Anda di halaman 1dari 2

Pertumbuhan anak dapat diartikan sebagai proses perubahan fisik.

Proses ini dapat


diukur, misalnya melalui penimbangan berat badan, pengukuran tinggi badan dan
lingkar kepala anak. Misalnya seorang anak menjadi tinggi dan besar.
Pertumbuhan dipengaruhi oleh dua faktor utama, yaitu faktor internal (genetik) dan
faktor eksternal (lingkungan). Faktor internal antara lain jenis kelamin, obstetrik dan
ras atau suku bangsa.

Perkembangan anak adalah suatu proses perubahan fungsi anggota tubuh.


Perkembangan lebih ditekankan pada bertambah atau menjadi lebih baiknya fungsi
anggota tubuh. Perkembangan lebih bersifat kualitatif.

Ada beberapa prinsip dalam perkembangan, yaitu


a. Perkembangan merupakan suatu kesatuan.
b. Perkembangan diidentifikasi dalam beberapa aspek. Semua
aspek saling berkaitan. Misalnya, anak belajar membaca
berkaitan dengan kesiapan aspek kognitif (berpikir).
c. Perkembangan dapat diprediksi.
d. Anak sudah dapat berdiri dapat diperkirakan ia akan segera
berjalan. Dari sisi umur pun dapat diperkirakan perkembangan
anak. Anak usia satu tahun diperkirakan sudah dapat
berkomunikasi menggunakan satu kata. Misalnya, ’mam’ untuk
menyatakan mau makan.
e. Rentang perkembangan anak bervariasi.
f. Ada anak usia 12 bulan sudah dapat berjalan tapi anak yang
lainnya baru bisa berjalan setelah berusia 18 bulan.
g. Perkembangan dipengaruhi oleh kematangan (maturation) dan
pengalaman (experience).
Kematangan (maturation) merupakan proses alami. Kapan masa kematangan untuk
satu kemampuan muncul ditentukan oleh diri anak sendiri.

1. Anak usia 0-7 tahun


2. Anak usia 7-14 tahun
Pada tahap ini perkembangan yang tampak adalah pada
perkembangan intelektual, perasaan, bahasa, minat, sosial, dan
lainnya
3. Anak usia 14-21 tahun
Pada usia ini anak berada pada masa transisi
Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan
a. Faktor internal (intelegensi, sek/jenis kelamin, Kebangsaan (ras).
b. Faktor Faktor eksternal (Posisi dalam keluarga ,makanan,budaya)

Hospitalisasi Pada Anak : Suatu proses karena suatu alasan darurat atau berencana
mengharuskan anak untuk tinggal di rumah sakit menjalani terapi dan perawatan
sampai pemulangan kembali kerumah. Selama proses tersebut bukan saja anak tetapi
orang tua juga mengalami kebiasaan yang asing, lingkunganya yang asing, orang tua
yang kurang mendapat dukungan emosi akan menunjukkan rasa cemas. Rasa cemas
pada orang tua akan membuat stress anak meningkat. Dengan demikian asuhan
keperawatan tidak hanya terfokus pada anak tetapi juga pada orang tuanya.
Faktor-Faktor Penyebab Stres Hospitalisasi Pada Anak
a. Lingkungan
b. Saat dirawat di Rumah Sakit klien akan mengalami lingkungan yang baru
bagi dirinya dan hal ini akan mengakibatkan stress pada anak.
c. Berpisah dengan Keluarga
d. Klien yang dirawat di Rumah Sakit akan merasa sendiri dan kesepian, jauh
dari keluarga dan suasana rumah yang akrab dan harmonis.
e. Kurang Informasi
Anak akan merasa takut karena dia tidak tahu apa yang akan dilakukan oleh
perawat atau dokter. Anak tidak tahu tentang penyakitnya dan kuatir akan
akibat yang mungkin timbul karena penyakitnya.
f. Masalah Pengobatan
Anak takut akan prosedur pengobatan yang akan dilakukan, karena anak
merasa bahwa pengobatan yang akan diberikan itu akan menyakitkan.

Anda mungkin juga menyukai