PENDAHULUAN
24 Tahun 2007). Salah satu bencana yang sering terjadi di Indonesia dan
peristiwa bergetarnya bumi akibat pelepasan energi di dalam bumi secara tiba-tiba
yang ditandai dengan patahnya lapisan batuan pada kerak bumi (BMKG, 2017).
Menurut data dari USGS (United States Geological Survey) tahun 2018
tercatat kejadian gempa bumi di dunia tahun 2015 sebanyak 1.565 kali, tahun
2016 sebanyak 1.696 kali, tahun 2017 sebanyak 1.566 kali dan tahun 2018 tercatat
kejadian gempa bumi mengalami peningkatan yaitu sebanyak 1.808 kali. Adapun
5 negara yang rawan mengalami bencana gempa bumi yaitu China, Jepang, Iran,
letak Indonesia tersebut sering terjadi pergerakan antar lempeng yang kemudian
mengakibatkan adanya jalur gempa bumi, rangkaian gunung api aktif serta
palung lautan (Oceanic Trench) disebelah selatan gugusan pulau Jawa, Bali dan
yang ditimbulkan akibat bencana pada suatu wilayah dan kurun waktu tertentu
yang dapat berupa kematian, luka, sakit, jiwa terancam, hilangnya rasa aman,
Baiquni, 2014).
selama tahun 2018, terjadi 1.999 kejadian bencana di Indonesia. Dampak yang
dunia dan hilang, 13.112 orang luka-luka, 3,06 juta jiwa mengungsi dan
terdampak bencana, 339.969 rumah rusak berat, 7.810 rumah rusak sedang,
telah terjadi sebanyak 50 kali bencana gempa bumi yang menimbulkan kerusakan
dan bencana gempa bumi disertai tsunami sebanyak 1 kali. Menurut data tersebut,
dikabarkan bahwa jumlah korban meninggal untuk bencana gempa bumi sebanyak
2
581 orang dan korban luka-luka sebanyak 2.661 orang. Dibandingkan dengan
bencana pada tahun 2018 terhitung paling besar sejak 2007. Selain menelan
korban jiwa dan menimbulkan sejumlah kerusakan, bencana yang terjadi juga
menyebabkan kerugian ekonomi yang cukup besar. Misalnya, akibat gempa bumi
Sementara akibat gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah, kerugian dan kerusakan
diperkirakan lebih dari Rp 13,82 triliun. Dilihat dari segi jumlah kejadian
bencana, tahun 2018 tak beda jauh dengan jumlah kejadian bencana tahun 2016
yaitu 2.306 kejadian dan 2017 sebanyak 2.392 kejadian. Namun dampak yang
2019 terjadi sebanyak 84 kali. Jumlah gempa juga mengalami peningkatan jika
Pada Juli 2019, telah terjadi beberpa kali gempa bumi yang merusak, diantaranya
dan lebih dari 2.000 rumah rusak di Halmahera Selatan (Setyvani, 2019).
Gempa juga terjadi di Bali Selatan pada bulan Juli 2019 dengan magnitudo
6,0 SR, berpusat pada 83 kilometer barat daya Nusa Dua Bali, dengan kedalaman
3
beberapa bangunan rumah rusak ringan dan genteng berjatuhan di Tuban, Badung,
Kutuh, SMPN. 2 Kuta Selatan, Pura Loka Natha, Alfamart Ungasan, bangunan
gapura ITDC Nusa Dua, Hotel Mercuse Nusa Dua, dan kantor Camat Kuta selatan
(Pebriansyah, 2019).
untuk mendidik dan melatih diri dengan melakukan simulasi setiap tanggal 26 tiap
bulan. Hal ini telah menjadi komitmen Pemerintah Provinsi Bali pasca penetapan
mancanegara datang ke Bali, bahkan Pulau Bali lebih dikenal dari Indonesia. Pada
saat gempa bumi terjadi di Nusa Dua Bali, Kementerian Pariwisata menghimbau
salah satu Kabupaten di Bali yang memiliki tempat wisata yang banyak
4
Garuda Wisnu Kencana, Kawasan ITDC Nusa Dua, dan Bandara Internasional
Ngurah Rai.
Kejadian gempa bumi pada 16 Juli 2019 di Nusa Dua, Kabupaten Badung
kawasan ITDC Nusa Dua (BPBD, 2019). Divisi operasional ITDC Nusa Dua
terjadi gempa bumi, sikap pelaku wisata yaitu berlindung di bawah meja dan
berlari keluar ruangan Adapun kerusakan yang terdapat di beberapa hotel pada
kawasan ITDC Nusa Dua seperti keretakan pada bangunan hotel. Besarnya
gempa bumi, dan kesiapsiagaan menghadapi bencana gempa bumi dari pelaku
penelitian sebagai berikut: “Apakah ada hubungan antara tingkat pendidikan dan
5
tingkat pengetahuan dengan sikap pelaku wisata dalam menghadapi bencana
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
tahun 2020.
2020.
D. Manfaat Penelitian
6
Dari hasil penelitian yang nantinya akan diperoleh, peneliti berharap hal
tersebut dapat memberikan manfaat. Manfaat dari penelitian ini dapat dibagi
menjadi dua, yaitu manfaat teoritis dan manfaat praktis, antara lain:
1. Manfaat teoritis
bumi.
2. Manfaat praktis
7
sikap pelaku wisata dalam menghadapi bencana gempa bumi di Kabupaten
Badung.
c. Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi kepada pelaku wisata dalam