Anda di halaman 1dari 5

BUPATI SINTANG

Kepada

Yth. 1. Camat se-Kabupaten Sintang


2. Kepala Desa se-Kabupaten Sintang

di-
TEMPAT

SURAT EDARAN
Nomor : 142/1441/DPMPD-C

TENTANG
PERUBAHAN ATAS SYARAT-SYARAT DAN MEKANISME PENCAIRAN DANA DESA
DALAM UPAYA PENANGGULANGAN CORONA VIRUS DISEASE 2019 (COVID-19)

Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 40/PMK.07/2020 tentang


Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 205/PMK.07/2019 tentang
Pengelolaan Dana Desa, Instruksi Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2020
tentang Penanggulangan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) di Desa Melalui Anggaran Pendapatan
dan Belanja Desa, serta Peraturan Bupati Sintang Nomor 96 Tahun 2018 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Desa di Kabupaten Sintang, berkenaan dengan hal tersebut kami sampaikan hal-hal sebagai
berikut :

1. BAB II Kekuasaan Pengelolaan Keuangan Desa Bagian Kesatu Pemegang Kekuasaan Pengelolaan
Keuangan Desa, Pasal 3 berbunyi :
a. Kepala Desa adalah Pemegang Kekuasaan Pengelolaan Keuangan Desa (PKPKD) dan mewakili
Pemerintah Desa dalam kepemilikan kekayaan milik Desa yang dipisahkan.
b. Kepala Desa selaku Pemegang Kekuasaan Pengelolaan Keuangan Desa sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), mempunyai kewenangan:
1) menetapkan kebijakan tentang pelaksanaan APBDesa;
2) menetapkan kebijakan tentang pengelolaan barang milik Desa;
3) melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran atas beban APBDesa;
4) menetapkan Pelaksana Pengelolaan Keuangan Desa (PPKD);
5) menyetujui Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA), Dokumen Pelaksanaan Perubahan
Anggaran (DPPA) , dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran Lanjutan (DPAL);
6) menyetujui Rencana Anggaran Kas Desa (RAK); dan
7) menyetujui Surat Permintaan Pembayaran (SPP).
c. Dalam melaksanakan kekuasaan pengelolaan keuangan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat
(2), kepala Desa menguasakan sebagian kekuasaannya kepada perangkat desa selaku PPKD.
d. Pelimpahan sebagian kekuasaan PKPKD kepada PPKD ditetapkan dengan keputusan Kepala
Desa.

2. Bagian Kedua Pelaksana Pengelolaan Keuangan Desa, Pasal 4 berbunyi : PPKD sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 3 ayat (3) terdiri atas :
a. Sekretaris Desa;
b. Kaur dan Kasi;
c. Kaur Keuangan.
Pasal 8 berbunyi :
a. Kaur Keuangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf c melaksanakan fungsi
kebendaharaan.
1) Menyusun RAK Desa; dan
2) Melakukan penatausahaan yang meliputi menerima, menyimpan, menyetorkan/ membayar,
menatausahakan, dan mempertanggungjawabkan penerimaan pendapatan Desa dan
pengeluaran dalam rangka pelaksanaan APBDesa.
b. Kaur Keuangan dalam melaksanakan fungsi kebendaharaan memiliki nomor Pokok Wajib Pajak
Pemerintah Desa.

3. Penyaluran Dana Desa dilakukan dalam 3 (tiga) tahapan dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Tahap I paling cepat bulan Januari sebesar 40% (empat puluh persen);
b. Tahap II paling cepat bulan Maret sebesar 40% (empat puluh persen);
c. Tahap III paling cepat bulan Juni sebesar 20% (dua puluh persen).

4. Syarat-syarat pencairan Dana Desa (DD) harus melampirkan :

a. Syarat-syarat pencairan tahap I :


1) Surat Pengantar Kepala Desa per sumber dana yang diajukan;
2) Surat Pengantar Camat per sumber dana yang diajukan;
3) Peraturan Desa tentang APBDesa;
4) Berita Acara Musyawarah Desa tentang RAPBDesa (dilengkapi daftar hadir dan foto-foto
kegiatan musyawarah desa);
5) Peraturan Kepala Desa tentang RKPDesa;
6) Uraian pembagian pertahapan 40%, 40%, dan 20%;
7) Kwitansi Dana Desa bermaterai Rp. 6000,- ;
8) Foto copy rekening giro terakhir;
9) Foto Baliho APBDesa tahun berjalan ( baliho terpasang );
10) Surat Pengantar dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten
Sintang.

b. Syarat-syarat pencairan tahap II :


1) Surat Pengantar Kepala Desa per sumber dana yang diajukan;
2) Surat Pengantar Camat per sumber dana yang diajukan;
3) Laporan realisasi penyerapan dan capaian keluaran Dana Desa tahun anggaran sebelumnya;
4) Uraian pembagian pertahapan 40%, 40%, dan 20%;
5) Kwitansi Dana Desa bermaterai Rp. 6000,- ;
6) Foto copy rekening giro terakhir;
7) Foto fisik belanja modal;
8) Laporan Pelaksanaan Padat Karya Tunai (PKT);
9) Foto fisik 100% tahun anggaran sebelumnya;
10) Surat Keterangan dari Camat sudah menyampaikan SPj tahun sebelumnya (sesuai realisasi);
11) Laporan pertanggungjawaban (LPJ) tahun sebelumnya;
12) Surat Pengantar dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten
Sintang.

c. Syarat-syarat pencairan tahap III :


1) Surat Pengantar Kepala Desa per sumber dana yang diajukan;
2) Surat Pengantar Camat per sumber dana yang diajukan;
3) Laporan realisasi penyerapan dan capaian keluaran Dana Desa sampai dengan tahap II
menunjukkan realisasi penyerapan paling sedikit sebesar 75% (tujuh puluh lima persen) dan
capaian keluaran menunjukkan paling sedikit sebesar 50% (lima puluh persen);
4) Laporan konvergensi pencegahan stunting tingkat Desa tahun anggaran sebelumnya;
5) Peraturan Kepala Desa mengenai penetapan keluarga penerima manfaat BLT Dana Desa;
6) Uraian pembagian pertahapan 40%, 40%, dan 20%;
7) Kwitansi Dana Desa bermaterai Rp. 6000,- ;
8) Foto Copy Rekening Giro terakhir;
9) Foto Fisik tahap I dan II tahun anggaran berjalan;
10) Surat Pengantar dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten
Sintang.

5. Dalam hal Desa belum salur Dana Desa tahap I, Dana Desa disalurkan dengan persyaratan
sebagaimana dimaksud poin 4 (empat) Surat Edaran ini, dengan ketentuan tambahan :
a. Dana Desa tahap I disalurkan secara bulanan dalam kurun waktu 3 (tiga) bulan, dengan
besaran dan persyaratan tambahan setiap bulan masing-masing :
1) Bulan pertama sebesar 15% (lima belas persen), dengan persyaratan Peraturan Kepala Desa
mengenai penetapan keluarga penerima manfaat BLT Dana Desa;
2) Bulan kedua sebesar 15% (lima belas persen), dengan persyaratan laporan pelaksanaan BLT
Dana Desa bulan pertama;
3) Bulan ketiga sebesar 10% (sepuluh persen), dengan persyaratan laporan pelaksanaan BLT
Dana Desa bulan kedua; dan
4) Persyaratan berupa Surat Pengantar Kepala Desa, Surat Pengantar Camat, Uraian
Pembagian pertahapan 40% ( 15%, 15%, dan 10% ), kwitansi bermaterai Rp. 6.000,- dan
foto copy rekening giro terakhir tetap dilampirkan setiap bulan pengajuan.
b. Penyaluran Dana Desa tahap II dan tahap III dilaksanakan sesuai ketentuan poin 3 (tiga) dan
memenuhi persyaratan penyaluran sesuai ketentuan poin 4 (empat) Surat Edaran ini.
c. Dana Desa tahap I diprioritaskan untuk BLT Dana Desa.

6. Dalam hal Desa telah salur Dana Desa tahap I, diatur dengan ketentuan :
a. Untuk Dana Desa yang diterima belum dibelanjakan :
1) Penyaluran Dana Desa tahap II dan tahap III dilaksanakan sesuai ketentuan poin 3 (tiga)
dan memenuhi persyaratan penyaluran sesuai ketentuan poin 4 (empat) Surat Edaran ini;
dan
2) Dana Desa tahap I diprioritaskan untuk BLT Dana Desa; serta
b. Untuk Dana Desa yang diterima sudah dibelanjakan, diatur dengan ketentuan :
1) Dana Desa tahap II disalurkan secara bulanan dalam kurun waktu 3 (tiga) bulan, dengan
besaran dan persyaratan setiap bulan masing-masing :
a) Bulan pertama sebesar 15% (lima belas persen), dengan persyaratan Peraturan Kepala
Desa mengenai penetapan keluarga penerima manfaat BLT Dana Desa;
b) Bulan kedua sebesar 15% (lima belas persen), dengan persyaratan laporan pelaksanaan
BLT Dana Desa bulan pertama; dan
c) Bulan ketiga 10% (sepuluh persen), dengan persyaratan laporan pelaksanaan BLT Dana
Desa bulan kedua.
d) Persyaratan berupa Surat Pengantar Kepala Desa, Surat Pengantar Camat, Uraian
Pembagian pertahapan 40% ( 15%, 15%, dan 10% ), kwitansi bermaterai Rp. 6.000,-
dan foto copy rekening giro terakhir tetap dilampirkan setiap bulan pengajuan.
2) Dana Desa tahap II diprioritaskan untuk BLT Dana Desa.

7. Dalam hal Pemerintah Desa tidak menganggarkan dan tidak melaksanakan kegiatan BLT Dana
Desa, dikenakan sanksi berupa penghentian penyaluran Dana Desa tahap III tahun anggaran
berjalan.

8. Permohonan penyaluran Dana Desa Tahun Anggaran 2020 yang telah disampaikan oleh Kepala
Desa kepada Bupati Sintang melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa dan/
atau sudah diajukan ke KPPN, penyaluran tersebut tetap dilaksanakan berdasarkan Peraturan
Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 205/PMK.07/2019 tentang Pengelolaan Dana Desa.

9. Untuk persyaratan pencairan Penghasilan Tetap (Siltap) Kepala Desa beserta perangkat desa dan
tunjangan BPD, Alokasi Dana Desa (ADD), serta Pendapatan Bagi Hasil (PBH) tetap mengacu pada
Edaran Bupati Sintang Nomor 142/0513/DPMPD-C tanggal 18 Februari 2020 tentang Syarat-syarat
Pencairan Dana Desa dan Alokasi Dana Desa Pertahapan.
10. BLT Dana Desa dianggarkan melalui jenis Belanja Tidak Terduga pada Sub Bidang Keadaan
Mendesak Desa bidang Penanggulangan Bencana, Keadaan Darurat dan Mendesak
Berskala Lokal Desa menggunakan kode rekening 5.3.00.5.4.1.01.

11. Calon penerima BLT-Dana Desa adalah keluarga miskin yang terdapat dalam Data Terpadu
Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang kehilangan mata pencaharian, terdapat anggota keluarga
berpenyakit kronis/menahun, non PKH, non BPNT, non Kartu Prakerja, dan non BST Kemensos.

12. Jika ditemukan keluarga miskin sebagaimana poin 11 (sebelas) tapi tidak masuk didalam DTKS,
tetap dapat menerima BLT-Dana Desa. Selanjutnya, data penerima BLT-Dana Desa tersebut
diusulkan masuk dalam pemutakhiran DTKS sesuai ketentuan yang berlaku.

13. Berdasarkan hasil pelaksanaan Penanggulangan COVID-19 di Desa, Kepala Desa :


a. Menyusun rekapitulasi perkembangan kondisi dan kegiatan Penanggulangan COVID-19 di Desa
setiap bulan dan melaporkan kepada Bupati Sintang melalui Camat dengan diketahui BPD,
disertai dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB);
b. Menyusun laporan hasil akhir pelaksanaan kegiatan dan anggaran belanja tak terduga tersebut
sebagai bagian dalam Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Desa; dan
c. Pembuplikasian pelaksanaan kegiatan.

14. Optimalisasi peran pembinaan dan pengawasan aparat Pemerintah Daerah terkait termasuk Camat,
serta Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) secara berjenjang agar pelaksanaan
penanggulangan COVID-19 melalui APBDesa dilakukan secara efektif, efisien, transparan, dan
akuntabel.

15. Setiap Desa wajib membentuk Posko Penanganan COVID-19 di masing-masing Desa, kegiatan
penanganan dan pelaporan dilaksanakan di masing-masing desa dan bukan merupakan posko
gabungan.

16. Pada Posko Penanganan COVID-19 wajib memasang baliho/ banner/ spanduk agar mudah terlihat
oleh masyarakat.

Demikian, atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

Ditetapkan di : Sintang
Tanggal : 27 April 2020

Tembusan Yth. :
1. Wakil Bupati Sintang di Sintang;
2. Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang;
3. Inspektur Kabupaten Sintang;
4. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kabupaten Sintang di Sintang;
5. Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Sintang di Sintang.
FORMAT LAPORAN PELAKSANAAN BANTUAN LANGSUNG TUNAI DANA DESA (BLT-DANA DESA)
DESA ............... KECAMATAN ...............
KABUPATEN ...............

NO NIK NAMA KEPALA KELUARGA/ JUMLAH PENERIMAAN TANGGAL TANDA TANGAN/


YANG MEWAKILI PENERIMAAN CAP JEMPOL
1

dst.

TELAH DIVERIFIKASI OLEH YANG MEMBAYAR


SEKRETARIS DESA, KAUR KEUANGAN,

( ................................ ) ( ................................ )
MENGETAHUI
KEPALA DESA,

( ................................ )

Anda mungkin juga menyukai