Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM

FISIKA DASAR II
“HUKUM HOOKE”

TANGGAL PENGUMPULAN : 7 MARET 2018


TANGGAL PRAKTIKUM : 2 MARET 2018
WAKTU PRAKTIKUM : 15.30-17.30 WIB

NAMA : RESTU MIFTAHUL JANNAH


NIM : 11170163000069
KELOMPOK / KLOTER : 7 (TUJUH) / 2 (DUA)
NAMA ANGGOTA :
1. M. SYAHRIL SIDIQ (11170163000061)
KELAS : PENDIDIKAN FISIKA 2B

LABORATORIUM FISIKA DASAR


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2018
“HUKUM HOOKE”

A. TUJUAN
1. Menentukan konstanta pegas suatu bahan
2. Mempelajari hukum hooke
3. Untuk menentukan keelastisan suatu benda

B. DASAR TEORI
Bahan elasstisitas ialah bahan yang mudah diregangkan serta selalu
cenderung kekeadaaan semula. Dengan menggerkan gaya reaksi elastisitas
atas gaya tegangan meregangkannya. Pada akhirnya semua bahan memiliki
sifat elastisitas meskipun boleh jadi amat sukar diregangkan. (Soedarjo, 1999:
33)
Sebagian besar medium terdefinisi jika dikenal gaya medium, pada
umumnua akan memberikan bentuk respon yang berbeda meskioun dikenal
dengan gaya yang sama. Perbedaan ini disebabkan oleh banyak faktor
diantaranya homogenitas medium artinya medium terdiri dari zat penyusun
yang sama atu berbeda pada arah berbeda. Keelastisan medium yaitu apakah
medium dapat kembali ke keadaan awal ketika gaya yang bekerja padanya
hilang. Secara terdefinisi, elastisitas bermakna ukuran kemampuan untuk
kembali kebentuk semula setelah dikenai gaya. (Ishaq, 2007: 136)
Hubungan antara setiap jenis tegangan dengan regangan yang
bersangkutan penting perannya dalam cabang fisika dan ini disebut teori
elastisitas, atau pada ilmu kekuatan bahan dibidang engineering. Apabila
suatu jenis tegangan dilukiskan grafiknya terhadap regangan,bahwa diagram
tegangan-regangan yang kita peroleh berbeda-beda bentuknya menurut jenis
bahannya ( Giancoli, 2001: 98-96)
Untuk setiap jenis deformasi terdapat suatu besaran yang disebut
tegangan. Tegangan menyatakan kekuatan dari gaya-gaya yang menyebabkan
penarikan, peremasan atau pemuntiran, dan biasanya dinyatakan dalam bentuk
“gaya per satuan luas”. Besaran lain adalah regangan, yang menyatakan hasil
deformasinya. Saat tegangan dan regangan cukup kecil, kita sering kali
menemukan bahwa keduanya berbanding lurus, dan kita menyebut konstanta
pembandingnya sebagai modulus elastisitas. Semakin kuat menarik suatu
benda maka semakin panjang benda itu; dan semakin kuat meremas maka
benda itu akan semakin tertekan. Dalam persamaan rumus akan dinyatakan
sebagai berikut:
F
tegangan A
= [ N· m−2 ]=modulus elastisitas(Hukum Hooke)
regangan ∆ L
L
dinamakan menurut Robert Hooke (1635-1703), seorang penerus Newton.

Keterangan :
F = gaya (N)
A = luas penampang (m)
∆ L = pertambahan panjang (m)
L = panjang pegas mula-mula (m)
(Young, 2014: 335)
Hukum hooke berlaku pada daerah elastis saja. Pada suatu saat ketika
strees cukup besar, elastis benda menjadi tidak liniear, (E tidak lagi konstan)
daerah ini disebut daerah plastis. Jika benda telah mencapai daerah plastis
karena strees yang besar maka elastis benda akan hilang dan benda tidak lagi
mampu kembali kebentuk semula, sampai saat strees terlampau besar, benda
akan putus atau hancur ikatan molekul pada benda tidak lagi mampu
mengatasi besarnya tekanan yang diberikan. (Halliday, : 448)

C. ALAT DAN BAHAN


NO. GAMBAR ALAT DAN BAHAN

1. Statif

2. Beban

3. Sumpit

4. Mistar

5. Solatip

6. Timer/Stopwatch

D. LANGKAH KERJA
1. Percobaan I (Rangkaian Tunggal)
NO. GAMBAR LANGKAH KERJA
Merangkai alat statif seperti gambar
disamping.
1.

Menggantung pegas secara tunggal


pada statif.
2.

Mengukur panjang pegas sebelum


diberi beban ( L0).
3.

Memberi beban pada pegas sebesar


150 g.
4.

Mengukur panjang pegas setelah


diberi beban dengan mistar ( Lt )
5. untuk mendapatkan pertambahan
panjang dari pegas tersebut (∆ L).
Menarik pegas dengan simpangan
(A) sepanjang 9 cm.
6.

Mencari getaran yang terjadi


sebanyak : 5 kali, 10 kali, dan 15
kali tidak diberhentikan sebanyak 3
7. kali pengulangan dan diberhentikan
setiap getaran sebanyak 3 kali
pengulangan.

Mencatat waktu yang diperlukan


pegas selama getaran berlangsung.
8.

2. Percobaan II (Rangkaian Paralel)


NO. GAMBAR LANGKAH KERJA
Merangkai alat statif seperti gambar
disamping.
1.

Menggantung pegas secara paralel


pada statif.
2.

Mengukur panjang pegas sebelum


diberi beban ( L0) menggunakan
3. mistar.

Memasang beban pada pegas sebesar


150 g ditengah sumpit secara
4. seimbang lalu memberi sedikit
solatip pada pengait beban dan
sumpit agar beban tidak bergeser
atau jatuh saat pegas bergetar.
Mengukur panjang pegas setelah
diberi beban dengan mistar ( Lt )
5. untuk mendapatkan pertambahan
panjang dari pegas tersebut (∆ L).
Menarik pegas dengan simpangan
(A) sepanjang 9 cm lalu mencari
getaran yang terjadi sebanyak : 5
kali, 10 kali, dan 15 kali tidak
6. diberhentikan sebanyak 3 kali
pengulangan dan diberhentikan
setiap getaran sebanyak 3 kali
pengulangan.
Mencatat waktu yang diperlukan
pegas selama getaran berlangsung.
7.

3. Percobaan III (Rangkaian Seri)


NO. GAMBAR LANGKAH KERJA
Merangkai alat statif seperti gambar
disamping.
1.

Menggantung pegas secara seri pada


statif.
2.
Mengukur panjang pegas sebelum
diberi beban ( L0) menggunakan
3. mistar.

Memasang beban pada pegas sebesar


150 g.
4.

Mengukur panjang pegas setelah


diberi beban dengan mistar ( Lt )
5. untuk mendapatkan pertambahan
panjang dari pegas tersebut (∆ L).
Menarik pegas dengan simpangan
(A) sepanjang 9 cm lalu mencari
getaran yang terjadi sebanyak : 5
kali, 10 kali, dan 15 kali tidak
6. diberhentikan sebanyak 3 kali
pengulangan dan diberhentikan
setiap getaran sebanyak 3 kali
pengulangan.
Mencatat waktu yang diperlukan
pegas selama getaran berlangsung.
7.

E. DATA PERCOBAAN
1. Percobaan I (Rangkaian Tunggal)
NO. Jumlah Getaran Waktu (s)
(N) Tidak Diberhentikan Diberhentikan setiap
Getaran
5 3,69 4,47
1. 10 7,26 8,91
15 11,72 13,32
5 3,36 4,25
2. 10 7,57 8,80
15 11,29 13,23
5 4,55 4,22
3. 10 9,03 8,85
15 13,48 13,28

2. Percobaan II (Rangkaian Paralel)


NO. Jumlah Getaran Waktu (s)
(N) Tidak Diberhentikan Diberhentikan setiap
Getaran
5 2,56 2,54
1. 10 4,84 5,44
15 7,25 7,94
5 2,50 2,53
2. 10 4,55 4,91
15 6,80 7,08
5 2,39 2,41
3. 10 4,62 5,11
15 6,72 7,28

3. Percobaan III (Rangkaian Seri)


NO. Jumlah Getaran Waktu (s)
(N) Tidak Diberhentikan Diberhentikan setiap
Getaran
5 7,21 6,71
1. 10 12,48 12,96
15 18,97 19,31
5 5,91 6,43
2. 10 12,70 12,85
15 19,57 19,32
5 6,28 6,47
3. 10 12,88 12,77
15 19,65 19,12

F. PENGOLAHAN DATA
1. Percobaan I (Rangkaian Tunggal)
Rata-rata waktu (s)
t 1+ t 2 +t 3
∑ t= n
Keterangan:
∑ t = jumlah total waktu (s)
t = waktu ke- 1, 2, dan 3 (s)
n = banyaknya data
No. Tidak Diberhentikan Diberhentikan setiap Getaran
Jumlah getaran 5 kali
3,69+3,36+ 4,55 4,47+4,25+ 4,22
∑ t= 3 ∑ t= 3
11,6 12,97
∑ t= 3 ∑ t= 3
1.
∑ t=3,87 s ∑ t=4,31 s
Jumlah getaran 10 kali
7,26+7,57+ 9,03 8,91+8,80+ 8,85
∑ t= 3 ∑ t= 3
23,86 25,56
∑ t= 3 ∑ t= 3
2.
∑ t=7,95 s ∑ t=8,85 s
Jumlah getaran 15 kali
11,72+11,29 +13,48 13,32+13,23+13,28
∑ t= 3 ∑ t= 3
36,49 39,83
∑ t= 3 ∑ t= 3
3.
∑ t=12,69 s ∑ t=13,28 s
Periode secara Praktikum (s)
t
T=
n
Keterangan:
T = periode (s)
t = waktu (s)
n = banyaknya getaran
No. Tidak Diberhentikan Diberhentikan setiap Getaran
Jumlah getaran 5 kali
3,87 s 4,31
T= T=
5 5
1.
T =0,77 s T =0,86 s
Jumlah getaran 10 kali
7,95 s 8,85
T= T=
10 10
2.
T =0,80 s T =0,89 s
Jumlah getaran 15 kali
12,69 13,28
T= T=
15 15
3.
T =0,8 5 s T =0,89 s
Konstanta Pegas ( N·m−1)
4 π2 m
k=
T2
Keterangan:
k = konstanta pegas ( N·m−1)
m = massa beban (kg)
T = periode (s)
No. Tidak Diberhentikan Diberhentikan setiap Getaran
Jumlah getaran 5 kali
4 ·(3,14)2 ·(1,5 ·10−1) 4 ·(3,14)2 ·(1,5 ·10−1)
k= ¿
1. 0,77 2 0,86 2
5,92 5,92
k= k=
0,60 0,74
k =9,87 N · m−1 k =8,00 N · m−1
Jumlah getaran 10 kali
2
4 ·(3,14) ·(1,5 ·10−1) 4 ·(3,14)2 ·(1,5 ·10−1)
¿ ¿
2. 0,80 2 0,89 2
5,92 5,92
k= k=
0,64 0,79
k =9,25 N · m−1 k =7,50 N · m−1
Jumlah getaran 15 kali
2
4 ·(3,14) ·(1,5 ·10−1) 4 ·(3,14)2 ·(1,5 ·10−1)
¿ ¿
3. 0,85 2 0,89 2
5,92 5,92
k= k=
0,72 0,79
k =8,22 N · m−1 k =7,50 N · m−1

2. Percobaan II (Rangkaian Paralel)


Rata-rata waktu (s)
t 1+ t 2 +t 3
∑ t= n
Keterangan:
∑ t = jumlah total waktu (s)
t = waktu ke- 1, 2, dan 3 (s)
n = banyaknya data
No. Tidak Diberhentikan Diberhentikan setiap Getaran
Jumlah getaran 5 kali
2,56+2,50+ 2,39 2,54+ 2,53+2,41
∑ t= 3 ∑ t=
3
7,45 12,97
∑ t= 3 ∑ t= 3
1.
∑ t=2,49 s ∑ t=4,31 s
Jumlah getaran 10 kali
4,84+4,55+ 4,62 5,44+ 4,91+5,11
∑ t= 3 ∑ t= 3
14,01 15,46
∑ t= 3 ∑ t= 3
2.
∑ t=4,67 s ∑ t=5,15 s
Jumlah getaran 15 kali
7,25+6,80+6,77 7,94+7,08+ 7,28
∑ t= 3 ∑ t= 3
20,82 22,30
∑ t= 3 ∑ t= 3
3.
∑ t=6,94 s ∑ t=7,43 s

Periode secara Praktikum (s)


t
T=
n
Keterangan:
T = periode (s)
t = waktu (s)
n = banyaknya getaran
No. Tidak Diberhentikan Diberhentikan setiap Getaran
Jumlah getaran 5 kali
2,49 s 4,31
T= T=
5 5
1.
T =0,50 s T =0,86 s
Jumlah getaran 10 kali
4,67 s 5,15
T= T=
10 10
2.
T =0,47 s T =0,52 s
Jumlah getaran 15 kali
6,94 7,43
T= T=
15 15
3.
T =0,46 s T =0,50 s

Konstanta Pegas ( N·m−1)


4 π2 m
k=
T2
Keterangan:
k = konstanta pegas ( N·m−1)
m = massa beban (kg)
T = periode (s)
No. Tidak Diberhentikan Diberhentikan setiap Getaran
Jumlah getaran 5 kali
2
4 ·(3,14) ·(1,5 ·10−1) 4 ·(3,14)2 ·(1,5 ·10−1)
k= ¿
1. 0,50 2 0,86 2
5,92 5,92
k= k=
0,25 0,74
k =23,68 N · m−1 k =8,00 N · m−1
Jumlah getaran 10 kali
2
4 ·(3,14) ·(1,5 ·10−1) 4 ·(3,14)2 ·(1,5 ·10−1)
¿ ¿
2. 0,47 2 0,522
5,92 5,92
k= k=
0,22 0,27
k =26,91 N · m−1 k =21,93 N · m−1
Jumlah getaran 15 kali
2
4 ·(3,14) ·(1,5 ·10−1) 4 ·(3,14)2 ·(1,5 ·10−1)
¿ ¿
3. 0,46 2 0,50 2
5,92 5,92
k= k=
0,21 0,25
k =28,19 N · m−1 k =23,68 N · m−1

3. Percobaan III (Rangkaian Seri)


Rata-rata waktu (s)
t 1+ t 2 +t 3
∑ t= n
Keterangan:
∑ t = jumlah total waktu (s)
t = waktu ke- 1, 2, dan 3 (s)
n = banyaknya data
No. Tidak Diberhentikan Diberhentikan setiap Getaran
Jumlah getaran 5 kali
7,21+5,91+6,28 6,71+6,43+6,47
∑ t= 3 ∑ t=
3
19,40 19,61
∑ t= 3 ∑ t= 3
1.
∑ t=6,47 s ∑ t=6,54 s
Jumlah getaran 10 kali
12,48+12,70+12,88 12,96+12,85+12,77
∑ t= 3 ∑ t=
3
38,06 38,58
∑ t= 3 ∑ t= 3
2.
∑ t=12,69 s ∑ t=12,86 s
Jumlah getaran 15 kali
18,97+19,57+ 19,65 19,31+19,32+19,12
∑ t= 3 ∑ t=
3
51,70 57,75
∑ t= 3 ∑ t= 3
3.
∑ t=17,23 s ∑ t=19,2 5 s

Periode secara Praktikum (s)


t
T=
n
Keterangan:
T = periode (s)
t = waktu (s)
n = banyaknya getaran
No. Tidak Diberhentikan Diberhentikan setiap Getaran
Jumlah getaran 5 kali
6,47 s 6,54
T= T=
5 5
1.
T =1,30 s T =1,31 s
Jumlah getaran 10 kali
12,69 s 12,86
T= T=
10 10
2.
T =1,27 s T =1,29 s
Jumlah getaran 15 kali
17,23 19,25
T= T=
15 15
3.
T =1,49 s T =1,28 s

Konstanta Pegas ( N·m−1)


4 π2 m
k=
T2
Keterangan:
k = konstanta pegas ( N·m−1)
m = massa beban (kg)
T = periode (s)
No. Tidak Diberhentikan Diberhentikan setiap Getaran
Jumlah getaran 5 kali
2
4 ·(3,14) ·(1,5 ·10−1) 4 ·(3,14)2 ·(1,5 ·10−1)
k= ¿
1. 1,302 1,312
5,92 5,92
k= k=
1,69 1,72
k =3,50 N · m−1 k =3,44 N · m−1
Jumlah getaran 10 kali
2
4 ·(3,14) ·(1,5 ·10−1) 4 ·(3,14)2 ·(1,5 ·10−1)
¿ ¿
2. 1,27 2 1,292
5,92 5,92
k= k=
1,61 1,66
k =3,68 N · m−1 k =3,57 N ·m−1
Jumlah getaran 15 kali
2
4 ·(3,14) ·(1,5 ·10−1) 4 ·(3,14)2 ·(1,5 ·10−1)
¿ ¿
3. 1,492 1,282
5,92 5,92
k= k=
2,22 1,64
k =2,67 N · m−1 k =3,61 N · m−1

G. PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini, kami melakukan percobaan mengenai Hukum
Hooke dengan melakukan 3 percobaan menggunakan rangkaian pegas
tunggal, dua pegas yang disusun secara paralel, dan dua pegas yang disusun
seri yang bertujuan untuk menentukaan nilai konstanta pegas dari masing-
masing susunan pegas dengan pemberian massa beban dan simpangan yang
sama besar.
Pada percobaan pertama, praktikan menggunakan pegas tunggal.
Berdasarkan praktikum yang telah praktikan lakukan, didapat data yang
diketahui bahwa waktu yang dibutuhkan pegas untuk melakukan getaran pada
praktikum tunggal ini lebih cepat bila dibandingkan dengan susunan pegas
yang dipasang secara seri, tetapi lebih lambat dari susunan pegas yang disusun
parallel.
Pada percobaan kedua menggunakan dua buah pegas yang disusun
secara paralel. Berdasarkan data yang praktikan peroleh, dapat diketahui
bahwa waktu yang dibutuhkan oleh pegas untuk melakukan getaran, lebih
cepat bila dibandingkan dengan pegas tunggal, dan pegas yang disusun seri.
Pada percobaan ketiga mengunakan dua buah pegas yang disusun
secara seri. Berdasarkan data yang telah diperleh, dapat diketahui bahwa
waktu yang dibutuhkan oleh pegas untuk melakukan getaran, lebih lambat
dibandingkan dengan rangkaian pegas secara tunggal dan pegas yang disusun
secara paralel. Hal ini dikarenakan pada pegas yang disusun seri beban hanya
bertumpu pada satu titik sedangkan pada rangkaian parallel bertumpu pada
dua titik dan pada pegas tunggal beban tertumpu pada satu titik tetapi berbeda
dengan seri yang menggunakan dua buah pegas, pada pegas tunggal, beban
lebih ringan karena hanya menggunakan satu pegas. Oleh karena itu, waktu
yang dibutuhkan pada pegas yang disusun seri lebih besar dibanding dengan
pegas tuggal, dan pegas yang disusun paralel.

H. TUGAS PASCA PRAKTIKUM


1. Tentukan Periode (T) getaran berdasarkan data hasil praktikum yang
diperoleh !
Jawab :
a. Percobaan I (Rangkaian Pegas Tunggal)
Periode secara Teori (s)
m
T =2 π
√ k
Keterangan:
T = periode (s)
m = massa beban (kg)
k = konstanta pegas ( N·m−1)
No. Tidak Diberhentikan Diberhentikan setiap Getaran
Jumlah getaran 5 kali
1,5 ·10−1 1,5 ·10−1
1.
T =2(3,14 ¿¿ 2)
√ 9,87
¿ T =2(3,14 ¿¿ 2)
√ 8,00
¿

T =2 ·9,86 · 0,12 T =2 ·9,86 · 0,17


T =2,37 s T =3,35 s

Jumlah getaran 10 kali


1,5 ·10−1 1,5 ·10−1
2.
T =2(3,14 ¿¿ 2)
√ 9,25
¿ T =2(3,14 ¿¿ 2)
√ 7,50
¿

T =2 ·9,86 · 0,12 T =2 ·9,86 · 0,14


T =2,56 s T =2,76 s

Jumlah getaran 15 kali


−1
1,5 ·10 1,5 ·10−1
3.
T =2(3,14 ¿¿ 2)

8,22
¿ T =2(3,14 ¿¿ 2)

7,50
¿

T =2 ·9,86 · 0,14 T =2 ·9,86 · 0,14


T =2,76 s T =2,76 s
b. Percobaan II (Rangkaian Pegas Paralel)
Periode secara Teori (s)
m
T =2 π
√ k
Keterangan:
T = periode (s)
m = massa beban (kg)
k = konstanta pegas ( N·m−1)
No. Tidak Diberhentikan Diberhentikan setiap Getaran
Jumlah getaran 5 kali
1,5 ·10−1 1,5 ·10−1
1.
T =2(3,14 ¿¿ 2)
√ 23,68
¿ T =2(3,14 ¿¿ 2)
√ 8,00
¿

T =2 ·9,86 · 0,08 T =2 ·9,86 · 0,14


T =1,58 s T =2,76 s

Jumlah getaran 10 kali


1,5 ·10−1 1,5 ·10−1
2.
T =2(3,14 ¿¿ 2)
√ 26,91
¿ T =2(3,14 ¿¿ 2)
√ 21,93
¿

T =2 ·9,86 · 0,07 T =2 ·9,86 · 0,08


T =1,38 s T =1,58 s

Jumlah getaran 15 kali


1,5 ·10−1 1,5 ·10−1
3.
T =2(3,14 ¿¿ 2)
√ 28,19
¿ T =2(3,14 ¿¿ 2)
√ 23,69
¿

T =2 ·9,86 · 0,07 T =2 ·9,86 · 0,08


T =1,38 s T =1,58 s

c. Percobaan III (Rangkaian Pegas Seri)


Periode secara Teori (s)
m
T =2 π
√ k
Keterangan:
T = periode (s)
m = massa beban (kg)
k = konstanta pegas ( N·m−1)
No. Tidak Diberhentikan Diberhentikan setiap Getaran
Jumlah getaran 5 kali
1,5 ·10−1 1,5 ·10−1
1.
T =2(3,14 ¿¿ 2)
√ 3,50
¿ T =2(3,14 ¿¿ 2)
√ 3,44
¿

T =2 ·9,86 · 0,21 T =2 ·9,86 · 0,22


T =4,08 s T =4,12 s

Jumlah getaran 10 kali


1,5 ·10−1 1,5 ·10−1
2.
T =2(3,14 ¿¿ 2)
√ 3,68
¿ T =2(3,14 ¿¿ 2)
√ 3,57
¿

T =2 ·9,86 · 0,20 T =2 ·9,86 · 0,21


T =3,9 8 s T =4,04 s

Jumlah getaran 15 kali


−1
1,5 ·10 1,5 ·10−1
3.
T =2(3,14 ¿¿ 2)
√ 2,67
¿ T =2(3,14 ¿¿ 2)
√ 3,61
¿

T =2 ·9,86 · 0,24 T =2 ·9,86 · 0,21


T =4,67 s T =4,02 s

2. Tentukan Konstanta Pegas dalam percobaan dari data hasil praktikum !


Jawab :
a. Percobaan I (Rangkaian Pegas Tunggal)
Konstanta Pegas ( N·m−1)
4 π2 m
k=
T2
Keterangan:
k = konstanta pegas ( N·m−1)
m = massa beban (kg)
T = periode (s)
No. Tidak Diberhentikan Diberhentikan setiap Getaran
Jumlah getaran 5 kali
2
4 ·(3,14) ·(1,5 ·10−1) 4 ·(3,14)2 ·(1,5 ·10−1)
k= ¿
1. 0,77 2 0,86 2
5,92 5,92
k= k=
0,60 0,74
k =9,87 N · m−1 k =8,00 N · m−1
Jumlah getaran 10 kali
2
4 ·(3,14) ·(1,5 ·10−1) 4 ·(3,14)2 ·(1,5 ·10−1)
¿ ¿
2. 0,80 2 0,89 2
5,92 5,92
k= k=
0,64 0,79
k =9,25 N · m−1 k =7,50 N · m−1
Jumlah getaran 15 kali
2
4 ·(3,14) ·(1,5 ·10−1) 4 ·(3,14)2 ·(1,5 ·10−1)
¿ ¿
3. 0,85 2 0,89 2
5,92 5,92
k= k=
0,72 0,79
k =8,22 N · m−1 k =7,50 N · m−1

b. Percobaan II (Rangkaian Pegas Paralel)


Konstanta Pegas ( N·m−1)
4 π2 m
k=
T2
Keterangan:
k = konstanta pegas ( N·m−1)
m = massa beban (kg)
T = periode (s)
No. Tidak Diberhentikan Diberhentikan setiap Getaran
Jumlah getaran 5 kali
4 ·(3,14)2 ·(1,5 ·10−1) 4 ·(3,14)2 ·(1,5 ·10−1)
k= ¿
1. 0,50 2 0,86 2
5,92 5,92
k= k=
0,25 0,74
k =23,68 N · m−1 k =8,00 N · m−1
Jumlah getaran 10 kali
2
4 ·(3,14) ·(1,5 ·10−1) 4 ·(3,14)2 ·(1,5 ·10−1)
¿ ¿
2. 0,47 2 0,522
5,92 5,92
k= k=
0,22 0,27
k =26,91 N · m−1 k =21,93 N · m−1
Jumlah getaran 15 kali
2
4 ·(3,14) ·(1,5 ·10−1) 4 ·(3,14)2 ·(1,5 ·10−1)
¿ ¿
3. 0,46 2 0,50 2
5,92 5,92
k= k=
0,21 0,25
k =28,19 N · m−1 k =23,68 N · m−1

c. Percobaan III (Rangkaian Pegas Seri)


Konstanta Pegas ( N·m−1)
4 π2 m
k=
T2
Keterangan:
k = konstanta pegas ( N·m−1)
m = massa beban (kg)
T = periode (s)
No. Tidak Diberhentikan Diberhentikan setiap Getaran
Jumlah getaran 5 kali
2
4 ·(3,14) ·(1,5 ·10−1) 4 ·(3,14)2 ·(1,5 ·10−1)
k= ¿
1. 1,302 1,312
5,92 5,92
k= k=
1,69 1,72
k =3,50 N · m−1 k =3,44 N · m−1
Jumlah getaran 10 kali
2
4 ·(3,14) ·(1,5 ·10−1) 4 ·(3,14)2 ·(1,5 ·10−1)
¿ ¿
2. 1,27 2 1,292
5,92 5,92
k= k=
1,61 1,66
k =3,68 N · m−1 k =3,57 N ·m−1
Jumlah getaran 15 kali
2
4 ·(3,14) ·(1,5 ·10−1) 4 ·(3,14)2 ·(1,5 ·10−1)
¿ ¿
3. 1,492 1,282
5,92 5,92
k= k=
2,22 1,64
k =2,67 N · m−1 k =3,61 N · m−1

3. Apakah simpangan awal atau besar kecilnya gaya eksternal berpengaruh


terhadap besar kecil periode ?
Jawab :
Simpangan dan besar kecilnya gaya tidak berpengaruh terhadap
periode, karena periode yaitu waktu yang diperlukan benda untuk
melakukan getaran yang dapat dirumuskan sebagai berikut
t
T = atau T = 2 π m
n k √
Keterangan:
T = periode (s)
m = massa beban (kg)
k = konstanta pegas ( N·m−1)
t = waktu ke- 1, 2, dan 3 (s)
n = banyaknya data
Dapat ditarik kesimpulan dari rumus diatas bahwa simpangan tidak
berpengaruh terhadap besar kecilnya periode , yang mempengaruhi
periode adalah massa benda dan kosntanta pegas.

4. Apakah massa beban berpengaruh terhadap periode getaran pegas ?


Jelaskan !
Jawab :
Massa beban berpengaruh terhadap periode karena massa beban
berbanding terbalik lurus dengan periode, yang dirumuskan :
m
T = 2π
√ k
Keterangan:
T = periode (s)
m = massa beban (kg)
k = konstanta pegas ( N·m−1)

Semakin besar beban maka semakin besar pula peroide pegas tersebut
jika beban yang digunakan besar maka pegas tersebut akan melakuikan
banyak getaran dan waktu yang dibutuhkan lama untuk mencapai
simpangan.

I. KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang dilakukan dan proses pengolahan maka
dapat disimpulakan , maka dapat ditarik kesimpulan.
1. Konstanta pegas menyatakan kekelan atau keelastisan seuatu pegas,
periode tidak bergantung pada amplitudo
2. Hukum hooke berbunyi “Pada sebuah elastisitas benda, besarnya
pertambahan panjang sebanding dengan gaya yang bekerja pada benda.”
Aplikasi hukum hukum hooke pada kehidupan sehari-har yang tampak
yaitu pegas pada bolpoin yang kita gunakan.
3. Bahan yang paling elastis seperti pegas menunjukan elastisitas linier dan
dapat dijelaskan oleh hubungan linear antara tegangan dan regangan.
Hubungan ini dikenal sebagai hukum Hooke.

J. KRITIK DAN SARAN


1. Pada saat praktikum praktikan harus mencatan pada buku peminjaman alat
agar alat-alat praktikum terdata
2. Mengecek alat-alat praktikum yang akan digunakan
3. Lebih menguasai materi yang akan dipraktikumkan dan lebih teliti pada
saat pengambilan data agar data yang diperoleh benar
4. Merapihkan kembali alat-alat praktikum setelah praktikum selesai
digunakan
5. Mencatat pengembalian alat-alat praktikum agar alat-alat sudah terdata
bahwa alat sudah dikembalikan dan tidak hilang

K. DAFTAR PUSTAKA
D. Young, Hugh dan Roger A. Friedman. 2002. Fisika Universitas. Jakarta:
Erlangga
Giancoli, Douglas C. 2001. Fisika (terjemahan). Jakarta : Penerbit Erlangga
Holliday, dkk. 2010. Fisika Dasar Edisi Ketuju Jilid 1. Jakarta: Erlangga
Ishaq, Muhamad. 2007. Fisika Dasar Edisi Kedua. Yogyakarta: Graha Ilmu
Soedarjo, Petter. 1999. Fisika Dasar Edisi 2. Yogyakarta: Ardi

L. LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai