DISUSUN OLEH
Prodi : D3 Kebidanan
Semester : 2 (dua)
Kelas : Ambon
MALUKU HUSADA
TAHUN AJARAN
2020/2021
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
B.Rumusan Masalah
C.Tujuan Penulis
BAB II PEMBAHASAN
C. Pengaruh status gizi ibu hamil yang kurang terhadap pertumbuhan janin
A.Kesimpulan
B.Saran
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak
akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-
natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu
berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah sebagai tugas dengan judul “gizi seimbang bagi anak remaja dan dewasa”.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah
ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada dosen
pembimbing kami yang telah membimbing kami dalam menulis makalah ini.
Nazira Saban
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Kesehatan adalah suatu hal dalam kehidupan yang dapat membuat keluarga bahagia. Pada
kehamilan terjadi perubahan fisik dan mental yang bersifat alami dimana para calon ibu harus
sehat dan mempunyai kecukupan gizi sebelum dan setelah hamil. Agar kehamilan berjalan
sukses, keadaan gizi ibu pada waktu konsepsi harus dalam keadaan yang baik dan selama hamil
mendapatkan tambahan protein, minimal seperti zat besi dan kalsium, vitamin, asam folat dan
energi.
Kekurangan atau kelebihan makanan pada masa hamil dapat berakibat kurang baik bagi
ibu, janin yang dikandung serta jalannya persalinan. Oleh karena itu, perhatian terhadap gizi
dan pengawasan berat badan (BB) selama hamil merupakan salah satu hal penting dalam
pengawasan kesehatan pada masa hamil.
Selama hamil, calon ibu memerlukan lebih banyak zat-zat gizi daripada wanita yang tidak
hamil, karena makanan ibu hamil dibutuhkan untuk dirinya dan janin yang dikandungnya, bila
makanan ibu terbatas janin akan tetap menyerap persediaan makanan ibu sehingga ibu
menjadi kurus, lemah, pucat, gigi rusak, rambut rontok dan lain-lain.
Demikian pula, bila makanan ibu kurang tumbuh kembang janin akan terganggu, terlebih
bila keadaan gizi ibu pada masa sebelum hamil telah buruk pula. Keadaan ini dapat
mengakibatkan abortus, BBLR, bayi baru lahir prematur atau bahkan bayi baru lahir mati.
Sebaliknya, jika makanan berlebih akan mengakibatkan kenaikan berat badan yang berlebihan,
bayi besar, dan dapat pula mengakibatkan terjadinya preeklamasi.
B. Rumusan masalah
1. Apa saja kebutuhan gizi pada ibu hamil?
C. Tujuan masalah
3.Untuk mengetahui pengaruh status gizi ibu hamil terhadap pertumbuhan janin
4.Untuk mengetahui prinsip diet apa saja yang akan dilakukan saat ibu hamil.
BAB II
PEMBAHASAN
Kebutuhan gizi ibu hamil meningkat karena selain diperlukan untuk memenuhi kebutuhan
gizi ibu juga diperlukan untuk janin yang dikandungnya. Pemenuhan gizi selama hamil juga
diperlukan untuk persiapan ASI serta tumbuh kembang bayi. Salah satu indikator terpenuhinya
kebutuhan gizi selama hamil adalah adanya penambahan berat badan ibu. Kebutuhan gizi ibu
hamil pada setiap trimester berbeda, hal ini disesuaikan dengan pertumbuhan dan
perkembangan janin serta kesehatan ibu. Pemenuhan kebutuhan gizi pada trimester pertama
lebih mengutamakan kualitas daripada kuantitas. Hal ini dikarenakan pada masa ini sedang
terjadi pembentukan sistem saraf, otak, jantung dan organ reproduksi janin, selain itu pada
masa ini tidak sedikit ibu yang mengalami mual muntah sehingga tidak memungkinkan untuk
memenuhi kebutuhan gizi secara kuantitas. Pemenuhan kebutuhan dizi pada trimester II dan III,
selain memperhatikan kualitas juga harus terpenuhi secara kuantitas (Kasdu, 2006).
Bahan pangan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan gizi ibu hamil harus meliputi enam
kelompok, yaitu makanan yang mengandung protein, baik hewani maupun nabati, susu,
sumber karbohidrat baik dari roti ataupun biji-bijian, buah dan sayur yang tinggi kandungan
vitamin C, sayuran berwarna hijau tua, serta buah dan sayur lain. Berikut kebutuhan zat gizi
yang cukup penting bagi ibu hamil :
1. Energi
Umumnya seorang ibu hamil akan bertambah berat badannya sampai 12,5 kg, tergantung dari
berat badan sebelum hamil. Ibu hamil akan sangat membutuhkan yang namanya kalori.
Biasanya ibu hamil kebutuhan akan kalori semakin meningkat. Kalori inilah yang dibutuhkan
dalam perkembangan janin, pembentukan plasenta, pembuluh darah dan jaringan yang baru.
Ada sekitar 300 kalori yang dibutuhkan oleh ibu hamil selama masa kehamilannya.
2. Protein
Gizi yang tidak kalah pentingnya dan sangat diperlukan bagi ibu hamil adalah zat protein. Ada
sekitar 75 gram protein tiap harinya yang dibutuhkan oleh ibu hamil, fungsinya untuk
perkembangan jaringan pada janin. Pemenuhan protein bersumber hewani lebih besar
daripada kebutuhan protein nabati, sehinggan ikan, telur, daging, maupun susu perlu lebih
banyak dikonsumsi dibandingkan tempe, tahu, kacang-kacangan. Hal ini disebabkan karena
struktur protein hewani lebih mudah dicerna daripada protein nabati.
3. Vitamin A
Fungsi dari Vitamin A untuk penglihatan, pertumbuhan dan perkembangan embrio. Dampak
yang terjadi pada ibu hamil apabila kekurangan vitamin A adalah bayi akan terlahir prematur
yang memiliki berat rendah. Jadi vitamin A itu sangat penting untuk gizi ibu hamil. Vitamin ini
bisa diperoleh lewat sayur-sayuran seperti wortel dan juga terdapat pada mentega, kuning telur
maupun susu. Vitamin A dibutuhkan oleh ibu hamil namun tidak boleh berlebihan karena dapat
menimbulkan cacat bawaan.
4. Vitamin B12
Vitamin B12 bersama dengan asam folat berperan dalam sintesis DNA dan memudahkan
pertumbuhan sel. Vitamin ini juga penting untuk keberfungsian sel sumsum tulang, sistem
persarafan, dan saluran cerna. Bahan makanan sumber vitamin B12 adalah hati, telur, ikan,
kerang, daging, unggas, susu, dan keju.
5. Asam Folat
Asam folat sangat dibutuhkan oleh ibu hamil karena akan membantu perkembagan embrio dan
juga mencegah terjadinya cacat otak dan tulang belakang. Dampak yang terjadi apabila
kekurangan asam folat adalah akan mengakibatkan kelahiran prematur sehingga berat badan
bayi lahir begitu rendah begitu pula dengan pertumbuhan janinnya. Oleh karena itu, gizi ibu
hamil asam folat yang dibutuhkan sekitar 600 mg dan ini bisa anda dapatkan dengan
mengkonsumsi kacang-kacangan, buncis, asparagus, brokoli, ragi, sayuran berwarna hijau, jus
jeruk dan roti gandum.
6. Vitamin D
Kekurangan vitamin D pada ibu hamil akan mengakibatkan gangguan metabolisme kalsium
pada ibu dan janin. Gangguan dapat berupa hipokalsemi, tetani pada bayi baru lahir, dan
osteomalasia pada ibu. Sumber vitamin D yang utama adalah sinar matahari. Kekurangan
vitamin D banyak terjadi pada ibu hamil yang bermukim di daerah yang hanya sedikit
bersentuhan dengan sinar matahari.
7. Zat Besi
Gizi ibu hamil yang diperlukan selanjutnya adalah zat besi. Untuk memproduksi hemoglobin
dibutuhkan zat sekitar 27 mg sehari selama masa kehamilan. Hemoglobin sendiri merupakan
protein di sel darah merah yang mempunyai peranan penting yaitu menyalurkan oksigen
keseluruh jaringan tubuh. Kekurangan zat besi pada masa kehamilan akan mengalami kelelahan
dan rentan infeksi, bahkan juga dapat berisiko kelahiran prematur pada bayi. Zat besi bisa kita
dapatkan dari kacang-kacangan, ikan, daging merah ataupun binatang unggas.
8. Yodium
Yodium dapat diperoleh dari air minum dan sumber bahan makanan laut. Kekurangan yodium
pada ibu hamil akan mengakibatkan janin mengalami hipotiroid yang selanjutnya berkembang
menjadi kretinisme. Kerusakan saraf sebagai akibat dari hipotiroid dapat menyebabkan
retardasi mental. Kekurangan yodium juga dapat mengakibatkan bayi lahir meninggal, aborsi,
serta meningkatkan kematian bayi dan perinatal. Koreksi yodium hendaknya sebelum atau
selama 3 bulan pertama kehamilan. Kebutuhan Yodium dapat dipenuhi dengan mengonsumsi
garam beryodium serta konsumsi bahan makanan yang bersumber dari laut.
9. Kalsium
Sumber utama kalsium adalah susu dan hasil olahannya, udang, dan sarden. Kalsium
dibutuhkan oleh ibu hamil untuk membantu pembuluh darah berkontraksi dan berdilatasi serta
mengantarkan sinyal saraf, kontraksi otot dan sekresi hormon. Kalsium juga sangat baik untuk
menguatkan tulang dan gigi. Selain untuk tulang, kalsium juga dibutuhkan untuk mencegah
preeklamsia atau tekanan darah tinggi pada ibu hamil yang dapat menyebabkan kejang pada
ibu, prematurias, bahkan kematian. Diperlukan 1000 mg kalsium setiap harinya untuk
kebutuhan gizi ibu hamil. Kekurangan kalsium saat hamil akan berdampak pada ibunya, karena
kalsium yang dibutuhkan oleh bayi terambil atau diserap dari tulang ibu.
10. Serat
Kebutuhan serat bagi ibu hamil juga harus diperhatikan, karena selain memberikan rasa
kenyang lebih lama, serta juga dibutuhkan untuk memperlancar sistem pencernaan sehingga
dapat mencegah sembelit. Serat dapat diperoleh dari sayuran, buah-buahan, serealia atau padi-
padian, kacang-kacangan, gandum, beras, dan olahannya (Kasdu, 2006).
Menurut UU Republik Indonesia No.23 Tahun 1992 tentang Kesehatan BAB V Upaya
Kesehatan Pasal 20 ayat 2 menyebutkan “ Status gizi ialah tingkat kecukupan gizi seseorang
yang sesuai dengan jenis kelamin dan umur. “
Menurut Huliana (2001), makanan yang dikonsumsi ibu hamil dipergunakan untuk
pertumbuhan dan perkembangan janin sebesar 40 persen sedangkan 60 persen untuk
memenuhi kebutuhan ibu. Apabila masukan gizi pada ibu hamil tidak sesuai kebutuhan maka
kemungkinan dapat terjadi gangguan dalam kehamilan, baik terhadap ibu maupun janin yang
dikandungnya.
Kecukupan gizi selama hamil dapat dipantau melalui parameter keadaan kesehatan ibu dan
berat lahir janin. Meskipun baku penilaian status gizi wanita yang tidak hamil tidak dapat
diaplikasikan pada wanita hamil, perubahan fisiologi selama hamil dapat digunakan sebagai
petunjuk. Berat badan rendah sebelum konsepsi serta pertambahan berat yang tidak adekuat
merupakan penilaian langsung yang dapat digunakan untuk memperkirakan laju pertumbuhan
janin. Kecukupan gizi selama kehamilan digunakan untuk pertumbuhan dan perkembangan
janinnya maupun aktifitas dari ibu.
C. Pengaruh status gizi ibu hamil yang kurang terhadap pertumbuhan janin
Berat badan ibu hamil harus memadai, bertambah sesuai umur kehamilan. Hal ini
dikarenakan berat badan yang bertambah normal akan menghasilkan bayi yang normal juga.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi status gizi ibu hamil yaitu :
1. Faktor langsung ;
1) Keterbatasan ekonomi
2) Produk pangan,
6) Pemenuhan makanan
8) Selera makanan.
9) Suplemen Makanan
1) Pendidikan keluarga
2) Faktor budaya
Hiperemesis merupakan kondisi awal kehamilan atau pada usia kehamilan trimester pertama
hingga memasuki trimester kedua.
• hiperemesis I
dengan mengonsumsi makanan yang kering meskipun gizinya masih lebih sedikit
dibandingkan dengan makanan yang segar, gizi ini bisa didapat dari roti kering dan buah-
buahan. Pemberian cairan pada diet hiperemesis I juga tidak boleh diberikan bersamaan
dengan mengonsumsi makanan sebelumnya, cairan diberikan setelah 1 jam mengonsumsi
makanan tersebut.
• Hiperemesis II
Diet ini adalah ketika rasa mual sudah berkurang, maka asupan gizinya bisa ditingkatkan
dengan cara pemberian roti (4 potong), protein hewani (2 potong), telur (1 butir), buah (4
potong), selai (2 sdm) dalam perharinya.
• Hiperemesis III
yaitu tingkatan hiperemesis yang ringan sehingga nutrisi bisa diberikan lebih tinggi lagi,
seperti dengan pemberian makanan yang sama dengan pada penderita hiperemesis II. Namun
ada beberapa makanan yang dianjurkan yaitu roti panggang, makanan dengan selai, buah-
buahan segar, kaldu tidak berlemak, teh dan kopi.
Eklampsia merupakan serangan konvulsi yang biasa terjadi pada kehamilan, tetapi tidak
selalu komplikasi dari pre eklampsia.
• Diet preeclampsia I
diberikan pada pasien preeclampsia berat. Diet preeklampsia I diberikan sebagai makanan
perpindahan dari preeklampsia I atau kepada pasien preeklampsia yang penyakitnya tidak
begitu berat. Makanan berbentuk saring atau lunak dan diberikan sebagai diet rendah garam I.
makanan ini cukup energi dan zat gizi lainnya.
• Diet preeklampsia II
• Terapi Diet
Diabetes melitus adalah suatu kelainan yang ditandai dengan gangguan metabolisme
karbohidrat,lemak dan protein.Sering terjadi hiperglikemia dan Glukosuria.
•Prinsip penanganan
Kontrol secara ketat gula darah, sebab bila kontrol kurang baik upayakan lahir lebih dini,
pertimbangkan kematangan paru janin. Dapat terjadi kematian janin memdadak.
• Peningkatan volume darah 50% → kebutuhan plasenta jaringan ibu dan anak
•Peningkatan sel darah merah tidak seimbang dengan kenaikan volume darah
•Penurunan terjadi pd umur kehamilan 3-5 bulan, batas terendah umur 5-8 bln→
•Terapi
Obat :
Diet :
Obesitas diartikan sebagai peningkatan berat badan diatas 20% dari batas normal
( brownel, 1984 ).
Pasien dengan obesitas mempunyai status nutrisi yang melebihi kebutuhan metabolisme
karena kelebihan masukan kalori dan atau penurunan penggunaan kalori (energi).
kehamilan.
1. Jumlah Kalori
2. Kadar gula
3. Nutrisi makanan
4. Porsi makanan
Menu diet ibu hamil obesitas adalah makanan sehat yang kaya akan serat namun rendah kalori,
lemak, dan gula. berserat dan rendah kandungan lemak serta gula. Beberapa makanan yang
sebaiknya dikonsumsi oleh ibu hamil agar tidak obesitas di antaranya:
Buah-buahan – Buah-buahan segar selalu menjadi solusi terbaik bagi pengganti camilan dan
sebagai menambah nutrisi sehat yang alami. Ibu bisa membeli apel, kurma, jeruk, kurma,
pisang, strawberry, dan jenis buah lain yang sehat. Hindari mengonsumsi buah nanas, nangka,
pepaya muda, durian, anggur, dan beberapa jenis buah lainnya.
Sayur-sayuran – Selain buah, makanan yang tinggi serat dan nutrisi namun rendah kalori dan
gula adalah sayur-sayuran. Biasakan diri mengonsumsi brokoli, bayam, selada, maupun wortel
sebagai bahan makanan utama. Selain itu, ibu juga bisa menjadikan sayur dan buah sebagai
salad sehat untuk camilan sehari-hari.
Lauk pauk rendah lemak – Untuk lauk pauk, ibu bisa mengonsumsi bahan makanan rendah
lemak, seperti beberapa jenis ikan (salmon, sarden, tuna). Ibu juga bisa mengonsumsi daging
tanpa lemak. Baca juga : Tips Agar Bayi Cepat Lahir di Usia 9 Bulan
Kalori – Untuk bahan makanan utama pengganti nasi, ibu bisa mulai mengonsumsi gandum,
oats, atau jagung.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal
melalui proses digesti, absobsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-
zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal
dari organ-organ, serta menghasilkan energi. Keadaan ibu sebelum dan selama hamil
mempengaruhi status gizi ibu dan bayi. Pertumbuhan dan perkembangan janin sangat
dipengaruhi oleh asupan gizi ibu, karena kebutuhan gizi janin berasal dari ibu. Bahan pangan
yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan gizi ibu hamil harus meliputi enam kelompok,
yaitu makanan yang mengandung protein, baik hewani maupun nabati, susu dan olahannya,
sumber karbohidrat baik dari roti ataupun biji-bijian, buah dan sayur yang tinggi kandungan
vitamin C, sayuran berwarna hijau tua, serta buah dan sayur lain.
B. Saran
Agar ibu selalu dalam keadaan sehat dan janin yang dikandung dapat tumbuh dan
berkembang dengan baik, maka sebaiknya para ibu hamil dapat memenuhi semua nutrisinya
selama hamil. Serta dari makalah yang diketik ini semoga bisa berguna bagi ibu hamil agar bisa
lebih memperhatikan aspek-aspek kebutuhan ibu hamil. Semua pemenuhan kebutuhan ini tak
luput dari tujuan untuk menghasilkan generasi yang sehat dan berguna kelak.
DAFTAR PUSTAKA
Sayogo, savitri. 2007. Gizi Ibu Hamil. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia: Jakarta