Anda di halaman 1dari 3

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (TERM OF REFERENCE)

BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN


PROGRAM PENYEHATAN LINGKUNGAN TAHUN 2020

URUSAN : KESEHATAN
UNIT ORGANISASI : Dinas Kesehatan
LOKASI KEGIATAN : Dinas Kesehatan dan UPT Puskesmas
SASARAN PROGRAM : Petugas Kesehatan dan Masarakat
INDIKATOR KINERJA PROGRAM : Meningkatnya capaian Akses Sanitasi di wilayah
kerja puskesmas
KEGIATAN : Pertemuan Evaluasi Program Sanitasi Total Berbasis
Masyarakat (STBM)
SASARAN KEGIATAN : Petugas Kesling Puskesmas
INDIKATOR SASARAN KEGIATAN : Petugas puskesmas menyusun rencana tindak
lanjut kegiatan dalam mengatasi permasalahan
sanitasi.
KELUARAN (OUTPUT) : Meningkatnya capaian Akses Sanitasi di wilayah
kerja puskesmas
INDIKATOR KELUARAN (OUTPUT) : Petugas puskesmas di harapkan dapat
memecahkan masalah sanitasi di wilayah kerjanya
dengan kegiatan-kegiatan yang inovatif.

A. Latar Belakang
a. Gambaran Umum
Program Penyehatan Lingkungan sesuai Rencana Strategis Kementerian
Kesehatan serta dalam upaya pencapaian target MDG’s, makasalah satu aksi nyata
yang telah berlangsung adalah peningkatan penyediaan air minum, sanitasi,
meningkatkan perilaku higienis masyarakat dengan tujuan utama untuk menurunkan
angka penyakit diare dan penyakit lain yang ditularkan melalui air dan lingkungan.
Sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 852 tahun 2008 telah
diluncurkan Strategi Nasional Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) yang
meliputi lima pilar yaitu ;
1. Stop Buang Air Besar Sembarangan,
2. Cuci Tangan Pakai Sabun,
3. Pengelolaan Air Minum dan Makanan di RumahTangga,
4. Pengelolaan Sampah di Rumah Tangga, dan
5. Pengelolaan Limbah Cair di Rumah Tangga.
Dalam pelaksanaan STBM di lapangan, metode yang digunakan adalah
pemicuan yaitu suatu kegiatan memunculkan rasa butuh akan sanitasi pada diri
individu di masyarakat dengan cara menganalisa situasi lingkungan dan perilaku
masyarakat itu sendiri sehingga muncul kesadaran internal dari masyarakat dan
terdorong untuk mewujudkan dalam perilaku yang sehat serta membangun sarana
sanitasinya secara mandiri.
Intervensi kegiatan pemicuan meliputi tiga tahapan yaitu kegiatan
prapemicuan, pelaksanaan pemicuan dan pasca pemicuan. Kegiatan prapemicuan
tujuannya untuk mendapatkan dukungan dari tokoh masyarakat baik tokoh formal
dan tokoh informal agar kegiatan pemicuan dapat berjalan lancar. Sedangkan
kegiatan pemicuan dimaksudkan untuk memunculkan kebutuhan terhadap sanitasi.
Pasca pemicuan meliputi kegiatan yang bertujuan untuk melakukan penguatan
sehingga masyarakat dengan kemauan sendiri mau berubah perilakunya dan
membangun sarana jambannya sendiri atau dapat juga berupa kegiatan untuk
memonitoring perubahan perilaku yang telah terjadi.
Cakupan jamban di Kabupaten masih sangat rendah baru mencapai 61.89%
masih banyak masyarakat yang BAB Sembarang tempat, dari 105 Kelurahan/Desa
binaan baru 13 Dusun yang ODF dan 10 Desa ODF. Kondisi ini terus di picu untuk
meningkatkan akses jamban. Pelaksanaan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
dengan Lima pilar akan mempermudah upaya meningkatkan akses sanitasi
masyarakat yang lebih baik serta mengubah dan mempertahankan keberlanjutan
budaya hidup bersih dan sehat.

b. Dasar Hukum
Peraturan terkait :
1. UU Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
2. PP Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan
Pemerintah Propinsi sebagai Daerah Otonom
3. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 852 tahun 2008, tentang Strategi Nasional
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)
4. Permenkes Nomor 922/Menkes/SK/VIII/2008 tentang Pembagian Urusan
Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota Bidang Kesehatan
5. Permenkes RI Nomor 3 Tahun 2014 tentang Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
(STBM)

B. Penerima Manfaat
1. Penerima manfaat dari kegiatan Pertemuan Evaluasi Program Sanitasi Total
Berbasis Masyarakat (STBM) adalah :
 Pengelola Perogram Kesehatan Lingkungan UPT Puskesmas
 Fasilitator Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)
 Pengelola Program Kesehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten

C. STRATEGI PENCAPAIAN KELUARAN


Kegiatan Pertemuan Evaluasi Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
(STBM) adalah kegiatan untuk mengevaluasi hasil kegiatan STBM selama 1 tahun
anggaran. Dalam pertemuan dimaksud semua pengelola program Kesehatan
Lingkungan Puskesmas mempersentasikan hasilnya kegiatan termasuk pencapaian
dan hambatan atau masalah di temukan selama menjalankan kegiatan. Dalam
pertemuan ini akan dibuat rencana tindak lanjut untuk perencanaan kegiatan tahun
berikutnya.
D. KURUN WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN
Pelaksanaan kegiatan ditargetkan dari bulan Oktober tahun 2020
JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

TAHUN 2020
KEGIATAN TW I TW II TW III TW IV
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGT SEP OKT NOP DES

Pertemuan Evaluasi Program


Sanitasi Total Berbasis                        
Masyarakat (STBM)

C. BIAYA YANG DIPERLUKAN


Biaya yang digunakan untuk kegiatan Program Penyeatan Lingkungan sebesar
Rp.8,510,000,- (DELAPAN JUTA LIMA RATUS SEPULUH RIBU RUPIAH) dengan
bersumber dari Dana APBN Tahun 2020.

D. PENUTUP
Demikianlah Kerangka Acuan Kerja (Term Of Reference) untuk program Kesehatan
Lingkungan yang terkait dengan Pertemuan Evaluasi Program Sanitasi Total Berbasis
Masyarakat (STBM) tahun 2020.

Kepala Dinas Kesehatan


Kabuapten Tolitoli,

Drs. BAKRI IDRUS, Apt.,MM 


NIP. 19670209 199303 1 001

Anda mungkin juga menyukai