Anda di halaman 1dari 7

MODUL

SISTEM PENCERNAAN

PRAKTEK PROFESI KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
TAHUN 2020
PETUNJUK PENGERJAAN DAN INSTRUKSI

1. Mahasiswa membuat Laporan Pendahuluan (LP) yang berisi landasan teoritis penyakit
dan asuhan keperawatan.
2. Mahasiswa memilih salah satu skrenario yang terdapat pada modul, sesuai dengan
kasus pada laporan pendahuluan yang telah dibuat oleh mahasiswa sebelumnya.
3. Mahasiswa membaca dan memahami kasus yang terdapat pada skenario.
4. Mahasiswa menjawab pertanyaan pemicu yang terdapat pada skenario untuk
menjelaskan asuhan keperawatan.
5. Jawaban dibuat dengan ringkas dan tepat sesuai tujuan pembelajaran (learning
objective) yang dicantumkan.
SKENARIO 1

TUJUAN PEMBELAJARAN (Learning Objective 1)


Pada akhir modul ini, mahasiswa mampu :
1. Menjelaskan Patofisiologi penyakit sirosis hepatis
2. Mengelompokkan riwayat kesehatan, pengkajian dan pemeriksaan fisik
3. Menganalisa data merumuskan asuhan keperawatan pada pasien dengan penyakit sirosis hepatis.

Skenario :

Seorang laki-laki, berusia 57 tahun, dirawat di ruang rawat penyakit dalam dengan keluhan
semakin hari semakin membesar dan bertambah tegang, namun keluhan perut membesar ini
tidak sampai membuat pasien sesak dan kesulitan bernapas. Pasien juga mengeluh nyeri pada
ulu hati sejak 1 bulan namun memberat sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit. Nyeri ulu hati
dikatakan seperti ditusuk-tusuk dan terus-menerus dirasakan oleh pasien sepanjang hari. Keluhan
ini dikatakan tidak membaik ataupun memburuk dengan makanan. Keluhan nyeri juga disertai
keluhan mual yang dirasakan hilang timbul namun dirasakan sepanjang hari, dan muntah yang
biasanya terjadi setelah makan. Muntahan berisi makanan atau minuman yang dimakan
sebelumnya, dengan volume kurang lebih 1⁄2 gelas aqua, tapi tidak ada darah. Keluhan mual dan
muntah ini membuat pasien menjadi malas makan (tidak nafsu makan). Pasien juga mengeluh
lemas sejak 2 minggu sebelum masuk rumah sakit. Keluhan lemas dikatakan dirasakan terus
menerus dan tidak menghilang walaupun pasien telah beristirahat. Keluhan ini dikatakan
dirasakan di seluruh bagian tubuh dan semakin memberat dari hari ke hari hingga akhirnya 6 hari
sebelum masuk rumah sakit pasien tidak bisa melakukan aktivitas sehari-hari.

Selain itu, pasien juga mengeluh adanya bengkak pada kedua kaki sejak 6 minggu sebelum
masuk rumah sakit yang membuat pasien susah berjalan. Bengkak dikatakan tidak berkurang
ataupun bertambah ketika dipakai berjalan ataupun diistirahatkan. Keluhan kaki bengkak ini
tidak disertai rasa nyeri dan kemerahan. Riwayat trauma pada kaki disangkal oleh pasien.

Pasien mengatakan bahwa buang air besarnya berwarna hitam seperti aspal dengan konsistensi
sedikit lunak sejak 1 minggu sebelum masuk rumah sakit dengan frekuensi 2 kali per hari dan
volume kira-kira 1⁄2 gelas setiap buang air besar. Buang air kecil dikatakan berwarna seperti teh
sejak 1 minggu sebelum masuk rumah sakit, dengan frekuensi 4-5 kali per hari dan volumenya
kurang lebih 1⁄2 gelas tiap kali kencing. Rasa nyeri ketika buang air kecil disangkal oleh pasien.

Pasien juga mengatakan bahwa kedua matanya berwarna kuning sejak 1 bulan sebelum masuk
rumah sakit. Warna kuning ini muncul perlahan-lahan. Riwayat kulit tubuh pasien menguning
disangkal. Selain itu, dikatakan pula bahwa beberapa hari terakhir, pasien merasa gelisah dan
susah tidur di malam hari. Keluhan panas badan, rambut rontok dan gusi berdarah disangkal oleh
pasien. Dari pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum pasien dalam sakit sedang, kesadaran
kompos mentis, berat badan 69 kg, tekanan darah 110/80 mmHg, nadi 92x
per menit, laju respirasi 20x per menit, suhu axilla 37 C. Tampak konjunctiva anemis pada
pemeriksaan mata dan ginekomastia pada pemeriksaan thoraks. Dari pemeriksaan abdomen,
pada inspeksi tampak adanya distensi, dari palpasi didapatkan hepar dan lien sulit dievaluasi dan
ada nyeri tekan pada regio epigastrium dan hipokondrium. Dari perkusi abdomen didapatkan
undulasi (+), shifting dullness (+) dan traube space redup. Tampak edema pada kedua
ekstremitas bawah. Dari pemeriksaan penunjang yang dilakukan untuk menunjang diagnosis
pasien ini, didapatkan bilirubin total, bilirubin direk, bilirubin indirek, SGOT, SGPT, BUN dan
kreatinin pada pasien meningkat, sedangkan albumin rendah. Pemeriksaan HbsAg dan anti HCV
hasilnya nonreaktif. Dari pemeriksaan USG abdomen didapatkan kesan pengecilan hepar dengan
splenomegali sesuai dengan gambaran sirosis hepatis dan ascites. Dari pemeriksaan
Esophagogastroduodenoscopy didapatkan varises esofagus, perdarahan mucosa bleeding pada
gaster .

Penugasan :

1. Jelaskan patofisiologi terjadinya sirosis hepatis pada pasien diatas (WOC)

2. Kelompokkan riwayat kesehatan pasien

3. Kelompokkan data pengkajian dan pemeriksaan fisik yang ada sesuai dengan pengkajian
medikal bedah (fungsional gordon).

4. Buatlah Analisa data dan rumuskan diagnosa keperawatan pada kasus

5. Rumuskan NOC, dan rencana tindakan keperawatan disertai intervensi keparawatan


untuk setiap diagnosa keperawatan
SKENARIO 2

TUJUAN PEMBELAJARAN (Learning Objective 2)


Pada akhir modul ini, mahasiswa mampu :
1. Menjelaskan pengkajian lanjut yang dilakukan oleh perawat
2. Menjelaskan pemeriksaan penunjang yang dilakukan pada pasien ileus obstruksi
3. Menjelaskan penatalaksanaan medis dan penatalaksanaan keperawatan pada pasien
ileus obstruksi
4. Menjelaskan masalah keperawatan pada pasien ileus obstruksi

Seorang laki-laki masuk melalui igd kiriman dari RS Muaro Bungo untuk melakukan
pengobatan lanjutan di RS umum Padang pada tanggal 2 Maret 2020 pukul 20.10 WIB. Pasien
mengeluh nyeri abdomen, perut kembung dan tidak buang air besar sejak 4 hari sebelum masuk
RS Sentral Medika, BAK (+), mual (-), muntah (+), dan tidak nafsu makan. Pasien sudah 2 hari
dirawat di RS Sentral Medika. Setelah dipasang NGT, kembungnya berkurang dan pasien buang
air besar satu hari sebelum dirujuk ke RS Kota Padang untuk perawatan lebih lanjut. Pasien
terdiagnosis dengan ileus obstruksi. Pasien memiliki riwayat penyakit batu empedu tahun 2004
dan sudah dilakukan operasi pengangkatan batu empedu.

Penugasan :

1. Jelaskan pengkajian lanjut dan pemeriksaan fisik yang dilakukan oleh perawat sebelum
menegakkan diagnosis keperawatan.

2. Jelaskan pemeriksaan penunjang untuk mendiagnosis pasien

3. Jelaskan penatalaksanaan medis dan keperawatan yang dilakukan untuk mengatasi


kondisi pasien.

4. Rumuskan masalah keperawatan yang dialami oleh pasien ileus obstruksi


SKENARIO 3

TUJUAN PEMBELAJARAN (Learning Objective)


Pada akhir modul ini, mahasiswa mampu :
1. Menjelaskan patofisiologi pada pasien dengan penyakit batu empedu
2. Merumuskan asuhan keperawatan pada tahap pengkajian, pemeriksaan fisik, dan
merumuskan diagnosis keperawatan pada pasien dengan batu empedu
3. Merencanakan dan memberikan edukasi pada perencanaan pulang pasien paska operasi
pengangkatan batu empedu

Seorang perempuan berusia 47 tahun, dirawat di ruang bedah wanita RS X dengan keluhan nyeri
hebat dan menetap di seluruh permukaan perut, perut terasa melilit dan terasa kembung. Nyeri
menjalar ke punggung dan bahu. Setiap kali nyeri dirasakan pasien merasa mual dan disertai
muntah. Nyeri berlangsung selama 15 menit, nyeri bertambah saat menarik napas dalam dan
baru menghilang beberapa jam kemudianGejala yang cukup mencolok pada gangguan batu
empedu adalah rasa nyeri yang cenderung hebat dan menetap di saluran empedu. Nyeri tersebut
timbul jika saluran empedu tersumbat oleh batu. Hal tersebut juga bisa memicu timbulnya rasa
sakit perut hebat yang menjalar ke punggung atau bahu. Mual dan muntah sering kali berkaitan
dengan serangan nyeri ini. Diagnosa medis pasien : Batu empedu

Penugasan :
1. Jelaskan patofisiologi penyakit yang dialami pasien pada kasus di atas! (WOC)
2. Jelaskan dan tuliskan pengkajian dan pemeriksaan fisik lanjutan yang harus dilakukan
perawat untuk melengkapi data pengkajian pada kasus di atas!
3. Jelaskan Diagnosis keperawatan yang dapat dirumuskan pada pasien diatas;
4. Buatlah rencana materi edukasi yang perlu diberikan perawat dalam perencanaan
pulang pasien paska operasi pengangkatan batu empedu

Anda mungkin juga menyukai