Disusun oleh :
Diva Alliandra
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah swt yang telah memberi kita kenikmatan yang tak
terhitung lagi jumlahnya. Tak lupa Shalawat atas nabi kita Muhammad saw yang kita
nantikan syafaatnya di yaumil akhir kelak.
Terima kasih kita haturkan kepada Miss Santi selaku guru pengampu mata
pelajaran bahasa Indonesia yang telah membing kami dalam satu semester berjalan
ini.
Alhamdulillah pada kesempatan kali ini kita dapat menyelesaikan karya tulis
ilmiah ini dengan dengan judul “Pengaruh Intensitas Penggunaan Gawai Terhadap
Tingkah Laku Generasi Muda”. Semoga karya tulis ilmiah ini dapat memberi
manfaan bagi saya dan pembaca yang budiman. Aamiin.
Harapannya pada semester depan nilai kami dapat meningkat dari semester
sebelumnya. Cukup sekian dari saya kurang lebihnya saya ucapkan terima kasih.
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................................................i
KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................................iii
BAB I.......................................................................................................................................1
PENDAHULUAN....................................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG.....................................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH.................................................................................................1
C. TUJUAN PENULISAN...................................................................................................2
BAB II......................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.......................................................................................................................3
A. PENGARUH INTENSITAS PENGGUNAAN GAWAI TERHADAP TINGKAH
LAKU ANAK.......................................................................................................................3
B. PENGGUNAAN GAWAI TERHADAP ANAK.............................................................4
C. PENDIDIKAN PENGGUNAAN GAWAI PADA ANAK..............................................5
BAB III.....................................................................................................................................7
PENUTUP................................................................................................................................7
A. KESIMPULAN................................................................................................................7
B. SARAN............................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................8
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pada era globalisasi ini, perkembangan yang mencolok terletak pada bidang
teknologi informasi. Teknologi telah memudahkan manusia dalam menyelesaikan
pekerjaan sedangkan informasi dapat menyebar dengan cepat dan dengan bebasnya.
Sehingga terkadang disalahgunakan untuk meyebar berita hoax. Berita yang
menyebar di media sosial dapat diakses oleh siapa saja, tidak terkecuali oleh anak-
anak.
Hal di atas berlaku juga saat anak menggunakan gawai. Anak-anak yang masih dalam
masa pertumbuhan lebih rentan dalam mendapatkan pengaruh buruk gawai, baik itu
secara fisiologis maupun secara psikologis. Berdasarkan paparan di atas penulis
memilih judul tersebut.
B. RUMUSAN MASALAH
1
C. TUJUAN PENULISAN
2
BAB II
PEMBAHASAN
Pada zaman sekarang gawai tidak bisa terlepas dari kehidupan sehari-hari karena
sudah menjadi kebutuhan. Hingga anak-anak pun sudah mahir memainkannya, tetapi
tentu gawai mempunyai pengaruh negatif dan positif. Berikut pengaruhnya pada anak.
Menurut Dr. Kianti Darusman Sp.M., paparan blue light pada gawai dapat
mengakibatkan mata kering atau berpasir dan lelah yang mengakibatkan sakit kepala.
Di samping itu juga dapat menyebabkan myopia (rabun jauh), hypermetropya (rabun
dekat) dan astigmatism (silinder).
b. Text Neck
Istilah ini diciptakan oleh seorang ahli chiropractic asal Amerika Serikat, Dr.
Dean L. Fishman. Text neck adalah tekanan berlebihan di sekitar leher karena terlalu
lama menunduk atau menekuk leher akibat penggunaan gawai. (Ratuliu M. , 2018)
Bebasnya informasi yang masuk di internet dan siapa saja bisa mengkaksesnya
tak terkecuali anak-anak. Sehingga terkadang tanpa sengaja anak membuka konten
yang tidak sesuai dengan usianya. Hal ini sebisa mungkin harus dicegah, karena
kecanduan pornografi dapat merusak otak bagian depan yang yang berfungsi sebagai
penentu baik dan buruk atau analisis dan logika.
3
Anak dapat mencari informasi materi pelajaran yang belum dipahami di
internet. Ini dapat memudahkan dan efisien waktu. Dengan ini wawasan anak menjadi
luas.
Anak dapat mengakses cara membuat prakarya sederhana atau mencoba resep
masakan dan video tutorial lainnya sehingga kreatifitas anak dapat terasah.
Anak yang terlalu sering bermain gawai hingga kecanduan dapat merubah
tingkah laku mereka. Mereka menjadi ketergantungan terhadap gawai. Perubahan
tingkah laku mereka seperti mudah emosi jika keinginannya tidak terpenuhi, kurang
fokus, individualis dan ingin selalu bermain gawai. Jika tidak bermain gawai atau
dibatasi waktunya mereka akan merasa cemas dan mudah marah.
Otak anak sedang dalam masa pekembangan, jadi peran orang tua sangat
penting dalam mendampingi dan mengawasi anak-anak. Peran guru juga diperlukan
untuk mengarahkan dan membimbing anak dalam proses belajarnya. Jangan sampai
karena kelengahan orang tua dan guru anak menjadi sulit diatur dan semaunya sendiri.
4
Terutama pendampingan dalam penggunaan gawai. Dari sisi kesehatan gawai
memancarkan gelombang radiasi yang dapat merusak sel-sel otak. Tentu tidak
diharapkan jika anak yang sel dan jaringan otaknya masih dalam perkembangan
malah terganggu. Tentu ini akan mempengaruhi tingkah laku anak kedepannya.
Pada zaman yang dinamis ini tentu pola pendidikan (terutama moral) berbeda
dengan generasi sebelumnya. Para orang tua seharusnya selangkah lebih maju dalam
hal teknologi, tetapi beberapa kasus ditemukan bahwa anak lebih mahir dalam
penggunaan gawai dibandingkan orang tuanya. Ini menjadikan pengawasan terhadap
anak menjadi kurang maksimal.
Pola pikir anak zaman sekarang telah berubah mengikuti zamannya. Anak
cepat dalam belajar mengenal lingkungannya. Orang tua hendaknyanya mendidik
anak sesuai zamannya. Dan dalam pendidikan di sekolah, guru menyampaikan hal-hal
berkemajuan yang tidak tercantum dalam kurikulum. Di sini guru dan anak didik
sama-sama belajar. Orang tua dan guru dituntut lebih kreatif dalam mendidik anak.
5
hingga Menginspirasi, 2018). Sehingga anak didik memahami dan tidak tidak ingin
melakukan hal-hal yang menyimpang dari agama baik di dunia nyata maupun dunia
maya.
Dari paparan di atas, kiranya pembaca dapat menyimpulkan bahwa perlu atau
tidaknya pendidikan gawai pada generasi muda Indonesia.
6
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
7
DAFTAR PUSTAKA
Herna, A. (2014). Hebatnya Hipnosis Anak: Strategi Tepat Mengelola Emosi Anak Anda.
Jakarta: Panda Media.
Ratuliu, M. (2018). Digital Parenthink: Tips Mengasuh Kids Zaman Now. Bandung: Mizan
Media Utama.
Suyadi, M. (2016). Teori Pembelajaran Anak Usia Dini dalam Kajian Neurosains. Bandung:
Remaja Rosdakarya.