R DENGAN
SUSP. MENINGITIS TB DI RUANG AZALEA LANTAI 2B
(NEUROLOGI)
RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS KEPERAWATAN
PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN XXXV
BANDUNG
2018
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. R DENGAN
SUSP. MENINGITIS TB DI RUANG AZALEA LANTAI 2B
(NEUROLOGI)
RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG
I. PENGKAJIAN ANAK
1. IDENTITAS KLIEN DAN KELUARGA
a. Identitas Klien
Nama : Tn. H
Tanggal Lahir : 19 Maret 1975
Umur : 43 tahun
Agama : Islam
Suku : Sunda
Alamat : Rancaekek, bandung
Diagnosa Medis : Meningitis TB
Tanggal Dikaji : 24 April 2018
Tanggal Masuk RS : 21 April 2018
No. Medrec : 0000903176
b. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. C
Pendidikan : SMP
Hubungan dengan klien : Suami
2. RIWAYAT KESEHATAN
a. Keluhan Utama
Kelemahan ekstremitas bawah
b. Riwayat Kesehatan Sekarang
6 minggu sebelum masuk rumah sakit klien mengeluh nyeri
kepala, skala nyeri 7 (0 – 10) disertai lemah seleruh tubuh.
Dipulangkan karena ada perbaikan, keesokan harinya nyeri kembali
muncul dan dibawa ke RSHS. Ketika dilakukan pengkajian klien
mengeluh kelemahan di kedua ekstremitas bawah, kekuatan otot 5/5.
Mobilitas klien harus dibantu keluarga.
c. Riwayat Kesehatan Dahulu
6 bulan sebelum masuk rumah sakit, klien positif TB paru aktif sudah
mendapatkan pengobatan, berhenti di bulan ke 2 pengobatan
dikarenakan lupa membawa obat ketika ke luar kota. Klien juga
mengeluh tidak bisa tidur sehingga diberikan obat tidur. 2 minggu
steleah pengkonsumsian obat tersebut klien mengeluh kesemutan di
ekstremitas bawah, keluhan menjadi lebih berat setiap harinya hingga
tidak dapat di gerakkan. Klien sedang mendapatkan pengobatan TB
ulang.
d. Riwayat kesehatan keluarga
Keluarga tidak ada yang memiliki riwayat TB
e. Riwayat psikososial spiritual
Kondisi klien dalam keadaan sadar. Klien mengatakan sudah
ikhlas dengan kondisi kesehatannya. Mempasrahkan diri semuanya
kepada Allah SWT dan tenaga kesehatan untuk kesembuhannya.
Aktivitas ibadah klien sempat terhenti pada saat masuk ke rumah
sakit, tetapi sekarang sudah mulai kembali melaksanakan ibadah
meskipun dengan posisi tidur. Dukungan keluarga kepada pasien baik,
hal ini ditunjukkan dengan keluarga bergantian dalam menjaga pasien
setiap hari.
MANDIRI KETERGANTUNGAN
(1 POIN) (O POIN)
AKTIFITAS Tidak perlu supervise, Memerlukan supervise, Skor
arahan, atau bantuan arahan, bantuan personal
personal atau asuhan penuh
Mandiri secara penuh Perlu bantuan mandi
Memerlukan pada lebih dari 1 bagian
bantuan hanya pada tubuh
satu bagian tubuh, Bantuan saat masuk dan
MANDI 1
missal: punggung, keluar kamar mandi atau
area genital atau shower
ekstremitas yang Mandi dilakukan oleh
terkena orang lain
Dapat mengambil Perlu bantuan memakai
pakaian dari lemari baju sendiri
baju dan laci Perlu bantuan dipakaikan
MEMAKAI Memakai baju dan baju secara komplit
1
BAJU pakaian lain secara
lengkap
Memerlukan bantuan
mengikat tali sepatu
Dapat pergi ke kamar Perlu bantuan penuh
kecil untuk berpindah ke
Dapat naik dan turun toilet
dari toilet Dapat membersihkan diri
TOILETING Dapat merapihkan Memerlukan pispot atau 0
baju popok
Dapat membersihkan
area genital tanpa
dibantu
Dapat berpindah dari Memerlukan bantuan
dan ke tempat tidur berpindah dari tempat
BERPINDAH
atau kursi tanpa tidur atau kursi 0
TEMPAT
bantuan Memerlukan bantuan
berpindah secara penuh
Dapat Inkontinensia BAB atau
mengendalikan dan BAK sebagian atau total
KONTINENS menahan rasa ingin
1
IA buang air kecil
(BAK) dan buang air
besar (BAB)
Dapat mengambil Memerlukan bantuan
makanan dari piring sebagian atau total saat
ke mulut tanpa proses makan
MAKAN bantuan Memerlukan metode 1
Persiapan makan dapat parenteral
dilakukan oleh orang
lain
Total skor 4
2) Dada
Tidak ada penggunaan otot napas tambahan, suara napas bersih,
3) Abdomen
Abdomen : abdomen datar, tidak ada benjolan, tidak ada lesi, tidak
ada nyeri tekan, bising usus 8x/menit.
4) Ekstremitas
Ekstremitas Atas : bentuk asimetris, CRT < 2 detik, akral tangan
hangat, terpasang IV line pada tangan sebelah kiri, kekuatan Otot
5/5.
Esktremitas Bawah : bentuk simetris, CRT <2 detik, akral hangat,
terlihat adanya atropi, kekuatan Otot 5/5.
5) Pemeriksaan 12 Syaraf Cranial
a) N. I (olfaktorius)
Dapat mencium bau makanan, dapat membedakan bau
b) N. II (optikus)
Fungsi penglihatan baik, refleks cahaya (+), lapang pandang
(+)
c) N.III (okulomotor), N. IV (throclearis), N. VI (abdusen)
Mata pasien mampu mengikuti arah gerak tangan ke segala
arah, kelopak mata mampu dikedipkan, pupil isokor,
d) N. V (trigeminus)
Fungsi mengunyah normal, sensorik baik dapat menunjukan
area yang diberikan rangsangan. Refleks baik.
e) N. VII (Facialis)
Klien dapat mengangkat kedua alis mata, tersenyum dengan
memperlihatkan gigi, wajah simteris, pengecapan baik.
f) N.VIII (Auditorius)
Pemeriksaan detik arloji dan gesekan jari, hasilnya fungsi
pendengaran baik.
g) N.IX (glosopharingeal), N.X (vagus)
Refleks menelan baik
h) N. XI (accecorius)
Tidak terkaji
i) N. XII (Hypoglosal)
Klien mampu menjulurkan lidah, menggerakkannya ke segala
arah.
6) Pemeriksaan Tanda Rangsangan Meningen dan Iritasi Spinal
a) Kaku kuduk :-
b) Brudzinsky :1:-
II : -
c) Kernig :-
7) Pemeriksaan Resiko Jatuh
Skala Morse (Morse Fall Scale/MFS)
1 2 3 4 Skor
PERSEPSI Keterbatasn Sangat Keterbatas Tidak ada 3
SENORI penuh terbatas an ringan keterbatasan
KELEMBAPA Lembab Sangat Kadang- Tidak ada 3
N terus Lembab kadang lembab
menerus lembab
AKTIVITAS Di tempat Diatas kursi Kadang- Sering 2
tidur kadang berjalan
berjalan
MOBILISASI Tidak dapat Pergerakan Keterbatas Tidak ada 3
bergerak sangat an ringan keterbatasan
terbatas
STATUS Sangat Tidak Adekuat Baik sekali 3
NUTRISI buruk adekuat
FRIKSI/ Bermasalah Potensi Tidak ada 2
GESEKAN Masalah masalah
Total Score 16
Definisi Risiko : < 10 = risiko sangat tinggi 10 – 12 = risiko
tinggi
13 – 14 = risiko sedang 15 – 18 = berisiko
<19 = risiko rendah/tidak berisiko
4. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
a. Ct SCAN belum ada hasil
b. Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan Flag Hasil Satuan Nilai Normal Interpretasi
Hematologi 8 Parameter
Hemoglobin 13,6 g/dl 13 – 15,3
Hematokrit 38,1 % 36,0 – 45,0
Leukosit 4,60 10ribu /uL 4,5 – 11,0
Eritrosit 4,41 Juta/uL 4,2 – 5,5
Trombosit 284 Ribu/uL 150 – 450
Indeks Eritrosit
MCV 86,4 fL 80 – 96
MCH 30,8 Pg 27,5 – 33,2
MCHC H 35,7 % 33,4 – 35.5
Glukosa Sewaktu 128 Mg/dl < 140
SGOT (AST) 16 U/L 15 – 37
SGPT (ALTI 19 U/L 14 - 59
Ureum 22,0 Mg/dl 15,0 – 39
Kreatinin L 0,46 Mg/dl 0,6 – 1,0
Natrium (Na) L 132 mEq/dl 135 - 145
Kalium (K) 5,2 mEq/dl 3,5 – 4,5
Kalsium Ion L 4,49 Mg/dl 4,5 – 5,6
Anti HIV Non Reaktif Non Reaktif
Body Fluid
Protein Cairan LCS H 226 Mg/dl 15 – 45
Gula Cairan LCS 28 Mg/dl
Warna Kuning
Kejernihan Jernih
Jumlah Sel 148 Sel/ul
Hitung Jenis
PMN 22 %
MN 78 %
5. TERAPI
Terapi Kegunaan
IV Line NACL 1500cc/24 jam Pemberian sejumlah cairan kedalam
tubuh untuk menggantikan
kehilangan cairan atau zat zat nutrisi
dari tubuh.
Rifampisin tab 450 mg Golongan antibiotik spketrum luas.
1 x 1 tab (PO) Digunakan untuk menanggulangi
infeksi tuberkulosis
Isoniazid tab 300 mg Golongan obat anti tuberkulosis.
1 x 2 tab (PO) Bekerja dengan cara menghentikan
pertumbuhan bakteri penyebab
tuberkulosis
Etambutol tab 500 mg Golongan antibiotik, untuk
1 x 2 tab (PO) mencegah pertumbuhan bakteri
tuberkulosis
Pirazinamid tab 500 mg Golongan obat anti tuberkulosis.
1 x 3 tab (PO) Bekerja dengan cara menghentikan
pertumbuhan bakteri
Vit. B6 tab 10mg Mencegah terjadinya kerusakan saraf
1 x 5 tab (PO) perifer akibat komplikasi dari
pemberian isoniazid.
Ranitidin 50 gr (2 x 1) IV Termasuk ke dalam golongan obat
H2 histamin bloker. Obat untuk
mengurangi jumlah asam labung
dalam perut.
Dexamethason amp Kelompok obat kotikosteroid.
3 x 1 amp (IV) Bekerja untuk mencegah pelepasan
zat zat dalam tubuh yang
menyebabkan peradangan.
Paracetamol 500 mg Obat yang biasanya digunakan untuk
3x1 mengobati rasa sakit ringan hingga
sedang, mulai dari sakit kepala, nyeri
sendi, dll. Paracetamol juga bisa
digunakan untuk meredakan demam.
6. ANALISA DATA
Data Etiologi Masalah
DS : Gangguan Mobilitas Fisik
- Klien mengeluh lemas
- Klien mengatakan tidak kuat untuk
berjalan lama, hanya bisa 1 sampai 2
langkah.
DO :
- Kekuatan Otot (5/5)
- Klien terlihat lemah
- Klien terlihat dibantu untuk mobilitas
DO:
5. Tempatkan furniture
Diagnosa
No Tujuan Intervensi Rasional
diruangan dengan susunan
terbaik untuk akomodasi
ketidak mampuan klien dan
keluarga
6. 6.
Ketidakpatuhan 7.
Diagnosa
No Tujuan Intervensi Rasional
11.00 No Dx 2
Melakukan ROM pasif dan aktif Klien mengatakan terasa nyaman
ketika dilakukan ROM, kekakuan
otot nya semakin berkurang. Klien
juga mengatakan akan secara rutin
melaksanakana ROM aktif
2. 25-04-2018
kekakuan otot nya semakin
Memantau klien melakukan ROM
aktif dan sesekali melakukan berkurang.
ROM Pasif
I:
- Memberikan dan mengajarkan ROM aktif dan pasif
E: Kekakuan otot terasa berkurang, klien akan rutin
melakukan ROM
S:
O:
- Morse scale : 55 (Beresiko tinggi)
A: Risiko jatuh
P:
- Bed Plang
2
- Mendekatkan barang barang yang dibutuhkan klien
I:
- Bed Plang selalu terpasang
- Mendekatkan barang barang yang dibutuhkan klien
E: Klien merasa terbantu dengan didekatkannya barang
barang yang dibutuhkan