Anda di halaman 1dari 9

Nama : Safrida Arianti

NIM : 20191660133

Prodi S1 Keperawatan Program Transfer

Mata Kuliah Keperawatan Menjelang Ajal dan Paliatif

Buatlah askep paliatif pada kasus dibawah ini!

Ny. T usia 33 tahun, jenis kelamin wanita, pendidikan tamat SMP, pekerjaan buruh
pabrik, status marital menikah dan memiliki 1 orang anak, beragama islam, alamat
Pekanbaru, masuk RS tanggal 14 April 2020 pukul 15.00 WIB, No. RM:
3174063001644xx, dirawat di RS Muhammadiyah dengan diagnosa
Adenomacolon Stadium IV, pengkajian dilakukan pada tanggal 25 April 2020 jam
10.00 WIB. Status antropometri BB 40 kg, TB 152 cm, IMT 17,3. Klien masuk
rumah sakit dengan keluhan utama nyeri pada bagian perut sebelah kanan
sejak satu tahun yang lalu. Klien diantar oleh suami ke RSM, awalnya klien
dirawat dengan diagnosa medis appendicsitis. Kemudian setelah dilakukan
pemeriksaan lebih lanjut ternyata klien didiagnosa penyakit kanker kolon dari hasil
pemeriksaan biopsi.

Hasil pemeriksaan fisik pada saat pengkajian menunjukkan keadaan umum


klien tampak sakit sedang, kesadaran compos mentis, RR: 25 x/mnt, TD:
110/70 mmHg, N: 89 x/menit, S: 360C, Vesikuler, Rhonci/Wheezing -/-,
Galop/murmur -/-, skala nyeri dibagian perut 6/10. Riwayat penyakit, suami klien
mengatakan sejak satu tahun yang lalu timbul benjolan kecil dan semakin
membesar diperut istrinya, suami klien juga mengatakan dalam keluarga istrinya
ada yang menderita penyakit kanker yang sama seperti klien, klien jarang
mengkomsumsi sayur -sayuran dan buah-buahan karena kurang menyukai.

Pada saat pengkajian didapatkan data; klien telah dilakukan tindakan medis
pada tanggal 20 April 2020 yaitu laparatomi dan kolostomi. Keluhan saat ini yang
dirasakan oleh klien adalah nyeri perut daerah post operasi menjalar ke daerah
vagina dengan skala 6/10. Pola aktivitas sehari-hari: klien mengeluh belum dapat
beraktifitas secara mandiri, karena klien merasa kepala terasa pusing dan
lemah jika beraktivitas, klien dalam melakukan kebutuhan sehariharinya hanya bisa
dilakukan sambil duduk di atas tempat tidur.

Terapi yang diperoleh pada tanggal 25 April 2020: Codipront 2x1 cap, OMZ 3x1
tab, Levofloxacin 1x1000 mg, Ultracet 3x1 tab, MST 2x10 mg, Amitripilin
1x12,5 mg, Micostastain Drop 4x1cc, Tracetat 3x15 cc, OBH campur 3x1 sdm,
Theophilin 3x1 tab, Salbutamol 3x1 tab, Lasix 1x1 tab, Nebulizer 3x/hari
(bisolvon, ventolin), IVFD Amiparen 500 ml/12 jam, nacl 0,9% 500 ml/12 jam.

Pemeriksaan diagnostik yang telah dilakukan yaitu; Hasil hematologi rutin


(24/2/2014): Hb 11,7 g/dL (N: 13-18), Leukosit 12,11 ribu/uL (N: 5-10), Trombosit
323 ribu/uL (N: 150-440), Eritrosit 4,00 ribu/uL (N: 4,6-6,2), Ht 33 vol% (N:40-54).
Kimia darah (24/2/2014): SGOT 52 U/L (N: 0-38), SGPT 19 U/L (N: 0-41), Alb:
3.0 g/dL (N: 3,8-5,4). APTT; ps: 30,7, kontrol: 33,9.Ro Thorax (18/2/2014):
dicurigai lesi metastase pada kedua paru. MSCT abdomen dan pelvis (19/2/2014):
massa pada rectum dengan infiltrasi jaringan lemak perirektal, mesenterial
perilingmoid dan dinding panggul disertai asites.

PA (26 April 2020) kesimpulan; infiltrasi adenokarsinoma berdiferensi sedang


pada vagina. Emboli limfovaskuler ditemukan.
ASKEP PALIATIF

A. PENGKAJIAN
Hari/tanggal : Sabtu, 25 April 2020
Jam : 10.00 WIB
Tempat : RS Muhammadiyah
Oleh : Safrida Arianti
Sumber data : Pasien, keluarga pasien dan status rekam medis pasien
1. Identitas pasien

a. Nama Pasien : Ny. T


b. Usia : 33 Tahun
c. Jenis Kelamin : Perempuan
d. Agama : Islam
e. Pendidikan : SMP
f. Pekerjaan : Buruh Pabrik
g. Status Perkawinan : Kawin
h. Bangsa : Indonesia

i. Alamat : Pekanbaru
j. Diagnosa Medis : Adenomacolon Stadium IV
k. No. RM : 3174063001644xx
l. Tanggal masuk RS : 14 April 2020 jam 15.00

2. Riwayat penyakit dahulu :


Suami klien mengatakan sejak satu tahun yang lalu timbul benjolan kecil
dan semakin membesar diperut istrinya.
3. Riwayat Kesehatan Sekarang :
Klien masuk rumah sakit dengan keluhan utama nyeri pada bagian perut
sebelah kanan. Klien telah dilakukan tindakan medis pada tanggal 20
April 2020 yaitu laparatomi dan kolostomi. Sekarang mengeluh nyeri di
perut bekas operasi dengan skala nyeri 6/10.
4. Riwayat kesehatan keluarga :
Suami klien mengatakan dalam keluarga istrinya ada yang menderita
penyakit kanker yang sama seperti klien.
5. Pemeriksaan Fisik:
a. B1 ( Breathing):
- RR: 25 x/mnt
- Suara napas Vesikuler, Rhonci/Wheezing -/-
- Batuk -
- O2 tambahan -
b. B2 ( Blood )
- TD: 110/70 mmHg
- Galop/murmur -/-
- N: 89 x/menit,
- S: 36ºC
- Akral hangat basah dan pucat
- CRT <2 detik
c. B3 ( Brain )
- kesadaran compos mentis
- GCS 456
- skala nyeri dibagian perut 6/10
- klien merasa kepala terasa pusing
- klien tampak menyeringai kesakitan saat bergerak
d. B4 ( Bladder )
- Kateter urin +
- Urine : warna kuning, ±1000cc/hari
- Distesi kandung kemih -
e. B5 ( Bowel )
- BAB normal
- Mual dan muntah -
- NGT -
- Distensi abdomen -
- Bising usus ± 15x/m
f. B6 ( Bone )
- klien mengeluh belum dapat beraktifitas secara mandiri, karena
klien merasa kepala terasa pusing dan lemah jika beraktivitas,
klien dalam melakukan kebutuhan sehari-harinya hanya bisa
dilakukan sambil duduk di atas tempat tidur.
- Turgor kulit normal
- Lesi -
6. Pemeriksaan Penunjang
Hasil hematologi rutin (24/2/2014):
- Hb 11,7 g/dL (N: 13-18)
- Leukosit 12,11 ribu/uL (N: 5-10)
- Trombosit 323 ribu/uL (N: 150-440)
- Eritrosit 4,00 ribu/uL (N: 4,6-6,2)
- Ht 33 vol% (N:40-54)
Kimia darah (24/2/2014):
- SGOT 52 U/L (N: 0-38)
- SGPT 19 U/L (N: 0-41)
- Alb: 3.0 g/dL (N: 3,8-5,4)
- APTT; ps: 30,7, kontrol: 33,9
Ro Thorax (18/2/2014):
- dicurigai lesi metastase pada kedua paru
MSCT abdomen dan pelvis (19/2/2014):
- massa pada rectum dengan infiltrasi jaringan lemak perirektal,
mesenterial perilingmoid dan dinding panggul disertai asites.

PA (26 April 2020)


- kesimpulan; infiltrasi adenokarsinoma berdiferensi sedang pada
vagina. Emboli limfovaskuler ditemukan.

B. ANALISA DATA

Kemungkinan
No Data Diagnosa Keperawatan
Penyebab

1 Data Subjektif Agen pencedera fisik Nyeri akut


- Klien mengatakan ( prosedur operasi )
nyeri diperut
Data Objektif
- klien tampak
menyeringai kesakitan
saat bergerak
- klien mengeluh belum
dapat beraktifitas
secara mandiri
- TD: 110/70 mmHg,
nadi 89 x/menit, RR
89x/m, S: 36ºC, skala
nyeri 6/10

2. Data Subjektif : Nyeri dan Gangguan mobilitas fisik


- klien mengeluh belum ketidakbugaran fisik
dapat beraktifitas
secara mandiri,
karena klien merasa
kepala terasa pusing
dan lemah jika
beraktivitas
Data Objektif :
- klien dalam
melakukan
kebutuhan
sehariharinya hanya
bisa dilakukan sambil
duduk di atas tempat
tidur
- klien tampak
menyeringai
kesakitan saat
bergerak
- fisik tampak lemah

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut b/d agen pencedera fisik ( prosedur operasi ) ditandai dengan
klien mengatakan nyeri diperut, klien tampak menyeringai kesakitan saat
bergerak, klien mengeluh belum dapat beraktifitas secara mandiri, TD:
110/70 mmHg, nadi 89 x/menit, RR 89x/m, S: 36ºC, skala nyeri 6/10
2. Gangguan mobilitas fisik b/d Nyeri dan ketidakbugaran fisik ditandai
dengan klien mengeluh belum dapat beraktifitas secara mandiri, karena
klien merasa kepala terasa pusing dan lemah jika beraktivitas, klien
dalam melakukan kebutuhan sehariharinya hanya bisa dilakukan sambil
duduk di atas tempat tidur, klien tampak menyeringai kesakitan saat
bergerak, fisik tampak lemah
D. INTERVENSI KEPERAWATAN

Diagnosa
No Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan
Keperawatan

1 Nyeri akut b/d agen Setelah dilakukan tindakan Observasi


pencedera fisik keperawatan dalam waktu
( prosedur operasi ) 3x24 jam nyeri berkurang o Identifikasi lokasi,
atau hilang dengan ktiteria karakteristik, durasi, frekuensi,
hasil : kualitas, intensitas nyeri
- Kemampuan aktifitas o Identifikasi skala
meningkat nyeri
- Keluhan nyeri menurun o Identifikasi respon
- Sikap protetktif menurun nyeri non verbal
- TTV dalam batas normal o Identifikasi faktor
yang memperberat dan
memperingan nyeri
o Identifikasi
pengetahuan dan keyakinan
tentang nyeri
o Identifikasi pengaruh
budaya terhadap respon nyeri
o Identifikasi pengaruh
nyeri pada kualitas hidup
o Monitor keberhasilan
terapi komplementer yang
sudah diberikan
o Monitor efek samping
penggunaan analgetik

Terapeutik

o Berikan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri (mis.
TENS, hypnosis, akupresur,
terapi musik, biofeedback,
terapi pijat, aroma terapi, teknik
imajinasi terbimbing, kompres
hangat/dingin, terapi bermain)
o Control lingkungan
yang memperberat rasa nyeri
(mis. Suhu ruangan,
pencahayaan, kebisingan)
o Fasilitasi istirahat dan
tidur
o Pertimbangkan jenis
dan sumber nyeri dalam
pemilihan strategi meredakan
nyeri

Edukasi

o Jelaskan penyebab,
periode, dan pemicu nyeri
o Jelaskan strategi
meredakan nyeri
o Anjurkan memonitor
nyri secara mandiri
o Anjurkan
menggunakan analgetik secara
tepat
o Ajarkan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri

Kolaborasi

o Kolaborasi
pemberian analgetik, jika perlu

2 Gangguan mobilitas Setelah dilakukan tindakan Observasi


fisik b/d Nyeri dan keperawatan dalam waktu o Identifikasi adanya nyeri atau
ketidakbugaran fisik 3x24 jam tidak terjadi keluhan fisik lainnya.
gangguan mobilitas fisik o Identifikasi toleransi fisik
dengan criteria hasil : melakukan pergerakan
- Kekuatan otot meningkat o Monitor frekuensi jantung dan
- Nyeri menurun tekanan darah sebelum
- Kelemahan fisik menurun memulai mobilisasi
- Gerakan terbatas o Monitor kondisi umum selama
menurun melalkuak mobilisasi
Terapiutik
o Fasilitasi aktivitas mobilisasi
dengan alat bantu ( mis, pagar
tempat tidur )
o Fasilitasi melakukan
pergerakan, jika perlu
o Libatkan keluarga untuk
membantu pasien dalam
meningkatkan pergerakan
Edukasi
o Jelaskan tujuan dan prosedur
mobilisasi
o Anjurkan melakukan mobilisasi
dini
o Ajarkan mobilisasi sederhana
yang harus dilakukan (mis,
duduk di tempat tidur, pindah
dari tempat tidur ke kursi )

Anda mungkin juga menyukai