Oleh :
PUTU CANDRA PRADNYASARI (P07120216041)
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmatnya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Trend dan Issue
Keperawatan HIV AIDS” tepat pada waktunya. Makalah ini disusun sebagai salah satu
Kami menyadari bahwa dalam makalah ini jauh dari kata sempurna, baik dari
segi penyusunan, bahasan, ataupun penulisannya. Oleh karena itu kami mengharapkan
kritik dan saran yang sifatnya membangun, khususnya dari dosen mata kuliah guna
menjadi acuan dalam bekal pengalaman bagi kami untuk lebih baik di masa yang akan
datang.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................................2
C. Tujuan.........................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................3
A. Perspektif Keperawatan HIV/AIDS...........................................................................3
1. Definisi................................................................................................................3
2. Etiologi................................................................................................................3
3. Manifestasi Klinis...............................................................................................4
1. Definisi Trend.....................................................................................................6
2. Definisi Issue.......................................................................................................6
1. Peer Group..........................................................................................................6
3. Penularan HIV/AIDS..........................................................................................7
B. Saran.........................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
AIDS merupakan salah satu penyakit menular seksual yang masih
menjadi perbincangan utama dalam permasalahan global. AIDS adalah singkatan
dari Acquired Immuno Deficiency Syndrome, yang berarti kumpulan gejala atau
sindroma akibat menurunnya kekebalan tubuh yang disebabkan infeksi virus HIV
(Human Immunodeficiency Virus). Tubuh manusia mempunyai kekebalan untuk
melindungi diri dari serangan luar seperti kuman, virus, dan penyakit. HIV
menyerang sistem kekebalan tubuh manusia dan melemahkan atau merusak sistem
pertahanan tubuh, sehingga akhirnya tubuh mudah terserang berbagai jenis
penyakit (IKAPI, 2010). Seseorang yang positif mengidap HIV belum tentu
mengidap AIDS. Namun, HIV yang ada pada tubuh seseorang akan terus merusak
sistem imun. Akibatnya virus, jamur dan bakteri yang biasanya tidak berbahaya
menjadi sangat berbahaya karena rusaknya sistem imun tubuh (Sopiah, 2009)
Trend kejadian HIV/AIDS di dunia cenderung meningkat setiap
tahunnya. Menurut World Health Organization (WHO), pada tahun 2014
didapatkan 36.900.000 orang terinfeksi HIV/AIDS di seluruh dunia. Menurut
Depkes RI (2017), jumlah kasus HIV yang dilaporkan di Indonesia dari tahun
2005 sampai dengan tahun 2017 mengalami kenaikan tiap tahunnya. Jumlah
infeksi HIV yang dilaporkan sampai dengan Desember 2017 di Indonesia
sebanyak 48.300 orang. Adapun jumlah infeksi HIV tertinggi berada di provinsi
Jawa Timur, yaitu sebanyak 8.204 orang, diikuti DKI Jakarta (6.626 orang), Jawa
Barat (5.819 orang), Jawa Tengah (5.425 orang), dan Papua (4.358 orang).
Penyebaran HIV-AIDS di Indonesia sangat cepat, sehingga Indonesia berada pada
situasi epidemi terkonsentrasi. Saat ini tidak ada provinsi di Indonesia yang bebas
HIV.
Permasalahan yang biasa muncul pada pasien HIV/AIDS adalah selain
masalah fisik juga adanya stigma negatif. Stigma ini muncul karena penyakit ini
dianggap sebagai akibat dari sering melakukan kegiatan seks bebas. Bagi orang
yang dinyatakan positif HIV pasti akan mengalami atau menghadapi isu-isu
kompleks seperti permasalahan bio, psiko, sosial dan spiritual, (Departemen
Kesehatan RI, 2005). Isolasi sosial menjadi permasalahan yang terjadi berikutnya.
Permasalahan yang begitu kompleks pada pasien HIV/AIDS diiringi dengan
kehilangan dukungan sosial seperti kurangnya perhatian keluarga dan masyarakat.
Selain adanya stigma negatif untuk penderita HIV/AIDS, di masyarakat
juga banyak beredar trend dan isu-isu tentang penyakit ini, contohnya saja trend
dan isu terkait penularan HIV. Oleh karena itu kelompok tertarik membahas
mengenai trend dan Issue Keperawatan HIV/AIDS.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan beberapa masalah
sebagai berikut :
1. Bagaimanakah perspektif keperawatan HIV/AIDS?
2. Apa definisi dari trend dan issue keperawatan?
3. Apa saja trend dan isseu keperawatan HIV/AIDS?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui perspektif keperawatan HIV/AIDS
2. Untuk mengetahui definisi trend dan issue keperawatan
3. Untuk mengetahui trend dan issue keperawtan HIV/AIDS
BAB II
PEMBAHASAN
1. Definisi
HIV ( Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang dapat
menyebabkan AIDS. HIV termasuk keluarga virus retro yaitu virus yang
memasukan materi genetiknya ke dalam sel tuan rumah ketika melakukan cara
infeksi dengan cara yang berbeda (retro), yaitu dari RNA menjadi DNA, yang
kemudian menyatu dalam DNA sel tuan rumah, membentuk pro virus dan
kemudian melakukan replikasi. AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome)
merupakan dampak atau efek dari perkembang biakan virus HIV dalam tubuh
makhluk hidup.Virus HIV membutuhkan waktu untuk menyebabkan sindrom
AIDS yang mematikan dan sangat berbahaya.Penyakit AIDS disebabkan oleh
melemah atau menghilangnya sistem kekebalan tubuh yang tadinya dimiliki
karena sel CD4 pada sel darah putih yang banyak dirusak oleh Virus HIV
(Widoyono,2005).
Human Immunodefisiency Virus (HIV) adalah virus yang menyebabkan
kerusakan sistem imun dan mneghancurkannya. HIV menginfeksi tubuh dengan
periode inkubasi yang panjang sehingga menyebabkan timbulnya tanda & gejala
AIDS (Nursalam, 2011).
AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome ) dapat diartikan
sebagai kumpulan gejala atau penyakit yang disebabkan oleh menurunnya
kekebalan tubuh akibat infeksi oleh virus HIV (Human Immunodefisiency Virus)
yang termasuk famili retroviridae. AIDS merupakan tahap akhir dari infeksi HIV
(Setiati, 2015).
2. Etiologi
Penyebab AIDS adalah sejenis virus yang tergolong Retrovirus yang
disebut Human Immunodeficiency Virus (HIV). Virus ini pertama kali diisolasi
oleh Montagnier dan kawan-kawan di Prancis (1983) dengan nama
Lymphadenopathy Associated Virus (LAV), sedangkan Gallo di Amerika Serikat
(1984) mengisolasi (HIV) III. Kemudian atas kesepakatan internasional (1986)
nama virus dirubah menjadi HIV.Dalam bentuknya yang asli merupakan partikel
yang inert, tidak dapat berkembang atau melukai sampai ia masuk ke sel target.
Sel target virus ini terutama sel Lymfosit T, karena ia mempunyai reseptor untuk
virus HIV yang disebut CD 4. Didalam sel limposit T, virus dapat berkembang
dan seperti retrovirus yang lain, dapat tetap hidup lama dalam sel dalam keadaan
inaktif. Walaupun demikian, virus dalam tubuh pengidap HIV selalu dianggap
infectious yang setiap saat dapat aktif dan dapat ditularkan selama hidup penderita
tersebut(Nursalam, 2011).
Bagian luar virus (lemak) tidak tahan panas, bahan kimia, maka HIV
termasuk virus sensitif terhadap pengaruh lingkungan seperti air mendidih, sinar
matahari dan mudah dimatikan dengan berbagai desinfektan seperti eter, aseton,
alkohol, dll, tetapi relatif resisten terhadap radiasi dan sinar utraviolet.Virus HIV
hidup dalam darah, saliva, semen, air mata dan mudah mati diluar tubuh. HIV
juga ditemukan dalam sel monosit, makrotag dan sel glia jaringan otak (Nursalam,
2011).
3. Manifestasi Klinis
Menurut Setianti (2015) tanda dan gejala klinis yang ditemukan pada
penderita AIDS umumnya sulit dibedakan karena bermula dari gejala klinis umum
yang didapati pada penderita penyakit lainnya. Secara umum dapat dikemukakan
sebagai berikut:
a. Rasa lelah dan lesu
b. Berat badan menurun secara drastis
c. Demam yang sering dan berkeringat waktu malam
d. Mencret dan kurang nafsu makan
e. Bercak-bercak putih di lidah dan di dalam mulut
f. Pembengkakan leher dan lipatan paha
g. Radang paru
h. Kanker kulit
4. Cara Penularan HIV/AIDS
Secara umum ada 5 faktor yang perlu diperhatikan pada penularan suatu
penyakit yaitu sumber infeksi, vehikulum yang membawa agent, host yang rentan,
tempat keluar kuman dan tempat masuk kuman (port’d entrée). Virus HIV sampai
saat ini terbukti hanya menyerang sel Lymfosit T dan sel otak sebagai organ
sasarannya. Virus HIV sangat lemah dan mudah mati diluar tubuh. Sebagai
vehikulum yang dapat membawa virus HIV keluar tubuh dan menularkan kepada
orang lain adalah berbagai cairan tubuh. Cairan tubuh yang terbukti menularkan
diantaranya cairan sperma, cairan vagina atau servik dan darah penderita. Banyak
cara yang diduga menjadi cara penularan virus HIV, namun hingga kini cara
penularan HIV yang diketahui adalah melalui :
a. Transmisi Seksual
Penularan melalui hubungan seksual baik Homoseksual maupun
Heteroseksual merupakan penularan infeksi HIV yang paling sering terjadi.
Penularan ini berhubungan dengan semen dan cairan vagina atau serik. Infeksi
dapat ditularkan dari setiap pengidap infeksi HIV kepada pasangan seksnya.
Resiko penularan HIV tergantung pada pemilihan pasangan seks, jumlah
pasangan seks dan jenis hubungan seks. Orang yang sering berhubungan seksual
dengan berganti pasangan merupakan kelompok manusia yang berisiko tinggi
terinfeksi virus HIV.
b. Homoseksual
Didunia barat, Amerika Serikat dan Eropa tingkat promiskuitas
homoseksual menderita AIDS, berumur antara 20-40 tahun dari semua golongan
rusial. Cara hubungan seksual anogenetal merupakan perilaku seksual dengan
resikotinggi bagi penularan HIV, khususnya bagi mitra seksual yang pasif
menerima ejakulasi cairan sperma dari seseorang pengidap HIV. Hal ini
sehubungan dengan mukosa rektum yang sangat tipis dan mudah sekali
mengalami pertukaran pada saat berhubungan secara anogenital.
c. Heteroseksual
Cara penularan utama melalui hubunganheteroseksual pada promiskuitas
dan penderita terbanyak adalah kelompokumur seksual aktif baik pria maupun
wanita yang mempunyai banyak pasangan dan berganti-ganti.
d. Transmisi Non Seksual
1) Transmisi Parental
Yaitu akibat penggunaan jarum suntik dan alat tusuk lainnya(alat tindik)
yang telah terkontaminasi, misalnya pada penyalah gunaannarkotik suntik yang
menggunakan jarum suntik yang tercemar secarabersama-sama. Disamping dapat
juga terjadi melaui jarum suntik yangdipakai oleh petugas kesehatan tanpa
disterilkan terlebih dahulu.
2) Darah/Produk Darah
Transmisi melalui transfusi atau produk darah terjadi di negara –
negarabarat dan di negara – negara lainnya. Misalnya pada saat donor darah,
darah tidak di periksa terlebih dahulu dan ternyata darah terinfeksi HIV maka
akan mudah terinfeksi HIV. Resiko tertular infeksi/HIV lewat trasfusi darah
adalah lebihdari 90%.
3) Transmisi Transplasental
Penularan dari ibu yang mengandung HIV positif ke anak mempunyai
resiko sebesar 50%. Penularan dapat terjadi sewaktu hamil, melahirkan dan
sewaktu menyusui. Penularan melalui air susu ibu termasuk penularan dengan
resiko rendah (Nursalam, 2011).
PENUTUP
A. Simpulan
B. Saran
Banyak issue atau mitos terkait penularan HIV/AIDS yang beredar di
masyarakat. Penting bagi pembaca untuk mengetahui fakta-fakta penularan virus
HIV/AIDS agar tidak melahirkan stigma yang negatif terhadap ODHA.
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI. 2017. Laporan Perkembangan HIV-AIDS & Infeksi Menular Seksual
(IMS) Triwulan IV Tahun 2017. Jakarta
Nasronudin. 2007. HIV & AIDS Pendekatan Biologis Molekuler, Klinis & Sosial.
Surabaya: Airlangga University Press
Nursalam., Kurniawati & Ninuk Dian. 2011. Asuhan Keperawatan pada Pasien
Terinfeksi HIV/AIDS. Jakarta: Salemba Medika.
Setiati, Siti. 2015. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I Edisi VI. Jakarta:
InternaPubishing.
Widoyono.2005. Penyakit Tropis: Epidomologi, penularan pencegahan dan
pemberantasannya.. Jakarta: Erlangga Medical