Nim : 1130017158/6D
Desen : Priyo Mukti Pribadi Winoto, S. Kep.Ns., M. Kep
VIDEO 1
PRAKTIKUM RESUME KLASIFIKASI 4 WARNA TRIAGE
GAWAT DARURAT
Triage adalah proses skrining pasien untuk menentukan pasien mana yang harus ditangani
terlebih dahulu dibandingkan dengan pasien lainya, system triage medis akan mengevaluasi
dan mengkategorikan pasien yang sakit atau mengalami trauma ketika sumber daya
kesehatanya tidak berbanding dengan jumlah pasien yang ada saat itu.
Triage terdiri dari 4 warna yaitu : merah, kuning, hijau, dan hitam
1. Kode warna merah diberikan kepada pasien dengan kegawatdaruratan yang
mengancam nyawa contoh : pasien kecelakaan dengan luka yang sangat parah , pasien
sesak nafas berat, pasien perdarahan hebat, trauma kepala dengan pupil tidak saama
(ansokor), luka bakar luar lebih dari 50%, gangguan jantung yang mengancam.
2. Kode warna kuning diberikan kepada pasien dengan kegawatdaruratan yang tidak
mengancam nyawa dan dalam kondisi stabil. Contohnya : pasien curiga dengan
penyakit infeksiaeperti TB, pneumonia, Flu burung, dll, pasien sesak nafas tidak
terlalu berat, ibu yang melahirkan , kcelakaan dan luka tidak terlalu parah, pasien
patah tulang ringan , pasien dengan status tidak jelas
3. Kode warna hijau diberikan kepada pasien dengan kasus ringan yang perawatannya
dapat ditunda, contoh : pasien luka lecet ringan, pasien dengan demam, pasien
dengan mual muntah, pasien mencret,
4. Kode warna hitam diberika kepada pasien yang setelah diperiksa tidak menunjukan
tanda-tanda kehidupan, pasien dipastika sudah meninggal atau meninggal pada saat
perjalanan ke rumah sakit.
VIDEO 2
START TRIAGE BASIC
TRAUMA SCORING
Skor Trauma sering merupakan alat audit dan penelitian yang digunakan untuk
mempelajari hasil trauma dan perawatan trauma, dari pada memprediksi hasil untuk
masing masing pasien. Banyak sistem penilaian yang berbeda telah dikembangkan;
beberapa didasarkan pada skor fisiologis (misalnya, Glasgow Coma Scale (GCS)) dan
sistem lainnya bergantung pada deskripsi anatomi (misalnya, Skala Cedera
Singkatan). Namun, tidak ada sistem penilaian yang diterima secara universal dan
masing-masing sistem memiliki keterbatasannya sendiri