Anda di halaman 1dari 5

TUGAS

“Farmakologi’’

Nama : Nazira Saban

Prodi : D3 Kebidanan

Semester : 2 (dua)

Kelas : Ambon

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

MALUKU HUSADA

TAHUN AJARAN

2020/2021
CONTOH OBATMINIMAL 10 DARI MASING-MASING CARA PENGGUNAAN OBAT DIBAWAH INI:

1. Oral

Merupakan cara pemberian obat melalui mulut dengan tujuan mencegah, mengobati, mengurangi
rasa sakit sesuai dengan efek terapi dari jenis obat. Berbagai bentuk obat dapat diberikan secara oral
baik dalam bentuk tablet, sirup, kapsul atau puyer.

Contoh Obatnya:

a. Tetracycline
b. Captopril
c. Ranitidin
d. Antasid
e. Pulveres / pulvis
f. Divided powder
g. Procaterol / ataroc
h. Ketotifen
i. Zafirlukast / accolade
j. Ampicillin

2. Sublingual

Obat diberikan pada pasien secara sublingual yaitu dengan cara meletakkan obat di bawah lidah.
Meskipun cara ini jarang dilakukan, namun seorang bidan harus mampu melakukannya. Obat
nitrogliserin yaitu obat vasodilator yang mempunyai efek vasodilatasi pembuluh darah.

Contoh Obatnya:

a. Methylcobalamin

b. Farsorbid

c. Nytroglycerin

d. Nitral

e. Isosorbid Dinitrat

f. Benzodiazepin

g. Analgesik Opioid

h. THC
i. CBD

j. Latisin

3. Bukal

dilakukan dengan menempatkan obat padat di membran mukosa pipi sampai obat larut. Klien
harus diajarkan untuk menempatkan dosis obat secara bergantian di pipi kanan dan kiri supaya mukosa
tidak iritasi, diperingatkan untuk tidak mengunyah atau menelan obat atau minum air bersama obat.

Contoh Obatnya:

a. Buccastem M

b. Oravig

c. Regumen

d. Stemetil

e. Cyclo Prognynova

f. Primolut N

g. Kliogest

h. Angelig

i. Esthero

j. Anore

4. Injeksi/Parenteral

Injeksi yang sering disebut sebagai ‘shot’ atau ‘jab’ dalam bahasa Inggris, adalah proses
memasukkan cairan ke tubuh menggunakan jarum. Dalam praktik medis, cairan yang kerap dimasukkan
ke tubuh melalui injeksi adalah obat dan vitamin. Adapun jarum yang digunakan dalam proses injeksi
adalah jarum hipodermik dan jarum suntik. Dalam dunia medis pula, injeksi kerap dikenal sebagai teknik
pemberian obat melalui parenteral, yaitu pemberian melalui rute selain saluran pencernaan. Injeksi
parenteral meliputi injeksi subkutan, intramuskular, intravena, intraperitoneal, intrakardiak,
intraartikular, dan intrakavernosa.

Contoh Obatnya:

a. Glucosum Flacon
b. ml ATS ampul

c. Delladyl Vial

d. Procaine Penicilling Flacon

e. Cortisone Acetat

f. Chloramex Vial

g. Streptomysin Sulfat Vial

h. Kemicetine Succinate Vial

i. Aminofillin

j. Phenytoin

5. Rektal

Merupakan cara memberikan obat dengan memasukkan obat melalui anus atau rektum, dengan
tujuan memberikan efek lokal dan sistemik. Tindakan pengobatan ini disebut pemberian obat
suppositoria yang bertujuan untuk mendapatkan efek terapi obat, menjadikan lunak pada daerah feses
dan merangsang buang air besar.

Contoh Obatnya:

a. Diazepam

b. Pramoxine HCl

c. Alizapride

d. Metronidazole

e. Aminophilin

f. Mesalazine

g. Nifedipin

h. Asacol

i. Anusol

j. Proctofoam Meda
6. Inhalasi

Merupakan pemberian obat ke dalam saluran napas dengan cara inhalasi. Terapi inhalasi juga dapat
diartikan sebagai suatu pengobatan yang ditujukan untuk mengembalikan perubahan-perubahan
patofisiologi pertukaran gas sistem kardiopulmoner ke arah yang normal, seperti dengan menggunakan
respirator atau alat penghasil aerosol.

Contoh obatnya:

a. Salbutamol Ventolin

b. Berotec

c. Combivent

d. Ekspektoran

e. Mukolitik

f. Fenoterol Hidrobromida

g. Theophylline

h. Ventolin Inhaler

i. Amoxicillin

j. Salbulin

Anda mungkin juga menyukai