Anda di halaman 1dari 11

I.

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Unsur hara adalah suatu senyawa/zat anorganik yang ada didalam tanah
yang sangat dibutuhkan oleh tanaman untuk pertumbuhan dan perkembangan
tanaman. Oleh sebab itu, unsur hara sangat penting dan perlu bagi tanaman agar
tidak tumbuh abnormalitas atau pertumbuhan terhambat tidak dengan
semestianya. Berdasarkan tingkat kebutuhan tanaman, unsur hara dapat
digolongkan menjadi dua macam yaitu unsur hara makro dan unsur hara mikro.
Unsur hara makro adalah unsur hara yang sangat dibutuhkan dan diperlukan oleh
tanaman dalam jumlah yang relatif banyak. Ada dua macam yang dibutuhkan
unsur makro dalam relatif banyak yaitu unsur hara makro primer seperti kalium
(k), phospor (p) dan nitrogen (n), sedangkan unsur hara makro sekunder seperti
kalium (ca), magnesium (mg) dan sulfur (s). Unsur hara mikro  adalah unsur hara
yang dibutuhkan dan diperlukan oleh tanaman dalam jumlah relatif kecil.
Biasanya senyawa yang dibutuhkan oleh unsur hara mikro adalah Besi (Fe),
Borium (B), Mangan (Mn), Tembaga (Cu), Seng (Zn) dan Molibdenum (Mo).
Tembaga (Cu) merupakan salah satu unsur hara mikro yang dibutuhkan
tanaman. Tanaman menyerap tembaga (Cu) dalam bentuk Cu2+ melalui akar dan
dapat diserap melalui daun dalam bentuk molekul kompleks organik. Tembaga
sebagai pupuk digunakan dalam bentuk CuSO4.5H2O atau Cupri sulfat.
Kebanyakan Cu terdapat dalam kloroplas (>50%) dan diikat oleh plastosianin.
Senyawa ini mempunyai berat molekul sekitar 10.000 dan masing-masing
molekul mengandung satu atom Cu. Hara mikro Cu berpengaruh pada klorofil,
karotenoid, plastokuinon dan plastosianin. Fungsi dan peranan Cu antara lain :
mengaktifkan enzim sitokrom-oksidase, askorbit-oksidase, asam butirat-fenolase
dan laktase. Berperan dalam metabolisme protein dan karbohidrat, berperan
terhadap perkembangan tanaman generatif, berperan terhadap fiksasi nitrogen
secara simbiotis dan penyusunan lignin.Adapun gejala defisiensi/ kekurangan Cu
antara lain : pembungaan dan pembuahan terganggu, warna daun muda kuning
dan kerdil, daun-daun lemah, layu dan pucuk mongering serta batang dan tangkai
daun lemah.

1
1.2 Tujuan

1. Mendeskripsikan sejarah unsur hara mikro cuprum (tembaga)


2. Menjelaskan keberadaan unsur hara mikro cuprum
3. Menjelaskan manfaat unsur hara mikro cuprum bagi tanaman
4. Menjelaskan kelebihan dan kekurangan unsur hara mikro cuprum bagi
tanaman
5. Menjelaskan fungsi unsur hara mikro cuprum bagi tanaman
6. Menjelaskan bentuk dan kandungan cuprum dalam tanah
7. Memjelaskan jenis-jenis pupuk unsur hara mikro cuprum

2
II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sejarah Unsur Hara Cuprum (Tembaga)


Tembaga adalah salah satu logam yang melimpah jumlah di bumi dan
dapat ditemukan diberbagai tempat. Tembaga ditemukan sebagai logamnya
langsung, dalam tembaga oksida seperti kuprit (Cu2O)dan tembaga sulfida seperti
kolkosit (CuS2). Tembaga juga ditemukan dalam mineral lain seperti kalkopirit
(CufeS2 atau Cu2S. FeS3) dan bornite (Cu3FeS3). Tembaga juga ditemuksn
dalam senyawa-senyawa karbonat seperti Malachite, CuCO3.Cu(OH)2, Azurite,
2CuCO3.Cu(OH)2, and Atacamite, CuCl3.3Cu(OH)2. Sumber tembaga sebagai
unsurnya dapat ditemukan dinegara swedia digunung Ural, jumlah yang besar
terdapat di Amerika dekat danau Superior. Walaupun dalam bentuk unsurnya
tembaga ini juga mengandung dalam jumlah sedikit logam lain seperti perak,
bismuth, dan timbal.

2.2. Cuprum
Tembaga adalah unsur kimia dengan simbol C (dari bahasa Latin:
tembaga) dan nomor atom 29. Ini adalah uletlogam dengan sangat tinggi termal
dan konduktivitas listrik . Tembaga murni lembut dan lunak; permukaan baru
terkena memiliki warna kemerahan-oranye. Hal ini digunakan sebagai konduktor
panas dan listrik, bahan bangunan, dan konstituen dari berbagai logam paduan.
Logam dan paduannya telah digunakan selama ribuan tahun.
Di era Romawi, tembaga terutama ditambang di Siprus , maka asal-usul
nama logam sebagai сyprium (logam Siprus), kemudian disingkat menjadi
сuprum. Senyawa yang biasa ditemui tembaga (II) garam, yang sering
menyampaikan warna biru atau hijau untuk mineral seperti azurite danpirus dan
telah banyak digunakan secara historis sebagai pigmen. Struktur arsitektur
dibangun dengan korosi tembaga untukmemberikanhijau verdigris (atau patina ).
Seni dekoratif mencolok fitur tembaga, baik dengan sendirinya dan
sebagai bagian dari pigmen. Tembaga sangat penting untuk semua organisme
hidup sebagai jejak mineral diet karena merupakan konstituen utama dari

3
pernapasan kompleksenzim sitokromcoksidase . Dalam moluska dan krustasea
tembaga merupakan konstituen dari pigmen darah hemocyanin , yang digantikan
oleh besi-kompleks hemoglobin dalam ikan dan lainnya vertebrata. Bidang utama
di mana tembaga ditemukan pada manusia adalah hati, otot dan tulang. senyawa
tembaga yang digunakan sebagai zat bakteriostatik, fungisida, dan pengawet kayu.

Gambar 1 Unsur Cu (Tembaga)

Tembaga berperanan dalam fotosintetis, karena merupakan bagian

penyusun enzim kloroplas plastosianin dalam sistem transpor elektron antara

fotosistem I dan II. Kebanyakan Cu dalam tanaman dijumpai di dalam organel.

Tembaga merupakan bagian dari beberapa oksidase, seperti asam askorbat

oksidase dan polifenol oksidase. Seperti telah disebutkan di depan, Cu dan Zn

dijumpai dalam superoksida dismutase, yang dapat memecah O2 dalam organisme

aerob.
Tembaga merupakan kofaktor untuk sintetis enzim-enzim tertentu.

Tembaga mungkin menjadi racun dalam tanah yang pernah disemprot dengan Cu,

seperti campuran Bordeaux. Walaupun demikian kebayakan tanah secara kokoh

memiliki sistem buffer untuk melawan Cu bebas dalam jumlah yang cukup

menjadi racun karena adnya adsorpsi  Cu yang kuat. Defisiensi tembaga adalah

umum pada tanah-tanah gambut yang mengakibatkan pertumbuhan yang tidak

normal, seperti pelayuan yang cepat dan batang-batang yang lemah. Gejala yang

tampak dari satu tanaman ketanaman lainnya berbeda, digunakan dalam bentuk
CuSO4.5H2O atau Cupri sulfat.

4
2.2.1 Manfaat Unsur Hara Mikro Cuprum Bagi Tanaman
Adapun manfaat dari unsur hara mikro Cuprum sebagai berikut
a. Bahan pembentuk klorofil,
b. katalisator untuk proses-proses fisiologis tanaman,
c. mengaktifkan enzim sitokrom-oksidase, askorbit-oksidase,
d. asam butirat-fenolase dan laktase

2.2.2 Kelebihan dan Kekurangan Unsur Hara Mikro Cuprum Bagi Tanaman
 Kelebihan unsur hara mikro cuprum
Adapun kelebihan dari unsur hara mikro cuprum antara lain sebagai
berikut :
a. Tanaman tumbuh kerdil
b. Percabangan terbatas
c. Pembentukan akar terhambat
d. Akar menebal dan berwarna gelap

 Kekurangan unsur hara mikro cuprum


Adapun kekurangan dari unsur hara mikro cuprum antara lain sebagai
berikut :
a. Daun berwarna hijau kebiruan
b. Tunas daun menguncup
c. Pertumbuhan bunga terhambat
d. Ujung daun layu secara tidak merata
e. Kadang terjadi klorosis, terdapat bercak-bercak kuning pada daun
f. Pertumbuhan tanaman kerdil

Gambar 2 Tanaman kekurangan unsur Cu terjadi klorosis, terdapat bercak-bercak


kuning pada daun

5
2.2.3 Fungsi Unsur Hara Mikro Cuprum Bagi Tanaman
Adapun fungsi dari unsur hara mikro cuprum antara lain sbb :
a. Tembaga sangat diperlukan dalam pembentukan enzim-enzim dan juga
pembentukan hijau daun (klorofil)
b. Tembaga sangat diperlukan dalam pembentukan macam-macam enzim
seperti ascorbic acid oxydase, lacosa, butirid coenzim a. dehidrosenam.
Berfungsi sebagai aktivator beberapa enzim seperti laktase, oksidase,
dan asam askorbat.

2.2.4 Bentuk Cuprum Dalam Tanah


Bentuk-bentuk kimia Cu di dalam tanah banyak dipengaruhi oleh sifat-
sifat penyusun tanah. Fraksionasi terhadap Cu di dalam tanah yang dilakukan oleh
McLaren dan Crawford (1973) menunjukkan bahwa bentuk Cu dalam tanah
adalah sebagai berikut:
a. Cu dalam larutan tanah dan bebas dipertukarkan;
b. Cu yang diikat dengan lemah oleh ikatan atau senyawa inorganik;
c. Cu yang diikat oleh senyawa organik;
d. Cu yang berikatan dengan oksida bebas;
e. Residu Cu yang terikat pada kisi-kisi struktur liat.
Kandungan Cu total didalam tanah sekitar 1 sampai 50 mg Cu kg -1. Di
dalam tanah Cu berada dalam mineral, dalam bahan organik, terjerap secara
spesifik, bentuk Cu dapat ditukar (Cu-dd), dan sebagai ion Cu2+ dan kompleks
Cu / organik didalam larutan tanah. Mineral sulfida kalkopirit (CuFeS2)
merupakan sumber paling penting Cu tanah (Barber, 1995). Unsur Cu diikat kuat
oleh bahan organik tanah lebih kuat daripada unsur-unsur logam yang lain,
kecuali Fe dan Al, melalui gugus karboksil dan fenol. Oleh karena itu,
keberadaannya didalam tanah teragih sesuai dengan kandungan bahan organik
didalam profil tanah.

2.2.5 Kandungan Cuprum Dalam Tanah


Di dalam tanah Cu terdapat dalam bentuk malachit (CaCO3Cu(OH)2 dan
Cuprit (Cu2O). Kandungan Cu pada tanah mineral biasanya cukup. Sebaliknya,

6
pada tanah organik (Histosols) ketersedian Cu sangat rendah akibat terikat kuat
pada bahan organik. Tanah-tanah berpasir dengan kandungan bahan organik
rendah umumnya kahat Cu akibat kehilangan melalui pelindian, akibatnya
pertumbuhan tanaman menjadi tidak normal (layu dengan cepat dan batang
tanaman melemah). Tanah liat merupakan tipe tanah yang memiliki kemungkinan
kahat Cu paling kecil (Munawar, 2011).

Gambar 3 Gambaran kandungan cuprum dalam tanah


Didalam larutan tanah, lebih dari 99% Cu berupa kompleks dengan bahan
organik dan sangat sedikit dalam bentuk Cu 2+, tetapi kedua bentuk tersebut dapat
diserap oleh tanaman (Barber, 1995). Pada pH kurang dari 6,9 Cu terikat kuat
sebagai ion Cu2+, sedangkan pada pH lebih tinggi dari 6,8 Cu berada dalam bentuk
Cu (OH)2. Seperti kebanyakan hara mikro, kandungan Cu larut yang tinggi dapat
meracun, karena jumlah Cu yang terlalu banyak dapat menekan aktivitas Fe dan
menyebabkan terjadinya kekahatan Fe pada tanaman. Sebaliknya, konsentrasi Fe,
Mn, dan Al di dalam tanah berpengaruh terhadap ketersediaan Cu, tanpa
memandang jenis tanahnya (Munawar, 2011).

2.3. Pupuk
Pupuk adalah suatu bahan yang mengandung satu atau lebih unsur hara
atau nutrisi bagi tanaman untuk menopang tumbuh dan berkembangnya tanaman.
Unsur hara yang diperlukan oleh tanaman adalah sebagai berikut: c, h, o
(ketersediaan di alam melimpah), n, p, k, ca, mg, s (hara makro), dan fe, mn, cu,

7
zn, cl, mo, b (hara mikro). Pupuk dapat diberikan lewat tanah, daun, atau diinjeksi
ke batang tanaman. Jenis pupuk ada bentuk padat maupun cair.
Berdasarkan proses pembuatannya pupuk dibedakan menjadi pupuk alam
dan pupuk buatan. Pupuk alam adalah pupuk yang didapat langsung dari alam,
contohnya fosfat alam, pupuk kandang, pupuk hijau, kompos. Jumlah dan jenis
unsur hara yang terkandung di dalamnya sangat bervariasi. Sebagian dari pupuk
alam dapat disebut sebagai pupuk organik karena merupakan hasil proses
dekomposisi dari material mahluk hidup seperti, sisa tanaman, kotoran ternak, dan
lain-lain. Sedangkan pupuk buatan adalah pupuk yang dihasilkan dari proses
pembuatan pabrik. Kadar, hara, jenis hara, dan komposisi hara di dalam pupuk
buatan sudah ditentukan oleh produsen dan menjadi ciri khas dari
penamaan/merek pupuk. Berdasarkan ragam hara yang dikandungnya, pupuk
buatan dibedakan atas pupuk tunggal dan pupuk majemuk.
Pupuk tunggal merupakan jenis pupuk yang mengandung satu macam
unsur hara, misalnya pupuk N (nitrogen), pupuk P (fosfat), atau pupuk K (kalium)
Pupuk tunggal yang mengandung unsur N dikenal pupuk urea, ZA (zvavelvuure
ammonium) biasa disebut ammonium sulfat. Pupuk yang mengandung unsur P
yaitu TSP (triple superphosfat) dan SP-3. Suatu pupuk disebut urea bila
kandungan Nitrogen dalam pupuk tersebut sekitar 45-46% N, bila pupuk nitrogen
lain yang mengandung N selain 45-46% N tidak bisa disebut urea. Contoh lain
adalah SP-36 adalah pupuk P yang kandungan P2O5 sebesar 36%. Pupuk yang
mengandung unsur K ialah pupuk KCl, K2SO4 (ZK). Pupuk buatan yang
mengandung lebih dari satu unsur hara disebut pupuk majemuk, misalnya pupuk
NP, NK, dan NPK. Pupuk NP adalah pupuk yang mengandung unsur N dan P.
Pupuk NPK adalah pupuk majemuk yang mengandung unsur 3 hara yaitu N, P,
dan K. Perbandingan kandungan hara dalam setiap pupuk majemuk berbeda-beda.

2.3.1 Jenis Pupuk Cuprum (Tembaga)


 Copper Sulfate
Adalah pupuk berbahan dasar tembaga (Cu) yang berfungsi menambah
unsur Cu di dalam tanah. Pupuk Cu dipakai di tanah gambut yang dicampur

8
dengan Zinc Sulphate (Zn) adalah salah satu senyawa yang juga sangat diperlukan
untuk memaksimalkan pertumbuhan dan produktivitas tanaman kelapa sawit.
Unsur tembaga (Copper- Cu) merupakan salah satu unsur mikro penting
bagi tanaman. Peranannya sangat penting bagi beberapa proses enzimatik dan
menjadi kunci bagi pembentukan zat hijau daun (klorofil).

Gambar 4 Pupuk Cu (Copper Sulphate)

Gambar 5 Pupuk Cu (Copper Sulphate)

9
III. PENUTUP

10
DAFTAR PUSTAKA

https://klinikhidroponik.com/unsur-hara-mikro-tanaman-4-tembaga-copper
cuprum-cu/

http://fredikurniawan.com/pengertian-unsur-hara-dan-jenis-jenisnya/

http://digilib.unila.ac.id/30449/2/SKRIPSI%20TANPA%20BAB
%20PEMBAHASAN.pdf

http://www.stppgowa.ac.id/informasi/artikel-ilmiah/250-peranan-unsur-hara-
dalam-tanaman.htm

https://theadiokecenter.wordpress.com/2013/03/12/manfaat-unsur-hara-mikro/

http://www.lautanluas.com/id/industries/products/agriculture/applications/micron
utrient-fertilizer/

https://www.academia.edu/8920069/KELEBIHAN_DAN_KEKURANGAN_UN
SUR_HARA_MAKRO_DAN_MIKRO

http://8villages.com/full/petani/article/id/59ca2ba0536469d27e7b7feb

https://www.sampulpertanian.com/2017/01/bedengan-adalah.html?m=1

https://id.scribd.com/doc/301297881/NAUNGAN

http://duniakebun.blogspot.com/2010/12/teknik-pembibitan-awal-pre-
nursery.html?m=1

https://www.google.com/amp/s/fikhimlf.wordpress.com/2014/02/04/cara-
membuat-lahanbedengan-konvensional-yang-mudah/amp/

https://www.pustakapetani.com/2019/02/cara-membuat-naungan-pembibitan-
yang.html?m=1

http://utomo-kelapasawit.blogspot.com/2011/03/persiapan-lahan-penanaman-
kelapa-sawit.html?m=1

11

Anda mungkin juga menyukai