Anda di halaman 1dari 14

TREND DAN ISSUE KEPERAWATAN ANAK

OLEH :

I KOMANG SUTHA JAYA (P07120216043)


DEWA AYU PUTRI WEDA DEWANTI (P07120216044)
KADEK MEISA RUSPITA DEWI (P07120216045)
NI LUH GEDE INTEN YULIANA DEWI (P07120216046)

POLTEKKES KEMENKES DENPASAR


JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan

rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang Trend dan Issue

Keperawatan Anak.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah

wawasan serta pengetahuan kita mengenai Prinsip Umum Kegawatdaruratan Psikiatri.

Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan

dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan

usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang,

mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang

membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami

sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila

terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan

saran yang membangun dari Anda demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan

datang.

Denpasar, 27 Juni 2020

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii

DAFTAR ISI............................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1

A. Latar Belakang...............................................................................................................1

B. Rumusan Masalah..........................................................................................................2

C. Tujuan Penulisan............................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................3

A. Trend dan Issue Keperawatan Anak...............................................................................3

B. Peran Perawat dalam Menghadapi Trend dan Issue.......................................................5

BAB III PENUTUP...................................................................................................................8

A. Simpulan........................................................................................................................8

B. Saran..............................................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................9

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di Indonesia anak dipandang sebagai pewaris keluarga, yaitu

penerus keluarga yang kelak akan melanjutkan nilai – nilai dari keluarga

serta  dianggap sebagai seseorang yang bisa memberikan perawatan dan

perlindungan ketika kedua orang tua sudah berada pada tahap lanjut usia

( jaminan hari tua  ) . Anak masih dianggap sebagai  sumber tenaga murah

yang dapat membantu ekonomi keluarga. Saat ini banyak hal yang terjadi

terkait masalah-masalah anak yang mengakibatkan atau memberikan efek

pada fisik maupun psikologis anak yang disebabkan oleh orang tua,

lingkungan ataupun keterbatasan/kelainan yang ditimbulkan faktor

genetik/biologis anak tersebut

Keperawatan sebagai profesi dituntut untuk mengembangkan

keilmuannya sebagai wujud kepeduliannya dalam meningkatkan

kesejahteraan umat manusia baik dalam tingkatan preklinik maupun klinik.

Untuk dapat mengembangkan keilmuannya maka keperawatan dituntut

untuk peka terhadap perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungannya

setiap saat. Keperawatan anak sebagai cabang ilmu keperawatan juga tidak

terlepas dari adanya berbagai perubahan tersebut, seperti teknologi alat

kesehatan, variasi jenis penyakit dan teknik intervensi keperawatan. Adanya

berbagai perubahan yang terjadi akan menimbulkan berbagai trend dan isu

yang menuntut peningkatan pelayanan asuhan keperawatan.  Berdasarkan

1
fenomena diatas, maka penulis tertarik untuk membahas Trend dan Isu

Keperawatan Anak

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut dapat dirumuskan masalah

“Bagaimanakah trend issue keperawatan anak dan peran perawat dalam

menghadapi trend dan issue?”

C. Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui bagaimana

trend issue keperawatan anak dan peran perawat dalam menghadapi trend

dan issue.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Trend dan Issue Keperawatan Anak

Gadget tidak hanya membuat anak cuek selama berjam-jam, tapi juga

disinyalir dapat menurunkan prestasi anak kelak saat ia masuk jenjang

sekolah. Telah dilakukan penelitian/ pengamatan sederhana Sekolah Putik

Indonesia terhadap empat siswanya, yang duduk di kelas yang sama dan

mendapat perlakuan sama. Pengamatan ini dimulai sejak mereka duduk di

kelas Playgroup (pendidikan untuk anak usia prasekolah). Tiga siswa

memiliki usia yang sama yakni tiga tahun, sedangkan yang satu 2,5 tahun.

Keempat siswa ini memiliki kemampuan sama, yang membedakan adalah

hobinya. Tiga siswa senang menggunakan gadget, sedangkan yang satu

(berusia 2,5 tahun) lebih menyukai membaca dan tidak tergila-gila dengan

gadget.

Dalam kesehariannya, tiga siswa ini aktif memainkan gadget.

Berdasarkan pengamatan perilaku di rumah, dari ketiga anak itu, satu anak

bermain gadget secara tidak terkontrol, atau mendapat kebebasan penuh

untuk menggunakan gadget. Sedangkan dua anak lainnya terkontrol.

Artinya, mereka diizinkan menggunakan gadget namun ada batasan waktu,

meski tidak terlalu ketat. Dalam artian bisa lebih dari satu jam, namun tetap

tidak diberi kebebasan penuh. Sepanjang mengikuti jenjang pendidikan di

Sekolah Putik Indonesia, keempat siswa ini selalu satu kelas, sehingga

sepanjang mengikuti pendidikan di sekolah, mereka mendapat perlakuan

3
sama. Hasilnya, terlihat saat mereka duduk di bangku sekolah dasar. Prestasi

tiga anak yang terpapar gadget terlihat menurun dibandingkan satu siswa

yang tidak terpapar gadget. Sementara, anak yang rajin membaca dan tidak

terpapar gadget, prestasinya semakin baik, bahkan mampu melampaui anak-

anak yang terpapar gadget.

Menurut hasil pengamatan pihak sekolah, gadget dapat memengaruhi

beberapa perkembangan dan prestasi belajar anak.

1. Dampak buruk penggunaan gadget bagi anak :

a. Mengalami penurunan konsentrasi.

Anak mengalami penurunan konsentrasi saat belajar. Konsentrasinya

menjadi lebih pendek dan tidak peduli dengan lingkungan sekitar. Anak

lebih senang berimajinasi seperti dalam tokoh game yang sering ia mainkan

menggunakan gadget-nya.

b. Memengaruhi kemampuan menganalisa permasalahan

Ketika belajar, anak tidak mau mencari data dan tidak tertantang

untuk melakukan analisis. Anak menginginkan sesuatu yang serba cepat dan

langsung terlihat hasilnya. Ada pun proses untuk mencapai hasil akhir itu

tidak dipedulikan.

c. Malas menulis dan membaca.

Gagdet menjadikan anak malas menulis dan membaca. Dengan

perangkat gadget, maka aktivitas menulis menjadi lebih mudah, ini

memengaruhi keterampilan menulis anak. Tak hanya itu, perangkat visual

pun tampak lebih menarik dan menggoda, karena dapat memperlihatkan

sesuai dengan kenyataan. Akibatnya anak-anak menjadi malas membaca.

4
Sebab, membaca menuntut anak untuk mengembangkan imajinasi dari

kesimpulan yang dibaca.

d. Penurunan dalam kemampuan bersosialisasi.

Anak menjadi tidak peduli dengan lingkungan sekitar serta tidak

memahami etika bersosialisasi. Anak tidak tahu, bila ada banyak orang

menginginkan sesuatu yang sama, maka wajib antre agar tertib. Ini terjadi

karena anak tidak memahami adanya sebuah proses. Apa yang diinginkan

harus segera ada dan terwujud, karena terbiasa mendapat pemahaman

melalui games atau tontonan.

e. Mengganggu Kesehatan

Gadget dapat mengganggu kesehatan manusia karena efek radiasi dari

teknologi sangat berbahaya bagi kesehatan manusia terutama anak-anak

yang berusia 12 tahun ke bawa. Efek radiasi yang ebrlebihan karena

penggunaan gadget terlalu sering dan terlalu dini adalah kanker.

2. Dampak Positif penggunaan gadget bagi anak :

a. Mempermudah komunikasi

Semua orang mampu berkomunikasi dengan mudah dengan orang lain

dari seluruh penjuru dunia.

b. Melatih kreativitas anak

Kemajuan teknologi telah menciptakan beragam permainan yang

kreatif dan menantang. Banyak anak yang termasuk kategori

ADHD( Attention Deficit Hiperactivity Disorder) diuntungkan oleh

permaianan ini karena tingkat kreativitasnya tinggi. Namun juga bisa

menjadi gangguan perkembangan dalam peningkatan aktivitas motorik

5
anak-anak sehingga menyebabkan aktivitas anak-anak yang tidak lazim dan

cenderung berlebihan.

c. Menambah pengetahuan

Pengguanan gadget dnegan mengakses internet mampu menambah

pengetahauan dengan teknologi canggih.

B. Peran Perawat dalam Menghadapi Trend dan Issue

Bagi anak penggunaan gadget terlalu dini bagi anak tidak baik karena

dapat mengganggu tumbuh kembang anak tersebut. Pemberian gadget pada

anak boleh saja tetapi harus dikontrol, supaya anak tidak kecanduan

terhadap gadget dan mampu bersosialisasi bermain dengan teman

sebayanya. Jangan anggap untuk membuat anak diam dan istilahnya adalah

“anteng” dan membuat orangtua leluasa dalam melakukan pekerjaan rumah

maupun tugas di tempat bekerja lalu diberikan dengan mudah dan suka-suka

gadget kepada anak. Stop gila gadget pada anak akan berpengaruh terhadap

kognitif, social, dan membangun kepribadian anak secara dini.

Kita sebagai tenaga kesehatan yaitu sebagai perawat mempunyai

beberapa peran dalam lingkungan social terutama dalam mengatasi masalah

tersebut.

1. Perawat Sebagai Pendidik

Peran perawat sebagai pendidik di keluarga dalam mengatasi masalah

anak yang kecanduan gadget. Dapat membantu keluarga mengatur jadwal

anak atau membatasi dalam penggunaan gadget, membantu keluarga

terutama orangtua dalam memberikan asuhan kebutuhan dasar anak,

6
memberikan pengetahuan kepada keluarga tentang dampak negative bagi

anak yang kecanduan gadget. Dan peran perawat sebagai pendidik yaitu

menumbuhkan kesadaran keluarga agar mendidik anak sesuai umur, dan

anak dapat berkembang dengan baik sesuai usianya.

2. Konsultan dan Kolaborasi

Perawat sebagai narasumber bagi keluarga dalam mengatasi

keamanan keluarga. Perawat harus membina hubungan baik,terbuka dan

dapat dipercaya oleh keluarga agar keluarga mau meminta nasehat kepada

perawat untuk mengatasi anak yang kecanduan gila gadget. Perawat juga

harus memberikan saran yang tepat bagi keluarga dalam mengatasi tumbuh

kembang anak dalam keluarga tersebut.

3. Pengawas Kesehatan

Peran perawat dalam hal ini adalah bahwa perawat bisa sebagai

pengawas kesehatan artinya perawat bertanggung jawab dalam hal

pengawasan dan pengajaran ilmu keperawatan kepada klien yaitu dalam

keluarga. Salah satu aspek yang perlu diperhatikan dalam keperawatan

adalah aspek pengawasan dan pendidikan. Perawat berperan sebagai

pengawasa dalam kegiatan keluarga yang mebiarkan anak menguasi gadget

yang tidak terkontrol, karena perubahan perilaku merupakan sasaran dari

pelayanan keperawatan. Perawat bisa memberikan penyuluhan kesehatan

mengenai dampak kecanduan gadget bagi kesehatan,perkembangan anak.

Dengan adanya pengawas kesehatan dan kemudian dilakukan penyuluhan

diharapkan membangkitkan kesadaran keluarga dalam mendidik anak sesuai

umur agar sesuai dengan tumbuh kembang anak.

7
4. Support Keluarga

Perawat mampu berperan sebagai penyemangat bagi keluarga, mampu

meyakinkan keluarga bahwa keluarga mampu mendidik anak agar tidak

mendapatkan dampak negative dari gadget. Dan mampu memebri dukungan

kepada keluarga untuk mendidik anak lebih baik dengan mengenalkan

lingkungan sekitar, menemani anak belajar, menemani anak bermain untuk

perkembangan anak agar tidak asyik dengan gadgetnya, dan juga memberi

dukungan untuk tidak memberikan gadget kepada anak usia dini.

5. Pemberi Pelayanan Kesehatan

Sesuai dengan tugas perawat yaitu meberi asuhan keperawatan

professional kepada individu, keluarga, dan masyarakat. Pelayanan yang

diberikan karena adanya kelemhan fisik dan mental, keterbatasan

pengetahuan. Kegiatan pemebri pelayanan kesehatan yaitu bia berupa

promotif, preventif dan curratvie serta rehabilitative melalui proses

keperawatan dengan pendekatan pemecahan masalah, mengatasi masalah

anak yang kecanduan gadget. Dengan dilakukan tindakan perubahan untuk

tumbuh kembang anak yang dapat menjauhi gadgetnya.

6. Peneliti

Peran perawat sebagai peneliti yaitu perawat mampu meneliti apa saja

pengaruh dari kecanduan bermain gadget bagi anak untuk tumbuh kembang

anak, dan kemudian mampu memberikan pelayanan,asuhan kepada

keluargadalam mengatasi masalah tersebut dengan kreatifitasnya.

8
BAB III

PENUTUP

A. Simpulan

Gadget tidak hanya membuat anak cuek selama berjam-jam, tapi juga

disinyalir dapat menurunkan prestasi anak kelak saat ia masuk jenjang

sekolah. Bagi anak penggunaan gadget terlalu dini bagi anak tidak baik

karena dapat mengganggu tumbuh kembang anak tersebut. Jangan anggap

untuk membuat anak diam dan istilahnya adalah “anteng” dan membuat

orangtua leluasa dalam melakukan pekerjaan rumah maupun tugas di tempat

bekerja lalu diberikan dengan mudah dan suka-suka gadget kepada anak.

Namun penggunaan gadget juga dapat berdampak positif jika keluarga

mengatur jadwal anak atau membatasi dalam penggunaan gadget. Perawat

sebagai pendidik diharapkan dapat membantu keluarga terutama orangtua

dalam memberikan asuhan kebutuhan dasar anak, memberikan pengetahuan

kepada keluarga tentang dampak negative bagi anak yang kecanduan

gadget. Dan peran perawat sebagai pendidik yaitu menumbuhkan kesadaran

keluarga agar mendidik anak sesuai umur, dan anak dapat berkembang

dengan baik sesuai usianya.

Perawat harus membina hubungan baik,terbuka dan dapat dipercaya

oleh keluarga agar keluarga mau meminta nasehat kepada perawat untuk

mengatasi anak yang kecanduan gila gadget. Dan mampu memberi

dukungan kepada keluarga untuk mendidik anak lebih baik dengan

mengenalkan lingkungan sekitar, menemani anak belajar, menemani anak

bermain untuk perkembangan anak agar tidak asyik dengan gadgetnya, dan

9
juga memberi dukungan untuk tidak memberikan gadget kepada anak usia

dini.

B. Saran

Demikianlah pokok bahasan makalah ini yang dapat kami paparkan,

besar harapan kami makalah ini dapat bermanfaat untuk kalangan banyak.

Karena keterbatasan pengetahuan dan referensi, penulis menyadari makalah

ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu saran dan kritik yang

membangun sangat diharapkan agar makalah ini dapat disusun menjadi

lebih baik lagi kedepannya.

10
DAFTAR PUSTAKA

Anonym.2012. “dampak bagi anak gila gadget”. (online).


https://Female.kompas.com/read/2012/07/1309240510/4.dampak.negatif.qu
otgadgetquot.pada.prestasi.anak diakses tanggal 27 Juni 2020.

11

Anda mungkin juga menyukai