Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

IMUNISASI DASAR

Dosen Pembimbing :
R. Khairiyatul Afiyah., M.Kep., Ns., Sp.Kep.Mat
NPP : 03 07 739

Oleh :
1. Nuur Kumala Sari Dewi (1120019160)
2. Heriandi (1120019165)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA
2020
SATUAN ACARA PENYULUHAN
METODE IMUNISASI DASAR

Topik : Imunisasi Dasar


Tema Kegiatan : Langkah Awal Menyehatkan Anak
Hari / Tanggal : Kamis / 25 Juni 2020
Tempat : Puskesmas Jagir Surabaya
Alamat : Jl. Bendul Merisi No. 1
Waktu Pelaksanaan : 09.00 - selesai
Peserta / Sasaran : Ibu-ibu yang mempunyai anak bayi dan balita di
Puskesmas Jagir

A. LATAR BELAKANG
Selama dalam proses tumbuh kembang, anak memerlukan asupan gizi
yang kuat, penilaian nilai agama dan budaya, pembiasaan disiplin yang
konsisten dan upaya pencegahan. Salah satu upaya pencegahan penyakit, yaitu
pemberian imunisasi. Pemahaman tentang imunisasi diperlukan sebagai dasar
dalam memberikan asuhan keperawatan terutama pada anak sehat  dan
implikasi konsep imunisasi pada saat merawat anak sakit, khususnya pada
kasus tuberculosis , difteri, pertussis, tetanus, polio, campak, dan hepatitis.

Imunisasi dalam sistem kesehatan nasional adalah salah satu bentuk


intervensi kesehatan yang sangat efektif dalam upaya menurunkan angka
kematian bayi dan balita. Dasar utama pelayanan kesehatan, bidang preventif
merupakan prioritas utama, dengan melakukan imunisasi terhadap seorang
anak atau balita, tidak hanya memberikan perlindungan pada anak lainnya,
karena terjadi tingkat imunitas umum yang meningkat dan mengurangi
penyebaran infeksi (Ranuh dkk, 2011).
Imunisasi dasar adalah pemberian imunisasi awal pada bayi untuk
mencapai kadar kekebalan di atas ambang perlindungan (Depkes RI, 2012).

1
Jenis- jenis imunisasi dasar, yaitu: BCG, yaitu imunisasi dasar yang diberikan
untuk mencegah penyakit TBC. Kemudian imunisasi dasar Hepatitis B, yang
diberikan untuk mencegah penyakit hepatitis B. Selanjutnya DPT, yaitu
imunisasi dasar yang diberikan untuk mencegah penyakit difteri, pertusis, dan
tetanus. Kemudian imunisasi dasar Campak, yang diberikan untuk mencegah
penyakit campak dan yang terakhir imunisasi dasar Polio, yang diberikan untuk
mencegah penyakit polio (IDAI, 2014).
Pada saat ini imunisasi sendiri sudah berkembang cukup pesat, ini
terbukti dengan menurunnya angka kesakitan dan angka kematian bayi. Angka
kesakitan bayi menurun 10% dari angka sebelumnya, sedangkan angka
kematian bayi menurun 5% dari angka sebelumnya menjadi 1,7 juta kematian
setiap tahunnya di Indonesia.
Pada hakekatnya masalah imunisasi tidak luput dari perhitungan untung
rugi. Dengan imunisasi anak pasti dapat mencapai keuntungan bukan kerugian.
Keuntungan pada imunisasi tidak terlihat dalam bentuk materi. Mungkin pula
secara langsung dirasakan. Anak yang tidak mendapat imunisasi mempunyai
resiko tinggi terjangkit penyakit infeksi dan menular. Penyakit ini mungkin
menyebabkan ia cacat seumur hidup, gangguan pertumbuhan dan
perkembangan anak bahkan dapat berakhir dengan kematian.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan diharapkan peserta penyuluhan
mengerti dan memahami tentang imunisasi.

2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan tentang imunisasi, diharapkan
ibu-ibu dapat :
a. Menjelaskan pengertian imunisasi
b. Menjelaskan manfaat imunisasi
c. Menyebutkan penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
d. Menjelaskan jenis-jenis imunisasi

2
e. Menjelaskan sasaran imunisasi
f. Menjelaskan keadaan-keadaan yang timbul setelah imunisasi
g. Menjelaskan perawatan yang diberikan setelah imunisasi

C. SUB TOPIK
1. Pengertian Imunisasi
2. Manfaat Imunisasi
3. Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
4. Jenis-jenis imunisasi
5. Sasaran imunisasi
6. Keadaan-keadaan yang timbul setelah imunisasi
7. Perawatan yang diberikan setelah imunisasi

D. METODE
Penyuluhan yang diberikan kepada sasaran dilakukan dengan metode :
1. Ceramah
2. Tanya jawab

E. MEDIA
1. Leaflet
2. LCD

F. SASARAN
Ibu-ibu yang mempunyai balita di Puskesmas Jagir

G. PENGORGANISASIAN
Pembawa Acara : Membuka  acara penyuluhan, memperkenalkan diri dan
tim kepada peserta.Mengatur proses dan lama penyuluhan.
Menutup acara penyuluhan.
Penyuluh : Menjelaskan materi

Seksi Acara : Mengobservasi jalannya penyuluhan tentang ketepatan


waktu dan ketepatan masing-masing peran

3
Seksi Pelengkapan: Mendampingi dan memfasilitasi peserta penyuluhan
Seksi Pubdok : Mengabadikan setiap kegiatan penyuluhan
Seksi Konsumsi : Menyediakan snack untuk peserta

H. KRITERIA EVALUASI
1. EVALUASI STRUKTUR
a. Persiapan Media
Menyiapkan media yang akan digunakan (leaftlet dan sebagainya yang
diperlukan).
b. Persiapan Materi
Menyiapkan SAP (Satuan Acara Penyuluhan) serta materi.
c. Sasaran atau Peserta Penyuluhan
Menyiapkan tempat penyuluhan dan kontrak waktu dengan sasaran
yaitu ibu-ibu pengunjung Puskesmas Jagir.
2. EVALUASI PROSES
a. Kehadiran audiens atau sasaran mencapai 30 orang.
b. Tidak ada audiens yang meninggalkan ruangan selama penyuluhan
berlangsung kecuali dalam keadaan mendesak dengan ijin penyuluh.
c. Sasaran memperhatikan saat diberi materi penyuluhan.
d. Sasaran aktif mengikuti kegiatan sampai akhir.
e. Panitia bekerja dengan baik sesuai tugasnya masing-masing.

4
I. STRATEGI PELAKSANAAN

No KEGIATAN PENYULUH PESERTA WAKTU


1 Pembukaan 1. Menjawab salam. 3 menit
1. Memberi salam. 2. Mendengarkan dan
2. Menjelaskan tujuan memperhatikan

2 Kegiatan inti 1. Menjelaskan 1. Mendengarkan dan 15 menit


pengertian imunisasi. memperhatikan.
2. Menjelaskan manfaat 2. Mendengarkan dan
imunisasi. memperhatikan.
3. Menyebutkan 3. Mendengarkan dan
penyakit yang dapat memperhatikan.
dicegah dengan 4. Mendengarkan dan
imunisasi. memperhatikan.
4. Menjelaskan jenis – 5. Mendengarkan dan
jenis imunisasi. memperhatikan.
5. Menjelaskan sasaran 6. Memperhatikan
imunisasi 7. Memperhatikan
6. Menjelaskan
8. Bertanya dan
keadaan-keadaan
menjawab
yang timbul setelah
pertanyaaan
imunisasi
7. Menjelaskan
perawatan yang
diberikan setelah
imunisasi
8. Tanya jawab

3 Penutup 1. Menutup penyuluhan dan1. Mendengarkan dan 5 menit


menyimpulkan. memperhatikan.
2. Memberi salam 2. Menjawab salam.
penutup.

5
LAMPIRAN MATERI

A. Pengertian Imunisasi
Imunisasi adalah suatu cara untuk mempertahankan kekebalan tubuh
dengan memasukkan vaksin ke dalam tubuh agar terlindungi dari penyakit
infeksi tertentu.
Imunisasi adalah pemberian kekebalan atau masuknya bibit penyakit yang
telah dilemahkan/dimatikan agar tubuh terlindungi dari penyakit tertentu.
Vaksin adalah bibit penyakit yang telah dilemahkan/dimatikan yang
diberikan saat imunisasi, yang menyebabkan anak memproduksi antibodi (zat
kekebalan tubuh), bukan menimbulkan penyakit.

B. Manfaat Imunisasi
1. Menurunkan angka kematian
2. Menurunkan angka kesakitan dan kecacatan
3. Imunisasi mencegah timbulnya jenis penyakit tertentu pada anak.
Namun bila anak terserang juga penyakit tersebut maka anak tidak akan
sakit lebih parah. Dan mencegah terjadinya kecacatan seperti pada
penyakit poliomyelitis.
4. Daya tahan tubuh anak meningkat.
5. Pencegahan timbulnya penyakit pada anak, antara lain :
a. Penyakit TBC
b. Penyakit difteri
c. Penyakit tetanus
d. Penyakit pertussis
e. Penyakit meningitis
f. Penyakit polio
g. Penyakit campak
h. Penyakit hepatitis B

6
C. Penyakit yang Bisa Dicegah
1. Polio (Poliomyelitis)
Polio disebabkan oleh virus. Penyakit ini sangat mudah menular
melalui air liur. Tanda-tanda awalnya adalah anak demam, batuk dan
menjadi rewel. Dua hari kemudian leher menjadi kaku, sakit kepala dan
kaki terasa kaku. Pada hari berikutnya salah satu kaki atau lengan
menjadi lemas dan lumpuh.Walaupun dapat sembuh tetap akan cacat
seumur hidup. Kelumpuhan juga dapat terjadi pada otot pernafasan
sehingga anak sulit bernafas. Polio tidak dapat diobati, namun dapat
dicegah dengan imunisasi.
2. TBC (Tuberculosis)
Penyakit ini disebabkan oleh Mycobacterium Tuberculosis dan
sangat menular melalui pernafasan. Menyebabkan TBC miliare pada
paru, arthritis TBC pada tulang, meningitis atau radang pada selaput
otak dan dapat menyerang seluruh organ lain pada tubuh manusia.
Anak dapat menderita cacat atau terjadi kematian.

3. Campak (Measles/Morbili/Rubella)
Penyakit ini sering mewabah. Penyebabnya adalah virus Morbili.
Menyerang selaput lendir dan kulit. Ciri-cirinya adalah demam 3-5 hari,
disertai batuk dan pilek. Kemudian timbul kemerahan dimulai dari
belakang telinga, menjalar ke leher, muka, dahi, dada dan ke seluruh
tubuh. Komplikasi yang dapat timbul akibat penyakit ini adalah
Enchepalitis (radang otak) dan Bronchopneumonia (radang paru).

4. Diphteri
Penyakit yang sangat menular, disebabkan oleh Corynebacterium
Dyphteriae. Menyerang daerah mukosa, dengan ciri-ciri sebagai
berikut:
a. Demam tinggi, pada hari ke-5 anak terlihat sakit berat
b. Leher menjadi besar dan terlihat seperti leher lembu (bullneck)
c. Tonsil atau amandel membesar diselaputi lapisan warna abu-abu
yang bila disentuh mudah berdarah, dan bisa menutup saluran nafas

7
sehingga suara anak hilang dan sesak nafas bahkan dapat terjadi
kematian.
d. Selama berkembang, kuman juga menghasilkan racun yang sangat
berbahaya yang akan menyerang jantung (terjadi Endocarditis
Dyphterica), sehingga pada hari ke-14 anak dapat mati mendadak.
5. Pertusis (batuk rejan/batuk 100 hari)
Penyakit batuk yang disebabkan Bordetella Pertusis, yang
menyerang anak-anak selama kira-kira 100 hari. Diawali dengan batuk
dan pilek yang berlangsung sekitar 7-14 hari kemudian diikuti dengan
batuk yang sangat khas. Satu kali tarikan nafas diikuti 10-20 kali batuk
beruntun kemudian muntah. Jika tidak diobati penyakit ini dapat
mengakibatkan radang paru-paru sehingga anak batuk darah, dapat juga
terjadi kerusakan otak, sehingga anak kejang, pingsan, bahkan terjadi
kematian.
6. Tetanus
Tetanus disebabkan oleh Clostridium Tetani yang dapat bertahan
hidup bertahun-tahun di tanah yang lembab, pada tubuh dan kotoran
hewan. Penyakit ini menyerang semua usia dengan gejala kejang pada
otot muka, mulut terkunci, leher, tulang belakang dan punggung kaku,
perut kram dan keras seperti papan, serta anggota gerak kejang. Pada
bayi baru lahir (5-28 hari) mendadak tidak mau menyusu lagi karena
mulutnya kaku.
7. Hepatitis B
Ciri-ciri penyakit ini adalah mual muntah, dan kadang warna
kuning pada kulit. Penyakit ini berlangsung secara menahun dan akan
mengakibatkan kanker hati di kemudian hari.

D. Jenis Imunisasi
Imunisasi dasar yang diharuskan di Indonesia ada 5 jenis, yaitu:
1. Imunisasi Polio
a. Menimbulkan kekebalan terhadap penyakit Poliomyelitis
b. Diberikan dengan cara diteteskan di mulut

8
Efek samping :
Imunisasi polio hampir tidak mempunyai efek samping, namun
kadang anak bisa juga menderita diare setelah imunisasi polio.
2. Imunisasi BCG (Bacillius Calmitte Guerine)
a. Menimbulkan kekebalan terhadap penyakit TBC (Tuberculosis)
b. Diberikan melalui penyuntikan pada daerah lengan atas
Efek samping :
1 minggu setelah imunisasi akan terjadi kemerahan dan
pembengkakan kecil pada daerah suntikan, menimbulkan bekas dan
kadang-kadang bernanah seperti bisul kecil, namun dapat sembuh
sendiri. Jarang dijumpai efek samping lain akibat imunisasi BCG,
namun dapat juga terjadi pembengkakan pada kelenjar getah bening
yang akan sembuh sendiri pada daerah ketiak atau leher.
3. Imunisasi Campak
a. Menimbulkan kekebalan terhadap penyakit Campak
b. Diberikan melalui penyuntikan pada daerah lengan atas
Efek samping :
Imunisasi campak dapat menyebabkan diare, rash (kemerahan dan
gatal), dan conjunctivitis (radang selaput mata). Anak juga mungkin
akan demam setelah 4-10 hari penyuntikan. Berikan obat penurun
panas selama anak panas.
4. Imunisasi DPT  (Diphteri, Pertusis, Tetanus)
a. Menimbulkan kekebalan terhadap penyakit Diphteri, Pertusis dan
Tetanus
b. Diberikan melalui penyuntikan pada daerah paha atas
Efek samping :
Kebanyakan anak akan demam setelah mendapat imunisasi DPT.
Namun panas tubuh akan turun dalam 1-2 hari. Akan terjadi
kemerahan dan bengkak pada daerah suntikan. Keadaan ini tidak
berbahaya dan akan sembuh dengan sendirinya. Jika demam tinggi,
berikan obat penurun panas yang diberikan oleh petugas kesehatan.

9
5. Imunisasi Hepatitis B
a. Menimbulkan kekebalan terhadap penyakit Hepatitis B
b. Diberikan melalui penyuntikan di paha atau di lengan atas
Efek samping :
Setelah pemakaian 10 tahun belakangan ini, tidak dilaporkan adanya
efek samping yang berarti.

E. Sasaran Imunisasi
Sasaran imunisasi untuk anak-anak adalah:
1. Semua anak di bawah usia 1 tahun.
2. Anak-anak lain yang belum mendapat imunisasi lengkap.
3. Anak usia sekolah (imunisasi booster/ulangan)

F. Keadaan-Keadaan Yang Timbul Setelah Imunisasi


Keadaan-keadaan yang timbul setelah imunisasi berbeda pada masing
masing imunisasi, seperti yang diuraikan di bawah ini.
1. BCG, dua minggu setelah imunisasi terjadi pembengkakan kecil dan
merah di  tempat suntikan, seterusnya timbul bisul kecil dan menjadi luka
parut.
2. DPT, umumnya bayi menderita panas sore hari setelah mendapatkan
imunisasi, tetapi akan turun dalam 1-2 hari. Di tempat suntikan merah dan
bengkak serta sakit, walaupun demikian tidak berbahaya dan akan sembuh
sendiri.
3. Campak, panas dan umumnya disertai kemerahan yang timbul 4-10 hari
setelah penyuntikan.

G. Perawatan Yang Diberikan Setelah Imunisasi


1. BCG, luka tidak perlu diobati tetapi bila luka besar dan bengkak di ketiak
anjurkan ke puskesmas.
2. DPT, bila panas berikan obat penurun panas yang diperoleh dari posyandu
dan berikan kempres dingin.
3. Campak, bila timbul panas berikan obat yang didapat dari posyandu.

10

Anda mungkin juga menyukai