Disusun oleh :
Kencana Waty
11191020000034
Farmasi 19 AC
I
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas yang berjudul “Keutamaan
Membaca Al-Qur’an saat Bulan suci Ramadhan dan Manfaat Berpuasa bagi
Kesehatan Tubuh Manusia” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
Metode Pengobatan Islam (MPI). Selain itu, tugas ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang manfaat berpuasa dan membaca Al-Qur’an
khususnya bagi kesehatan tubuh manusia dan k bagi para pembaca dan juga bagi
penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Yanis selaku dosen mata kulia
h Metode Pengobatan Islam (MPI) yang telah memberikan tugas ini sehingga dap
at menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tek
uni.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memb
antu saya dalam menyelesaikan tugas ini. Saya menyadari tulisan ini masih jauh d
ari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya n
antikan demi kesempurnaan tulisan ini.
Kencana Waty
I
ABSTRAK
Puasa Ramadhan adalah salah satu rukun Islam yang telah diwajibkan oleh A
llah subhaanahu wa ta’ala pada bulan Sya’ban di tahun kedua Hijriyah. Sebagaim
ana yang telah tercantum dalam Al Qur’an surat Al Baqarah ayat 183, Allah subha
anahu wa ta’ala memerintahkan untuk menjalankan puasa Ramadhan dengan tujua
n untuk menggapai predikat insan yang bertaqwa. Selain itu, puasa Ramadhan jug
a memiliki banyak manfaat dari sisi kesehatan. Hal ini berdasarkan sabda
Rasulullah Muhammad Saw, “Berpuasalah, maka kamu akan sehat.” (HR
Thabrani). Salah satu manfaatnya adalah proses mitophagy melalui autophagy di
mitrokondria. Mitokondria adalah organel esensial yang mengatur homeostasis
energi seluler dan kematian sel. Penghapusan mitokondria yang rusak melalui
autophagy oleh suatu proses yang disebut mitophagy, menjadi sangat penting
karena berperan mempertahankan fungsi sel yang tepat. Lewat mekanisme
autofagi, sel membersihkan dan memperbarui dirinya sendiri, serta melindungi
dirinya dari serbuan virus dan bakteri yang bisa menimbulkan infeksi. Selain itu,
ketika berpuasa kita dianjurkan untuk melakukan berbagai amalan-amalan baik
misalnya membaca Al-Qur’an, shalat terawih berjamaah, berzikir, berdo’a dan
masih banyak yang lainnya.
I
II
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
ABSTRAK ................................................................................................................ II
BAB II PEMBAHASAN
LITERATUR ................................................................................................ 39
I
III
BAB I
PENDAHULUAN
Puasa Ramadhan merupakan salah satu rukun Islam dimana setiap muslim
yang telah mukallaf diwajibkan untuk melaksanakannya. Rasulullah shallallaah
u ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya: “Islam dibangun di atas lima (tongga
k): mentauhidkan (mengesakan) Allah, menegakkan shalat, membayar zakat, pu
asa Ramadhan, dan Haji”. Seorang laki-laki mengatakan: “Haji dan puasa Ram
adhan” maka Ibnu Umar radhiyallahu „anhu berkata: “Tidak, puasa Ramadhan
dan haji, demikian ini aku telah mendengar dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi w
a sallam.”
Di antara pesan penting dari hadits ini adalah agar setiap muslim melakuka
n aktifitas yang mampu menjaga fisik agar tetap sehat. Salah satu
I
IV
metode yang dapat ditempuh dengan menjalankan puasa termasuk pada bu
lan Ramadhan. Bulan Ramadhan adalah bulan penuh berkah dimana keberkaha
nnya tidak hanya sebatas pada urusan akhirat saja namun juga pada urusan duni
a (termasuk kesehatan). Momen puasa Ramadhan merupakan kesempatan terbai
k untuk kembali ke gaya hidup sehat karena dengan puasa, seorang muslim aka
n dapat mengatur pola makannya.
Dengan autophagy, sel dapat dapat mengisolasi bagian dari sel yang rusak,
mati, tidak bisa diperbaiki, terserang penyakit maupun terinfeksi. Setelah
mengisolasi bagian yang bermasalah, sel kemudian menghancurkan bagian
tersebut menjadi sesuatu yang tidak membahayakan dan melakukan daur ulang
untuk menghasilkan energi dalam sel.
I
5
meminta perlindungan kepadamu, maka lindungilah ia supaya ia
sempat mendengar firman Allah, kemudian antarkanlah ia ke
tempat yang aman baginya. Demikian itu disebabkan mereka kaum
yang tidak mengetahui.” (Q.S. Al- Taubah : 6).
Ayat ini menerangkan bahwa Al-Qur‟an yang dibaca dan didengar serta
tertulis di lembaran-lembaran mushaf itu adalah Kalam (perkataan) Allah
Subhanahu wa Ta'ala yang sebenarnya. Ia bukan sekedar penghikayatan bagi
Kalam (perkataan) Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Ayat ini juga menunjukkan bahwa Al-Qur‟an itu juga diturunkan dari sisi
Allah Subhanahu wa Ta'ala. Maksudnya bahwa Allah Subhanahu wa Ta'ala
berbicara langsung melalui Kalam-Nya, lalu Jibril „Alaihissalam
mendengarkan dari-Nya, kemudian dia menurunkan dan menyampaikannya
kepada Rasulullah Shalallahu `Alahi wa Sallam, sebagaimana yang dia dengar
dari Rabb-nya yang Maha Tinggi.
Maka dari itu, tugas ini akan membahas mengenai pentingnya berpuasa
bagi kesehatan tubuh manusia. Selain itu, tugas ini juga menjelaskan mengenai
Al-Qur’an dan amalan-amalan baik lainnya yang juga bermanfaat dan
berpengaruh bagi kesehatan tubuh.
1.2 Rumusan Masalah
I
6
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat dirumuskan permasal
ahan sebagai berikut
a. Apa pengertian bulan Ramadhan dan keistimewaannya dibandingkan
dengan bulan lain?
b. Apa defini dari puasa dan mengapa berpuasa itu penting bagi umat Islam?
c. Manfaat apa yang didapatkan jika berpuasa khususnya bagi kesehatan
tubuh manusia?
d. Amalan-amalan apa yang dapat dilakukan umat Islam ketika berpuasa dan
manfaatnya bagi kesehatan?
e. Apa saja keutamaan membaca Al-Quran dan pengaruhnya terhadap tubuh
manusia?
BAB II
I
7
PEMBAHASAN
Ramadhan merupakan salah satu dari daftar bulan dalam tahun hijriyah. R
amadhan memiliki makna yang khas dalam perjalanan kewahyuan. Di samping
maknanya secara bahasa adalah terik atau panas dan kekeringan arti dari kata ra
madhan berasal dari kata ramida. Terik dan panas bulan tersebut menyesuaikan
diri dengan kondisi batini para orang yang berpuasa yang merasakan keterterika
n dan kepanasan bulan tersebut meskipun cuaca di bulan itu hujan namun mulut
tetap kering dan kondisi batin sungguh panas saat saat pengendalian emosi seor
ang yang berpuasa dalam mengendalikan nafsu makan dan nafsu seksnya serta
mengendalikan amarahnya. Dalam surat Al-Baqarah: 185 Allah swt. berfirman:
Dalam ayat ini dijelaskan bahwa ramadhan merupakan bulan untuk permul
aan turunnya wahyu Al-Quran yang mengandung 114 surah dan terdiri dari 623
6 ayat yang turun di bulan tersebut. Korealasinya dengan puasa adalah terletak
pada intruksi berpuasa bagi para orang yang beriman dan puasa yang jatuh bula
n ramadhan merupakan bulan yang juga diwajibkan berpuasa. Ramadhan juga
I
8
merupakan bulan yang dihadirkan wahyu wahyu Allah Swt karena kewahyuan t
ersebut untuk orang yang beriman dan menuju keimanan kepada Allah Swt. Al-
Quran merupakan petunjuk bagi manusia dan penjelas dari petunjuk (bayyinati
n minalhuda); petunjuk sejati diantara dua petunjuk yang ada, seperti petunjuk
untuk berbuat baik dan berbuat buruk, maka yang mana yang mengantarkan ke
pada hakikat petunjuk tersebut. Hakikat petunjuk yang sejati akan mengantarka
n kepada pemahaman tentang perbedaan (Furan), yaitu perbedaan antara hak da
n bathil. Petunjuk sejati yang mengantar kepada kebaikan dan kebenaran adalah
kebenaran yang merupakan hakikat petunjuk itu sedangkan yang mengarah kep
ada keburukan merupakan perbuatan yang bathil, demikianlah yang dimaksud d
engan wa al-furqan.
Keseriusan kajian dalam makna ramadhan yang berawal dari kehadiran per
intah berpuasa bagi orang yang beriman dan turunnya kewahyuan merupakan k
ajian inti dalam keislaman untuk memberikan jalan bagi umatnya agar selamat
dari kehancuran dari masa kering dan panas; kering dan panas dalam menghada
pi berbagai permasalahan dunia yang menggoda dan menahannya dengan hanya
karena Allah Swt sehingga semua permasalahan terselesaikan dan segala persoa
lan terjawabkan. Kehancuran tersebut muncul dari dua sifat jelek manusia yaitu
kerakusan dan kesombongan.
I
9
Allah Ta’ala berfirman dalam surah Al-Qadr:1-3
I
10
hamba-Nya untuk masuk surga dengan ibadah dan amal shalih yang mereka
perbuat pada bulan Ramadhan.
Perintah untuk melakukan puasa didasarkan pada Alquran, Hadis, dan kes
epakatan ulama. Dalil yang menyatakan kewajiban berpuasa disebut dalam Alq
uran surat al-Baqarah ayat 183-185. Kewajiban berpuasa bagi umat Islam
ditetapkan dan diterapkan pada periode Madinah, sebagaimana umumnya
ibadah lainnya. Puasa ditetapkan Nabi Muhammad Saw. sebagai ibadah wajib
pada tahun ke 2 Hijriyah setelah arah kiblat diubah dari Masjidil Aqsha di
Yerusalem ke Ka’bah, Baitullah, Mekkah.
Hadis yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim dari Ibnu Umar, yaitu:
“Dari Ibnu Umar berkata: Rasulullah Saw. bersabda: "Islam dibangun diatas
lima (landasan); persaksian tidak ada tuhan selain Allah dan sesungguhnya
Muhammad utusan Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakAdapun Hadis
yang menerangkan kewajiban berpuasa antara lain adalah at, haji dan puasa ~)7
Ramadan". (HR. Bukhari). Berdasarkan dalil di atas ulama sepakat bahwa
puasa Ramadan itu wajib dilaksanakan setiap muslim.
I
11
Sakit jantung tidak dipungkiri lagi merupakan salah satu penyakit yang
paling ditakuti oleh kebanyakan orang di dunia, apalagi di Indonesia dengan j
umlah perokok terus makin meningkat tiap tahunnya penyakit jantung adalah
ancaman nyata. Untungnya, berpuasa memiliki dampak yang sangat baik bag
i jantung, ketika berpuasa, tubuh manusia ternyata melakukan peningkatan H
DL dan penurunan LDL yang menurut penelitian “chronobiological” ternyata
hal tersebut merupakan hal yang sehat bagi jantung dan pembuluh darah.
I
12
buh kita yang akan membuat sakit encok lambat laun menuju kesembuhan. S
ebuah penelitian menemukan adanya korelasi antara meningkatnya kemampu
an sel penetral (pembasmi bakteri) dengan membaiknya radang sendi — pen
yebab encok.
I
13
sebagainya.
I
14
Kaitannya dengan puasa Ramadhan, terdapat penelitian yang
menjelaskan bahwa sebagian pasien diabetes merasa kuatir menjalankan
puasa karena akan mempengaruhi kadar gula darah. Hal ini terjadi karena
dampak perubahan waktu makan, jenis makanan, pengobatan dan gaya hidup
sehari-hari selama bulan Ramadhan. Di lain sisi juga ditemukan banyak
kasus hipoglikemia berat pada pasien diabetes yang menjalankan puasa
Ramadhan sebagaimana penelitian yang telah dilakukan kepada 12.243
responden yang terdiri dari 1.070 responden menderita diabetes tipe 1 dan
11.173 responden dengan diabetes tipe 2. Namun kasus ini terjadi hanya
sebatas pada pasien yang merubah dosis injeksi insulinnya.
I
15
transplantasi (cangkok) ginjal, mereka dapat menjalankan puasa Ramadhan
dengan aman karena puasa tidak mempengaruhi secara signifikan pada berat
badan, tekanan darah, fungsi ginjal dan profil lemak.
I
16
yang dikenal dengan lemak baik karena lemak ini akan membantu
membuang kolesterol keluar dari tubuh. Di samping itu juga ada lemak
dengan nama trigliserida dimana dalam sebagian kasus menjadi salah satu
penyebab penyakit jantung khusus pada wanita. Seringkali kita membaca
hasil pemeriksaan laboratorium dengan istilah “lemak total”, istilah ini
adalah hasil pemeriksaan gabungan antara HDL dan LDL dengan nilai
rentang normalnya di bawah 200 mg/dl.
I
17
Kaitannya dengan puasa Ramadhan, perubahan waktu makan dan tidur
akan merubah kadar kortisol tubuh dimana akan menurun pada pagi dan
meningkat pada saat malam hari atau yang diistilahkan dengan evening
hypercortisolism. Dalam sebuah penelitian dijelaskan bahwa kortisol
meningkat pada malam hari karena sebagian responden kesulitan untuk tidur
di malam hari bulan Ramadhan. Begitu juga, ibu yang memiliki umur
kehamilan lebih dari 20 minggu yang berpuasa Ramadhan juga akan
mengalami peningkatan hormon kortisol.
I
18
dua belas jari. Penyakit tersebut disebabkan karena paparan asam dan enzim
pencernaan yang berlangsung lama, merokok, stress psikologis, hipertensi,
penurunan nafsu makan, diabetes, riwayat dari keluarga, obat aspirin dan
juga bakteri Hilobacter Pilori. Tanda-tanda penyakit ini adalah nyeri
epigastrik (nyeri di sekitar lambung dan dapat terjadi saat bangun tengah
malam/ di antara dua makan), kehilangan nafsu makan dan penurunan berat
badan. Puasa Ramadhan ternyata memiliki pengaruh terhadap penyakit ulkus
peptikum. Sebuah penelitian menjelaskan bahwa kejadian ulkus peptikum
pada bulan Ramadhan lebih tinggi dibandingkan sebelum Ramadhan. Sebuah
studi di India juga menyimpulkan bahwa pasien dengan ulkus peptikum tidak
disarankan untuk puasa karena akan memperlama proses penyembuhan ulkus
tersebut bahkan jika tetap melaksanakan puasa dapat beresiko terjadi
perdarahan.
I
19
Kaitannya dengan puasa Ramadhan, bahwa puasa Ramadhan ternyata
dapat memperbaharui sel dan sistem kekebalan tubuh khususnya pada sel
yang dapat mengendalikan pertumbuhan kanker. Sebuah penelitian telah
dilakukan untuk mendukung pernyataan tersebut pada pasien yang menderita
kanker pankreas, payudara, usus besar, prostat, dan paru-paru. Namun
demikian, pelaksanaan puasa Ramadhan pada pasien kanker masih
menyisakan problem khususnya pada kualitas hidup pasien kanker dan
kepatuhan terhadap mengkonsumsi obat. Maka dari itu pasien menderita
kanker yang berkeinginan untuk melaksanakan puasa Ramadhan
membutuhkan informasi dari tim kesehatan seperti dokter onkologi, ahli
nutrisi, ahli psikologi begitu juga dengan ahli hukum islam. Penelitian-
penelitian yang berkaitan dengan variabel puasa Ramadhan dan kanker masih
sangat minim sehingga hal ini menjadi peluang untuk melakukan penelitian
seputar dua hal tersebut.
I
20
2.5 Proses Autophagy dan Mitophagy saat Berpuasa
Ilustrasi autophagy yang menyediakan bahan bakar untuk energi dan blok bang
unan untuk pembaruan sel. Setelah infeksi, autophagy dapat menghancurkan ba
kteri dan virus dan berkontribusi terhadap perkembangan embrio juga diferensi
asi sel.
Sel yang bisa memakan dirinya sendiri mungkin kedengarannya kejam yan
g masih awam, tetapi di balik itu ada hikmah penciptaan yang luar biasa. Sel-sel
tubuh memang diprogram oleh Allah Swt secara alami untuk hancur dan mati d
emi memelihara kesehatan tubuh manusia. Jika diibaratkan, sel-sel tubuh itu se
perti motor tua. Ketika masih baru, ia begitu prima, tetapi lama-kelamaan mesi
n-mesinnya menjadi tua dan akhirnya ia tidak bisa dikendarai lagi. Logisnya, ap
a yang dilakukan adalah memutuskan menjual saja motor itu ke tukang loak. U
angnya bisa untuk membeli motor baru, sementara di tukang loak, motor itu aka
n dibongkar dan dicari bagian-bagiannya yang kiranya masih bisa dimanfaatkan
untuk keperluan yang lain.
Seperti itulah autofagi, hanya saja pembongkaran dan daur ulangnya terjad
i di level sub-selular. Ketika sel menua, tubuh mengganti tidak serta-merta men
gganti keseluruhannya. Ketimbang membunuh seluruh sel (apoptosis), yang dil
akukan tubuh hanyalah mengganti bagian-bagiannya yang rusak saja dan kemu
dian dibuat organel yang baru untuk menggantikannya.
Autofagi sangat penting bagi kelangsungan hidup sel dan menjaga sel
I
21
tetap sehat. Tanpa autofagi, sel-sel tubuh manusia tidak akan bertahan. Autofagi
ibarat sistem pembuangan limbah dalam sel, yang tanpanya sampah-sampah
akan menumpuk dan mengganggu keberfungsian sel-sel itu. Ini sama seperti
jika lingkungan tempat tinggal kita tidak memiliki sistem pembuangan sampah.
Sampah jadi ada di mana-mana, mengganggu pemandangan, dan menjadi
sumber penyakit. Lewat pembersihan diri di tingkat sel, autofagi memainkan pe
ran penting dalam pemeliharaan kesehatan tubuh keseluruhan.
Selain itu, autofagi juga adalah respon pertahanan sel dari serbuan virus-
virus dan bakteri ketika terjadi infeksi. Autofagi menghindarkan sel dari bahaya
mikroorganisme asing dengan mengirim virus dan bakteri itu untuk didaur
ulang dan mengeliminasinya. Dengan ini, autofagi pun menjadi kunci
I
22
pengendalian perkembangan penyakit infeksi dalam tubuh.
Meski tidak makan dan lapar penting bagi kelangsungan proses autofagi,
ada hal yang harus diperhatikan. Autofagi adalah proses yang diatur dengan
sangat hati-hati oleh tubuh. Autofagi yang tak terkontrol dan berlangsung
berlebihan karena seseorang lapar berkepanjangan (misal karena diet yang
terlalu ketat atau tidak makan sama sekali) sama buruknya dengan autofagi
yang melemah karena kenyang berkepanjangan (karena terus-menerus makan
dan mengkonsumsi pangan tinggi karbohidrat dan protein).
Hidup ini soal keseimbangan, autofagi pun demikian. Tidak boleh
kekurangan, tidak boleh kebanyakan. Para dokter di Barat, berdasarkan
pengetahuan ini kini menyarankan agar orang-orang yang ingin sehat dengan
sekali-kali melewatkan makan (skipping meal) atau berpuasa secara berselang
hari (intermitten fasting). Ini tidak hanya meningkatkan proses autofagi, tetapi
juga meningkatkan fungsi kognitif yang membuat seseorang lebih mudah
belajar, serta banyak manfaat lainnya. Dokter-dokter tersebut pun
mensyariatkan (baca: menggariskan pedoman), berpuasa versi mereka sebagai
bagian dari program detoks, yakni sekali atau dua kali seminggu dengan lama
waktu 12-36 jam meninggalkan makan dan bersamaan dengan itu
mengkonsumsi banyak air putih.
I
23
Autophagy ditandai oleh peningkatan vesikel membran ganda (juga diken
al sebagai autophagosom atau vesikula autophagic) dan degradasi golgi. Autop
hagy meningkatkan kelangsungan hidup sel sebagai respons terhadap stres; Na
mun, begitu autophagy dilebih-lebihkan, sel-sel dapat berkembang menjadi ke
matian sel autophagic.
Ada empat tahap dalam proses autophagic: (1) induksi, (2) nukleasi vesikel,
(3) elongasi membran autophagosome dan (4) terminasi / fusi dan degradasi.
Dalam status normal seperti nutrisi yang memadai, kompleks mTORC1 (mTOR /
GpL / Raptor / PRAS40) berinteraksi dengan kompleks ULK1 (ULK1 / 2-Atg13-FIP2
00-Atg101) untuk menghambat autophagy. Ketika kompleks mTORC1 merasakan teka
nan genotoksik dari hipoksia, kelaparan dan tingkat energi yang rendah, mTORC1 me
misahkan diri dari kompleks ULK1 dan memulai autophagy. Bukti terbaru menunju
kkan bahwa kompleks mTORC1 juga diatur oleh PI3K-1 / Akt, MAPK / ERK d
an jalur pensinyalan AMPK. Activated AMPK phosphorylates Raptor dan men
ghambat mTOR, yang mengarah pada aktivasi autophagy
Kompleks Beclin-1 (PI3Kinase kelas III, p150, Beclin-1 dan Atg14) sangat
penting untuk nukleasi vesikel dan menstimulasi fusi autofagosom dengan lisosom
[ 94 - 98 ]. Selama tahap nukleasi vesikel, Beclin-1 berinteraksi dengan Atg14L, Bcl2,
Rubicon, p150 dan PI3Kinase kelas III protein. Beberapa regulator seperti protein Bcl-
2 (protein anti-apoptosis) dan Rubicon bind Beclin-1 dan menghambat tahap nukleasi
vesikel autophagy.
I
24
(1) Sistem konjugasi mirip ubiquitin Atg12: Atg12 yang mirip ubiquitin
dikonjugasikan ke Atg5, Atg7 dan Atg10. Atg10 berfungsi sebagai enzim
E2. Kompleks Atg5-Atg12 / Atg16L diatur oleh kompleks Beclin-1 dan
terlokalisasi ke permukaan cembung membran isolasi.
(2) Sistem konjugasi mirip ubiquitin LC3: LC3 dibelah oleh protease sistein
Atg4, diproses secara berurutan oleh Atg7 dan Atg3 dan kemudian
dikonjugasikan ke membran lipid fosfatidletanolamin (bentuk terkonjugasi
disebut LC3-II). Kompleks Atg5-Atg12 / Atg16L1 diperlukan untuk
mempromosikan transformasi LC3-I ke LC3-II.
Membaca Alquran
Membaca Alquran sangat dianjurkan bagi setiap Muslim di setiap waktu
dan kesempatan. Rasulullah SAW bersabda:“Bacalah Alquran, sesungguhnya
ia datang pada hari kiamat sebagai pemberi syafaat bagi ahlinya (yaitu, orang
yang membaca, mempelajari dan mengamalkannya). (HR Muslim).
Dan membaca Alquran lebih dianjurkan lagi pada bulan Ramadhan, kare
na pada bulan itulah diturunkannya Alquran.“(Beberapa hari yang ditentukan i
tu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al
quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai pet
unjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil). (QS al-Baqarah [2]:
185).
I
25
keempat, masjid tidak mampu lagi menampung jamaah, sehingga Rasulullah
SAW hanya keluar untuk melaksanakan shalat Subuh.
Kemudian, pada zaman Khalifah Umar bin Khattab RA, shalat Tarawih k
embali dilakukan secara berjamaah di Masjid. Dan hal itu disepakati oleh sem
ua sahabat Rasulullah SAW pada masa itu. Wallahu A'lam.
Malam itu adalah pelebur dosa-dosa di masa lalu, Rasulullah SAW bersa
bda: “Dan barangsiapa yang beribadah pada malam Lailatul qadar semata-mat
a karena iman dan mengharapkan pahala dari Allah SWT, niscaya diampuni d
osa-dosanya yang terdahulu.” (HR Bukhari).
Memperbanyak sedekah
Rasulullah SAW adalah orang yang paling pemurah, dan Rasul SAW leb
ih pemurah lagi di bulan Ramadhan. Hal ini berdasarkan riwayat Ibnu Abbas
RA, ia berkata: “Rasulullah SAW adalah manusia yang paling pemurah, dan b
eliau lebih pemurah lagi di bulan saat Jibril AS menemui beliau, …” (HR Buk
hari).
Memperbanyak Itikaf
Itikaf dalam bahasa adalah berdiam diri atau menahan diri pada suatu tem
I
26
pat, tanpa memisahkan diri. Sedang dalam istilah syar’i, itikaf berarti berdiam
di Masjid untuk beribadah kepada Allah SWT dengan cara tertentu, sebagaima
na telah diatur oleh syariat.
Al-quran merupakan kitab suci terakhir umat Islam sebagai pedoman hidu
p dan penyempurna dari ajaran-ajaran agama sebelumnya. Alquran sarat denga
n makna dan relevan dengan segala zaman. Penunjukan Allah SWT kepada Na
bi Muhammad SAW sebagai nabi terakhir dan penutup para nabi dan rasul sang
at tepat bilamana disandingkan dengan Alquran sebagai mu‟jizatnya. Keberada
an Al-quran akan terus dikaji dan diteliti dari segala hal, karena Alquran memu
at berbagai petunjuk yang erat kaitannya dengan kehidupan manusia dan alam,
baik sebagai makhluk individu maupun sosial. Alquran dalam realisasinya mam
pu membentuk karakter dan kesadaran manusia akan Tuhannya sekaligus sebag
ai khalifah di bumi. Seyogyanya setiap manusia berusaha mengenal, memperhat
ikan dan mempelajari Alquran secara menyeluruh agar dalam kehidupannya ter
cipta kebermanfaatan dan kebaikan bagi sesama. Sesuai dengan firman Allah S
WT dalam Surah Muhammad (47):
Al-quran sebagai wahyu Allah sangat disakralkan oleh kalangan umat isla
m sebagai kitab suci terakhir yang mengandung petunjuk dan pedoman hidup m
anusia agar selamat di dunia dan akhirat. Alquran tidak hanya cukup dibaca ma
upun dihafal melainkan juga perlu pengkajian dan penelitian. Alquran apabila d
ikaji maka semakin tampak kedalaman dan keluasan maknanya maka perlu kes
ungguhan, keahlian khusus dan keuletan dalam meneliti dan mengkaji Alquran
bukan hanya pada teksnya melainkan juga pada segala aspek yang terkait denga
n Alquran karena tidak semua orang mampu menyelami makna Alquran secara
I
27
menyeluruh. Selain sebagai petunjuk, Alquran juga menjadi pembeda antara ke
benaran dan kebatilan. Itulah sebabnya penulis ingin memberikan uraian tentan
g wahyu dan cara penyampaiannya, pengertian Alquran dan nama-nama Alqura
n, tahapan turunnya Alquran, struktur Alquran, tinjauan khusus tentang jumlah
ayat Alquran, muatan Alquran secara global dan fungsi Alquran.
Obat (syifa‟)
Seperti yang telah disinggung pada ayat diatas bahwasanya selain sebaga
i pemberi nasehat Alquran juga menyebut dirinya sebagai obat (syifa‟) dan si
si lain menyebut madu lebah sebagai obat. Obat dalam pengertian khusus bera
I
28
rti mengobati suatu penyakit dalam, baik bersifat individual maupun sosial. C
ontoh “penyakit-penyakit yang bersifat individual seperti strees, kegundahan
dan pikiran kacau. Sedangkan penyakit sosial seperti sikap fanatisme, hedonis
me, fitnah, kecanduan narkoba, korupsi dan krisis moralitas”.
Pengobatan cara Alquran lebih diarahkan ada perbaikan hati karena jika
hati manusia itu baik maka baik pulalah sifat dan tingkah lakunya sebaliknya
jika hati manusia itu kotor (buruk) maka buruk pulalah sifat dan sikap manusi
a. Hati yang sehat akan membentuk pikiran dan tubuh manusia juga ikut sehat
secara otomatis segala perbuatan yang dihasilkan manusia itu berdampak posi
tif dan bermanfaat bagi manusia, makhluk lainnya dan juga alam semesta.
Petunjuk (hūdan)
Secara bahasa, kata hūdan berasal dari kata hadā-yahdī-hūdan wa hidāya
h yang berarti “memberi petunjuk pada jalan yang benar”. Secara istilah “hidā
yah adalah tanda yang menunjukkan pada hal-hal yang dapat menyampaikan
seseorang kepada yang dituju”. Jadi, Alquran sebagai petunjuk karena mengaj
arkan manusia pada jalan yang dapat mengantarkan dirinya pada tujuan hidup
yang sesungguhnya yaitu kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.
Rahmat
Muhammad Mahmud Hijazi mendefinisikan “rahmat sebagai kelembuat
an hati yang melahirkan ihsan perbuatan baik (ihsān), ramah dan kasih sayan
g”. Dari pengertian ini rahmat mengandung tiga perkara yang saling berkaitan
satu dengan lainnya yaitu perbuatan baik, sifat ramah tamah dan kasih sayang.
Pembeda (furqān)
Menurut arti dari kata furqān adalah pembeda. Yakni pembeda antara pe
rkara yang benar (haq) dan yang salah (bathil), antara jalan keselamatan dan j
I
29
alan kesengseraan. Manusia telah dibekali akal dan pikiran untuk menjadi alat
menilai dan memilih diantara keduanya. Penciptaan manusia dibandingkan m
akhluk-makhluk lainnya sangat berbeda jauh, baik dari unsur fisik maupun no
n psikisnya.
I
30
imewaan membaca al-Qur`an yang pahalanya bisa diperoleh kendati tid
ak memahamainya, di antaranya adalah:
Ayat ini mengandung arti membaca Al Qur’an harus dengan tumaninah (khusu
k) dan tadabbur (memperhatikan isinya) dan membacanya terus-menerus sesuai
dengan tata aturan membacanya (Munir, 1995).
Paru-paru adalah salah satu organ yang berfungsi untuk bernafas. Secara a
natomi paru-paru terdiri dari dua bagian yaitu paru-paru bagian kanan dan paru
paru bagian kiri. Paru-paru kanan terdiri dari tiga lobus dan paru-paru bagian ki
ri terdiri dari dua lobus (Guyton, 2001).
I
31
dua macam cara, yaitu : naik turunnya diafragma untuk memperbesar dan memp
erkecil rongga dada, pengangkatan dan penurunan tulang dada, serta tulangtulan
g iga bertambah sehingga mengurangi diameter anteroposterior rongga dada (G
uyton, 1998). Jika tidak ada gangguan dan tidak ada latihan khusus maka parupa
ru akan bekerja seperti ini seterusnya dalam mencukupi kebutuhan udara pernaf
asan pada manusia, akan tetapi jika paru-paru mendapat latihan yang intensif, sa
ngat dimungkinkan akan mengalami pengembangan, dan dengan pengembanga
n paru tersebut, pengambilan nafas udara juga akan bertambah. Hal ini tentunya
berhubungan dengan seorang qiro’ah (penghapal al-quran) yang selalu
membutuhkan udara pernafasan lebih banyak. Oleh karena itu, banyak ahli yang
membuktikan bahwa seorang qiro’ah memiliki kapasitas paru-paru yang lebih
besar dibandingkan dengan manusia normal. Membaca Al-Quran disamakan
dengan olahraga pernapasan.
Menurut Sherwood (2001), bahwa saat dilakukan latihan napas akan meny
ebabkan terjadinya peregangan alveolus. Peregangan ini akan merangsang peng
eluaran sufaktan yang disekresikan oleh sel-sel alveolus tipe 11 sehingga tegan
I
32
gan permukaan alveolus dapat diturunkan. Dengan menurunkan tegangan perm
ukaan alveolus, memberikan keuntungan untuk meningkatkan compliance paru.
Selain itu juga sebagaimana dikemukakan oleh Carolla (1992), bahwa latih
an yang teratur juga akan mengakibatkan meningkatnya aktifitas beta adrenergi
k saluran pernafasan yang menyebabkan terjadinya dilatasi bronkus dan mengh
ambat sekresi mukus sehingga paru dapat memasukan dan mengeluarkan udara
dengan lebih baik, maka untuk dapat mencapai fungsi 10 paru yang optimal dip
erlukan latihan yang baik. Hal ini menunjukkan bahwa dengan dilakukan latiha
n napas dalam secara efektif dan benar, maka akan terjadi peningkatan complia
nce paru. Latihan napas akan dapat mencapai ventilasi yang lebih terkontrol da
n efisien meningkatkan inflasi alveolar maksimal, meningkatkan relaksasi otot,
serta mengurangi udara yang terperangkap.
a. Definisi
Al Qur’an adalah kitab suci yang mulia. Didalamya terdapat petunjuk,
nasehat, dan contoh bagi orang orang yang berfikir. Setiap muslim hendakny
a menjaga kedekatan dengan Al Qur’an dengan membacanya, mentadaburin
ya, memahaminya, serta terus berinteraksi dengannya (Cholil, 2014).
Al Qur’an memiliki pengaruh yang luar biasa bukan hanya sekedar mak
nanya semata yang hanya bisa diketahui oleh orang yang membaca dan mem
ahaminya. Pengaruh Al Qur’an bahkan pada bunyi lafazh yang hanya dideng
arkannya sekalipun. Dr. Al-Qadhi, melalui penelitiannya di klinik Besar Flor
I
33
ida Amerika Serikat, berhasil membuktikan, bahwa hanya dengan mendenga
rkan bacaan ayat-ayat Al Qur’an, seorang muslim baik mereka yang berbaha
sa arab maupun bukan, dapat merasakan perubahan fisiologis yang sangat be
sar (Choli, 2014).
I
34
nggetarkan gendang telinga, mengguncangkan cairan ditelinga dalam, serta
menggetarkan sel-sel rambut dalam koklea untuk selanjutnya melalui saraf
koklearis menuju otak dan menciptakan imajinasi keindahan di otak kanan
dan otak kiri yang akan memberi dampak berupa kenyamanan dan perubahan
perasaan. Perubahan perasaan ini diakibatkan karena musik dapat
menjangkau wilayah kiri korteks cerebri.
I
35
(Prawitasari, 1988). Relaksasi sendiri adalah kembalinya satu otot pada
keadaan istirahat setelah mengalami kontraksi atau peregangan atau suatu
keadaan tegangan rendah tanpa emosi yang kuat (Chaplin, 1968).
Perkembangan terbaru menunjukkan bahwa relaksasi bisa dikombinasi
dengan dzikir. Metode ini dikenal dengan relaksasi religius (Abdurrochman
dkk, 2008).
Penelitian Dr. Al Qadhi ini diperkuat pula oleh penelitian lainnya yang
dilakukan oleh dokter yang berbeda. Dalam laporan yang disampaikan dalam
Konferensi Kodekteran Islam Amerika Utara pada tahun 1984 disebutkan,
Al-Qur’an terbukti mampu mendatangkan ketenangan sampai 97% bagi
mereka yang mendengarkannya. Kesimpulan hasil uji coba tersebut diperkuat
lagi oleh penelitian Muhammad Salim yang dipublikasikan di Boston. Objek
penelitiannya terhadap 5 orang sukarelawan yang terdiri dari 3 pria dan 2
wanita. Kelima orang tersebut sama sekali tidak mengerti bahasa Arab dan
mereka pun tidak diberi tahu bahwa yang akan diperdengarkannya adalah Al-
Qur’an.
Penelitian yang dilakukan se-banyak 210 kali ini terbagi dua sesi, yakni
membacakan Al-Qur’an dengan tartil dan membacakan bahasa Arab yang bu
kan dari Al-Qur’an. Kesimpulannya, responden mendapatkan ketenangan sa
mpai 65% ketika mendengarkan bacaan Al-Qur’an dan mendapatkan ketenan
gan hanya 35% ketika mendengarkan bahasa Arab yang bukan dari Al-Qur’a
n(Syakir, 2014). Hal ini sesuai dengan firman Allah, “Dan apabila dibacakan
Al Qur'an, maka dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan tenang a
gar kamu mendapat rahmat. (QS. 7:204)”.
I
36
Menurut Hady, et al (2012) terapi murottal Al-Qur’an adalah terapi
bacaan Al-Qur’an yang merupakan terapi religi dimana seseorang dibacakan
ayat-ayat AlQur’an selama beberapa menit atau jam sehingga memberikan
dampak positif bagi tubuh seseorang. Terapi murottal dapat memberi
pengaruh terhadap perasaan, pikiran, dan emosi, serta dengan mendengarkan
murottal dapat menenangkan hati, perasaan, rasa takut, cemas, tegang,
pikiran, mengurangi rasa stress dan frustasi. Didukung oleh penelitian yang
dilakukan oleh Widhowati (2010) menunjukkan bahwa penambahan terapi
audio dengan murottal surah Ar Rahman pada kelompok perlakuan lebih
efektif dalam menurukan perilaku kekerasan dibandingkan dengan kelompok
kontrol yang tidak mendapatkan terapi audio.
Penelitian yang dilakukan oleh DR. Ahmad al-Qadhi yang ingin menget
ahui pengaruh ayat-ayat al-Qur‟an terhadap kondisi fisiologis manusia juga
membuktikan bahwa al-Qur‟an mampu mereduksi keteganganketegangan sar
af (fisiologis). Penelitian ini dilakukan terhadap lima sukarelawan nonmusli
m, berusia antara 17-40 tahun,menggunakan alat ukur stres jenis MEDAQ 20
02 (Medical Data Quetient), yang dilengkapi software dan sistem detektor ele
ktronik. Hasil penelitian tersebut menunjukkan hasil positif bahwa mendenga
rkan ayat suci al-Qur‟an memiliki pengaruh yang signifikan dalam menurun
kan ketegangan urat saraf reflektif (Badri dkk, 1995).
I
37
apat pahala sepuluh klai lipat. Aku tidak mengatakan alif laam miim itu satu
huruf. Tetapi alif satu huruf, laam satu huruf dan miim satu huruf.” (HR. Tir
midzi).
Lalu bagaimana dosis agar Al-Qur‟an efektif bekerja sebagai obat, buka
n hanya sebagai bacaan biasa? Rasulullah SAW memberikan tuntunan takara
n dosis dalam menjadikan Al-Qur‟an sebagai obat. Adapun dosis atau takara
n jumalah ayatnya jelas tertuang dalam sebuah hadist sebagai berikut: Dari A
nas bin Malik r.a., bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Siapa saja yang memba
ca Al-Qur‟an 50 ayat setiap hari setiap malam, maka ia tidak dicatat termasu
k dari golongan orang-orangan yang melalaikan Al-Qur‟an. Dan siapa saja y
ang membaca 100 ayat, maka ia dicatat tergolong dari orang-orang yang taat.
Siapa saja yang membaca 200 ayat, maka kelak Al-Qur‟an tidak akan mengh
ujatnya (di Hari Kiamat).” (HR. Thabrani).
Stres akademik yang dirasakan oleh para siswa dapat memberikan damp
ak negatif pada diri mereka sendiri seperti perasaan bosan, kurang bersemang
at, menurunnya imunitas tubuh, menarik diri dari kehidupan sosial, dan mem
baca Al-Qur‟an dengan surat yang telah dipilihkan dinilai dapat mempengaru
hi reaksi terhadap tubuh seseorang secara positif. Selain itu Al-Qur‟an menur
ut Mulyadi, dkk (2012) di dalam Al-Qur‟an banyak ditemui ayat-ayat yang b
erhubungan dengan dinamika kejiwaan manusia yang secara teoretik dapat di
jadikan dasar acuan psikoterapi untuk mengatasi kecemasan. Selain itu
menurut Julianto & Subandi (2015) membaca Al Fatihah reflektif intuitif
dapat menurunkan depresi dan meningkatkan imunitas. Mahjoob, dkk,
(2014) berpendapat bawa mendengarkan Al-Qur‟an dapat meningkatkan
kesehatan mental dan mencapai ketenangan
I
38
BAB III
KESIMPULAN
Ramadhan merupakan salah satu dari daftar bulan dalam tahun hijriyah. R
amadhan memiliki makna yang khas dalam perjalanan kewahyuan. Di samping m
aknanya secara bahasa adalah terik atau panas dan kekeringan arti dari kata ramad
han berasal dari kata ramida. Terik dan panas bulan tersebut menyesuaikan diri de
ngan kondisi batini para orang yang berpuasa yang merasakan keterterikan dan ke
panasan bulan tersebut meskipun cuaca di bulan itu hujan namun mulut tetap keri
ng dan kondisi batin sungguh panas saat saat pengendalian emosi seorang yang be
rpuasa dalam mengendalikan nafsu makan dan nafsu seksnya serta mengendalikan
amarahnya.
Berpuasa adalah salah satu rukun Islam yang telah diketahui luas hikmah d
an manfaatnya baik lewat dalil-dalil naqli maupun riset-riset ilmiah. Sebagai salah
satu ibadah yang sangat jelas syariatnya dalam agama, puasa telah dilakukan oleh
umat Islam sejak waktu yang sangat lama, bahkan sebelum ilmu pengetahuan men
gungkap hikmah-hikmah kesehatan puasa. Lewat berbagai penelitian yang panjan
g dan intensif, kini kita semakin menyadari tingginya nilai ibadah puasa terutama
bagi kesehatan badan. Berdasarkan itu, benarlah apa yang pernah disabdakan Ras
ulullah Muhammad Saw, “Berpuasalah, maka kamu akan sehat.” (HR Thabrani)
I
39
Hal ini tentu semakin memperkuat keyakinan kita kepada agama kita dan meningk
atkan motivasi kita untuk memelihara puasa, baik yang wajib maupun yang sunna
h.
Al-quran merupakan kitab suci terakhir umat Islam sebagai pedoman hidu
p dan penyempurna dari ajaran-ajaran agama sebelumnya. Alquran sarat dengan
makna dan relevan dengan segala zaman. Penunjukan Allah SWT kepada Nabi M
uhammad SAW sebagai nabi terakhir dan penutup para nabi dan rasul sangat tepat
bilamana disandingkan dengan Alquran sebagai mu‟jizatnya. Keberadaan Al-qura
n akan terus dikaji dan diteliti dari segala hal, karena Alquran memuat berbagai pe
tunjuk yang erat kaitannya dengan kehidupan manusia dan alam, baik sebagai ma
khluk individu maupun sosial.
Al Qur’an memiliki pengaruh yang luar biasa bukan hanya sekedar maknany
a semata yang hanya bisa diketahui oleh orang yang membaca dan memahaminya.
Pengaruh Al Qur’an bahkan pada bunyi lafazh yang hanya didengarkannya sekali
I
40
pun.
LITERATUR
1. Subrata, S. A., & Dewi, M. V. (2017). Puasa Ramadhan dalam Perspektif Kese
hatan: Literatur Review. Khazanah: Jurnal Studi Islam dan Humaniora,
15(2), 241-262. https://jurnal.uin-antasari.ac.id/index.php/khazanah
3. Nurul Husna, Aftina. (2017). Biopsikologi Puasa: Hikmah Puasa dalam Proses
Autofagi. http://psikologi.fph.ummgl.ac.id/post-timeline/biopsikologi-
puasa-hikmah-puasa-dalam-proses-autofagi/
I
41
6. Citra Ramdhani, Adysha. 2017. Peraih Nobel Kedokteran Ini Ungkap Manfaat
Menakjubkan Puasa. https://republika.co.id/berita/trendtek/sains-
trendtek/17/06/20/oru60v284-peraih-nobel-kedokteran-ini-ungkap-
manfaat-menakjubkan-puasa
7.
8. Alfiyah, I. N., Badi’ah, A., & Suryani, E. (2018). Pengaruh Terapi Murottal A
r-Rahman Dan Terjemahnya Terhadap Kecemasan Pasien Pre Operatif
Dengan Sub Arachnoid Blok (Sab) Di Rs Pku Muhammadiyah Bantul Y
ogyakarta (Doctoral dissertation, Poltekkes Kemenkes Yogyakarta). htt
p://eprints.poltekkesjogja.ac.id/1194/4/Chapter2.pdf
12. Andy, S. (2018). Hakikat Puasa Ramadhan dalam Perspektif Tasawuf (Tafsir
QS Al-Baqarah: 183). Ibn Abbas, 1(1), 273865.
https://www.neliti.com/publications/273865/hakikat-puasa-ramadhan-
dalam-perspektif-tasawuf-tafsir-qs-al-baqarah-183
16. Woollaston, V. (2016, Oktober). How autophagy could lead to a cure for canc
er and spell the end or diabetes.
https://www.wired.co.uk/article/autophagy-cells-explained
I
42
18. Salminen A, Kaarniranta K, Kauppinen A. AMPK and HIF signaling pathway
s regulate both longevity and cancer growth: the good news and the ba
d news about survival mechanisms . Biogerontology . 2016; 17 : 655–68
0.
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/27259535&usg=ALkJrhhY1KP8
N26KQeKXVwAGud5qhs5oQg
19. Kume S, Koya D. Autophagy: A Novel Therapeutic Target for Diabetic Nephr
opathy . Diabetes Metab J . 2015; 39 : 451–460.
https://translate.googleusercontent.com/translate_c?
anno=2&depth=1&hl=id&prev=search&rurl=translate.google.com&sl=
en&sp=nmt4&tl=id&u=https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/2595581
9&usg=ALkJrhjl1hpmDML7QeGtu9sqTCF56nhZCg
21. Dunlop EA, Tee AR. mTOR and autophagy: a dynamic relationship governed
by nutrients and energy . Semin Cell Dev Biol . 2014; 36 : 121–129.
https://translate.googleusercontent.com/translate_c?
anno=2&depth=1&hl=id&prev=search&rurl=translate.google.com&sl=
en&sp=nmt4&tl=id&u=https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/2515823
8&usg=ALkJrhjsxmOOsVxOhSteMjKMuSdhCsU_dQ
24. Takeshige, K., Baba, M., Tsuboi, S., Noda, T., & Ohsumi, Y. (1992). Autopha
gy in yeast demonstrated with proteinase-deficient mutants and conditio
ns for its induction. The Journal of cell biology, 119(2), 301-311.
https://rupress.org/jcb/article-abstract/119/2/301/56101
I
43
25. Van Noorden, Richard, and Heidi Ledford. "Medicine Nobel for research on h
ow cells 'eat themselves'." Nature, vol. 538, no. 7623, 2016. Gale Acade
mic OneFile, Accessed 26 June 2020.. https://go.gale.com/ps/i.do?
id=GALE
%7CA465704130&sid=googleScholar&v=2.1&it=r&linkaccess=fulltex
t&issn=00280836&p=AONE&sw=w
26. Yang, J. S., Lu, C. C., Kuo, S. C., Hsu, Y. M., Tsai, S. C., Chen, S. Y., ... & Li
n, W. D. (2017). Autophagy and its link to type II diabetes mellitus. Bio
medicine, 7(2).
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5479440/
27. Antunes, F., Erustes, A. G., Costa, A. J., Nascimento, A. C., Bincoletto, C., Ur
eshino, R. P., ... & Smaili, S. S. (2018). Autophagy and intermittent fasti
ng: the connection for cancer therapy?. Clinics, 73.
https://www.scielo.br/scielo.php?pid=S1807-
59322018000200339&script=sci_abstract&tlng=pt
30. Habbal, R., Azzouzi, L., Adnan, K., Tahiri, A., & Chraibi, N. (1998). Variatio
ns of blood pressure during the month of Ramadan. Archives des Malad
ies du Coeur et des Vaisseaux, 91(8), 995.
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/9749152
31. Perk, G., Ghanem, J., Aamar, S., Ben-Ishay, D., & Bursztyn, M. (2001). The e
ffect of the fast of Ramadan on ambulatory blood pressure in treated hy
pertensives. Journal of human hypertension, 15(10), 723-725.
https://www.nature.com/articles/1001262
32. Ural, E., Kozdag, G., Kilic, T., Ural, D., Şahin, T., Celebi, O., & Komsuoglu,
B. (2008). The effect of Ramadan fasting on ambulatory blood pressure
in hypertensive patients using combination drug therapy. Journal of hu
man hypertension, 22(3), 208-210.
https://www.nature.com/articles/1002296
I
44
34. Gazali, M. I. A. (2010). Keutamaan Membaca dan Menghafal Al-Quran. Isla
m House, 1-8.
http://download.media.islamway.net/articles/id/id_keutamaan_membaca
_dan_menghafal_al_Quran.pdf
38. Stipp, D. (2013). How intermittent fasting might help you live a longer and
healthier life. https://www.scientificamerican.com/article/how-
intermittent-fasting-might-help-you-live-longer-healthier-life/
39. English, N. (2016). Autophagy: The real way to cleanse your
body. https://greatist.com/live/autophagy-fasting-exercise
40. Julianto, V., Dzulqaidah, R. P., & Salsabila, S. N. (2014). Pengaruh mendeng
arkan murattal Al Quran terhadap peningkatan kemampuan konsentras
i. Psympathic: Jurnal Ilmiah Psikologi, 1(2), 120-129.
http://journal.uinsgd.ac.id/index.php/psy/article/view/473
41. Nugraheni, D., Mabruri, M. I., & Stanislaus, S. (2018). Efektivitas Membaca
Al-Qur’An Untuk Menurunkan Stres Akademik Pada Siswa Kelas Xi Sm
a Negeri 1 Kebumen. Intuisi: Jurnal Psikologi Ilmiah, 10(1), 59-71.
https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/INTUISI/article/viewFile/1738
6/8652
42. Yanti, R. H., Malini, H., & Netrida, N. (2019). Pengaruh terapi murottal terh
adap perubahan perilaku kekerasan klien skizofrenia. Jurnal Keperawat
an, 11(3), 199-208.
http://journal.stikeskendal.ac.id/index.php/Keperawatan/article/view/54
7
I
45