2 7 15
Max 55.00 12 20 1 16 16 5
Rentang 52.00 20 29 1 25 25
21,2
Kelas 6 29 38 0 33 0
Panjang kelas 8.67 38 46 0 42 0 106
46 55 1 51 51
➢ Hambatan Mekanika
Banyak data (n) = 31
Nilai Maksimum = 211
Nilai Minimum =5
Rentang = 211 – 5 = 206
Rata-
Mekanika Nilai fi xi fi.xi Total
rata
Min 5.00 5 39 8 22 176
Max 211.00 39 73 3 56 168 18
Rentang 206.00 73 107 5 90 450
57,89
Kelas 6 107 141 2 124 248
Panjang kelas 34.00 141 175 0 158 0 1042
175 209 0 192 0
Kelas
Nilai (Menit) Fi Xi
Interval
45-93 45 52 70 84 91 5 70
93-141 95 117 131 3 117
𝑋𝑛+1 5+1
− Xn = 5, maka nilai median ke-1: Me = = =3
2 2
Median pertama terletak pada data ke-3 yaitu 70
𝑋𝑛+1 3+1
− Xn = 3, maka nilai median ke-2: Me = = =2
2 2
Median kedua terletak pada data ke-2 yaitu 117
𝑀𝑒 𝑘𝑒−1 + 𝑀𝑒 𝑘𝑒−2
Maka rataan gabungan =
2
70+117
= = 93,5 menit
2
➢ Briefing Awal
Dikarenakan nilai waktu hambatan ini bernilai konstan, sehingga digunakan
rumus statistika mean data tunggal
Banyak frekuensi (Fi) = 31 data
Nilai data (Xi) = 15
∑ 𝐹𝑖.𝑋𝑖 31 𝑥 15
Maka rata-rata = = = 15,00 menit.
∑ 𝐹𝑖 31
➢ Terlambat Masuk Istirahat (Hari Jumat)
Nilai waktu hambatan dihitung dengan menggunakan rumus statistika mean
data tunggal
F1 =1 F3 =1
F2 =1 F4 =1
X1 = 161 X3 = 162
X2 = 147 X4 = 182
∑ 𝐹𝑖.𝑋𝑖
Maka rata-rata =
∑ 𝐹𝑖
(𝑓1 𝑥 𝑋1)+(𝑓2 𝑥 𝑋2)+(𝑓3 𝑥 𝑋3)+(𝑓4 𝑥 𝑋4)
=
𝑓1+𝑓2+𝑓3+𝑓4
(161 𝑥 1)+(147 𝑥 1)+(162 𝑥 1)+(182 𝑥 1)
= 4
= 163,00 menit.
Nilai Minumum =1
Rentang = 98 – 1 = 97
Banyak Kelas = 1 + 3,3 (log 31) = 5,92 ≈ 6
97
Panjang Kelas = = 16,17 ≈ 16
6
∑ 𝐹𝑖.𝑋𝑖 214
Maka didapat rata-rata = = = 9,72 menit
∑ 𝐹𝑖 22
Rata-
Persiapan Alat Nilai Fi Xi fi.xi Total
rata
Min 1.00 1 17 21 9 189
Max 98.00 17 33 1 25 25 22
Rentang 97.00 33 49 0 41 0
9,72
Kelas 6 49 65 0 57 0
Panjang kelas 16.00 65 81 0 73 0 214
81 97 0 89 0
➢ Hambatan Mekanika
Banyak data (n) = 31
Nilai Maksimum = 253
Nilai Minumum =4
Rentang = 253 – 4 = 249
Banyak Kelas = 1 + 3,3 (log 31) = 5,92 ≈ 6
249
Panjang Kelas = = 41,5 ≈ 42
6
∑ 𝐹𝑖.𝑋𝑖 2162
Maka didapat rata-rata = = = 83,15 menit.
∑ 𝐹𝑖 26
Rata-
Mekanika Nilai Fi Xi fi.xi Total
rata
Min 4.00 4 46 8 25 200
Max 253.00 46 88 10 67 670 26
Rentang 249.00 88 130 2 109 218
83,15
Kelas 6 130 172 3 151 453
Panjang kelas 42.00 172 214 2 193 386 2162
214 256 1 235 235
Rata-
Menunggu DT Nilai Fi Xi fi.xi Total rata
Min 35.00 35 111 3 73 219
Max 489.00 111 187 6 149 894
Rentang 454.00 187 263 12 225 2700 30
Kelas 6 263 339 5 301 1505
Panjang kelas 76.00 339 415 3 377 1131
415 491 1 453 453 6902 230
➢ Peledakan
Banyak data (n) = 31
Nilai Maksimum = 31
Nilai Minumum = 11
Rentang = 31 – 11 = 20
Banyak Kelas = 1 + 3,3 (log 31) = 5,92 ≈ 6
20
Panjang Kelas = = 3,33 ≈ 3
6
∑ 𝐹𝑖.𝑋𝑖 101
Maka didapat rata-rata = = = 20,2 menit.
∑ 𝐹𝑖 5
Rata-
Peledakan Nilai Fi xi fi.xi Total
rata
Min 11.00 11 14 1 13 13
Max 31.00 14 17 1 16 24 5
Rentang 20.00 17 20 1 19 19
20,2
Kelas 6 20 23 1 22 22
Panjang kelas 3.00 23 26 1 25 25 101
26 29 0 28 0
➢ Hambatan Mekanika
Banyak data (n) = 31
Nilai Maksimum = 253
Nilai Minumum =4
Rentang = 253 – 4 = 249
Rata-
Mekanika Nilai Fi xi fi.xi Total
rata
Min 4.00 4 46 8 25 200
Max 253.00 46 88 10 67 670 26
Rentang 249.00 88 130 2 109 218
83,15
Kelas 6 130 172 3 151 453
Panjang kelas 42.00 172 214 2 193 386 2162
214 256 1 235 235
Kelas
Nilai (Menit) fi Xi
Interval
35-111 35 79 95 3 73
111-187 113 135 150 152 154 169 6 149
𝑋𝑛+1 3+1
− Xn = 3, maka nilai median ke-1: Me = = =2
2 2
Median pertama terletak pada data ke-2 yaitu 79
𝑋𝑛+(𝑋𝑛+1) 150+152
− Xn = 6, maka nilai median ke-2: Me = =
2 2
= 151
Median kedua yaitu 151
𝑀𝑒 𝑘𝑒−1 + 𝑀𝑒 𝑘𝑒−2
Maka rataan gabungan =
2
79+151
= = 115 menit.
2
ukuran pada belt conveyor digunakan pilox sebagai tanda dalam pengamatan pengukuran
kecepatan waktu 1 putaran belt conveyor. Adapun cara pengukuran sebagai berikut:
dengan stopwatch.
2. Panjang jarak tempuh yang diambil untuk masing-masing belt conveyor adalah satu
kali putaran.
3. Kecepatan belt conveyor dibagi dengan membagi jarak tempuh dengan waktu
umpan.
152
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
153
Tabel E.1 Kecepatan Nyata Belt Conveyor Pada Unit Crushing Plant Tuban-1
TUBAN 1
21 42.51 0.86 41.97 0.87 4.29 257.40 1.55 2.14 134.00 1.35 22.38 1.79 7.55 475.00 1.76 6.41 1.73
22 42.44 0.86 42.59 0.86 4.34 260.40 1.53 2.10 130.00 1.39 22.26 1.80 7.66 486.00 1.72 6.97 1.59
23 42.80 0.85 41.89 0.87 4.31 258.60 1.54 2.09 129.00 1.40 22.34 1.79 8.51 531.00 1.58 7.06 1.57
24 42.53 0.86 42.01 0.87 4.25 255.00 1.56 2.11 131.00 1.38 23.41 1.71 8.73 553.00 1.52 7.09 1.57
25 42.67 0.86 42.18 0.87 4.37 262.20 1.52 2.13 133.00 1.36 21.90 1.83 8.40 520.00 1.61 6.68 1.66
26 42.16 0.87 42.25 0.86 4.30 258.00 1.54 2.13 133.00 1.36 23.01 1.74 8.42 522.00 1.61 7.11 1.56
27 42.28 0.86 43.07 0.85 4.31 258.60 1.54 2.11 131.00 1.38 22.26 1.80 8.75 555.00 1.51 7.04 1.58
28 42.56 0.86 41.34 0.88 4.35 261.00 1.52 2.11 131.00 1.38 23.00 1.74 8.30 510.00 1.64 7.06 1.57
29 42.68 0.86 42.08 0.87 4.35 261.00 1.52 2.11 131.00 1.38 22.45 1.78 8.39 519.00 1.61 7.05 1.57
30 42.70 0.85 43.01 0.85 4.36 261.60 1.52 2.10 130.00 1.39 22.68 1.76 8.42 522.00 1.61 7.24 1.53
Min 41.95 0.85 41.34 0.84 4.20 252.00 1.52 2.08 128.00 1.35 21.90 1.71 7.48 468.00 1.51 6.41 1.45
Max 42.80 0.87 43.52 0.88 4.37 262.20 1.58 2.14 134.00 1.41 23.41 1.83 8.75 555.00 1.79 7.64 1.73
Average 42.43 0.86 42.38 0.86 4.30 258.20 1.54 2.11 130.60 1.39 22.39 1.79 8.29 513.90 1.63 7.04 1.58
SUM 1272.80 25.81 1271.30 25.84 129.10 7746.00 46.25 63.18 3918.00 41.58 671.82 53.60 248.57 15417.00 49.00 211.18 47.34
36,5 𝑚 60 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
1. Kecepatan nyata belt conveyor 241 BC 01 = X = 51,62 m/menit
42,43 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
36,5 𝑚 60 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
2. Kecepatan nyata belt conveyor 241 BC 02 = X = 51,68 m/menit
42,38 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
398 𝑚 60 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
3. Kecepatan nyata belt conveyor 241 BC 03 = X = 92,49 m/menit
258,20 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
181 𝑚 60 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
4. Kecepatan nyata belt conveyor 241 BC 04 = X = 83,15 m/menit
130,60 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
40 𝑚 60 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
5. Kecepatan nyata belt conveyor 241 BC 05 = X = 107,17 m/menit
22,39 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
838 𝑚 60 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
6. Kecepatan nyata belt conveyor 241 BC 06 = X
513,90 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
= 97,84 m/menit
11,10 𝑚 60 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
7. Kecepatan nyata belt conveyor 241 BC 07 = X
7,04 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
= 94,61 m/menit
Tabel E.3 Kecepatan Nyata Belt Conveyor Pada Unit Crushing Plant Tuban-2
TUBAN II
21 57.14 0.60 57.06 0.60 8.30 498.00 1.10 20.95 1257.00 2.80 6.13 368.00 1.09 16.90 1.10 3.00 180.00 1.39 10.82 649.00 1.52
22 57.48 0.60 57.43 0.60 8.33 500.00 1.10 21.00 1260.00 2.80 6.08 365.00 1.10 16.90 1.10 3.03 182.00 1.37 10.85 651.00 1.51
23 57.50 0.60 57.51 0.60 8.33 500.00 1.10 21.03 1262.00 2.79 6.08 365.00 1.10 16.95 1.10 3.03 182.00 1.37 10.82 649.00 1.52
24 57.50 0.60 57.29 0.60 8.35 501.00 1.10 20.98 1259.00 2.80 6.12 367.00 1.09 16.83 1.11 3.05 183.00 1.37 10.83 650.00 1.52
25 57.66 0.60 57.52 0.60 8.33 500.00 1.10 21.00 1260.00 2.80 6.12 367.00 1.09 16.92 1.10 3.00 180.00 1.39 10.83 650.00 1.52
26 57.09 0.60 57.50 0.60 8.33 500.00 1.10 21.00 1260.00 2.80 6.05 363.00 1.10 17.15 1.08 3.00 180.00 1.39 10.80 648.00 1.52
27 57.49 0.60 57.55 0.60 8.38 503.00 1.09 21.00 1260.00 2.80 6.10 366.00 1.09 17.82 1.04 3.02 181.00 1.38 10.80 648.00 1.52
28 56.92 0.61 57.40 0.60 8.33 500.00 1.10 20.97 1258.00 2.80 6.12 367.00 1.09 17.98 1.03 2.98 179.00 1.40 10.82 649.00 1.52
29 56.86 0.61 57.68 0.60 8.35 501.00 1.10 20.97 1258.00 2.80 6.05 363.00 1.10 17.98 1.03 3.05 183.00 1.37 10.80 648.00 1.52
30 57.52 0.60 57.11 0.60 8.37 502.00 1.10 20.98 1259.00 2.80 6.05 363.00 1.10 17.61 1.06 2.97 178.00 1.40 10.85 651.00 1.51
Min 56.82 0.60 56.62 0.60 8.27 496.00 1.08 20.95 1257.00 2.79 6.00 360.00 1.08 16.35 1.03 2.97 178.00 1.37 10.78 647.00 1.51
Max 57.70 0.61 57.68 0.61 8.45 507.00 1.11 21.03 1262.00 2.80 6.15 369.00 1.11 17.98 1.14 3.05 183.00 1.40 10.85 651.00 1.52
Average 57.26 0.60 57.28 0.60 8.36 501.60 1.10 20.99 1259.37 2.80 6.07 364.33 1.10 16.98 1.10 3.01 180.47 1.39 10.82 649.10 1.52
SUM 1717.65 18.08 1718.28 18.07 250.80 15048.00 32.90 629.68 37781.00 83.97 182.17 10930.00 32.94 509.48 32.87 90.23 5414.00 41.56 324.55 19473.00 45.52
34,5 𝑚 60 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
1. Kecepatan nyata belt conveyor 242 BC 01 = X = 36,15 m/menit
57,26 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
34,5 𝑚 60 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
2. Kecepatan nyata belt conveyor 242 BC 02 = X = 36,14 m/menit
57,28 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
550 𝑚 60 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
3. Kecepatan nyata belt conveyor 242 BC 03 = X = 65,79 m/menit
501,60 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
3525 𝑚 60 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
4. Kecepatan nyata belt conveyor 242 BC 04 = X = 167,94 m/menit
1259,37 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
400 𝑚 60 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
5. Kecepatan nyata belt conveyor 242 BC 05 = X = 65,87 m/menit
364,33 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
18,6 𝑚 60 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
6. Kecepatan nyata belt conveyor 242 BC 06 = X
16,98 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
= 65,71 m/menit
250 𝑚 60 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
7. Kecepatan nyata belt conveyor 242 BC 07 = X
180,47 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
= 83,12 m/menit
958 𝑚 60 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
8. Kecepatan nyata belt conveyor 242 BC 08 = X
649,10 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
= 88,55 m/menit
Tabel F.1 Kapasitas Nyata Belt Conveyor Pada Unit Crushing Plant Tuban-1
TUBAN I
Berat Conto (Kg/m2)
No.
241BC1 241BC2 241BC3 241BC4 241BC5 241BC6 241BC7
1 295 297 240 198 255 289 145
2 290 291 221 205 287 280 144
3 291 295 220 210 271 299 169
4 288 290 225 252 268 304 150
5 279 285 232 265 255 309 154
6 276 287 242 281 245 301 146
7 268 273 248 297 250 296 169
8 269 292 238 247 257 287 156
9 288 304 245 249 259 285 143
10 284 311 240 266 253 302 175
11 296 298 232 284 251 306 186
12 283 307 248 269 249 294 170
13 281 273 247 278 241 296 171
14 279 267 236 285 238 297 175
15 276 265 220 253 242 293 186
16 267 271 216 249 237 271 193
17 268 276 214 273 224 288 201
18 271 283 213 271 219 285 203
19 280 288 259 254 232 294 198
20 281 284 260 256 268 235 191
21 302 281 267 269 287 259 194
22 292 279 264 260 290 302 193
23 306 274 268 262 296 299 187
24 270 280 255 283 302 308 190
25 265 292 263 253 275 291 189
26 282 266 279 255 267 282 187
27 288 313 281 268 264 314 216
28 274 310 263 245 270 287 225
29 259 287 268 251 283 298 248
30 269 305 240 237 294 305 277
SUM 8417 8624 7344 7725 7829 8756 5531
AVERAGE 280.57 287.47 244.80 257.50 260.97 291.87 184.37
159
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
160
60 𝑥 𝑊 𝑥 𝑉
Q =
1000 𝑥 𝐿
Dimana:
Q = Kapasitas nyata belt conveyor (ton/jam)
W = Berat conto yang diambil (kg/m2)
V = Kecepatan nyata (m/menit) (Lampiran E)
L = Panjang pengambilan conto (m)
60 𝑥 280,57 𝑥 51,62
Q = = 868,97 ton/jam
1000 𝑥 1
60 𝑥 287,47 𝑥 51,68
Q = = 891,38 ton/jam
1000 𝑥 1
60 𝑥 244,80 𝑥 92,49
Q = = 1358,49 ton/jam
1000 𝑥 1
60 𝑥 257,50 𝑥 83,15
Q = = 1284,67 ton/jam
1000 𝑥 1
60 𝑥 260,97 𝑥 107,17
Q = = 1678,07 ton/jam
1000 𝑥 1
60 𝑥 291,87𝑥 97,84
Q = = 1713,37 ton/jam
1000 𝑥 1
60 𝑥 184,37 𝑥 94,61
Q = = 1046,58 ton/jam
1000 𝑥 1
Tabel F.3 Kapasitas Nyata Belt Conveyor Pada Unit Crushing Plant Tuban-2
TUBAN II
Berat Conto (kg/m2)
No.
242BC1 242BC2 242BC3 242BC4 242BC5 242BC6 242BC7 242BC8
1 279 263 286 299 257 152 243 292
2 284 268 280 302 263 149 220 299
3 291 271 294 319 235 155 229 302
4 273 277 299 317 259 158 227 306
5 280 293 304 321 278 161 228 305
6 276 287 296 324 281 164 230 301
7 264 289 293 320 267 179 221 298
8 279 302 302 322 256 162 242 296
9 270 294 289 329 278 174 245 289
10 263 288 292 298 265 176 251 284
11 282 273 296 305 281 181 239 287
12 291 256 290 307 285 183 248 291
13 287 261 296 301 293 197 259 296
14 280 273 304 311 286 172 243 298
15 279 271 307 317 287 201 251 297
16 274 285 313 320 290 206 216 293
17 269 290 296 332 292 204 237 288
18 271 287 292 329 291 192 230 285
19 280 288 298 337 309 191 236 283
20 263 284 287 331 316 198 234 291
21 282 275 294 328 252 192 257 295
22 303 267 297 316 278 194 263 300
23 305 289 292 341 265 221 264 304
24 299 273 289 348 289 219 255 303
25 295 294 299 296 284 224 269 309
26 311 307 305 289 278 229 266 314
27 297 304 296 305 288 235 264 326
28 284 309 285 319 281 211 247 277
29 298 313 291 326 304 199 229 296
30 299 292 302 325 306 205 231 312
SUM 8508 8523 8864 9534 8394 5684 7274 8917
AVERAGE 283.60 284.10 295.47 317.80 279.80 189.47 242.47 297.23
60 𝑥 280,57 𝑥 51,62
Q = = 868,97 ton/jam
1000 𝑥 1
60 𝑥 287,47 𝑥 51,68
Q = = 891,38 ton/jam
1000 𝑥 1
60 𝑥 295,47 𝑥 65,79
Q = = 1166,33 ton/jam
1000 𝑥 1
60 𝑥 317,80 𝑥 167,94
Q = = 3202,28 ton/jam
1000 𝑥 1
60 𝑥 279,80 𝑥 65,87
Q = = 1105,83 ton/jam
1000 𝑥 1
60 𝑥 189,47𝑥 65,71
Q = = 746,99 ton/jam
1000 𝑥 1
60 𝑥 242,47 𝑥 83,12
Q = = 1209,23 ton/jam
1000 𝑥 1
60 𝑥 297,23 𝑥 88,55
Q = = 1579,20 ton/jam
1000 𝑥 1
165
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
166
Keterangan:
A = Berat kotak kosong
B = Berat kotak + isi
C = Berat Batugamping
D = Volume kotak (m3)
E = Kerapatan batugamping (ton/ m3)
Tabel H.1 Cycle Time Dump Truck Scania P360 Pada Unit Crushing Plant
Tuban-1
TUBAN-1
No A B C D E F G H I TOTAL
1 0:39 4:31 4:58 0:11 6:03 0:20 1:59 0:14 3:53 22:48:00
2 0:35 5:07 4:41 0:14 6:06 0:17 1:42 0:20 4:08 23:10:00
3 0:28 4:46 4:10 0:12 6:12 0:19 1:44 0:16 3:46 21:53:00
4 0:31 4:58 4:18 0:10 5:59 0:25 1:58 0:13 3:10 21:42:00
5 0:38 4:24 4:42 0:12 3:48 0:22 1:40 0:17 3:49 19:52:00
6 0:36 4:39 4:33 0:14 4:36 0:16 1:56 0:14 3:41 20:45:00
7 0:34 5:08 4:29 0:16 5:57 0:23 1:57 0:11 3:59 22:54:00
8 0:29 4:20 4:47 0:13 3:20 0:17 1:10 0:13 3:46 18:35:00
9 0:45 4:58 4:51 0:10 3:57 0:18 1:30 0:17 4:11 20:57:00
10 0:43 4:47 4:44 0:11 4:52 0:25 1:00 0:12 3:59 20:53:00
11 0:37 4:15 4:25 0:15 3:14 0:21 1:30 0:15 4:08 19:00:00
12 0:33 4:42 4:40 0:11 4:12 0:23 1:41 0:23 3:51 20:36:00
13 0:36 4:18 4:54 0:18 3:56 0:17 1:34 0:18 4:22 20:33:00
14 0:41 4:05 5:02 0:14 3:33 0:19 1:00 0:11 3:52 18:57:00
15 0:35 4:46 4:59 0:12 3:36 0:20 1:44 0:19 3:16 19:47:00
16 0:39 5:01 4:34 0:20 5:19 0:25 1:35 0:15 3:47 21:55:00
17 0:30 4:44 4:49 0:16 5:05 0:26 1:21 0:12 3:22 20:45:00
18 0:43 4:48 4:55 0:19 3:24 0:24 1:34 0:17 3:53 20:17:00
19 0:38 4:20 4:18 0:15 4:25 0:19 1:33 0:11 3:59 19:58:00
20 0:27 5:11 4:32 0:22 4:57 0:23 1:07 0:18 3:31 20:48:00
21 0:32 4:58 4:50 0:13 3:42 0:26 1:29 0:19 3:43 20:12:00
22 0:39 4:33 4:19 0:17 3:58 0:24 1:26 0:13 3:58 19:47:00
23 0:36 4:28 4:34 0:14 4:26 0:26 1:49 0:14 4:10 20:57:00
24 0:32 4:04 4:11 0:11 3:41 0:22 1:44 0:18 3:42 18:45:00
25 0:29 4:49 4:07 0:16 3:19 0:17 1:41 0:14 3:53 19:05:00
26 0:31 4:52 4:08 0:10 2:58 0:25 1:09 0:16 3:46 18:15:00
27 0:40 4:27 4:39 0:25 3:39 0:20 1:44 0:13 3:33 19:40:00
28 0:49 4:57 4:54 0:18 5:01 0:17 1:39 0:17 3:39 21:51:00
29 0:31 4:16 4:48 0:21 3:09 0:19 1:57 0:19 3:47 19:27:00
30 0:38 4:39 4:03 0:13 3:48 0:21 1:43 0:11 3:51 19:27:00
Rata-rata 20:27:02
169
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
170
Keterangan (menit:detik):
Tabel H.2 Cycle Time Dump Truck Scania P360 Pada Unit Crushing Plant
Tuban-2
TUBAN-II
No A B C D E F G H I TOTAL
1 0:32 4:13 3:31 0:20 7:01 0:20 2:23 0:19 2:42 21:21:00
2 0:36 4:00 3:58 0:17 6:39 0:18 1:45 0:23 2:53 20:49:00
3 0:37 4:57 3:24 0:22 6:48 0:19 1:37 0:16 2:39 20:59:00
4 0:40 4:01 3:46 0:15 5:37 0:21 0:52 0:12 2:47 18:31:00
5 0:43 4:18 3:19 0:18 6:34 0:17 1:10 0:17 2:36 19:32:00
6 0:39 4:57 3:22 0:13 7:13 0:18 1:24 0:11 2:41 20:58:00
7 0:41 4:13 3:10 0:21 6:46 0:22 0:59 0:24 2:45 19:41:00
8 0:45 4:25 3:37 0:16 6:39 0:24 1:08 0:21 2:49 20:24:00
9 0:34 5:09 3:59 0:19 6:21 0:28 1:32 0:19 2:51 21:32:00
10 0:42 5:15 3:11 0:13 5:24 0:23 1:58 0:16 2:38 20:00:00
11 0:37 4:53 3:35 0:11 7:01 0:20 1:14 0:18 2:50 20:59:00
12 0:39 5:10 3:48 0:14 6:33 0:21 1:43 0:13 2:56 21:37:00
13 0:43 4:35 2:58 0:16 5:49 0:18 0:59 0:15 2:45 18:38:00
14 0:41 4:18 3:40 0:12 6:25 0:20 1:02 0:10 2:32 19:20:00
15 0:33 4:58 2:49 0:19 5:30 0:32 1:37 0:18 2:25 19:01:00
16 0:36 5:04 3:16 0:22 5:32 0:19 1:26 0:11 2:58 19:44:00
17 0:34 4:46 3:21 0:17 6:17 0:25 1:34 0:16 2:37 20:07:00
18 0:30 4:14 3:55 0:13 6:49 0:23 1:19 0:14 2:40 20:17:00
19 0:43 4:47 3:37 0:21 6:38 0:30 0:57 0:19 2:46 20:38:00
20 0:37 5:06 3:46 0:18 7:04 0:26 0:49 0:23 2:33 21:02:00
21 0:32 4:42 3:38 0:12 6:53 0:27 1:03 0:15 2:47 20:29:00
22 0:35 4:19 3:11 0:19 6:49 0:32 1:58 0:21 2:54 20:58:00
23 0:38 4:36 3:20 0:14 5:07 0:29 1:36 0:19 2:42 19:01:00
24 0:36 4:28 3:08 0:16 6:29 0:41 1:29 0:24 2:45 20:16:00
25 0:44 4:31 3:15 0:11 7:10 0:36 1:35 0:16 2:37 20:55:00
26 0:51 4:19 3:19 0:18 6:57 0:22 1:47 0:18 2:59 21:10:00
27 0:33 4:56 2:59 0:16 5:08 0:43 1:54 0:20 2:30 19:19:00
28 0:49 5:15 3:02 0:21 7:16 0:29 1:26 0:12 2:29 21:19:00
29 0:40 5:09 3:27 0:13 7:03 0:54 1:15 0:14 2:51 21:46:00
30 0:37 5:12 3:16 0:24 6:42 0:37 1:58 0:17 2:34 21:37:00
Rata-rata 20:24:00
Keterangan (menit:detik):
Tabel I.1 Produksi Dan Waktu Nyata Crusher Unit Crushing Plant Tuban-1
TUBAN-I
173
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
1 5.02 6830.00 1360.56
9 2 4.57 4890.00 1070.02
3 0.00 0.00 0.00
1 5.19 6990.00 1346.82
10 2 5.04 5900.00 1170.63
174
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
175
Dari target produksi untuk satu hari dengan 3 shift jam kerja yaitu 18.000 ton/hari
atau 6000 ton/shift kerja.
➢ Shift 1
➢ Shift 2
➢ Shift 3
Tabel I.2 Waktu Kerja dan Produksi Crusher Bulan Juli 2018 Unit Crushing
Plant Tuban-1
Tuban 1
Tabel I.3 Produksi Dan Waktu Nyata Crusher Unit Crushing Plant Tuban-2
TUBAN-II
Dari target produksi untuk satu hari dengan 3 shift jam kerja yaitu 18.000 ton/hari
atau 6000 ton/shift kerja.
➢ Shift 1
➢ Shift 2
➢ Shift 3
Rata-
Waktu Nilai Fi xi fi.xi Total
rata
Min 0.45 0.45 1.38 2 0.92 1.83
Max 5.97 1.38 2.31 0 1.85 0.00 23.00
Rentang 5.52 2.31 3.25 1 2.78 2.78
4.24
Kelas 6 3.25 4.18 5 3.71 18.56
Panjang kelas 0.93 4.18 5.11 10 4.64 46.45 97.51
5.11 6.04 5 5.58 27.89
Tabel I.4 Waktu Kerja dan Produksi Crusher Bulan Juli 2018 Unit Crushing
Plant Tuban-2
Tuban-2
184
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
185
𝒘
UA = x 100 %
𝒘+𝑺
➢ Effective Utilization (Eut)
Effective Utilization merupakan nilai yang menunjukkan presentase waktu
kerja yang tersedia dapat dimanfaatkan untuk melakukan kerja produktif.
Persamaannya adalah:
𝒘
Eut = x 100 %
𝒘+𝒓+𝑺
Tabel J.1 Waktu Untuk Perhitungan Nilai Ketersediaan Crusher Unit Crushing
Plant Tuban-1
Waktu Downtime ( S ) Waktu Perbaikan ( R )
Waktu Terlambat Waktu Efektif
Satuan Persiapan Perpindahan Terlambat Menunggu
Tersedia Setelah Peledakan Electrical Mekanik (W)
Awal Alat Shift Masuk Kerja Umpan DT
Istirahat
Menit 1251.43 9.57 77.33 15.00 153.50 19.00 173.35 21.20 57.89 878.09
Jam 20.86 0.16 1.29 0.25 2.56 0.32 2.89 0.35 0.96 14.63
Tabel J.2 Waktu Untuk Perhitungan Nilai Ketersediaan Crusher Unit Crushing
Plant Tuban-2
Waktu Downtime ( S ) Waktu Perbaikan ( R )
Waktu Terlambat Terlambat Waktu
Satuan Persiapan Perpindahan Menunggu
Tersedia Masuk Setelah Peledakan Electrical Mekanik Efektif (W)
Awal Alat Shift Umpan DT
Kerja Istirahat
Menit 1251.43 9.73 79.08 15.00 163.00 20.20 230.07 13.00 83.15 801.20
Jam 20.86 0.16 1.32 0.25 2.72 0.34 3.83 0.22 1.39 13.35
188
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
LAMPIRAN L
189
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
LAMPIRAN M
190
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
191
Tabel N.1 Daya Listrik Yang Digunakan Alat Unit Crushing Plant
195
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
196
Tabel N.3 Biaya Energi Listrik Yang Terbuang Akibat Waktu Standby
ENERGI LISTRIK UNIT CRUSHING PLANT AKIBAT WAKTU STANDBY
Daya Listrik Pada Saat Running Kosong Harga Listrik Waktu Standby Unit Crushing Plant
Unit Crushing Plant Jenis Alat Kode Alat Biaya Listrik (Rupiah)
(Rp/kW)
Kapasitas Daya Listrik % Terpakai kW Terpakai Menit Jam
Hammer Crusher 231CR1M01 1072 0.25 268 Rp 1,191 5726.00 95.43 Rp 30,461,175
241BC1M01 30 0.3 9 Rp 1,191 5726.00 95.43 Rp 1,022,950
241BC3M01 315 0.3 94.5 Rp 1,191 5726.00 95.43 Rp 10,740,974
TUBAN-1 241BC4M01 250 0.47 117.5 Rp 1,191 5726.00 95.43 Rp 13,355,179
Belt Conveyor
241BC5M01 22 0.3 6.6 Rp 1,191 5726.00 95.43 Rp 750,163
241BC6M01 200 0.3 60 Rp 1,191 5726.00 95.43 Rp 6,819,666
241BC7M01 22 0.3 6.6 Rp 1,191 5726.00 95.43 Rp 750,163
Total 1911 2.22 562.20 - - - Rp 63,900,270
Hammer Crusher 232CR1M01 1072 0.28 300.16 Rp 1,191 9047.00 150.78 Rp 53,903,618
243BC1M01 22 0.29 6.38 Rp 1,191 9047.00 150.78 Rp 1,145,739
243BC3M01 355 0.33 117.15 Rp 1,191 9047.00 150.78 Rp 21,038,143
243BC4M01 240 0.32 76.8 Rp 1,191 9047.00 150.78 Rp 13,791,971
TUBAN-2 243BC4M02 240 0.29 69.6 Rp 1,191 9047.00 150.78 Rp 12,498,973
Belt Conveyor
243BC5M01 200 0.27 54 Rp 1,191 9047.00 150.78 Rp 9,697,479
243BC6M01 18.5 0.3 5.55 Rp 1,191 9047.00 150.78 Rp 996,685
243BC7M01 250 0.16 40 Rp 1,191 9047.00 150.78 Rp 7,183,318
243BC8M01 200 0.2 40 Rp 1,191 9047.00 150.78 Rp 7,183,318
Total 2597.5 2.44 709.64 - - - Rp 127,439,245
TOTAL BIAYA LISTRIK TERBUANG UNIT CRUSHING PLANT Rp 191,339,515
3. Hammer Crusher
• 231CR1M01
Kapasitas daya listrik motor = 1072 kW
Persentase listrik terpakai = 25 %
Daya listrik yang terpakai = 25 % x 1072 kW
= 0,25 x 1072 = 268 kW
Harga listrik = Rp 1.191 per kW
Waktu standby alat = 95,43 jam
Biaya listrik terbuang = Daya listrik terpakai x Harga listrik x
Waktu Standby
= 268 kW x 1.191 x 95,43 jam
= Rp 30.461.175
4. Belt Conveyor
• 241BC1M01
Kapasitas daya listrik motor = 30 kW
Persentase listrik terpakai = 30 %
Daya listrik yang terpakai = 30 % x 30 kW
= 0,3 x 30 = 9 kW
Harga listrik = Rp 1.191 per kW
Waktu standby alat = 95,43 jam
Biaya listrik terbuang = Daya listrik terpakai x Harga listrik x
Waktu Standby
= 9 kW x 1.191 x 95,43 jam
= Rp 1.022.950
• 241BC3M01
Kapasitas daya listrik motor = 315 kW
Persentase listrik terpakai = 30 %
Daya listrik yang terpakai = 30 % x 315 kW
= 0,3 x 315 = 94,5 kW
Harga listrik = Rp 1.191 per kW
Waktu standby alat = 95,43 jam
Biaya listrik terbuang = Daya listrik terpakai x Harga listrik x
Waktu Standby
= 94,5 kW x 1.191 x 95,43 jam
= Rp 10.740.974
• 241BC4M01
Kapasitas daya listrik motor = 250 kW
Persentase listrik terpakai = 47 %
Daya listrik yang terpakai = 47 % x 250 kW
• 241BC7M01
Kapasitas daya listrik motor = 22 kW
Persentase listrik terpakai = 30 %
Daya listrik yang terpakai = 30 % x 22 kW
= 0,3 x 22 = 6.6 kW
Harga listrik = Rp 1.191 per kW
Waktu standby alat = 95,43 jam
Biaya listrik terbuang = Daya listrik terpakai x Harga listrik x
Waktu Standby
= 6.6 kW x 1.191 x 95,43 jam
= Rp 750.163
241BC7M01
= Rp 63.900.270
1. Hammer Crusher
• 232CR1M01
Kapasitas daya listrik motor = 1072 kW
Persentase listrik terpakai = 28 %
Daya listrik yang terpakai = 28 % x 1072 kW
= 0,28 x 1072 = 300,16 kW
Harga listrik = Rp 1.191 per kW
Waktu standby alat = 150,78 jam
Biaya listrik terbuang = Daya listrik terpakai x Harga listrik x
Waktu Standby
= 300,16 kW x 1.191 x 150,78 jam
= Rp 53.903.618
2. Belt Conveyor
• 243BC1M01
Kapasitas daya listrik motor = 22 kW
Persentase listrik terpakai = 29 %
Daya listrik yang terpakai = 29 % x 22 kW
= 0,29 x 22 = 6,38 kW
Harga listrik = Rp 1.191 per kW
Waktu standby alat = 150,78 jam
Biaya listrik terbuang = Daya listrik terpakai x Harga listrik x
Waktu Standby
= 6,38 kW x 1.191 x 150,78 jam
= Rp 1.145.739
• 243BC3M01
Kapasitas daya listrik motor = 355 kW
Persentase listrik terpakai = 33 %
Daya listrik yang terpakai = 33 % x 355 kW
= Rp 127.439.245
205
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
206
2. Mengisi cell yang dikehendaki dengan data ukuran material umpan (feed)
sebagai data untuk sumbu X dan cell disebelahnya dengan data nilai
produksi crusher per jam sebagai data untuk sumbu Y.
3. Klik menu Tool kemudian klik Data Analysis.
4. Lalu akan muncul kotak dialog Data Analysis Analysis Tools. Pilih
Regression, lalu klik OK.
5. Maka akan keluar kotak dialog Regression, lalu isi nama cell yang berisi
data nilai produksi crusher per jam atau bisa langsung dengan cara
memblok cell yang berisi data sumbu Y pada Input Y-Range. Setelah itu
isi kotak Input X-Range dengan nama cell yang berisi data ukuran material
umpan (feed) atau bisa dengan memblok cell yang berisi data sumbu X.
6. Lalu tentukan tempat hasil (output options), klik pada New Worksheet
Ply:. Berikan nama pada kotak sesuai dengan keinginan (RL Feed vs
Produksi Tuban-1 atau Tuban-2). Terakhir klik OK.
7. Maka akan muncul lembar kerja baru (sheet) dengan nama tersebut.
Lembar kerja akan berisi hasil output regression (summary output).
Tabel O.1 Ukuran Material dan Nilai RR Unit Crushing Plant Tuban-1
TUBAN-1
UKURAN
UKURAN Produksi Crusher
NO. PRODUK RR
FEED (mm) (Ton/Jam)
(mm)
1 1230 63 20 1227.65
2 1000 72 14 1280.38
3 800 60 13 1323.19
4 980 68 14 1287.98
5 300 55 5 1556.18
6 830 65 13 1315.71
7 1260 58 22 1222.11
8 960 72 13 1309.13
9 900 69 13 1313.43
10 1200 70 17 1254.93
11 1400 33 42 1092.63
12 760 65 12 1331.58
13 690 64 11 1386.21
14 675 67 10 1396.78
15 710 60 12 1371.49
16 470 73 6 1444.38
17 660 66 10 1405.03
18 990 71 14 1286.42
19 800 62 13 1315.79
20 1320 34 39 1098.65
21 1300 42 31 1137.32
22 700 63 11 1383.12
23 1120 67 17 1269.32
24 1280 42 30 1139.43
25 970 73 13 1304.92
26 1260 46 27 1209.07
27 1070 69 16 1272.93
28 600 61 10 1425.68
29 790 68 12 1327.31
30 1000 62 16 1276.41
31 980 70 14 1298.59
Rata-Rata 936 62 16 1299
Tabel O.3 Ukuran Material dan Nilai RR Unit Crushing Plant Tuban-2
TUBAN-2
UKURAN UKURAN
Produksi Crusher
NO. FEED PRODUK RR
(Ton/Jam)
(mm) (mm)
1 779 58 13 1478.55
2 1300 38 34 1256.35
3 1200 49 24 1300.28
4 1020 52 20 1311.85
5 1100 55 20 1310.72
6 660 58 11 1541.72
7 970 48 20 1339.62
8 840 59 14 1418.17
9 1200 56 21 1305.88
10 900 53 17 1380.94
11 575 58 10 1554.46
12 800 60 13 1440.19
13 677 63 11 1527.68
14 950 54 18 1360.21
15 250 35 7 1645.18
16 956 47 20 1342.06
17 700 53 13 1520.25
18 860 62 14 1409.73
19 880 59 15 1394.76
20 943 56 17 1365.18
21 370 40 9 1596.87
22 950 49 19 1349.2
23 900 58 16 1381.65
24 1000 50 20 1329.58
25 400 46 9 1578.63
26 1225 39 31 1276.83
27 1200 48 25 1292.69
28 810 57 14 1425.13
29 1350 40 34 1253.21
30 800 62 13 1472.15
31 300 43 7 1616.64
Rata-
867 52 17 1412
Rata
Target Produksi
540000 540000
Batugamping
Produksi Aktual
261670 469888
Batugamping
Kekurangan Tonase
278330 70112
Batugamping
Produksi Semen 201354.35 50721.65
Harga Acuan Semen Rp 754,068 Rp 754,068
Potensi Penjualan
Rp 151,834,871,996 Rp 38,247,573,172
Produksi Semen
Untuk menghasilkan nilai seperti diatas dapat dilihat perhitungan sebagai berikut:
212
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
213
4. Jika tonase semen tersebut dapat dijual sesuai dengan harga acuan semen,
maka potensi penjualan produksi semen diperkirakan, yaitu:
Penjualan Semen = Tonase Semen x Harga Semen Acuan
= 50.721,65 ton x Rp 754.068
= Rp 38.247.573.172