Anda di halaman 1dari 13

KEEFEKTIFITAS DAN KETIDAKEFEKTIFITASAN

PEMBELAJARAN JARAK JAUH PADA SAAT


PANDEMI

Disusun oleh :

Ainur Rahmawati (04)


Ayu Arista (09)
Fajarria Tri. W (12)
Nindy Eka (22)
Regita Tri (23)
Zidane Hadi. S (32)

Jalan Joko Bundu no. 01, Sumbergondo, Bumiaji, Kota Batu


KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur saya haturkan kepada Allah Subhanahu Wata’ala yang telah
memberikan banyak nikmat, taufik dan hidayah. Sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Pengenalan Internet Secara Efektif Kepada Masyarakat Desa”
dengan baik tanpa ada halangan yang berarti.

Makalah ini telah saya selesaikan dengan maksimal berkat kerjasama dan bantuan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu saya sampaikan banyak terima kasih kepada segenap pihak
yang telah berkontribusi secara maksimal dalam penyelesaian makalah ini.

Diluar itu, penulis sebagai manusia biasa menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak
kekurangan dalam penulisan makalah ini, baik dari segi tata bahasa, susunan kalimat
maupun isi. Oleh sebab itu dengan segala kerendahan hati , saya selaku penyusun
menerima segala kritik dan saran yang membangun dari pembaca.

Dengan karya ini saya berharap dapat membantu pemerintah dalam mencerdaskan
kehidupan bangsa Indonesia melalui pengembangan internet di desa-desa.

Demikian yang bisa saya sampaikan, semoga makalah ini dapat menambah khazanah ilmu
pengetahuan dan memberikan manfaat nyata untuk masyarakat luas.

1
Daftar Isi

JUDUL .…………………………………………………………………………….. i
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………… 1
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………….. 2

BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………….. 3


1.1 Latar Belakang ………………………………………………………………... 3
1.2 Rumusan Masalah ……………………………………………………………. 4
1.3 Tujuan ………………………………………………………………………….. 4
1.4 Manfaat ………………………………………………………………………… 4
● Secara Praktis ……………………………………………………………... 4
● Secara Teoritis …………………………………………………………….. 4

BAB II PEMBAHASAN …………………………………………………………… 5


2.1 Peranan guru dan ortu selama kebijakan PJJ berlangsung dimasa
pandemi Peranan orang tua dalam pembelajaran daring ……………………. 5
2.2 Efektifitas kebijakan PJJ pada masa pandemi covid 19 …………………. 6
2.3 Ketidakefektifan PJJ selama masa pandemi covid 19 …………………… 8

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN ………………………………………….. 11

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………... 12

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Coronavirus Disease 2019 atau yang sering disebut COVID-19 saat ini telah menjadi
perbincangan di seluruh penjuru dunia. Berawal dari munculnya sebuah virus di kota
bernama Wuhan, China yang saat itu sudah menginfeksi lebih dari 20 juta umat manusia di
dunia. Sebuah kejadian luar biasa yang tidak terbayangkan sebelumnya dan menjadi
separah ini. Fenomena yang dapat mematikan banyak sektor di suatu negara, bukan perang
senjata, melainkan perang dengan mahkluk mikroorganisme, sehingga memaksa manusia
untuk merubah gaya hidup menjadi lebih sehat. Di Indonesia sendiri, sudah terdapat
1.000.000 lebih penduduk yang terinfeksi oleh COVID-19. Di samping itu, bertambahnya
angka kasus Covid-19 setiap harinya menyebabkan berbagai kalangan mulai paranoid dan
cemas. Masyarakat merasa tidak diberi kepastian akan banyak hal, seperti pandemi yang
tidak kunjung selesai, tetapi justru meningkat setiap harinya. Hal ini mengakibatkan
masyarat mulai kehilangan pekerjaan dan banyaknya aktivitas yang harus dilakukan
dirumah,yang pada akhirnya menyebabkan permasalahan sosial pada
masyarakat.Berdasarkan sebuah penelitian, sebanyak 130 juta kasus sosial yang muncul
akibat covid-19(CNN Indonesia, 2020). Data ini mengalami peningkatan yang sangat luar
biasa dari tahun sebelumnya.

Pandemi covid-19 ini menyebabkan pemerintah mengeluarkan beberapa kebijakan yang


bertujuan untuk memutus mata rantai penyebaran covid-19. Salah satu kebijakan tersebut
adalah pembelajaran jarak jauh dimana siswa melakukan pembelajaran secara daring di
rumah dengan memanfaatkan teknolog.Hal ini berdampak pada semakin bertambahnya
jumlah siswa yang menghabiskan waktu, dengan berselancar di media sosial. Berdasarkan
statistika suatu badan yang mengkaji data-data dari 170 industri di lebih dari 50 negara, April
lalu melaporkan konsumsi media sosial, seperti Facebook, Twitter, Instagram,dan game
online naik hingga 44 persen (Berty dan Yulianingsih, (2020).Keadaan seperti ini akan akan
berdapampak pada prestasi belajar siswa ,selain itu siswa juga akan terlena dengan dunia
fantasi mereka dan menghiraukan realita dunianya.Oleh karena itu kami sebagai penulis
ingin mengkaji lebih dalam lagi mengenai efejtifitas danntidak efektifitas kebijakan
pembelajaran jarak jauh selam pamdemi berdasarkanndata yang kami peroleh dari
beberapa sumber yang ada.

1.2 Rumusan Masalah.


Melihat adanya permasalahan yang dibahas didalam latar belakang maka kami sebagai
penulis membuat rumusan masalah untuk memecahkan dan memberikan solusi terhadap
permasalahan tersebut, sehingga didapatkan rumusan masalah:
1. Bagaimana peranan guru dan ortu selama kebijakan PJJ berlangsung dimasa
pandemi
2. Bagaimana efektifitas kebijakan PJJ pada masa pandemi covid 19?
3. Bagaimana dengan ketidakefektifan PJJ selama masa pandemi covid 19?

3
1.3 Tujuan.
1. Untuk mengetahui peranan guru dan ortu selama kebijakan PJJ berlangsung dimasa
pandemi
2. Untuk mengetahui efektifitas kebijakan PJJ pada masa pandemi covid 19
3. Untuk mengetahui dengan ketidakefektifan PJJ selama masa pandemi covid 19
4. Untuk mengtahui faktor yang mempengaruhi keefektifan dan ketidakefektifitasan
kebijakan PJJ selama pandemi

1.4 Manfaat
SECARA PRAKTIS
● Digunakan untuk introspeksi diri dalam melakukan pelajaran jarak jauh
● Mengerti permasalahan Siswa dan guru dalam melakukan pelajaran jarak jauh
● Mengetahui dampak positif dari pembelajaran jarak jauh
● Mengetahui dampak negatif dari pembelajaran jarak jauh
● Mengetahui keberhasilan sistem pembelajaran jarak jauh

SECARA TEORITIS
1. Bagi Guru
Pembelajaran daring sinkronus dengan Zoom Meeting berbantuan Kahoot dapat
memberikan gambaran sekaligus tambahan wawasan untuk para guru sehingga
guru dapat mengetahui bahwa pembelajaran ini dapat meningkatkan prestasi belajar
matematika siswa.

2. Bagi Siswa ITAS


Penerapan pembelajaran daring sinkronus dengan Zoom Meeting berbantuan
Kahoot diharapkan dapat memberikan pengalaman belajar dari rumah yang
menyenangkan kepada siswa sehingga prestasi belajar matematika siswa meningkat
yang pada akhirnya siswa akan lebih termotivasi dan semakin tertarik untuk belajar
matematika

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Peranan Guru dan Orang tua Selama Kebijakan PJJ Berlangsung Dimasa
Pandemi Peranan Orang Tua Dalam Pembelajaran Daring

Peranan orang tua dalam pembelajaran daring


Pada masa pembelajaran di rumah, orang tua memiliki peran yang penting dalam metode
belajar anak. Sebab biasanya guru yang melakukan tugas untuk memperhatikan kegiatan
anak terutama dalam belajar. Agar Si Kecil dapat belajar secara efektif walau di rumah saja,
orang tua perlu melakukan hal-hal berikut ini:
1. Membuat rencana target belajar anak
Situasi belajar di rumah memang kurang ideal seperti saat belajar di sekolah. Untuk
itu orang tua perlu membuat adaptasi dan target belajar yang realistis sesuai dengan
kondisi rumah. Misalnya faktor gangguan seperti adanya saudara yang dapat
mengganggu kegiatan belajar, sarana dan prasarana belajar daring, serta
menyesuaikan dengan jadwal WFH orang tua.

2. Menjalankan kebiasaan yang sama dan ajarkan tanggung jawab


Walaupun hanya di rumah, upayakan Si Kecil tetap menjalankan rutinitas harian
yang sama ketika belajar di sekolah. Seperti bangun pagi, melakukan kegiatan
belajar mengajar daring atau luring, baru setelahnya anak dapat bermain. Hal ini
perlu dilakukan agar anak lebih aman, nyaman, dan tidak cemas terhadap
perubahan situasi belajar yang ada.

Orang tua juga perlu mengajarkan tanggung jawab kepada Si Kecil terhadap tugas
sekolahnya selama di rumah. Hal ini agar Si Kecil tidak melewatkan waktu belajar
untuk melakukan hal yang disukainya terutama bermain. Dengan begitu Si Kecil
tetap mendapatkan materi pembelajaran secara teratur dan bermain secara
seimbang layaknya pada masa sekolah biasa.

3. Sabar
Selama belajar dari rumah, orang tua akan menjadi tutor anak menggantikan guru.
Untuk itu perlu kesabaran dalam membimbing anak belajar. Selain itu, berikanlah
pengajaran dengan kasih sayang. Tujuannya agar anak merasa nyaman dan aman
dengan situasi belajar di rumah terutama pada masa pandemi.

4. Manfaatkan aplikasi
Perkembangan teknologi masa kini dapat membuat Anda menggunakan berbagai
aplikasi untuk membantu metode belajar anak. Apalagi anak-anak kini lebih
menyukai pembelajaran yang memiliki animasi visual dan auditori yang
menyenangkan. Sehingga orang tua tidak melulu memberikan materi pembelajaran
secara konvensional.

5. Mempelajari kekuatan dan kelemahan anak


Mengetahui kekuatan dan kelemahan anak untuk belajar sangat penting agar materi
pembelajaran mudah diserap olehnya. Orang tua perlu kreatif dalam menggunakan

5
media apapun untuk proses belajar di rumah. Misalnya memanfaatkan video tutorial
online atau modul berbasis tulisan dan gambar.

Peranan guru dalam pembelajaran daring


Selain orang tua, guru juga perlu melakukan upaya tertentu agar pembelajaran daring dapat
bermakna dan menyenangkan bagi anak. Ada 4 hal yang perlu diperhatikan oleh guru agar
pembelajaran daring berjalan dengan baik dengan cara berikut ini:
1. Kemampuan guru memanfaatkan teknologi
Guru perlu mendalami perkembangan teknologi yang dapat dijadikan sebagai media
pembelajaran online. Misalnya presentasi menggunakan video konferensi, tugas
yang dikerjakan melalui dokumen online, hingga memberikan softcopy materi
pembelajaran. Ini berfungsi agar peserta didik dapat menerima materi yang menarik
dan efektif.

2. Materi pembelajaran terencana dan efektif


Memanfaatkan pembelajaran daring perlu dilakukan secara terencana dan efektif
dari segi waktu. Sehingga guru perlu mengatur langkah-langkah pembelajaran yang
detail untuk kualitas belajar yang baik. Guru dan siswa bersama-sama dapat
menetapkan tujuan pembelajaran, waktu, dan memilih materi dengan
langkah-langkah yang tepat dan akura

3. Menyatukan persepsi dan konsentrasi siswa


Dalam pembelajaran online guru harus mampu menyatukan persepsi dan
konsentrasi anak didik melalui lokasi yang jauh dan berbeda-beda. Maka itu guru
perlu memiliki visi yang jelas dalam pembelajaran dan mampu menjalin ikatan batin.
Sehingga guru berperan juga sebagai motivator, fasilitator, dan komunikator.

4. Menguatkan karakter siswa


Terakhir guru dapat menyampaikan pesan kepada anak didik agar menjadi tangguh
terutama dalam masa pandemi. Sebab penyebaran covid-19 memberikan pengaruh
besar terhadap fisik dan mental semua individu termasuk anak. Sehingga anak perlu
diberikan motivasi untuk beradaptasi dengan hal-hal baru terkait dengan upaya
pencegahan penularan coronavirus.

2.2 Efektifitas Kebijakan PJJ Pada Masa Pandemi Covid 19

Wabah penyakit Corona virus (Covid-19) pada 2019 telah melanda kurang lebih 215 negara
Dunia memiliki tantangan tersendiri yang telah mempengaruhi semua aspek kehidupan
manusia. Oleh karena itu, beberapa negara memiliki kebijakan untuk memutus rantai
penyebaran Covid-19.

Salah satunya adalah dengan melakukan pembatasan interaksi masyarakat yang diterapkan
dengan istilah physical distancing. Namun, kebijakan physical distancing tersebut dapat
menghambat laju pertumbuhan dalam berbagai bidang kehidupan, baik bidang ekonomi,
sosial, dan tentu saja pendidikan. Keputusan pemerintah untuk meliburkan para peserta

6
didik, memindahkan proses belajar mengajar di sekolah menjadi di rumah dengan
menerapkan kebijakan Work From Home (WFH) membuat resah banyak pihak.

Situasi siswa dan guru yang tidak dapat bertemu secara langsung untuk menjaga jarak
sosial dan fisik menjadi alasan mengapa pembelajaran harus dilakukan melalui
pembelajaran daring.

Pembelajaran daring adalah belajar dengan menggunakan internet yang memiliki


aksebilitas, konektivitas, fleksibilitas, dan kehadiran berbagai jenis interaksi pembelajaran.
Dalam pembelajaran daring ada dua macam, yaitu pembelajaran sinkron dan pembelajaran
asinkron.

Pembelajaran sinkron adalah ketika siswa dan guru saling berpartisipasi dalam kelas melalui
aplikasi web. Ini akan menciptakan ruang kelas virtual dimana siswa dapat mengajukan
pertanyaan dan menjawab paragraf secara instan. Secara umum, pembelajaran sinkron
memungkinkan siswa dan guru untuk berpartisipasi dan belajar sacara langsung, dan
melakukan diskusi waktu nyata.

Sedangkan pembelajaran asinkron adalah pendekatan belajar mandiri untuk mendorong


pembelajaran. Beberapa aktivitas pembelajaran asinkron yang umum adalah berinteraksi
dengan sistem manajemen pembelajaran, berkomonikasi menggunakan email, membaca
artikel, menonton video, dll.

Berbagai media dapat digunakan untuk mendukung pelaksanaan pembalajaran secara


daring. Misalnya kelas virtual menggunakan layanan Zoom, Google Classroom, Google
Meet, dan aplikasi pesan seperti WhatsApp (So, 2016). Materi diberikan dalam bentuk PPT,
vidio, dan bahan bacaan.

Dalam penggunaan pembelajaran daring salah satunya, menggunakan Zoom Cloud Meeting
memiliki kelebihan dapat berinteraksi secara langsung antara guru dan murid akan tetapi
memiliki kelemahan yaitu boros kuota.

Pelaksaan proses pembelajaran secara online memiliki beberapa kendala. Tantangan


pembelajaran daring adalah ketersediaannya layanan internet. Sebagian murid mengakses
internet menggunakan layanan seluler, dan sebagian kecil menggunakan layanan WIFI.

Terlebih lagi di daerah yang mengalami kesulitan sinyal selular, jikapun ada sinyal yang
didapatkan sangat lemah. Hal ini merupakan tantangan tersendiri dalam pembelajaran
daring. Pembelajaran daring memiliki kelemahan, yaitu lemahnya layanan internet dan
pemahaman bimbingan guru yang kurang memadai dan dipahami oleh siswa.

Tantangan lainnya adalah keterbatasan dalam dana pembelajaran daring. Siswa


mengungkapkan bahwa untuk dapat berpartisipasi dalam pembelajaran online, mereka
harus membayar biaya yang cukup banyak untuk membeli kuota data internet. Menurut
mereka pembelajaran daring dalam bentuk tatap muka secara online telah menghabiskan
banyak kuota dalam jumlah besar, sedangkan melalui diskusi online aplikasi pesan tidak
butuh banyak kuota.

7
Walaupun pembelajaran daring dapat didukung, namun tetap ada dampak negatif yang
perlu diperhatikan dan diantisipasi dalam penggunaan gadget yang berlebihan.

Mereka mengakui bahwa selain belajar, siswa juga menggunakan gadget untuk bermain
media sosial dan menonton youtube dengan rentan waktu yang sangat lama. Sehingga
kelemahan pembelajaran daring adalah siswa tidak terawasi dengan baik selama proses
pembelajaran.

Tetapi, pembelajaran daring juga memiliki banyak kelebihan dalam penggunaan teknologi
infromasi dan komonukasi dalam pembelajaran daring, diantaranya adalah tidak terikat
ruang dan waktu.

Kemampuan gadget dalam mengakses internet membantu siswa untuk mengikuti


pembelajaran daring dan juga informasi. Sehingga, secara keselurahan siswa puas dengan
pembelajaran yang fleksibel. Melalui pembelajaran daring, siswa tidak dibatasi oleh waktu
dan tempat. Mereka bisa menghadiri kelas di rumah atau di suatu tempat manapun.

Pembelajaran daring ini juga memiliki kelebihan karena mampu menumbuhkan rasa
kemandirian belajar. Pembelajaran daring bersifat berpusat pada siswa yang
membangkitkan rasa tanggung jawab dan otonomi secara internal dalam belajar. Belajar
daring menuntut siswa mempersiapkan diri untuk belajar, evaluasi, dan mengatur motivasi
belajar.

Selain itu, pembelajaran daring memudahkan siswa untuk mengakses materi pembelajaran
dimanapun tanpa terbatas lagi pada tempat dan waktu. Siswa dapat mudah berguru dan
berdiskusi dengan para ahli yang dibidangnya.

Pembelajaran daring ini efektif untuk pembelajaran selama pandemi yang memungkinkan
guru dan siswa saling berinteraksi dalam kelas virtual yang bisa diakses kapanpun dan di
manapun. Dalam pembelajaran daring ini pastinya memiliki kelebihan dan kekurangan yang
sudah disebutkan sebelumnya. Akan tetapi, dengan adanya pembelajaran daring ini dapat
mengurangi penyebaran Covid-19 di Indonesia.

2.3 Ketidakefektifan PJJ Selama Masa Pandemi Covid 19?

Pembelajaran daring adalah pembelajaran jarak jauh yang menggabungkan teknologi


elektronika dengan teknologi berbasis internet. Di Indonesia, hampir seluruh sekolah dan
universitas sudah menerapkan seruan pembelajaran daring ini. Bahkan, beberapa
perusahaan telekomunikasi sudah menjalin kerjasama dengan beberapa universitas sebagai
bentuk dukungan mereka terhadap pembelajaran ini.
Namun, pembelajaran daring yang diyakini sebagai sarana paling efektif selama pandemik
nyatanya jauh dari yang diharapkan. Banyak tenaga pengajar, siswa dan mahasiswa
merasa kesulitan selama proses pembelajaran ini dilaksanakan.

❖ Kuota Terbatas
Kuota terbatas menjadi hambatan paling banyak ditemukan dalam proses
pembelajaran ini. Pembelajaran daring merupakan pembelajaran yang
memanfaatkan teknologi berbasis internet. Jelas saja untuk bisa melakukan

8
pembelajaran secara online baik pengajar, siswa serta mahasiswa harus memiliki
kuota untuk bisa mengakses materi yang diberikan.

Namun, kebanyakan pembelajaran online dilakukan melalui media-media atau


aplikasi-aplikasi yang justru memerlukan kuota yang sangat tinggi seperti halnya
video converence. Hal inilah yang menjadi kendala besar mengingat kondisi para
siswa maupun mahasiswa yang belum berpenghasilan.

❖ Jaringan Tidak Stabil


Kendala kedua yang paling banyak dirasakan selama pembelajaran online adalah
jaringan yang tidak stabil. Keberadaan fasilitas jaringan merupakan hal yang paling
utama dalam sistem pembelajaran daring, karena berkaitan dengan kelancaran
proses pembelajaran. Keberadaan tenaga pengajar, siswa serta mahasiswa yang
jauh dari jangkauan provider tentu tidak dapat melaksanakan kegiatan pembelajaran
dengan lancar.

❖ Banyak Gangguan
Pada awalnya banyak siswa serta mahasiswa yang menanggapi pembelajaran
daring ini dengan baik, karena materi yang diberikan dapat diakses dimana saja
tanpa terkendala waktu. Namun seiring berjalannya waktu, justru pembelajaran ini
dinilai tidak efektif karena menurunkan mutu pengajaran dan pembelajaran.
Mengapa hal itu terjadi? Mengapa kemudahan dengan belajar dirumah justru
menurunkan tingkat keefektifan belajar mengajar?

Berdasarkan pengalaman penulis serta cerita yang didapat dari teman-teman


seangkatan, belajar dirumah justru lebih sulit daripada belajar tatap muka secara
langsung di ruang kelas, karena adanya gangguan yang tidak kondusif sehingga sulit
untuk bisa fokus terhadap materi yang diberikan oleh pengajar.

❖ Sulit Memahami Materi


Pembelajaran yang dilakukan secara online membuat para siswa maupun
mahasiswa kesulitan untuk memahami materi yang diberikan. Mengapa begitu?
Banyak dari mereka yang merasa kesulitan untuk bisa berinteraksi dengan dosen
ataupun gurunya. Beda halnya jika mereka belajar langsung secara tatap muka,
pembelajaran daring membuat mereka tidak bisa bertanya secara langsung dan jelas
akibat berbagai kendala sebelumnya seperti kuota, jaringan dan lainnya.

Selain itu, hal yang sama juga dirasakan oleh tenaga pengajar. Banyak tenaga
pengajar yang mengatakan bahwa mereka tidak bisa memberikan materi secara
maksimal selama pembelajaran daring ini, mulai dari minimnya fasilitas tenaga
pengajar hingga para siswa dan mahasiswa yang dinilai terlalu santai untuk
mengikuti pembelajaran.

❖ Fasilitas Pembelajaran
Fasilitas pembelajaran daring menjadi salah satu alasan mengapa pembelajaran
online dinilai tidak efektif. Dalam pembelajaran daring, tidak semua anak sama
dalam hal kepemilikan fasilitas mengingat keadaan ekonomi di Indonesia yang

9
sangat beragam. Bagi mereka yang keadaan ekonomi orang tuanya baik, fasilitas
handphone atau laptop tidak menjadi masalah yang besar.

Namun bagaimana mereka yang keadaan ekonomi orang tuanya tidak baik? Tentu saja ini
menjadi kendala yang besar. Bagaimana si anak bisa mengikuti pembelajaran online jika
handphone saja tidak punya. Selain itu, jika pun mereka punya handphone, keterbatasan
kuota juga menjadi kendalanya.

Dilihat dari berbagai kendala yang ada, penulis berpendapat bahwa sistem pembelajaran
daring tidak efektif. Maka dari itu, perlu adanya solusi agar proses belajar mengajar baik
tingkat sekolah maupun universitas dapat berjalan dengan lancar seperti yang diharapkan.
Selain itu, perlu juga adanya kesadaran dari para siswa dan mahasiswa untuk
melaksanakan pembelajaran ini sesuai dengan waktu dan aturan yang diberikan oleh guru
maupun dosen masing-masing.

Dengan adanya wabah ini kita dapat mengambil pelajaran, bahwa kegiatan belajar mengajar
secara langsung di ruang kelas tidak dapat tergantikan. Karena setidak efektif apapun
belajar diruang kelas, tenaga pengajar dapat menyampaikan materi secara langsung. Selain
itu, apabila ada siswa yang tidak paham terhadap materi yang diberikan, mereka dapat
bertanya secara langsung kepada guru yang bersangkutan.

10
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan dan Saran


Berkembangnya wabah covid-19 menyebabkan pemrintaan mengeluarkan kebijakan guna
memutus matarantai penyebaran covid-19 salah satu kebijakannya adalah pembelajaran
jarak jauh dimana siswa melakukan proses belajar mengajar di rumah secara daring
dengan memanfaatkan teknologi,yang menimbulkan keefektifitasan dan ketidak efektifitasan
pembelajaran jarak jauh.

11
Daftar pustaka

Apridar, 2012.Sejarah munculnya covid-19,Jakarta : Graha ilmu

Basuki P.2014.Terjadinya awal mula covid-19 di Indonesia,Jakarta : Graha ilmu pustaka

Departemen Pendidikan Nasional.2008.Pembelajaran jarak jauh,Jakarta : Ghalia indonesia

Ekawarna.2011.Peranan guru dalam mengajar dimasa pandemi , Jakarta : Rajawali pers

Fahrudin.2009.Peranan orang tua terhadap siswa di masa pembelajaran PJJ, Jakarta :


Ghalia indonesia

Guntur.2007. Sistem pembelajaran daring di rumah selama covid -19, Jakarta : Univeristas
terbuka

12

Anda mungkin juga menyukai