OLEH :
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
berbagai sumber. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Semoga Tuhan Yang Maha Esa
makalah ini.
kekurangan dan masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................4
C. Tujuan Penulisan...........................................................................................4
D. Manfaat Penulisan.........................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................5
A. Konsep Caring pada Asuhan Keperawatan ODHA......................................5
B. Penerapan Caring Pada Pasien Dengan HIV/AIDS......................................8
C. Komponen Caring Terhadap Pasien HIV/AIDS.........................................11
BAB III PENUTUP................................................................................................15
A. Simpulan.....................................................................................................15
B. Saran............................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................17
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
(Acquired Immunodefisiency Syndrom) merupakan krisis global dan tantangan yang berat
bagi pembangunan dan kemajuan sosial. AIDS merupakan penyakit yang ditandai dengan
adanya kelainan yang komplek dalam sistem pertahanan selular tubuh dan menyebabkan
individu menjadi sangat peka terhadap mikroorganisme oportunistik. Pada saat Limfosit
CD4+ kurang dari 200 maka akan terjadi imunosupresi yang berat dan beresiko tinggi
terjangkit keganasan dan infeksi oportunistik. Hal ini mengakibatkan tubuh tidak berdaya
protozoa dan parasit. AIDS adalah kumpulan gejala penyakit akibat lemahnya sistem
infeksi atau sindrom yang timbul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia akibat
infeksi virus HIV (Russel,2011). Data terbaru didapatkan bahwa, jumlah penderita HIV di
dunia berjumlah 36,7 juta jiwa, 31,8 juta adalah orang-orang dengan usia produktif. 16
juta jiwa adalah perempuan (WHO, 2015). Angka yang tidak sedikit ini hanyalah yang
tampak di permukaan dan yang terdata oleh UNAIDS yang merupakan organisasi dunia
yang mengurusi masalah HIV/AIDS, sedangkan penderita yang tidak tercatat jumlahnya
jauh lebih besar dari itu. Fenomena penyakit ini seperti gunung es (iceberg phenomenon),
dimana jumlah yang menghidap HIV di masyarakat jauh lebih banyak dari mereka yang
1
Kasus AIDS di Indonesia ditemukan pertama kali pada tahun 1987. Sejak saat itu
jumlah kasus semakin meningkat dan tersebar di sebagian provinsi di Indonesia. Estimasi
dan proyeksi jumlah orang dengan HIV/AIDS di Indonesia pada tahun 2015 adalah
sebanyak 735.256 orang dengan jumlah infeksi baru sebanyak 85.523 orang. jumlah
kasus baru HIV positif yang dilaporkan pada tahun 2015 sebanyak 30.935 kasus,
AIDS yang dilaporkan sampai dengan tahun 2015 sebanyak 6081 orang. Menurut
jenis kelamin, presentase kasus baru AIDS tahun 2015 pada kelompok laki-laki sebesar
55% dan perempuan 32%, sisanya tidak melaporkan jenis kelamin. (Kemenkes, 2015).
Kasus HIV di Kota Padang tahun 2016 didapatkan bahwa HIV positif yang
Rentan usia tertinggi pendirita HIV berkisaran 25-49 tahun dengan jumlah 193
orang. Kasus AIDS di kota padang berjumlah 56 kasus. Data terbanyak didapatkan di
RSUP Dr. M. Djamil dengan kasus sebanyak 167 orang (DKK Padang, 2016).
asuhan keperawatan pasien HIV/AIDS yang dilakukan secara terpadu, meliputi upaya-
upaya promotif, prefentif, kuratif, dan rehabilitatif (Brunner & Suddarth, 2002).
Pasien HIV positif membutuhkan perawatan khusus dari tenaga perawat, yang
bukan saja terampil dalam hal teknis merawat, tetapi lebih dari itu perawat harus memiliki
empati dan pandai melakukan komunikasi terapeutik, secara singkat disebut dengan
istilah caring. Asuhan keperawatan bisa saja berupa perawatan fisik atau pemberian
tindakan sesuai prosedur berdasarkan gejala dan keluhan yang ada. Tetapi yang lebih
penting adalah respon kemanusiaan dan hubungan timbal balik antara pasien dan perawat
saat berinteraksi, serta memberikan sentuhan fisik merupakan tingkatan tertinggi dalam
2
perannya sebagai perawat. caring tidak dapat dibuat-buat, sikap ini muncul secara
spontan terbentuk dan dipengaruhi oleh nilai-nilai serta keyakinan yang tumbuh di tempat
seseorang dibesarkan dan semakin subur oleh lingkungan kerja yang mendukung dan
bukan hanya karena kondisinya saat ini tapi juga akan menjadi seperti apa ia nanti, 5)
kepada individu yang bersangkutan untuk memilih apa yang terbaik dan paling sesuai
pemberian obat yang hanya memberi pengaruh sesaat, 7) Aplikasi caring merupakan
kesehatan (Jackson et. al, 2014). Salah satu temuan dalam penelitian ini adalah bahwa
perawat yang bekerja dekat dengan lingkungan terinfeksi diperkenalkan dengan kebijakan
pencegahan infeksi dan perawat memiliki keinginan untuk menghindari sumber penyakit
tersebut. Sebuah studi (Quinn & Henneberger 2015), tentang pencegahan penyakit
merawat pasien HIV/AIDS di dapatkan enam tema yaitu: perasaan perawat pada pasien
3
HIV/AIDS, pencegahan penularan HIV/AIDS, kendala dalam merawat pasien
HIV/AIDS, dan penanganan masalah dalam merawat pasien HIV/AIDS, dimana perasaan
perawat sebagian besar takut terhadap pasien HIV/AIDS, untuk perilaku sebagian besar
juga menghindar, pengetahuan perawat sudah mengetahui akan prinsip dasarnya, perawat
sudah melaksanakan prinsip pencegahan penularan, kendala yang ada kurang ketersedian
alat pendukung perawatan, dan belum adanya pelatihan khusus tentang HIV/AIDS,
sedangkan untuk penanganan masalah perawat mampu mengatasi secara mandiri dan
berkolaburasi.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah terkait dengan latar belakang di atas adalah sebagai
berikut.
C. Tujuan Penulisan
D. Manfaat Penulisan
Manfaat dari pembuatan makalah ini adalah mahasiswa mampu memahami materi
tentang caring dalam keperawatan HIV/Aids terhadap pasien sehingga mahasiswa mampu
4
7
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian caring
Banyak ahli keperawatan yang mengungkapkan mengenai teori caring antara lain
sebabai berikut :
bahwa caring sebagai jenis hubungan dan transaksi yang diperlukan antara pemberi dan
penerima asuhan untuk meningkatkan dan melindungi pasien sebagai manusia, dengan
memberikan asuhan fisik dan memperhatikan emosi sambil meningkatkan rasa aman dan
5
Griffin (1983) membagi konsep caring kedalam dua domain utama. Salah satu
konsep caring ini berkenaan dengan sikap dan emosi perawat, sementara konsep caring
yang lain terfokus pada aktivitas yang dilakukan perawat saat melaksanakan fungsi
proses interpersonal esensial yang mengharuskan perawat melakukan aktivitas peran yang
spesifik dalam sebuah cara dengan menyampaikan ekspresi emosi-emosi tertentu kepada
resepien. Aktivitas tersebut menurut Griffin meliputi membantu, menolong, dan melayani
orang yang mempunyai kebutuhan khusus. Proses ini dipengaruhi oleh hubungan antara
penting yang berasal dari naluri seorang ibu. Core merupakan dasar dari ilmu sosial yang
terdiri dari kemampuan terapeutik, dan kemampuan bekerja sama dengan tenaga
berdedikasi bagi orang lain, pengawasan dengan waspada, perasaan empati pada orang
2. Tujuan caring
6
3. Karakteristik caring
3. Berkata jujur
4. Memiliki kesabaran
5. Bertanggung jawab
7. Member sentuhan
8. Mengajukan sensitifitas
4. Manfaat caring
d. Meningkatkan dan menerima ungkapan perasaan yang positif dan negative atau
baik buruknya
klien
i. Caring memberikan manfaat asuhan fisik yang baik serta meningkatkan rasa
7
j. Memberikan bimbingan dalam memuaskan kebutuhan manusiawi
pada Pengukuhan Jabatan Guru Besar dalam Bidang Ilmu Keperawatan pada Fakultas
2014 menyatakan bahwa Prinsip Asuhan keperawatan HIV dalam mengubah perilaku
dalam perawatan dan meningkatkan respons Imunitas pasien dengan HIV melalui
pemenuhan kebutuhan fisik, psikologis, sosial, dan spiritual perawat dalam menurunkan
stresor.
Caring pada aspek biologis pada PHIV adalah pemenuhan kebutuhan fisik sebagai
akibat dari tanda dan gejala yang terjadi. Aspek perawatan fisik meliputi (a) universal
precautions; (b) Pengobatan Infeksi Skunder (IO) dan Pemberian ARV; (d)
Coping strategy pada aspek psikologis merupakan koping yang digunakan individu
secara sadar dan terarah dalam mengatasi sakit atau stresor yang dihadapinya. Strategi
a. Teknik Koping
8
Kedua, Pikiran yang positif tentang dirinya (harga diri), Jenis ini bermanfaat
dalam mengatasi situasi stres, sebagaimana teori dari Colley’s looking-glass self:
tentang diri sendiri dan situasi (internal control) dan external control (bahwa
akan mampu mengambil hikmah dari sakitnya (looking for silver lining).
c. Teknik Perilaku.
dapat membantu peningkatan daya tubuhnya dengan tidur secara teratur, makan
seimbang, minum obat anti retroviral dan obat untuk infeksi sekunder secara
teratur, tidur dan istirahat yang cukup, dan menghindari konsumsi obat-obat yang
9
3. Caring pada Aspek Sosial
Caring pada Aspek Sosial tercermin dalam bentuk dukungan sosial (Social
Support) Hampir setiap orang tidak mampu menyelesaikan masalah sendiri, mereka
3 mekanisme Social support secara langsung atau tidak berpengaruh terhadap kesehatan
seseorang (Pearlin & Aneshensel, 1986: 418), yaitu: (1) Mediator perilaku, mengajak
individu untuk mengubah perilaku yang jelek dan meniru perilaku yang baik (misalnya,
berhenti merokok), (2) Psikologis, meningkatkan harga diri dan menjembatani suatu
interaksi yang bermakna, (3) Fisiologis, membantu relaksasi terhadap sesuatu yang
menunjukkan korelasi yang positif terhadap respon biologis terhadap pasien HIV.
Indikator respon social yang digunakan meliputi emotion, anxiety, dan interaction.
terhadap sakit yang dideritanya (Ronaldson, 2000). Sehingga PHIV akan dapat menerima
dengan ikhlas terhadap sakit yang dialami dan mampu mengambil hikmah
10
b. pandai mengambil hikmah. Peran perawat dalam hal ini adalah mengingatkan dan
mengajarkan kepada pasien untuk selalu berfikiran positif terhadap semua cobaan
yang dialaminya
Hasil penelitian efek dukungan spiritual pada Pasien dengan HIV menunjukkan korelasi
terhadap respon biologis. Indikator dukungan spiritual meliputi harapan, tabah, dan
Pasien Ny. A di diagnosa medis mengalami penyakit HIV/Aids sejak 3 tahun lalu. Pasien
masuk ke rumah sakit pada tanggal 04 April 2018 dengan keluhan mual dan muntah,
tidak nafsu makan, mengatakan berat badan semakin turun sebelumnya berat badan klien
55 Kg sekarang menjadi 45 Kg, tampak kering, pucat dan lemas, rambut jagung. pasien
mengatakan mempunyai riwayat berhubungan seks bebas dengan lawan jenisnya. Pasien
tidak tahu akibat berhubungan bebas dengan lawan jenis bisa menyebabkan penyakit
Hiv/Aids. pasien sangat putus asa karena pengobatan yang selalu dijalankan selama tidak
membuahkan hasil dengan kesembuhan. Pasien malu dengan masyarakat sekitar karena
dikucilkan oleh masyarakat dan di isolasikan oleh masyarakat karena ada isue takut
tertular dari penyakit Ny. A sehingga tetangga sekitar mengisolasikan Ny.A. Ny. A
tampak sedih, selalu menunduk ketika diajak wawancara dan selalu berkata tidak ada
gunanya lagi kalau hidup di dunia hanya menjadi sampah masyarakat dan buah bibir oleh
masyarakat sekitar.
11
1. Compassion (kasih sayang), peka pada kesulitan/kepedihan orang lain, dapat
membantu untuk tetap bertahan memberi kesempatan berbagi, memberi ruang bagi
orang lain untuk berbagi perasaan dan beri dukungan secara penuh
dan pasien bisa menerima keberadaan perawat ketika melakukan asuhan keperawatan
menanyakan nama klien dan tanggal lahir, dan menanyakan bagaimana keadaan
sekarang? Bagaimana perasaan Ny. A sekarang? Saya perhatikan ibu ini terlihat
sangat sedih. Apakah ibu ingin berbagi perasaan ibu dengan saya? Sambil mendekat
terhadap pasien, ikut duduk bareng dengan klien, mendengarkan aktif apa yang
yang pasien rasakan. Saya mengerti dan merasakan apa yang sedang ibu rasakan
sekarang ini. Ibu harus tetap semangat menjalankan kehidupan ini, tetap yakin dan
berdoa kepada Allah SWT karena yang mengangkat penyakit adalah Allah SWT
melalui Tenaga medis. Ibu sudah melakukan usaha dengan berobat ke fasilitas
kesehatan, ibu harus yakin dengan pengobatan ini bisa menyembuhkan penyakit ibu
dan tidak lupa ibu harus terus berdoa kepada Allah SWT. Bagaimana ibu? Saya
dukung dan saya selalu memberikan yang terbaik untuk ibu dan segala keputusan
ibu demi melakukan terapi untuk membuat ibu sembuh saya dukung secara penuh
baik support, prottect dan selalu suportif terhadap ibu. Bagaimana setelah kita
12
berbagi perasaan ibu bersama saya? Lebih menyenangkan dan lebih baik yah bu
sekarang ini.
Perawat harus mampu terampil dari segi skills, knowledge, dan attitude. Perawat di
optimal kepada klien tanpa harus ada kelalaian dan hanya mementingkan tindakan
komprehensif.
Perawat harus terampil dalam konseling dan memberikan asuhan klien secara
pada pasien sehingga kebutuhan yang komprehensif bisa di capai dengan optimal
terhadap pasien Hiv-Aids, mempunyai pengalaman kasus yang banyak dengan hal
serupa sehingga perawat lebih terampil dalam memberikan konseling pada pasien
keperawatan.
mengenai kondisi klien sekarang ini, karena profesi keperawatan di dukung oleh ilmu
secara empiris bukan hanya ilmu dukun dan kedugagaan saja. “hari ini ibu sedang di
rawat di ruang perawatan penyakit dalam lantai 4 blok B. Saya ingin menyampaikan
keadaan ibu sekarang dan sedang melakukan pengobatan. Tujuan dari pengobatan ini
agar ibu bisa sembuh dan bisa pulih kembali seperti sedia kala. Apakah yang akan
ibu sampaikan sekarang dan apa yang ibu inginkan sekarang ini? Adakah yang bisa
13
saya bantu terkait dengan tahap kebutuhan sekarang ini? Baik ibu saya dukung terus
dengan apa yang sudah ibu yakini, jika itu bisa membuat ibu lebih semangat lagi
4. Concience (suara hati). Perawat memiliki standar moral yang tumbuh dari nilai
tentang klien kepada klien, memberi tahu pengobatan yang sedang di jalani sekarang
keinginan klien atas pengobatannya. Ibu apakah yang ibu inginkan dengan pelayanan
di rumah sakit ini? Baiklah jika dengan mengundang ahli agama bisa membuat ibu
lebih semangat lagi untuk menjalani hidup. Saya akan mengundang ustads untuk bisa
berbincang dengan ibu. Saya menyakinin apa yang ibu yakinin sehingga saya bisa
5. Commitment, konsisten dan berkualitas pada tugas orang dan karier yang di pilih.
Perawat harus komitmen dengan profesi keperawatan dan menekunin disiplin ilmu di
di dunia keperawatan.
14
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Caring merupakan esensi keperawatan yang membedakan dengan profesi lain dan
core (inti) dari ilmu keperawatan yang dikenal sebagai “human science and human care”
(Watson, 2008).
mampu menjawab dan mengantisipasi terhadap dampak dari perubahan. Sebagai perawat
persepsi baik itu penerimaan diri, sosial dan spiritual serta respon biologis selama
perawatan di RS maupun di Rumah oleh karena itu penting bagi seorang perawat
melaksanakan peran caring perawat dalam melakukan perawatan pada pasien dengan
HIV/Aids.
Peran caring perawat yaitu dengan pendekatan asuhan keperawatan agar pasien
1. Memfasilitasi strategi koping yaitu dengan memfasilitasi sumber potensi diri agar
15
B. Saran
Diharapkan dengan dilakukan tindakan caring, pasien dapat beradaptasi secara
positif dengan respon penerimaan diri yang nantinya pasien memiliki koping yang
positif dengan orang lain dan menurut penelitian bahwa apabila respon kognisi pasien
16
DAFTAR PUSTAKA
(Nursalam, 2014). Caring Sebagai Dasar Peningkatan Mutu Pelayanan Keperawatan Dan
Keselamatan Pasien. Disampaikan, Pidato Jabatan, Pengukuhan Besar, Guru
Keperawatan, Bidang Ilmu Keperawatan, Fakultas Airlangga, Universitas Sabtu,
Hari.
Waluyo, A., Nova, P. A., & Edison, C. (2011). Perilaku Perawat Terhadap Orang Dengan
Hiv/Aids Di Rumah Sakit Dan Puskesmas. Jurnal Keperawatan Indonesia, 14(2),
127–132. https://doi.org/10.7454/jki.v14i2.320
17
SOAL
1. Caring sebagai jenis hubungan dan transaksi yang diperlukan antara pemberi dan
penerima asuhan untuk meningkatkan dan melindungi pasien sebagai manusia,
dengan demikian mempengaruhi kesanggupan pasien untuk sembuh. Pernyataan
tersebut di kemukakan oleh
A. Watson
B. Tomey
C. Carruth
D. Griffin
E. Mayeroff
2. Seorang perawat dalam memberikan asuhan keperawatan pada ODHA selalu
mengutamankan rasa aman, dan keselamatan bagi klienya, pernyataan ini
merupakan
A. Tujuan Caring
B. Karakteristik caring
C. Maanfaat caring
D. Pengertian Caring
E. Ciri-ciri caring
3. Prinsip Asuhan keperawatan HIV dalam mengubah perilaku dalam perawatan dan
meningkatkan respons Imunitas pasien dengan HIV melalui
A. Pemenuhan kebutuhan fisik
B. Pelayanan Optimal
C. Tanggung jawab tenanga kesehatan
D. Pemenuhan Kebutuhan fisiologis
E. Pemenuhan kebutuhan mental
4. Apakah Koping yang digunakan individu secara sadar dan terarah dalam mengatasi sakit
atau stresor yang dihadapinya merupakan arti caring dari aspek ?
A. Aspek Biologis
B. Aspek Psikologis
C. Aspek Sosial
D. Respons Spiritual
E. Aspek Fisiologis
5. Perawat harus mampu terampil dari segi skills, knowledge, dan attitude. Perawat
di tuntut harus menguasai itu diharapkan memberikan asuhan keperawatan yang
18
optimal kepada klien komponen caring yang dimaksud adalah ?
A. Compassion
B. Competence
C. Confidence
D. Concience
E. Commitment
6. Perawat harus mempunyai sikap percaya diri ketika menyampaikan informasi
mengenai kondisi klien sekarang ini, karena profesi keperawatan di dukung oleh
ilmu secara empiris bukan hanya ilmu dukun dan kedugagaan saja komponen
caring yang dimaksud adalah ?
A. Concience
B. Commitment
C. Compassion
D. Competence
E. Confidence
7. Perawat menilai dan melakukan asuhan keperawatan harus humanistik dengan
menanyakan: mengenali nama pasien, mengenali karakteristik kelebihan dan
kekurangan klien, menanyakan keadaan klien sekarang, memberi tahu informasi
tentang klien kepada klien, memberi tahu pengobatan yang sedang di jalani
sekarang dan menyerahkan pilihan pengobatan yang akan di pilih klien saja
komponen caring yang dimaksud adalah ?
A. Commitment
B. Compassion
C. Concience
D. Competence
E. Confidence
8. Perawat melakukan komunikasi terapeutik terhadap pasien di mulai fase pra
interaksi-fase terminasi pada klien komponen caring yang dimaksud adalah?
A. Competence
B. Confidence
C. Commitment
D. Compassion
E. Concience
19
20