Anda di halaman 1dari 6

ASSESMEN PENILAIAN NONTES (AFEKTIF DAN PSIKOMOTOR)

Diajukan Guna Memenuhi Tugas Terstruktur Mata Kuliah Assesmen Pendidikan Biologi

Dosen Pengampu: Dr. Yunita M.Pd.

Disusun oleh: Kelompok 5

1.Desty Silvia (1608106016)


2.Firdza Ayu Candra (1608106008)
3.Ranti (1608106035)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SYEKH NURJATI CIREBON


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
2019
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kegiatan mengukur, menilai, dan mengevaluasi sangatlah penting dalam dunia
pendidikan. Hal ini tidak terlepas karena kegiatan tersebut merupakan suatu siklus
yang dibutuhkan untuk mengetahui sejauh mana pencapaian pendidikan telah
terlaksana. Dalam evaluasi penilaian hasil belajar siswa, kegiatan pengukuran dan
penilaian merupakan langkah awal dalam proses evaluasi tersebut. Kegiatan
pengukuran yang dilakukan biasanya dituangkan dalam berbagai bentuk tes dan hal
ini yang paling banyak digunakan. Namun, tes bukanlah satu-satunya alat dalam
proses pengukuran, penilaian, dan evaluasi pendidikan sebab masih ada teknik lain
yakni teknik “NON TES”.
Teknik evaluasi nontes berarti melaksanakan penilaian dengan tidak
mengunakan tes. Teknik penilaian ini umumnya untuk menilai kepribadian peserta
didik secara menyeluruh meliputi sikap, tingkah laku, sifat, sikap sosial, ucapan,
riwayat hidup dan lain-lain.Yang berhubungan dengan kegiatan belajar dalam
pendidikan, baik secara individu maupun secara kelompok.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas rumusan masalah yaitu:
1. Apa yang dimaksud dengan penilaian non tes?
2. Apa saja jenis-jenis penilaian non tes?
3. Apa saja penilaian non tes (Afektif dan Psikomotorik)?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas tujuan penelitian untuk:
1. Menjelaskan penilaian non tes
2. Menjelaskan apa saja jenis-jenis penilaian non tes
3. Menjelaskanapa saja penilaian non tes (Afektif dan Psikomotorik)
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Non Tes
Non tes dapat kita artikan sebagai teknik penilaian yang dilakukan tanpa
menggunakan tes. Sehingga teknik ini dilakukan lewat pengamatan secara teliti dan
tanpa menguji peserta didik. Non tes biasanya dilakukan untuk mengukur hasil belajar
yang berkenaan dengan soft skill, terutama yang berhubungan dengan apa yang dapat
dibuat atau dikerjakan oleh peserta didik dari apa yang diketahui atau dipahaminya.
Dengan kata lain, instrument ini berhubungan dengan penampilan yang dapat diamati
dari pada pengetahuan dan proses mental lainnya yang tidak dapat diamati dengan
panca indra (Widiyoko : 2009).

Teknik non tes biasanya dilakukan dengan cara wawancara, pengamatan


secara sistematis, menyebarkan angket, ataupun menilai/mengamati dokumen-
dokumen yang ada (Sudijono : 2009). Pada evaluasi penilaian hasil belajar, teknik ini
biasanya digunakan untuk mengukur pada ranah afektif dan psikomotorik, sedangkan
teknik tes digunakan untuk mengukur pada ranah kognitif.
2. Jenis –Jenis Penilaian Non Tes
1) Pengamatan (Observarsi)
Menurut Sudijono (2009) observasi adalah cara menghimpun bahan-bahan
keterangan (data) yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan dan
pencatatan secara sistematis terhadap fenomena-fenomena yang sedang
dijadikan sasaran pengamatan.
2) Wawancara (Interview)
Menurut Sudijono (2009) wawancara adalah cara menghimpun bahan-bahan
keterangan yang dilaksanakan dengan melakukan Tanya jawab lisan secara
sepihak, berhadapan muka, dan dengan arah tujuan yang terlah ditentukan.
Sedangkan menurut Bahri (2008) Wawancara adalah komunikasi langsung
antara yang mewancarai dan yang diwancarai.
3) Angket (Questionnare)
Angket adalah sebuah daftar pertanyaan yang harus diisi oleh orang yang akan
diukur (responden). Pada umumnya tujuan penggunaan angket atau kuesioner
dalam proses pembelajaran terutama adalah untuk memperoleh data mengenai
latar belakang peserta didik sebagai salah satu bahan dalam menganalisis
tingkah laku dan proses belajar mereka. Hal ini juga disampaikan oleh Yusuf
(dalam Arniatiu, 2010) yang menyatakan kuisioner adalah suatu rangkaian
pertanyaan yang berhubungan dengan objek yang dinilai dengan maksud
untuk mendapatkan data.
4) Pemeriksaan Dokumen (Documentary Analysis)
Evaluasi mengenai kemajuan, perkembangan atau keberhasilan belajar peserta
didik tanpa menguji (teknik non-tes) juga dapat dilengkapi atau diperkaya
dengan cara melakukan pemeriksaan terhadap dokumen-dokumen, misalnya:
dokumen yang menganut informasi mengenai riwayat hidup (auto biografi)
(Sudijono : 2009).
5) Study Kasus (Case Study)
Studi kasus adalah mempelajari individu dalam proses tertentu secara terus
menerus untuk melihat perkembangannya (Djamarah : 2000). Misalnya
peserta didik yang sangat cerdas, sangat lamban, sangat rajin, sangat nakal,
atau kesulitan dalam belajar.
3. Penilaian Non Tes
1) Penilaian Afektif
Ranah afektif adalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai.
Ranah afektif mencakup watak perilaku seperti perasaan, minat, sikap, emosi,
dan nilai. Ranah afektif menjadi lebih rinci lagi kedalam lima jenjang, yaitu:
(1)receiving (2) responding (3) valuing (4) organization (5) characterizationb
yevalue or calue complex
Ciri-ciri dari ranah afektifnya sendiri adalah Pemikiran atau perilaku
harus memiliki dua kriteria untuk diklasifikasikan sebagai ranah afektif
(Andersen, 1981:4). Pertama, perilaku melibatkan perasaan dan emosi
seseorang. Kedua, perilaku harus tipikal perilaku seseorang.
2) Penilaian Psikomotor
Ranah psikomotor merupakan ranah yang berkaitan dengan
keterampilan (skill) tau kemampuan bertindak setelah seseorang menerima
pengalaman belajar tertentu. Ranah psikomotor adalah ranah yang
berhubungan dengan aktivitas fisik, Ranah psikomotor terdiri dari 4 jenjang,
yaitu : (1) menirukan (2) memanipulasi (3) pengalamiahan (4) artikulasi
BAB III
KESIMPULAN
1. Teknik Penilaian non tes adalah teknik penilaian yang dilakukan tanpa menggunakan
tes
2. Teknik non tes biasanya di lakukan dengan cara
1) Wawancara (interview)
2) Pengamantan ( observasi)
3) Angket (quisioner)
4) Pemeriksaan dokumen
5) Study kasus
3. Penilaian non tes berdasarkan ranah afektif adalah Ranah afektif adalah ranah yang
berkaitan dengan sikap dan nilai. Ranah afektif ada lima jenjang, yaitu:
(1)receiving (2)  responding (3) valuing (4) organization (5) characterizationbyevalue
or calue complex. Penilaian non tes berdasarkan ranah psikomotor Ranah psikomotor
merupakan ranah yang berkaitan dengan keterampilan (skill) berhubungan dengan
aktivitas fisik, Ranah psikomotor terdiri dari 4 jenjang, yaitu : (1) menirukan (2)
memanipulasi (3) pengalamiahan (4) artikulasi

DAFTAR PUSTAKA

Arniatiu (2010). Evaluasi Pembelajaran. Makalah Perkuliahan. Padang : Non-Publikasi.


Bahri Djamarah, Saiful (2000). Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: PT.
Rineka Cipta,
Bahri Djamarah, Saiful (2008). Psikologi Belajar. Jakarta : PT Rineka Cipta
Sudijono,Anas (2009) Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Widoyoko,S. Eko Putra (2009) Evaluasi Program Pembelajaran: Panduan Praktis Bagi
Pendidik dan Calon Didik, Yogyakarta: Pustaka Belajar

Anda mungkin juga menyukai